MEMPELAJARI JARINGAN PADA HEWAN DAN TUMB

LAPORAN BIOLOGI
ACARA II
“MEMPELAJARI JARINGAN PADA HEWAN DAN TUMBUHAN”

NAMA

: ANNISA MAYA KURNIANINGRUM

NIM

: 120210102079

KELAS

:A

KELOMPOK : 6

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENGETAHUAN

UNIVERSITAS JEMBER
2013

I.

JUDUL
MEMPELAJARI JARINGAN PADA HEWAN DAN TUMBUHAN

II.

TUJUAN
1. Mahasiswa dapat menjelaskan jaringan penyusun pada hewan
2. Mahasiswa dapat menjelaskan jaringan penyusun pada tumbuhan

III.

DASAR TEORI
Tubuh terdiri atas banyak lapis sel, dan dibedakan atas berbagai
fungsi kegiatan hidup. Jumlah sel ribuan sampai milyaran. Sel –sel yang
memiliki bentuk, susunan dan fungsi yang sama disebut jaringan. (Wildan

Yatim,1982: 121)
Pada garis besarnya, jaringan hewan dapat dibagi menjadi empat
kelompok.
1. Jaringan Epitel
Jaringan epitel susunannya rapat sehingga tidak terdapat ruang
antar sel. Berdasarkan bentuk dan susunannya, jaringan epitel terdiri
atas:
a. Epitel pipih selapis (epitel squamosal biasa)
b. Epitel kubus selapis
c. Epitel kolumner (memanjang)
(Tim Dosen Pembina, 2013: 6)
Jaringan epitel dibuat dari sel- sel yang memadat yang terusun
dalam lapisan pipih. Jaringan ini melapisi berbagai rongga dan tabung
pada tubuh. Jaringan ini juga membentuk kulit yang membungkus
tubuh. (John Kimball, 1990: 111)
Dahulu istilah epitel digunakan untuk menyebut selaput jernih
yang berada di atas permukaan tonjolan anyaman penyambung di
merah bibir (Epi: di atas; Thele: bibir). Istilah ini kini digunakan untuk
semua jaringan yang melapisi suatu struktur dan saluran.


Sifat umum:
 Jaringan epitel terdiri dari sel dengan batas yang jelas
 Terletak paling luar maka sebagai proteksi
 Susunannya rapat satu sama lain, maka disebut jaringan seluler
 Di saluran selain proteksi juga untuk akses transportasi misanya
alveolus, usus halus (sebagai absorbs bisa osmoe maupun difusi)
 Bentuknya bervariasi bergantung dari letak maupun perannya
(Mariam, 2010. http://www.scribd.com/doc/34676631/JARINGANHEWAN)
2. Jaringan Ikat
Jaringan ikat letak selnya berjauhan. Berdasarkan strukturnya,
jaringan ikat dibedakan menjadi:
a. Jaringan ikat longgar
b. Jaringan ikat padat
c. Jaringan lemak
d. Jaringan rawan
e. Tulang
f. Darah
(Tim Dosen Pembina, 2013: 6)
Jaringan konektif ini mampu menyokong dan merupakan bagian
yang dapat menunjang tubuh secara bersama. Berbeda dengan

epitelium, sel pada jaringan ini tampak terpisah dengan substansi
interseluler diantara sel-selnya.
(Fida Rachmadiarti, dkk, 2007:197)
Jaringan ikat terdiri dari serabut, sel-sel dan cairan ekstra seluler.
Cairan ekstra seluler dan serabut disebut matriks. Fungsi jaringan ikat
adalah mengikat atau mempersatukan jaringan-jaringan menjadi organ

dan berbagai organ menjadi sistem organ dan melindungi jaringan atau
organ tubuh.
Berdasarkan struktur dan fungsinya jaringan ikat dibedakan menjadi:
1) Jaringan ikat longgar (Jaringan Ikat Areolar)
Ciri-ciri :


Sel-selnya jarang dan sebagian jaringannya tersusun atas
matriks yang mengandung serabut kolagen dan serabut elastis,
serabutnya longgar




Banyak ditemukan adanya substansi dasar dan cairan jaringan.



Jaringan ikat longgar banyak mengandung sel pengembara
seperti makrofag, selmast dan sel yang tidak berdeferensiasi.



Jaringan ini banyak dijumpai pada pembuluh darah, saraf,
diantara berkas otot, di bawah epitel.
Fungsi jaringan ini sebagai pengisi, penunjang dan bantalan,

membungkus organ-organ tubuh, pembuluh darah dan saraf
2) Jaringan ikat padat


Nama lainnya jaringan ikat serabut putih, karena terbuat dari
serabut kolagenyang berwarna putih.




Jaringan ini terdapat pada selaput urat, selaput pembungkus otot,
fasia, ligamendan tendon.



Jumlah serabut lebih banyak dari sel dan matrik.

Jaringan ikat padat dibagi menjadi 2, antaralain.
a. Jaringan Ikat Padat Teratur, mengandung terutama serabut
kolagen. Serabut kolagen paling banyak dan tersusun saling
menyilang. Populasi sel yang utama adalah fibroblast. Banyak
dijumpai pada organ seperti : kapsula paru-paru, kapsula hati,
ginjal, limpa, testis, fasia, aponeurosa, perikardium dan dermis.
b. Jaringan Ikat Padat Tidak Teratur, terdapat dua bentuk
tergatung macam serabutnya. Pada tendon dan ligamen
mayoritas kolagen sedangkan pada ligamentum nukhe serabut
elatis yang utama.


