STRUKTUR SEL DAN JARINGAN PADA HEWAN

A. STRUKTUR SEL PADA HEWAN
Sel hewan tersusun atas protoplasma. Protoplasma merupakan bahan hidup di
dalam sel berupa cairan koloid campuran majemuk protein, lemak, dan bahan
organik lainnya. Protoplasma merupakan substansi dasar kehidupan dalam sel.
Protoplasma sel hewan tersusun atas tiga bagian utama, yaitu :
a.

Membran sel (Cell Membrane / Plasma Membrane)
Membran sel atau membran plasma merupakan bagian sangat penting dari
sel. Membran sel merupakan bagian terluar sel yang membatasi bagian dalam
sel dengan lingkungan luarnya. Tanpa membran sel, sebuah sel tidak mungkin
melangsungkan kehidupannya. Membran sel berfungsi :
-

sebagai pelindung sel, melindungi agar isi sel tidak keluar meninggalkan
sel

-

sebagai pengatur transportasi molekul dan reseptor atau penerima
rangsangan dari luar sel


-

memelihara

perbedaan-perbedaan

pokok

antara

isi

sel

dengan

lingkungannya.
-


sebagai reseptor (penerima) rangsang dari luar

-

mengontrol zat-zat yang boleh masuk maupun keluar meninggalkan sel

-

sebagai tempat terjadinya kegiatan biokimia

-

mengontrol/mengendalikan
lingkungannya.

pertukaran

zat

antara


sitoplasma

dan

b.

Inti sel (Cell nucleus)
Inti sel berisi butir-butir kromatin yang dihubungkan oleh benang kromatin
yang sangat halus membentuk gulungan benang kromatin yang mengandung
bahan genetik, yaitu untaian molekul DNA. Inti sel berfungsi untuk mengatur
(mengontrol) seluruh aktivitas sel dan pewarisan faktor keturunan. Sedangkan
anak inti berfungsi untuk mensintesis berbagai macam molekul RNA,
khususnya pembentukan RNA (RNA Ribosom)

c.

Sitoplasma (Cytoplasm)
Sitoplasma merupakan bagian sel yang hidup yang terdapat di luar inti sel.
Sebagian besar aktivitas sel, seperti metabolisme, gerakan dan biosintesis

berlangsung di dalam sitoplasma. Oleh karena itu di dalam sitoplasma terdapat
berbagai perlengkapan sel yang disebut organel. Di dalam sitoplasma terdapat
juga pigmen dan cadangan bahan makanan berupa pati, lemak, tepung dan
glikogen. Organel-organel yang terdapat di dalam sitoplasma adalah sebagai
berikut :
1. Mitokondria (Mitochondria)
Mitokondria tampak seperti benang-benang halus atau butir-butir yang
tersebar dalam sitoplasma. Jumlah mitokondria dalam satu sel dapat
mencapai 800 buah. Mitokondria memiliki ketebalan sekitar 0,35-0,74
mikron. Mitokondria berfungsi sebgaia pusat respirasi sel dan penghasil
energi terbesar di dalam sel, sehingga merupakan sumber energi untuk sel.
Oleh karena itu, pada sel-sel yang membutuhkan banyak energi akan
ditemukan banyak sekali mitokondria, seperti ada sel otot, sel kelenjar dan
sebagainya.

2. Retikulum Endoplasma (Endoplasmic Reticulum)

Retikulum endoplasma merupakan saluran yang berkelok-kelok sebagai
penghubung


antara

membran

sel

dengan

membran

inti.

Retikulum endoplasma mempunyai fungsi umum yaitu menyusun dan
menyalurkan zat-zat ke dalam sel. Setiap sel selalu mensintesis protein
sehingga setiap sel selalu mengandung retikulum endoplasma.

3. Ribosom (Ribosome)
Ribosom berbentuk sebagai butiran-butiran dengan diameter 23 nm yang
terdapat bebas do dalam sitoplasma atau menempel pada retikulum
endoplasma. Secara struktur, ribosom terdiri dari 2 subunit, yaitu subunit

kecil 40-S dan subunit besar 60-S. Fungsi Ribosom : sebagai tempat
sintesis protein dalam sel. Pada ribosom terdapat paling sedikit tiga jenis
RNA, yaitu mRNA, rRNA, dan tRNA yang diperlukan untuk membaca
kode yang dikirimkan dari inti sel, sehingga dari kode itu dapat dibaca
jenis protein yang bagaimana yang akan disintesis di dalam ribosom.

