Hukum ke Nol Termodinamika Hukum 1 Termodinamika

31

3. Hukum ke Nol Termodinamika

Hukum ke 0 termodinamika berbunyi : ” Jika 2 buah benda berada dalam kondisi kesetimbangan termal dengan benda yang ke 3, maka ketiga benda tersebut berada dalam kesetimbangan termal satu dengan lainnya” . Untuk lebih memahami tentang isi hukum ke 0 termodinamika, maka bunyi hukum ini dapat ditulis ulang dengan kata-kata yang lebih sederhana yaitu Jika benda A mempunyai temperatur yang sama dengan benda B dan benda B mempunyai temperatur yang sama dengan benda C maka temperatur benda A akan sama dengan temperatur benda C atau disebut ketiga benda benda A, B dan C berada dalam kondisi kesetimbangan termal. Kondisi ini dapat digambarkan sebagai berikut: Jika 2 benda yang berbeda temperatur bersentuhan, maka dikatakan ke dua benda itu berada dalam kondisi kontak termal. Permukaan tempat kedua benda bersentuhan disebut permukaan kontak termal. Panas atau dinginnya suatu benda ditentukan oleh banyaknya energi panas kalor 32 yang diserap oleh molekul benda. Besarnya derajat panas benda ini disebut temperatur benda atau suhu benda. 41

4. Hukum 1 Termodinamika

Hukum I Termodinamika menyatakan bahwa: “ Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan. Energi hanya dapat berubah dari bentuk energi satu ke bentuk energi lainnya ”. 42 Untuk menaikkan suhu gas, sehingga mempunyai suhu tertentu, diperlukan sejumlah kalor Q. Jika sejumlah kalor ditambahkan pada sistem, maka energi kalor akan digunakan untukmelakukan usaha. Jadi, jumlah kalor yang diterima sistem digunakan untuk menambah energi dalam sistem dan untuk melakukan usaha. Pemberian kalor pada suatu sitem, akan menambah energi dalam sistem U. banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan energi dalam sebesar ΔU dan melakukan usaha sebesar W dapat dicari dengan persamaan: 43 Q = ΔU + W Keterangan: Q = jumlah kalor yang ditambahkan J ΔU = perubahan energi dalam sistem J W = usaha yang dilakukan sistem J 41 https:djukarna.wordpress.comtaghukum-ke-nol-termodinamika 42 Supardianningsih, Op.Cit, hal 80 43 Abdul Haris Humaidi, Op.Cit, hal 274 33 Dengan ketentuan jika: Q+ sistem menerima kalor Q- sistem melepas kalor W+ sistem melakukan usaha W- sistem dikenai usaha ΔU+ terjadi penambahan energi dalam ΔU - terjadi penurunan energi dalam 44

5. Kapasitas Kalor dan Kalor Jenis Gas