Pengawasan Persediaan Barang Dagang

diperkirakan. Anggaran persediaan barang dagang mencakup perencanaan pembelian dan penjualan. Perusahaan harus menentukan jumlah persediaan awal yang ada di perusahaan dan pembelian yang akan dilakukan untuk mendukung penjualan yang telah direncanakan. Bertolak dari persediaan awal tahun, maka ditetapkan adanya pembelian. Persediaan inilah persediaan awal ditambah pembelian yang akan dipertanggungjawabkan sebagai jumlah penjualan.

2. Pengawasan Persediaan Barang Dagang

Menurut Freddy 2004 : 9 tujuan utama dari adanya pengawasan persediaan barang dagang adalah : 1. menjaga agar tidak terjadi kehabisan persediaan 2. menjaga agar pembentukan persediaan stabil 3. menghindari pembelian dalam jumlah yang kecil 4. dapat melakukan pemesanan yang ekonomis sesuai kebutuhan Sistem pengawasan internal menurut SAS No.48 dalam Sofyan 2001:123 menyatakan bahwa : Pengawasan intern mencakup kontol administrasi yang tidak hanya terbatas pada struktur organisasi, prosedur, dan catatan yang melaksanakan transaksi yang otorisasi manajemen. Otorisasi ini merupakan fungsi manajemen yang langsung menyangkut tanggung jawab untuk mencapai tujuan perusahaan dan hal ini merupakan awal dalam melaksanakan accounting control atas transaksi perusahaan. Kontrol akuntansi meliputi struktur organisasi, prosedur, dan catatan yang berhubungan dengan usaha untuk menjaga keamanan aktiva dan dipercayainya catatan keuangan perusahaan. Universitas Sumatera Utara Menurut Warren 2005 : 228, pengendalian internal memberikan jaminan bahwa : 1. aktiva dilindungi dan digunakan untuk pencapaian tujuan usaha 2. informasi bisnis akurat Adapun jenis-jenis pengawasan intenal terhadap persediaan adalah : a. Pengawasan Fisik 1 Terdapat gudang atau tempat yang memadai sebagai tempat penyimpanan persediaan serta telah dilengkapi dengan fasilitas yang diperlukan seperti lemari, pengatur suhu, pendingin, dll. Persediaan harus berada di tempat yang aman dan semua bahan yang tinggi nilainya harus mendapatkan perhatian khusus. Apabila gudang atau tempat penyimpanan tidak beroperasi, ada baiknya area penyimpanan persediaan harus dikunci. 2 Menugaskan orang-orang tertentu untuk menjaga gudang dan menerapkan ketentuan bahwa pemasukan dan pengeluaran barang dagang hanya bisa dilakukan bila ada persetujuan dari pihak yang berwenang. Jika diperlukan, tenaga kerja yang bekerja di gudang harus dievaluasi dan memiliki latar belakang yang baik. Diperlukan juga pembentukan dan penggunaan tenaga keamanan untuk mencegah kerusakan atau pencurian dari karyawan. 3 Persediaan diasuransikan untuk menghindari kerugian akibat pencurian atau kebakaran. Universitas Sumatera Utara b. Pengawasan Akuntansi Pengawasan ini berhubungan dengan sistem dan prosedur intern perusahaan yang meliputi : 1 Pemisahan Fungsi dan Prosedur Dalam suatu perusahaan, diperlukan adanya pemisahan fungsi atau tugas dari satu bagian terhadap bagian lainnya. Hal ini dilakukan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya ketidakefisiensian, kesalahan, dan penggelapan. Misalnya pemisahan antara fungsi pembelian dengan fungsi penerimaan, fungsi pembelian dengan fungsi bagian gudang, dan fungsi bagian gudang dengan fungsi penjualan. Untuk bagian pembelian, bukti yang dianggap paling penting adalah faktur. Di faktur ini tercantum : - asalnya siapa yang mengeluarkan faktur - tanggal - nama - banyaknya dan uraian dari barang-barang yang telah diserahkan - harga untuk setiap satuan yang diserahkan - jumlah uang - biaya-biaya tambahan jika ada Akhirnya perlu juga dikemukakan disini, bahwa akuntan sebagai pengawas intern, harus menyarankan setiap faktur diparaf, misalnya dengan menggunakan sebuah cap. Universitas Sumatera Utara Jika tanggung jawab terhadap pemesanan, pemeriksaan terhadap penerimaan pesanan, dan pembayaran terhadap pemasok dilakukan oleh karyawan yang sama, maka penyelewengan berikut dapat terjadi : - Pemesanan bisa dilakukan berdasarkan hubungan pribadi dengan pemasok, bukan berdasarkan harga, mutu dan faktor-faktor objektif lainnya. - Kuantitas dan kualitas barang pesanan yang diterima mungkin tidak diperiksa, sehingga barang yang diterima atau barang yang mutunya jelek tetap dibayar. - Barang yang dibeli tersebut mungkin akan dicuri oleh karyawan. - Keabsahan dan keakuratan faktur mungkin tidak diperiksa dengan cermat, sehingga menyebabkan pembayaran atas faktur yang tidak benar dan tidak akurat. Sedangkan pada bagian penjualan, akuntan sebagai pengawas intern harus dapat menjamin bahwa pengeluaran barang-barang sudah sesuai dengan tagihan penjualan. Pengeluaran barang dari gudang juga harus diawasi dengan menggunakan formulir permintaan barang yang disahkan oleh petugas yang berwenang. Formulir serta bukti-bukti dari prosedur pembelian, penerimaan, penyimpanan dan pemakaian barang harus memiliki pengawasan yang ketat sehingga internal check yang baik dapat terlaksana. Akibat dari adanya pemisahan fungsi ini, maka dokumen perusahaan yang disiapkan oleh suatu departemen tidak akan tumpang tindih. Universitas Sumatera Utara Pengawasan internal ini dapat melindungi persediaan dari pencurian, penggelapan, penyalahgunaan, atau penempatan persediaan pada lokasi yang tidak tepat. 2 Pengawasan Terhadap Kartu Persediaan dan Pembukuan Pencatatan jumlah persediaan dalam kartu-kartu persediaan dapat diambil langsung dari copy laporan penerimaan dan copy permintaan pemakaian, sehingga kejadian di gudang akan sesuai dengan kartu-kartu persediaan. Dengan demikian apabila dalam kartu-kartu persediaan menunjukkan saldo tertentu dengan anggapan tidak ada kekeliruan dalam pencatatan, maka saldo tersebut akan sama dengan sisa fisik persediaan barang dagang di gudang. Menurut Heckret 1996 : 450, suatu catatan gudang yang sederhana meliputi hal-hal berikut : 1. Uraian mengenai jenis bahan barang yang bersangkutan 2. Ukuran 3. Satuan 4. Nomor kode 5. Lokasi 6. Kuantitas yang diorder : - Tanggal - Nomor kode pembelian 7. Kuantitas yang diterima : - Tanggal 1. Nomor order pembelian 2. Harga pokok per unit 8. Kuantitas yang dikeluarkan - Tanggal - Nomor bon penerimaan - Harga pokok per unit 9. Kuantitas yang ada di tangan : - Harga pokok per unit Universitas Sumatera Utara

E. Penyajian Dalam Laporan Keuangan