3. Jaringan Tulang Rawan (Kartilago)
Jaringan tulang rawan pada anak-anak berasal dari jaringan
embrional yang disebut mesenkim, pada orang dewasa berasal dari
selaput tulang rawan atau perikondrium yang banyak mengandung
kondroblas atau pembentuk sel-sel tulang rawan. Fungsinya
untuk menyokong kerangka tubuh.
Ada 3 macam jaringan tulang rawan
a. Kartilago hialin
Kartilogo hialin merupakan bagian terbesar dari kerangka
embrio, juga membantu pergerakan persendian, menguatkan
saluran pernafasan, memberi kemungkinan pertumbuhan
memanjang tulang pipa dan memberi kemungkinan tulang
rusuk bergerak saat bernafas.
b. Kartilago fibrosa
Matriksnya berwarna gelap dan keruh. Jaringan ini
terdapat pada perekatan ligamen-ligamen tertentu pada
tulang, persendian tulang pinggang, pada calmam antar ruas
tulang belakang dan pada pertautan antar tulang kemaluan kiri
dan kanan. Fungsi utama untuk memberikan proteksi
dan penyokong.

c. Kartilago elastik
Matriksnya berwarna keruh kekuning-kuningan. Jaringan
ini terdapat pada daun telinga, epiglottis, pembuluh eustakius
dan laring.
4. Jaringan Tulang
Jaringan tulang terdiri dari sel-sel tulang atau osteon yang
tersimpan di dalam matriks, matriksnya terdiri dari zat perekat
kolagen dan endapan garam-garam mineral terutama garam
kalsium (kapur). Tulang merupakan tempat melekatnya otot
kerangka.

Tulang dapat dibagi menjadi 2 macam:
a. Tulang keras, bila matriks tulang rapat dan padat.
b. Tulang spons, bila matriksnya berongga
5. Jaringan Darah
Jaringan darah merupakan jaringan penyokong khusus,
karena berupa cairan. Bagian- bagian dari jaringan darah adalah :
a. Sel darah
Dibagi menjadi sel darah merah (eritrosit) berfungsi
untuk mengangkut oksigen dan seldarah putih (lekosit)

berfungsi untuk melawan benda-benda asing yang masuk ke
dalam tubuh.
b. Keping-keping darah (trombosit)
Berfungsi dalam proses pembekuan darah.
c. Plasma darah
Komponen terbesar adalah air, hormon, zat sisa hasil
metabolisme, antibodi dan lain-lain.
Fungsi Darah
Darah mempunyai fungsi sebagai berikut:
- Mengedarkan sari makanan ke seluruh tubuh yang dilakukan
oleh plasma darah
- Mengangkut sisa oksidasi dari sel tubuh untuk dikeluarkan dari
tubuh yang dilakukan oleh plasma darah, karbon dioksida
dikeluarkan melalui paru-paru, urea dikeluarkan melalui ginjal
- Mengedarkan hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar buntu
(endokrin) yang dilakukan oleh plasma darah
- Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh selsel darah merah

- Membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh yang dilakukan
oleh sel darah putih dan menutup luka yang dilakukan oleh

keping-keping darah
- Menjaga kestabilan suhu tubuh.
6. Jaringan Lemak (Adiposa)
o Sel lemak sering disebut adiposit, dan berasal dari sel
mesenkim yang tidak mengalami diferensiasi
o Ada dua jenis sel lemak penyusun jaringan lemak yakni sel
unilokular yaitu mengandung satu unit sel lemak dan
ukurannya besar dan membentuk jaringan lemak putih.
Sedangkan sel lemak yang dibentuk oleh banyak unit lemak
namun ukurannya kecil disebut multilokular dan membentuk
jaringan lemak coklat
o Jaringan lemak yang diisi sel lemak putih berbentuk bulat atau
polihedral dengan diameter 120 ųm. Jaringan lemak yang diisi
sel lemak coklat berbentuk polygonal
o Fungsinya untuk mensintesis dan menyimpan triglyserida.
(Mariam, 2010. http://www.scribd.com/doc/34676631/JARINGANHEWAN)
7. Jaringan Otot
Jaringan otot selnya memanjang berbentuk serabut. Ada tiga
macam jaringan otot:
a. Otot polos

b. Otot bergaris lintang
c. Otot jantung
(Tim Dosen Pembina, 2013: 6)
Jaringan otot membantu saat kontraksi dan relaksasi, terdiri
atas jaringan otot polos, jaringan otot lurik dan jaringan otot jantung.
Otot lurik juga disebut otot rangka. Aktivitas ini termasuk gerak
somatic, atau gerak pernafasan, sistem saraf. Otot polos atau otot

