Sel darah merah
eritrosit. Sel eritrosit berbentuk cakram bikonkaf, dan tidak mempunyai inti. Garis tengah 2 - 7µm. Dalam
eritrosit terdapat hemoglobin yang berfungsi mengikat oksigen dan membentuk oksi hemoglobin. Eritrosit dibentuk dalam sumsum
tulang merah.
Sel darah putih
leukosit . Sel darah putih dibagi menjadi dua kelompok, yaitu granulosit terdapat granula protein dan
agranulosit tidak memiliki granula protein. Granulosit dibagi menjadi eosinofil, neotrofil, dan basofil. Sedangkan, agranulosit
terbagi menjadi monosit dan limposit. Leukosit berperan dalam pertahanan seluler.
Trombosit. Trombosit atau keping-keping darah berbentuk cakram
dengan garis tengah 2 - 5 µm dan tidak berinti. Trombosit mengandung enzim trombokinase yang berperan dalam
pembekuan darah.
C. Jaringan Otot
Jaringan otot terdiri atas serabut-serabut otot yang tersusun oleh sel-sel otot. Serabut otot tersebut dinamakan myofibril. Sel-sel otot dibungkus
oleh selaput atau membran yang disebut sarkolema. Sel-sel otot berisi suatu cairan sel yang disebut sarkoplasma. Jaringan otot terdapat pada
semua anggota tubuh, baik anggota gerak maupun organ-organ dalam dan luar. Fungsi jaringan otot ini adalah sebagai alat gerak aktif. Otot
memiliki kemampuan untuk berkontraksi kemudian berelaksasi sehingga dapat menggerakkan tubuh pada tempat melekatnya otot tersebut. Otot
dibedakan menjadi 3 jenis, seperti berikut.
1. Otot LurikKerangka
Disebut otot lurik, karena memiliki lurik dan dapat disebut juga otot kerangka karena melekat pada kerangka, misalnya tendon,
otot bisep, dan triseps. Otot ini memiliki bentuk silindris panjang dan memiliki karakteristik antara lain berinti banyak di tepi,
kontraksinya di bawah kesadaran, memiliki gerakan cepat dan kuat, mudah lelah.
2. Otot Polos
Otot ini tersusun dari sel yang berbentuk gelendong, kumparan, dan memiliki inti satu di tengah. Otot polos berukuran antara 30-
200 milimikron. Otot polos, mempunyai pola permukaan yang
polos, tanpa adanya pola lurik melintang. Otot ini juga dilengkapi dengan saraf yang berasal dari sistem saraf tak sadar. Karakteristik
otot ini antara lain, kontraksinya spontan, tetapi kerja lambat, bekerja terus-menerus tanpa disadari
involunter dan tidak mudah lelah. Untuk berkontraksi otot polos memerlukan waktu antara 3
detik sampai 3 menit. Otot polos terdapat pada organ dalam, misalnya, usus, lambung, ginjal, pembuluh darah.
3. Otot Jantung
Disebut otot jantung karena memang letaknya hanya pada jantung saja. Otot ini memiliki struktur seperti pada otot lurik, yaitu
memiliki pola lurik melintang tetapi miofibrilnya bercabang- cabang. Sel-sel otot jantung membentuk rantai dan sering
bercabang dua atau lebih membentuk sinsitium. Cara kerja otot jantung seperti otot polos yaitu di luar kesadaran
involunter, terus-menerus, dan tidak mudah lelah.
D. Jaringan Syaraf