Protokol Kriptografi Sejarah Kriptografi

Protokol Komunikasi dengan Sistem Kriptografi Kunci Publik Berikut urutannya: 1. Bob dan Alice menyepakati algoritma kriptografi kunci publik yang akan digunakan. 2. Bob mengirimi Alice kunci publiknya kunci publik Bob. 3. Alice mengenkripsi pesannya dengan kunci publik Bob kemudian mengirimkannya kepada Bob. 4. Bob mendekripsi pesan dari Alice menggunakan kunci privat miliknya kunci privat Bob. Pada umumnya, pengguna di jaringan menyepakati algoritma kriptografi kunci publik yang digunakan. Setiap pengguna jaringan mempunyai kunci publik dan kunci privat, yang dalam hal ini kunci publik dipublikasikan melalui basis data yang dapat diakses bersama. Dengan demikian, protokol kriptografi kunci publik menjadi lebih sederhana sebagai berikut: 1. Alice mengambil kunci publik Bob dari basisdata kunci-publik. 2. Alice mengenkripsi pesannya dengan kunci publik Bob kemudian mengirimkanya kepada Bob. 3. Bob mendekripsi pesan dari Alice dengan kunci privat miliknya kunci privat Bob.

2.2 RSA Ron Rivest, Adi Shamir, dan Len Adleman

Algoritma kriptografi RSA merupakan algoritma kriptografi kunci publik asimetris. Ditemukan pertama kali pada tahun 1977 dari MIT Massachusetts Institute of Technology yang merupakan algoritma standar Internasional dan bisa diterapkan untuk digital signature, pertukaran kunci Key exchange, dan enkripsi. Huruf RSA itu sendiri berasal dari inisial nama mereka Rivest—Shamir— Adleman. RSA dikembangkan tahun 1978 di MIT yang menyediakan otentikasi dan enkripsi kunci. Sebagai algoritma kunci publik, RSA mempunyai dua kunci, yaitu kunci publik dan kunci privat. Kunci publik boleh disebarkan dan diketahui oleh siapa saja, dan digunakan untuk proses enkripsi. Sedangkan kunci privat bersifat rahasia hanya pihak-pihak tertentu saja yang boleh mengetahuinya, dan digunakan untuk proses dekripsi. Pertama, dokumen di-hash dan menghasilkan message digest. Kemudian, message digest dienkripsi oleh kunci publik menjadi digital signature. Keamanan algoritma RSA terletak pada sulitnya memfaktorkan bilangan yang besar menjadi faktor-faktor prima. Pemfaktoran dilakukan untuk memperoleh kunci privat. Sampai saat ini RSA masih dipercaya dan digunakan secara luas di internet. RSA terdiri dari tiga proses, yaitu proses pembentukan kunci Key generation algorithm, proses enkripsi encryption dan proses dekripsi decryption. Tabel 2.1 Besaran Algoritma RSA 1. p dan q merupakan bilangan prima yang besar rahasia 2. n= p.q modulus tidak rahasia 3. φn = p-1q-1 fungsi euler rahasia 4. e kunci publik tidak rahasia 5. d kunci privat rahasia 6. m plainteks rahasia 7. c cipherteks tidak rahasia

2.2.1 Oprasional RSA

RSA merupakan metode dalam kriptografi yang menggunakan Public Key. RSA terdiri dari dua bagian utama yaitu: • Public Key untuk enkripsi • Private Key untuk dekripsi. Bagian Public Key dapat dipublikasikan ke khlayak umum sehingga publik dapat melakukan enkripsi data sedangkan bagian Private Key tidak dipublikasikan dan tetap dijaga rahasianya untuk melakukan dekripsi data. Pesan yang dienkripsi dengan Public Key tertentu hanya dapat didekripsi dengan Private Key yang bersesuaian. Secara garis besar, algoritma RSA melibatkan perkalian dua bilangan prima yang besar dan dengan tambahan operasi matematika lainnya menghasilkan