4. Badan Golgi / Kompleks Golgi (Golgi Apparatus)
Kompleks Golgi pertama kali ditemukan di dalam sel saraf oleh seorang
sarjana bangsa Italia Camilo Golgi pada tahun 1898. Kompleks Golgi
terdiri dari kantung-kantung pipih yang disebut sisterna. Sisterna ini
bertumpuk dalam 4-8 lapisan. Berdasarkan hal di atas, dapat disimpulkan
bahwa kompleks Golgi berfungsi sebagai alat pengeluaran (sekresi)
protein dan lendir, sehingga disebut juga organel sekresi.

5. Lisosom (Lysosome)

Lisosom merupakan organel berbentuk oval atau bundar yang dibatasi oleh
membran tunggal dan berisi sejumlah enzim pencernaan. Misalnya pada
sel darah putih (leukosit), bakteri-bakteri yang telah difagositosis akan
dicerna oleh enzim-enzim lisosom. Lisosom berfungsi juga untuk

mencernakan organel-organel sel yang telah rusak atau sudah tua. Pada sel
sperma, lisosom penting dalam proses penembusan obum oleh sperma.
Lisosom tersebut terdapat pada kepala sperma.

6. Peroksisom (Peroxisome)
Peroksisom merupakan suatu organel yang mirip dengan lisosom tetapi
biasanya berukuran lebih kecil, mengandung banyak enzim yang
berhubungan dengan metabolisme H2O2.Salah satu contohnya adalah
enzim katalase. Enzim katalase berfungsi untuk menguraikan hidrogen
peroksida (H2O2) menjadi air (H2O) dan oksigen (O2).

7. Sitoskeleton (Cytoskeleton)
Sitoskeleton meruapakan rangkaian benang-benang yang tersusun atas
silium

dan

flagelum,

berfungsi


sebagai

penyokong

sel

dan

mempertahankan bentuk sel. Di samping itu, sitoskeleton juga berperan
dalam hal terjadinya perubahan bentuk sel dan erat kaitannya dengan
gerak

keseluruhan

sel

atau

gerak


organel

di

dalam

sel.

Fungsi organel sel mikrofilamen adalah untuk kontraksi otot, gerak
ameboid, pembelahan sel, mempertahankan bentuk sel dan mengubah
bentuk sel. Mikrotubul berfungsi untuk pergerakan (mobilitas) sel, gerak
kromosom, penempatan dan pergerakan organelm serta mempertahankan
bentuk sel. Organel sel Filamen antara berperan untuk memperkuat atau
mempertahankan bentuk sel. Filamen ini sangat dominan keberadaannya

di dalam sel yang sering mengalami tekanan mekanik seperti pada sel-sel
epitel kulit dan sepanjang serabut saraf.
8. Sentriol
Sentriol hanya ditemukan pada sel hewan. Di dalam sel terdapat dua

sentriol yang terdapat di dalam sentrosom . Satu sentriol terdiri dari satu
batang yang tersusun dari 9 mikrotubul. Sentriol berfungsi pada saat
terjadinya pembelahan sel yaitu pada pergerakan kromosom atau kromatid.
B. JARINGAN PADA HEWAN
Definisi jaringan itu sendiri yaitu gabungan dari beberapa atau banyak sel yang
memiliki fungsi yang sama dalam suatu ikatan. Jaringan didalam tubuh hewan
mempunyai sifat yang khusus dalam melakukan fungsinya, seperti peka dan
pengendali (jaringan saraf), gerakan (jaringan otot), penunjang dan pengisi tubuh
(jaringan ikat), absorbsi dan sekresi (jaringan epitel).
1.