pernafasan, yang berhubungan dengan saraf autonomy, ini ditemukan
pada organ dalam. Otot jantung, mempunyai ciri khusus daripada otot
lurik dan otot polos, yaitu otot ini mampu bekerjasama dalam jaringan
kerja pada lapisan jaringan otot atau di dalam suatu jaringan tertentu.
a. Otot polos
Otot polos terdiri atas sel yang panjang dan tidak bergaris
melintang, masing- masing dibungkus oleh lamina basalis dan
jalinan serat retikulin. Kedua komponen terakhir berfungsi
menggabungkan kekuatan yang dibangkitkan oleh setiap serat otot
polos menjadi semacam aksi bersama. Setiap sel otot polos
memiliki inti tunggal di pusat bagian sel yang lebar.
b. Otot lurik
Otot lurik juga disebut sebagai otot rangka yang terdiri atas seratserat otot, berkas- berkas sel yang sangat panjang, selindris dan
berinti banyak. Inti yang banyak terjadi akibat peleburan mioblas
mononukleus embrional. Inti lonjong umumnya terletak pada tepi
sel di bawah membran sel. Lokasi inti yang khas membantu dalam
membedakan otot rangka dari otot jantung dan otot polos yang
keduanya memiliki inti di tengah.
c. Otot jantung
Sel otot jantung membentuk tautan rumit diantara cabangcabangnya yang terjulur. Sel di dalam rantai demikian seringkali
bercabang dua atau bercabang dan bersambung dengan sel dari
rantai berdekatan. Akibatnya jantung terdiri atas berkas- berkas sel
yang teranyam erat sedemikian rupa, sehingga menimbulkan suatu
gelombang kontraksi khusus yang mengarah pada pemerasan isi
ventrikel jantung. Sel otot jantung memperlihatkan pola pita
bergaris melintang yang sama dengan yang sama dengan pola
melintang pada rangka. Ciri yang dapat membedakan dan unik dari
otot jantung ialah adanya garis- garis gelap melintang yang
melintasi rantai sel- sel dengan interval yang tidak teratur.
(Fida Rachmadiarti, dkk, 2007: 198-202)

8. Jaringan Saraf
Jaringan saraf tersusun atas sel-sel saraf atau neuron. Tiap
neuron/sel saraf terdiri atas badan sel saraf, cabang dendrit dan cabang
akson, cabang-cabang inilah yang menghubungkan tiap-tiap sel saraf
sehingga membentuk jaringan saraf. jaringan-saraf.
Terdapat 3 macam sel saraf
1) Sel Saraf Sensorik
Berfungsi menghantarkan rangsangan dari reseptor (penerima
rangsangan) ke sumsum tulang belakang.
2) Sel Saraf Motorik
Berfungsi menghantarkan impuls motorik dari susunan saraf pusat
ke efektor.
3) Sel Saraf Penghubung
Merupakan penghubung sel saraf yang satu dengan sel saraf yang
lain.

Sel

saraf

mempunyai

kemampuan

iritabilitas

dan

konduktivitas. Iritabilitas artinya kemampuan sel saraf untuk
bereaksi terhadap perubahan lingkungan. Konduktivitas artinya
kemampuan sel saraf untuk membawa impuls-impuls saraf.
Berbagai jaringan tersusun dan terorganisasi dalam bentuk organ.
Pada

tumbuhan

yang

mempunyai

jaringan

pembuluh

(Tracheophyta) ada berbagai macam organ, yaitu:
-

Akar: untuk melekat ditanah dan untuk mengambil zat- zat nutrisi
berupa air dan garam-garaman yang telarut

-

Batang: untuk memperkuat tubuh dan mengangkut air yang
mengandung garam- garam terlarut ke atas

-

Daun: untuk melakukan fotosintesis dan mengatur penguapan serta
pengaturan gas

-

Bunga: alat perkembangbiakan yang berupa bunga, kerucut atas
sporofit

(Joko Waluyo, 1993:17)

Jaringan tumbuhan dapat dibagi 2 macam :
1. Jaringan meristem/muda
2. Jaringan dewasa
JARINGAN MERISTEM
Jaringan meristem adalah jaringan yang terus menerus membelah dan
jaringan ini relatif sangat muda, sitoplasmanya penuh, mempunyai
kemampuan totipotensi yang tinggi karena kemampuan membentuk
jaringan yang lain berupa jaringan dewasa. Jaringan meristem dapat dibagi
2 macam:
1. Jaringan Meristem Primer

Jaringan meristem ini pada tumbuhan pada bagian organ yang


paling muda
Merupakan perkembangan



embrional / tunas /lembaga
Mempunyai kemampuan untuk membelah, memanjang dan



berdefrensiasi serta spesialisasi membentuk jaringan yang dewasa.
Jaringan ini cenderung menghasilkan hormon auksin sehingga

lebih

lanjut

dari

pertumbuhan

membuat terjadinya pembelahan yang terus menerus kearah


memanjang.
Letak jaringan ini di ujung batang, ujung akar yang kemudian
dikenal dengan meristem apikal yang mengarah ke dominansi



apical
Pertumbuhan jaringan meristem primer ini sering disebut



pertumbuhan primer
Jaringan meristem primer menimbulkan batang dan akar
bertambang panjang bukan melebar.

2. Jaringan Meristem Sekunder

Jaringan meristem sekunder adalah jaringan meristem yang berasal
dari jaringan meristem primer yang melakukan defrensiasi dan


spesialisasi
Merupakan jaringan dewasa namun mempunyai kemampuan



totipotensi lagi
Jaringan ini berada di bagian tengah dari organ untuk melakukan
pembentukan jaringan yang berbeda dari yang sebelumnya



Pertumbuhan jaringan meristem sekunder disebut pertumbuhan



sekunder.
Pertumbuhannya



pertambahan besar tubuh tumbuhan.
Contoh jaringan meristem sekunder yaitu kambium.

kearah

membesar

sehingga

menimbulkan

3. Kambium

Kambium adalah lapisan sel-sel tumbuhan yang sebenarnya
merupakan jaringan dewasa namun sel selnya mempunyai


kemampuan totipotensi
Aktivitas kambium yang merupakan jaringan meristem sekunder
ini membelah terus menerus, membesar dan berdefrensiasi



membentuk xilem dan floem sebagai jaringan pengangkut.
Membelah keluar membentuk Floem ( jaringan pembuluh tapis /
kulit ) dan membelah kedalam membentuk Xylem ( pembuluh



kayu) sehingga batang tanaman membesar
Xylem yaitu pembuluh untuk sarana mengangkut air dan mineral
sedang



Floem pembuluh

untuk

sarana

pengangkutan

hasil

Fotosintesis
Aktivitas kambium menyebabkan pertumbuhan sekunder, sehingga
batang tumbuhan menjadi besar. Ini terjadi pada tumbuhan dikotil
dan Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka).

Berdasarkan letaknya jaringan meristem dibedakan menjadi tiga yaitu
1. Meristem apikal
adalah meristem yang terdapat pada ujung akar dan pada
ujung batang. Meristem apikal selalu menghasilkan sel-sel untuk
tumbuh memanjang. Pertumbuhan memanjang akibat aktivitas
meristem apikal disebut pertumbuhan primer. Jaringan yang
terbentuk dari meristem apikal disebut jaringan primer

2. Meristem interkalar
adalah meristem yang terletak diantara jaringan meristem
primer dan jaringan dewasa. Contoh tumbuhan yang memiliki
meristem interkalar adalah batang rumput-rumputan (Graminae).
Pertumbuhan sel meristem interkalar menyebabkan pemanjangan
batang lebih cepat, sebelum tumbuhnya bunga.
3. Meristem lateral
atau

meristem

samping

adalah

meristem

yang

menyebabkan pertumbuhan skunder. Pertumbuhan skunder adalah
proses pertumbuhan yangmenyebabkan bertambah besarnya akar
dan batang tumbuhan. Meristem lateraldisebut juga sebagai
kambium.
JARINGAN DEWASA
Jaringan dewasa adalah jaringan yang sudah berhenti melakukan
totipotensi, jaringan ini hanya membelah tetapi tidak melakukan
defrensiasi membentuk jaringan lain. Jaringan dewasa dapat dibagi
menjadi beberapa macam:
1. Jaringan Epidermis
 Jaringan yang letaknya paling luar
 Jaringan epidermis tersusun atas sel-sel hidup berbentuk pipih


selapis yang berderet rapat tanpa ruang antar sel
Tidak mengandung klorofil kecuali pada epidermis tumbuhan
Bryophita danPterydophyta serta sekitar epidermis pada sel



penutup stomata
Bentuk sel jaringan epidermis seperti balok
Mengalami modifikasi membentuk aneka ragam sel yang sesuai



dengan fungsinya
Pada tumbuhan yang sudah mengalami pertumbuhan sekunder,



akar dan batangnya sudah tidak lagi memiliki jaringan epidermis

Fungsi jaringan epidermis antara lain:
a. Pelindung / Proteksi jaringan didalamnya
b. Peresap air dan mineral pada akar yang muda. Akar-akar
yang muda epidermisnya diperluas dengan tonjolan yang
disebut bulu akar.
c. Untuk penguapan air yang berlebihan melalui evaporasi atau
gutasi.
d. Tempat difusi O2 dan CO2 sewaktu respirasi, terjadi pada
epidermis yang permukaannya bergabus
2. Jaringan Parenkim
Parenkim merupakan jaringan tanaman yang paling umum
dan belum berdiferensiasi. Parenkim biasanya memiliki dimensi
panjang dan lebar yang sama (isodiametrik) dan protoplas aktif
dibungkus oleh dinding sel primer dengan selulose yang tipis.
Ruang interseluler antar sel umum terdapat pada parenkim.
Berdasarkan fungsinya jaringan parenkim

dibedakan

menjadi beberapa macam antaralain:
1) Parenkim asimilasi (klorenkim) adalah sel parenkim yang
mengandung klorofil dan berfungsi untuk fotosintesis.
2) Parenkim

penimbun

adalah

sel

parenkim

ini

dapat

menyimpan cadangan makanan yang berbeda sebagai larutan
di dalam vakuola, bentuk partikel padat, atau cairan didalam
sitoplasma.
3) Parenkim air adalah sel parenkim yang mampu menyimpan
air. Umumnya terdapat pada tumbuhan yang hidup didaerah
kering (xerofit), tumbuhan epifit, dan tumbuhan sukulen.
4) Parenkim udara (aerenkim) adalah jaringan parenkim yang
mampu menyimpan udara karena mempunyai ruang antar sel
yang besar. Aerenkim banyak terdapat pada batangdan daun
tumbuhan hidrofit.

3. Jaringan Penguat/Penyokong
Fungsinya untuk menguatkan bagian tubuh tumbuhan,
meliputi 2 jaringan yaitu
a.

Jaringan kolenkim
Kolenkim terdiri dari sel – sel yang serupa dengan
parenkim tapi dengan penebalan padadinding sel primer
disudut sudut sel tidak menyeluruh. Umumnya terletak pada
bagian peripheral batang dan beberapa bagian daun. Dinding
sel yang plastis dan fleksibel pada kolenkim member
dukungan yang cukup untuk sel – sel tetangganya.
Hubungan erat antara jaringan kolenkim dan parenkim
tampak pada batang dimana kedua jaringan ini terletak
bersebelahan.

b. Jaringan Sklerenkim
 Sklerenkim adalah jaringan pendukung pada tanaman.
 Hanya ada sedikit ruang untuk protoplas yang nantinya


hilang jika sel dewasa.
Sel – sel yang terdiri dari jaringan sklerenkim mungkin



terbagi menjadi 2 tipe: serat (fibre) atau sklereid.
Sebagian besar dinding sel jaringan kolenkim terdiri dari
senyawa selulosa merupakan jaringan penguat pada organ



tubuh muda atau bagian tubuh tumbuhanyang lunak.
Selain mengandung selulosa dinding sel, jaringan
sklerenkim mengandung senyawa lignin, sehingga selselnya menjadi kuat dan keras.