Jaringan Epitel
a) Epitel Pipih Selapis. Berfungsi untuk proses sekresi, filtrasi, difusi, dan
osmosis, terletak pada pembuluh darah kapiler, selpaut pembungkus
jantung, alveolus, pembuluh limfe.
b) Epitel Pipih Berlapis Banyak, berfungasi untuk perlindungan, terletak
pada kulit telapak kaki, rongga mulut, rongga hidung, anus
c) Epitel Kubus Selapis, berfungsi untuk sekresi dan pelindung terletak
pada permukaan ovarium, lensa mata dan nefron ginjal.
d) Epitel Kubus Berlapis Banyak, berfungsi untuk proses sekresi dan

absorbsi, terletak pada kelenjar keringat, kelenjar ludah dan testes.
e) Epitel Silindris Selapis Bersilia, berfungsi pada organ reproduksi,
terletak pada oviduk dan uterus.
f) Epitel Silindris Selapis Tidak Bersilia, berfungsi untuk penyerapan
nutrisi, terletak pada lambung dan usus (jejunum dan ileum).
g) Epitel Silindris Berlapis Banyak, berfungsi untuk sekresi dan
pelindung, terletak pada laring, faring, trakhea, dan kelenjar ludah.

h) Epitel Silindris Berlapis Semu/Silindris Bersilia, berfungsi untuk
sekresi dan pelindung, terletak pada trakea dan rongga hidung.
i) Epitel Transisional, berfungsi untuk saluran sekresi, terletak pada ureter,
uretra, dan kandung kemih.
2.

Jaringan Ikat
a) Jaringan Ikat Longgar, berfungsi sebagai pembungkus organ-organ
tubuh dan menghubungkan bagian-bagian dari jaringan lainnya, dapat
dijumpai pada mesentarium(selaput perut), pembungkus pembuluh darah,
selaput mielin pada aksonsaraf, dan lapisan subkutan kulit.
b) Jaringan Ikat Padat, berfungsi untuk menghubungkan berbagai organ
tubuh seperti pada katup jantung, kapsul persendian, fasia, tendon,
dan ligamen.
c) Jaringan Tulang Rawan (Kartilago), berfungsi memperkuat rangka baik
pada embrio maupun pada saat dewasa.
d) Tulang Sejati (Osteon). Berdasarkan kepadatan matrik atau ada tidaknya
rongga di dalamnya, tulang dibedakan menjadi tulang kompak (tulang
keras atau tulang padat dengan matriks tersusun rapat) dan tulang spons
(tulang bunga karang dengan matriks tersusun longgar).
e) Jaringan Darah (Blood Tissue). Komponen utama: cairan yang berisi sel
darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), keping-keping
darah (trombosit), serta cairanplasma darah. Fungsi: pengangkutan O2 dan
CO2, sari-sari makanan, hormon, sisa metabolisme, dan alat pertahanan
tubuh.
f) Jaringan Limfe (Getah Bening). Jaringan limfe banyak terdapat pada
organ seperti timus, nodus limfa, dan tonsil. Fungsi: mengedarkan asam
lemak dan gliserol ke seluruh tubuh dan sebagai alat pertahanan tubuh.

3.

Jaringan Otot (Muscle Tissue)
Berdasarkan struktur penyusunnya dapat dibedakan menjadi:
a) Otot Polos, misalnya pembuluh darah, usus, kantung kemih, dan rahim.

b) Otot Rangka/Lurik, otot rangka terdapat pada seluruh rangka tubuh,
anus, dan mata.
c) Otot Jantung, otot jantung terletak pada dinding jantung dan vena besar
yang menuju ke jantung.
4.

Jaringan Saraf (Neuron Tissue)
Unit terkecil jaringan saraf adalah neuron (sel saraf). Jaringan ini sangat
penting untuk mengatur kerja organ-organ tubuh bersama sistem hormon.
Bagian-bagian dari neuron:
1) Dendrit, berfungsi membawa rangsangan ke badan sel.
2) Badan sel, merupakan bagian sel saraf yang mengandung nukleus (inti)
dengan nukleolus (anak inti) di tengahnya.
3) Neurit (akson), berfungsi membawa rangsangan dari badan sel ke

neuron lain. Akson memiliki selubung yang terdiri dari Selubung mielin,
berfungsi sebagai isolator dan pemberi nutrien bagi akson dan Selubung
neurilema, berfungsi untuk regenerasi akson dan dendrit yang rusak.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25