4. Jaringan Pengangkut


Jaringan pengangkut pada tanaman sering disebut jaringan
vascular karena sarana transportasi atau pengangkutannya berupa



pembuluh pembuluh (vasculer)
Pembuluh (vasculer) itu untuk membawa air dan larutan ke



seluruh tanaman.
Pembuluh itu meliputi Xylem atau pembuluh kayu berfungsi
untuk membawa air sedangkan floem pembuluh lapis/pembuluh
kulit kayu membawa hasil fotosintesis berupa larutan organik.

5. Jaringan Gabus

Fungsi jaringan gabus adalah untuk melindungi jaringan
lain agar tidak kehilangan banyak air, karena bersifat kedap air.
Pada Dikotil, jaringan gabus dibentuk oleh kambium gabus atau
felogen, pembentukan jaringan gabus ke arah dalam berupa sel-sel
hidup yang disebut feloderm, ke arah luar berupa sel-sel mati yang
disebut felem.
ORGAN TUMBUHAN
Organ tumbuhan biji yang penting ada 3, yakni: akar, batang, daun.
Sedang bagian lain dari ketiga organ tersebut adalah modifikasinya,
contoh: umbi modifikasi akar, bunga modifikasi dari ranting dan daun.
AKAR
Asal akar adalah dari akar lembaga (radix), pada Dikotil, akar
lembaga terus tumbuh sehingga membentuk akar tunggang, pada
Monokotil, akar lembaga mati, kemudian pada pangkal batang akan
tumbuh akar-akar yang memiliki ukuran hampir sama sehingga
membentuk akar serabut.
Akar monokotil dan dikotil ujungnya dilindungi oleh tudung akar
atau kaliptra, yang fungsinya melindungi ujung akar sewaktu menembus
tanah, sel-sel kaliptra ada yang mengandung butir-butir amylum,
dinamakan kolumela.
1. Fungsi Akar
a. Untuk menambatkan tubuh tumbuhan pada tanah.
b. Dapat berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan.
c. Menyerap air dam garam-garam mineral terlarut.
2. Anatomi Akar
Pada akar muda bila dilakukan potongan melintang akan terlihat bagianbagian dari luar ke dalam.

a. Epidermis
Susunan sel-selnya rapat dan setebal satu lapis sel, dinding selnya
mudah dilewati air. Bulu akar merupakan modifikasi dari sel
epidermis akar, bertugas menyerap air dan garam-garam mineral
terlarut, bulu akar memperluas permukaan akar.

b. Korteks
Letaknya langsung di bawah epidermis, sel- selnya tidak tersusun
rapat sehingga banyak memiliki ruang antar sel. Sebagian besar
dibangun oleh jaringan parenkim.
c. Endodermis
Merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan silinder pusat.
Sel-sel endodermis dapat mengalami penebalan zat gabus pada
dindingnya dan membentuk seperti titik-titik, dinamakan titik
Caspary.
d. Silinder Pusat/Stele
Silinder pusat/stele merupakan bagian terdalam dari akar. Terdiri dari
berbagai macam jaringan:
- Persikel/Perikambium: lapisan terluar dari stele. Akar cabang
terbentuk dari pertumbuhan persikel kearah luar.
- Berkas Pembuluh Angkut/Vasis: Terdiri atas xilem dan floem yang
tersusun bergantian menurut arah jari jari. Pada dikotildi antara
xilem dan floem terdapat jaringan kambium.
- Empulur: Letaknya paling dalam atau di antara berkas pembuluh
angkut terdiri dari jaringan parenkim.
BATANG
1. Batang Dikotil
Pada batang dikotil terdapat lapisan-lapisan dari luar ke dalam:
a) Epidermis
Fungsi epidermis untuk melindungi jaringan di bawahnya.
Pada batang yang mengalami pertumbuhan sekunder, lapisan
epidermis digantikan oleh lapisan gabus yang dibentuk dari
kambium gabus.

b) Korteks
Korteks batang disebut juga kulit pertama, terdiri dari
beberapa lapis sel, yang dekat dengan lapisan epidermis tersusun
atas jaringan kolenkim, makin ke dalam tersusun atas jaringan
parenkim.
c) Endodermis
Endodermis batang disebut juga kulit dalam, tersusun atas
selapis sel, merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan stele.
Endodermis tumbuhan Angiospermae mengandung zat tepung,
tetapi tidak terdapat pada endodermis tumbuhan Gymnospermae.
d) Stele/ Silinder Pusat
Pada tumbuhan Dikotil, berkayu keras dan hidupnya
menahun, pertumbuhan menebal sekunder tidak berlangsung terusmenerus, tetapi hanya pada saat air dan zat hara tersedia cukup,
sedang pada musim kering tidak terjadi pertumbuhan sehingga
pertumbuhan menebalnya pada batang tampak berlapis-lapis, setiap
lapis menunjukkan aktivitas pertumbuhan selama satu tahun, lapislapis lingkaran tersebut dinamakan Lingkaran Tahun.
2. Batang Monokotil
Pada batang Monokotil, epidermis terdiri dari satu lapis sel, batas
antara korteks dan steleumumnya tidak jelas. Pada stele monokotil
terdapat ikatan pembuluh yang menyebar dan bertipe kolateral tertutup
yangartinya di antara xilem dan floem tidak ditemukan cambium.
Tidak

adanya

kambium pada

Monokotil

menyebabkan

batang

Monokotil tidak dapat tumbuh membesar, dengan perkataan lain tidak
terjadi pertumbuhan menebal sekunder.
DAUN
Daun merupakan modifikasi dari batang, merupakan bagian tubuh
tumbuhan yang paling banyak mengandung klorofil sehingga kegiatan
fotosintesis paling banyak berlangsung di daun. Anatomi daun:
1. Epidermis

Epidermis merupakan lapisan terluar daun, ada epidermis atas dan
epidermis bawah, untuk mencegah penguapan yang terlalu besar,
dilapisi oleh lapisan kutikula. Pada epidermis terdapat stoma/
mulut daun, sebagai tempat berlangsungnya pertukaran gas dari
dan ke luar tubuh tumbuhan.
2. Parenkim/Mesofil
Parenkim daun terdiri dari 2 lapisan sel, yakni palisade (jaringan
pagar) dan spons (jaringan bunga karang), keduanya mengandung
kloroplast. Kegiatan fotosintesis lebih aktif pada jaringan pagar
karena kloroplastnya lebih banyak daripada jaringan bunga karang.
(Mariam, 2010. http://www.scribd.com/doc/34619662/JARINGANTUMBUHAN)
IV.

METODE PENELITIAN
I.1. Alat dan Bahan
1. Alat
Mikroskop
2. Bahan
a. Preparat awetan jaringan ikat dan otot
b. Preparat awetan penampang melintang akar, batang, dan daun
I.2. Cara Kerja
1. Pengamatan Jaringan Hewan
Mengamati preparat dibawah mikroskop

Menggambar dan memberi keterangan bagian- bagian dari
preparat yang dilihat

Memperhatikan struktur / bentuk selnya

2. Pengamatan Jaringan Tumbuhan
Menyiapkan preparat awetan penampang melintang akar, batang
dan daun

Meletakkan preparat penampang melintang bahan (daun, batang,
dan akar) di bawah mikroskop
Mengamati di bawah mikroskop dari perbesaran lemah ke kuat

Menggambar bagian yang terlihat serta memberi keterangan
secara lengkap

V.

HASIL PENGAMATAN
1. Preparat Jaringan Ikat Kendor

Keterangan:
Serabut Kolagen
Serabut Elastin

Perbesaran: 400 x
2. Preparat Jaringan Ikat Padat Teratur

Keterangan:

Perbesaran: 400 x
3. Preparat Otot Rangka

Keterangan:
Sitoplasma
Inti sel
Membrane sel

Perbesaran: 100 x
4. Jaringan Otot Jantung
Keterangan:
Serabut
Nukleus / inti sel
Sitoplasma
Diskus intercalaris

Perbesaran: 400x
5. Jaringan Melintang Otot Polos
Keterangan:
Membran Sel
Sitoplasma
Inti Sel

Perbesaran: 400 x

6. Preparat Melintang Daun Bayam
Keterangan:
Epidermis
Epidermis atas
Epidermis bawah
Jaringan palisade
Jaringan Spons
Stomata
Perbesaran: 400x

Sel penjaga

7. Preparat Melintang Batang Jagung
Keterangan:
Epidermis
Berkas Pembuluh

Perbesaran: 400 x
8. Preparat Melintang Akar (dikotil)
Keterangan:
Epidermis
Korteks
Floem
Endodermis
Xilem
Stele / silinder pusat
Perbesaran: 400 x

VI.

PEMBAHASAN
Sel merupakan unit terkecil dalam kehidupan. Sekelompok sel yang
memiliki fungsi dan bentuk yang sama disebut jaringan. Jaringan yang ada
pada hewan dan tumbuhan memiliki perbedaan. Dalam praktikum ini,
membahas tentang jaringan pada tumbuhan dan hewan menggunakan 8
preparat yang berbeda.
1. Preparat jaringan ikat kendur
Pada mikroskop cahaya dengan perbesaran mencapai 400
kali, terlihat adanya serabut- serabut, yaitu serabut kolagen dan serabut
elastin. Ciri- cirinya serabut kolagen berwarna putih, diameter serabut
kolagen berkisar 1-20 µm, terdiri atas fibril-fibril yang lebih halus
dengan diameter berkisar 0,2-0,5 µm, dilihat dengan mikroskop
cahaya, serabut kolagen berwarna merah dengan pewarnaan eosin,
mempunyai daya renggang tinggi tetapi dengan elastisitas yang rendah
atau bersifat tidak elastis dan tidak mudah robek jika ditarik mengikuti
panjangnya. Susunan serabut kolagen bergelombang, karenannya
bersifat lentur.
Serabut elastin terlihat sebagai pita pipih atau benang
silindris panjang dan elastis. Ukurannya antara 1-4 mikrometer.
Serabut elastik mudah dibedakan dari serabut kolagen, sebab serabut
elastik lebih tipis dan tidak memiliki garis-garis longituginal. selain
itu, serabut elastik bercabang-cabang dan satu sama lainnya bersatu
membentuk suatu jaringan yang tidak teratur.
Fibroblast pada jaringan ikat kendur
Jaringan ikat kendur mempunyai beberapa fungsi:
1) Membentuk membran yang membatasi jantung dan rongga perut.
2) Mengikatkan kulit pada jaringan di bawahnya.
3) Mengelilingi pembuluh darah dan saraf yang menyusup ke organ.
4) Pengikat lapisan epitelium pipih membentuk lembar mesenterium.
5) Membantu melekatkan organ pada otot dinding tubuh.

2. Preparat jaringan ikat padat teratur
Dengan perbesaran 400 kali terlihat bahwa pada jaringan ikat
padat teratur, terdapat serabut kolagen, fibroblast, dan serabut elastin.
Jaringan ini mengandung serabut-serabut dengan orientasi yang teratur.
Serabut kolagen paling banyak dan tersusun saling menyilang.
Fibroblast berfungsi untuk mensintesis matriks ekstraseluler
seperti serabut kolagen, serabut elastis dan zat-zat amorf, selain itu ia
berperan pengikat matriks ekstraseluler untuk membentuk jaringan dan
mempercepat penyembuhan luka dan merupakan sel penyusun
jaringan ikat longgar yang berfungsi untuk sekresi dansintesis protein
pada serabut.
Bentuk fibroblast bervariasi. Pada jaringan ikat padat teratur.
Fibroblast tampak berbentuk fusiformis diantara serabut-serabut
jaringan, cirinya adalah: Paling banyak dalam jumlah. Bentuk
memanjang, inti Runcing, Sitoplasma pucat, inti lonjong, seperti
gelendong. Aktif pada hewan muda, pada dewasa kurang aktif
(fibrosit).
Fungsi biologik fibroblast adalah berdifferensiasi untuk
mensintesis dan mensekresikan matriks ekstraseluler. Sintesis dan
sekresi fibroblast mencakup kolagen, fibronektin, glikoprotein dan
proteoglikan.

Fibroblast

membantu

mensintesis

glikokonyugat

ekstraseluler. Fibroblast memiliki banyak mikrofilamen aktin serta
mikrotubul.
3. Preparat otot rangka lingua
Dengan perbesaran mikroskop 100 kali, terlihat preparat
memiliki sitoplasma, inti sel dan mebran sel. Bentuk sel otot rangka
adalah silinder dengan nukleus yang banyak. Nukleus-nukleus ini
terletak di pinggir. Pengaturan filamennya tumpang tindih.
Fungsi otot lurik untuk menggerakkan tulang dan melindungi
kerangka dari benturan keras.

4. Jaringan otot jantung
Dengan perbesaran 400 kali, terlihat adanya serabut pada
bagian atas, sitoplasma, inti sel, dan diskus intercalaris. Bentuknya
seperti

anyaman

yang bercabang-

cabang.

Sel

otot jantung

memperlihatkan pola pita bergaris melintang yang sama dengan yang
sama dengan pola melintang pada rangka. Ciri yang dapat
membedakan dan unik dari otot jantung ialah adanya garis- garis gelap
melintang yang melintasi rantai sel- sel dengan interval yang tidak
teratur yang disebut diskus intercalaris.
Otot jantung merupakan otot yang mempunyai keistemawaan
yaitu bentuknya lurik tetapi bekerja seperti otot polos yaitu di luar
kesadaran atau di luar perintah otak. Kerja otot ini dipengaruhi oleh
saraf autonom. Otot jantung membentuk dinding jantung sehingga
jantung bekerja seumur hidup manusia. Kerja otot jantung tidak
dipengaruhi kehendak kita.
5. Jaringan melintang otot polos
Otot polos berbentuk seperti spindle. Bentuk serabut panjang
seperti kumparan, dengan ujung runcing, dengan inti berjumlah satu
terletak dibagiann tengah. Kontraksi otot polos lebih lambat
dinbbandingkan otot skelet, namun mereka mampu kontraksi dalam
waktu lebih lama. Otot polos bersifat tidak sadar (involuntary), seperti
otot

jantung.

sitoplasmanya

Membran
sering

plasmanya

disebut

disebut

sarkoplasma.

sarkolema
Sitoplasma

dan
yang

mengandung miofibril dengan ketebalan mencapai 1 mikron.
6. Preparat melintang daun bayam
Dengan perbesarn 400 kali pada mikroskop terlihat susunan jairingan
pada preparat daun bayam, jaringan yang terlihat antara lain.
a. Jaringan epidermis atas dan epidermis bawah
Epidermis merupakan lapisan terluar daun, ada epidermis atas
dan epidermis bawah, untuk mencegah penguapan yang terlalu
besar, dilapisi oleh lapisan kutikula. Fungsi utama jaringan
epidermis adalah sebagai pelindung. Namun, sel-sel epidermis
sering kali memiliki cirri dan fungsi khusus yang berkaitan dengan

fungsi utama organ yang ditutupi. Jaringan epidermis dapat juga
berkembang dan mengalami modifikasi menjadi sel rambut akar,
sel penutup pada stomata, dan spina. Pada permukaan atas daun,
dinding luar epidermis ada yang membentuk lapisan tebal yang
disebut lapisan kutikula misalnya daun keladi dan daun pisang;
ada yang berbulu halus misalnya daun durian.
b. Jaringan palisade
Merupakan kumpulan sel-sel berbentuk silindris, tegak,
tersusun rapat, dan mengandung kloroplas. Berasal dari jaringan
klorenkim yang berbentuk panjang dan tersusun rapat. Jaringan
palisade terletak dibawah epidermis dan pada jaringan tiang ini
terjadi fotosintesis.
c. Jaringan spons
adalah jaringan yang berbentuk tidak teratur dan ada ruang
antarsel. Jaringan yang tidak rapat ini berfungsi untuk menampung
karbon dioksida untuk proses fotosintesis
d. Stomata
yaitu lubang pada lapisan epidermis daun. Sekitar stomata
terdapat sel yang berklorofil disebut sel penutup. Stomata
berfungsisebagai tempat masuknya CO2 dan keluarnya O2
sewaktu berfotosintesis. Selaiitu stomata juga berfungsi untuk
penguapan air.
e. Sel penjaga
Sebagai pengatur
7. Preparat melintang batang jagung
Dengan menggunakan perbesaran 400 kali pada mikroskop, dapat
dilihat adanya susunan jaringan
a. Epidermis
b. Xylem
c. Floem

d. Korteks
Epidermis terdiri dari satu lapis sel, batas antara korteks dan
steleumumnya tidak jelas. Pada stele monokotil terdapat ikatan
pembuluh yang menyebar dan bertipe kolateral tertutup yangartinya di
antara xilem dan floem tidak ditemukan kambium. Tidak adanya
kambium pada Monokotil menyebabkan batang Monokotil tidak dapat
tumbuh membesar, dengan perkataan lain tidak terjadi pertumbuhan
menebal sekunder.
8. Preparat melintang akar (dikotil)
Dengan perbesaran 400 kali dapat dilihat jaringan pada akar dikotil
adalah sebagai berikut.
a. Epidermis (kulit/lapisan luar akar)
Terdiri dari sel yang tersusun rapat dan setebal satu lapis sel.
Dinding sel epidermis tipis sehingga dapat dilalui air. Bulu akar
merupakan modifikasi dari sel epidermis akar, bertugas menyerap
air dan garam-garam mineral terlarut, bulu akar memperluas
permukaan akar.
b. Korteks
Mrupakan kulit pertama yang tersusun dari lapisan-lapisan sel yang
berdinding tipis. Koteks letaknya langsung di bawah epidermis,
sel- selnya tidak tersusun rapat sehingga banyak memiliki ruang
antar sel yang berfungsi untuk pertukaran gas. Peran korteks adalah
sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan. Sebagian besar
dibangun oleh jaringan parenkim.
c. Endodermis
Merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan silinder pusat.
Sel-sel endodermis dapat mengalami penebalan zat gabus pada
dindingnya dan membentuk seperti titik-titik, dinamakan titik
Caspary. Sebagian besar sel-sel endodermis memiliki pita
kaspari yang mengandung zat suberin atau zat lignin. Fungsi
endodermis adalah mengatur jalannya larutan yang diserap ke
silinder pusat.

d. Silinder Pusat/Stele
Silinder pusat/stele merupakan bagian terdalam dari akar. Terdiri
dari berbagai macam jaringan:
- Persikel/Perikambium: lapisan terluar dari stele yang berperan
dalam pertumbuhan sekunder dan pertumbuhan akar ke samping.
Akar cabang terbentuk dari pertumbuhan persikel kearah luar.
- Berkas Pembuluh Angkut/Vasis: Terdiri atas xilem dan floem
yang tersusun bergantian menurut arah jari jari. Pada dikotildi
antara xilem dan floem terdapat jaringan kambium.
- Empulur: Letaknya paling dalam atau di antara berkas pembuluh
angkut terdiri dari jaringan parenkim
VII.

KESIMPULAN
Dari hasil praktikum, dapat disimpulkan bahwa:
1. Jaringan pada hewan dibagi menjadi empat kelompok yaitu jaringan
epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf. Jaringan epitel
terdiri dari epitel piph selapis, epitel kubus selapis dan epitel kolumner.
Jaringan ikat dibedakan mejadi jaringan ikat longgar, jaringan ikat
padat, jaringan lemak, jaringan rawan, tulang dan darah. Jaringan otot
dibedakan menjadi otot polos, otot jantung dan otot lurik. Dan jaringan
saraf terdiri dari sel- sel saraf (neuron).
2. Jaringan pada tumbuhan terdiri atas jaringan meristem dan permanen.
Ciri-ciri sel meristem adalah berdinding tipis, banyak mengandung
protoplasma, inti besar, dan plastida belum matang. Berdasarkan
letaknya dalam tumbuhan, ada tiga macam meristem, yaitu : meristem
apikal,

lateral,

dan

interkalar.

Sedangkan,

dilihat

dari

asal

terbentuknya, meristem dibedakan menjadi: promeristem, meristem
primer dan meristem sekunder. Jaringan dewasa terdiri dari: Jaringan
Pelindung

(Epidermis),

Jaringan

Dasar

(Parenkim),

Jaringan

Penyokong (Penguat), Jaringan Pengangkut (Vaskuler) yaitu xilem dan
floem.

VIII. DAFTAR PUSTAKA

Mariam. 2010. JARINGAN TUMBUHAN,
(http://www.scribd.com/doc/34619662/JARINGAN-TUMBUHAN,
diakses tanggal 6 April 2013)
Mariam. 2010. JARINGAN HEWAN,
(http://www.scribd.com/doc/34676631/JARINGAN-HEWAN,
diakses tanggal 8 April 2013)
Tim Dosen Pembina. 2013. Petunjuk Praktikum Biologi Dasar. Jember:
FKIP Universitas Jember
Yatim, Wildan. 1987. Biologi Modern- Biologi Sel. Bandung: Tarsito
Kimball, John. 1990. Biologi Jilid 1. Jakarta: Erlangga
Rachmadiarti, Fida, dkk. 2007. Biologi Umum. Surabaya: Unesa University
Press

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25