Tinjauan Tentang Redaktur Tinjauan Tentang teori Uses and Gratification

pengungkapannya dan bisa dilanjutkan kembali foolow up system. Pendalaman dilakukan dengan mencari informasi tambahan dari narasumber atau berita terkait. 5. Berita Penjelasan Berita penjelasan adalah berita yang sifatnya menjelaskan dengan menguraikan sebuah peristiwa secara lengkap, penuh data. Fakta yang diperoleh dijelaskan secara rinci dengan beberapa argumentasi atau pendapat penulisnya. Berita jenis ini biasanya panjang lebar sehingga harus disajikan secara bersambung atau berseri. 6. Berita Penyelidikan Berita penyelidikan yaitu berita yang diperoleh dan dikembangkan berdasarkan penelitian atau penyelidikan dari berbagai sumber. Disebut pula berita penggalian karena wartawan menggali informasi dari berbagai pihak, bahkan melakukan penyelidikan langsung ke lapangan, bermula dari data mentah atau berita singkat. Umumnya berita investigasi disajikan dalam format tulisan feature berita news feature Suhandang,2005:40- 46.

2.9 Tinjauan Tentang Redaktur

Redaktur, lajim juga disebut sebagai editor, adalah orang yag melakukan penyuntingan editing dan juga melengkapi naskah-naskah berita yang ditulis wartawan atau reporter. Redaktur sendiri umumnya berasal dari reporter lapangan yang dalam karirnya kemudian naik menjadi redaktur muda, madya dan kemudian redaktur kepala atau redaktur bidang, yakni yang membawahi bidang tertentu seperti politik, pertahanan keamanan, ekonomi, perkotaan, hukum kriminal, olah-raga atau halaman tertentu di media cetak. Redaktur yang cemerlang karirnya bisa diangkat menjadi Redaktur Pelaksana ataupun Redaktur Eksekutif, yakni orang yang memimpin pelaksanaan harian operasi sebuah redaksi media cetak ataupun elektronik. Dalam mengedit berita, redaktur harus dapat menyajikan berita semenarik mungkin yang dapat diterima oleh khalayak banyak, beberapa kriteria –kriteria nya adalah : Berita itu layak dimuat misalnya, memenuhi standar rukun iman berita atau layak berita. Fakta yang terkandung dalam berita itu sudah benar. Ditulis dengan baik berbahasa Indonesia dengan benar, tulisannya runtut dan menarik, bisa dipahami oleh pembaca dan lain –lain. Memenuhi standard moral seimbang, coverage both side, tak melanggar kode etik. Diperoleh lewat prosedur yang benar, serta memprediksikan seberapa jauh dampak pengaruh berita itu bagi media yang bersangkutan misalnya untuk berita –berita yang agak menyerempet bahaya kepihak ketiga.

2.10 Tinjauan Tentang teori Uses and Gratification

Dalam buku Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, Onong Uchjana Effendy mengemukakan bahwa : “Pendekatan Uses and Gratification menempatkan manusia sebagai khalayak yang bersifat aktif dalam menghadapi terpaan pesan melalui media. Pesan yang diterima oleh khalayak, diolah sesuai bidang pengalaman yang dimiliki masing-masing khalayak dan digunakan untuk memenuhi kebutuhan. Pendekatan ini pertama kali dikemukakan oleh Elihu Katz pada tahun 1959 melalui hasil penelitian yang menunjukan bahwa orang yang berbeda dapat menggunakan pesan komunikasi massa yang sama untuk kegunaan yang berbeda- beda” Effendy, 1993 : 289. Istilah Uses and gratification timbul dari sikap aktif khalayak dalam menggunakan media dari pemenuhan kebutuhan khalayak melalui penggunaan media tersebut. Model Uses and Gratification menunjukan bahwa, yang menjadi permasalahan utama bukanlah bagaimana media mengubah sikap prilaku khalayak, tetapi bagaimana media memenuhi kebutuhan pribadi dan sosial khalayak. Jadi bobotnya ialah khalayak yang aktif, yang sengaja menggunakan media untuk mencapai tujuan khusus. Asumsi Uses and Gratification yang diungkapkan oleh, Tan yaitu : Penggunaan media pada akhirnya untuk mencapai suatu tujuan. Kita menggunakan media untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang sifatnya spesifik, kebutuhan ini berkembang dalam lingkungan sosial kita. Khalayak memilih jenis dan isi media untuk memenuhi isi kebutuhan. Jadi khalayak terlibat dalam satu proses komunikasi massa dan mereka dapat mempengaruhi media untuk kebutuhan-kebutuhan mereka secara lebih cepat dibandingkan dengan media yang dapat menguasai mereka. Disamping media massa sebagai sumber informasi maka ada pula berbagai sumber lain yang dapat memuaskan kebutuhan khalayak. Oleh karena itu media massa harus bersaing dengan sumber-sumber lain. Dari sekian banyak sumber yang bukan media yang dapat memuaskan kebutuhan antara lain misalnya keluarga, teman-teman, komunikasi antar pribadi dengan media, tanpa media, mengisi waktu luang bahkan minum obat tidur. Khalayak mengetahui kebutuhan tersebut dan dapat memenuhi jika dikehendaki, juga mengetahui alasan-alasanya untuk menggunakan media massa. Liliweri, 1991 : 134 Social Environment 1. Demographic Characteristics 2. Group Affiliations 3. Personality Characteristics Psychological Dispositons Indhividual Needs 1. Cognitive needs 2. Affective needs 3. Personal integrative needs 4. Social intergrative needs 5. Tension-release or escape Mass Media Use 1. Media type-newspaper, radio, TV, movies 2. Media contents 3. Exposure to media, per se 4. Social context of media exposure Nonmedia Sources of Needs Satisfaction 1. Family,friends 2. Interpersonal communication 3. Hobbies 4. Sleep 5. Drugs etc Media Gratifications functions 1. Surveilance 2. Diversionentertainment 3. Personal 4. Social relationships Gambar 1.1 USES AND GRATIFICATION MODEL Sumber : Onong Effendy, 2003 Untuk mendapat kejelasan mengenai model Uses and Gratification gambar di atas, berikut penjelasan nya : Cognitive needs kebutuhan kognitif : Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan informasi, pengetahuan dan pemahaman mengenai linkungan kebutuhan ini didasarkan pada hasrat untuk memahami dan menguasai lingkungan; juga memuaskan rasa penasaran kita dan dorongan untuk penyelidikan kita. Affective needs kebutuhan afektif Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan pengalaman- pengalaman yang estetis, menyenangkan, dan emosional. Personal integrative needs kebutuhan pribadi secara integratif Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kredibilitas, kepercayaan, stabilitas, dan status individual. Hal-hal tersebut diperoleh dari hasrat akan harga diri. Social integrative needs kebutuhan sosial secara integratif Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kontak dengan keluarga, teman, dan dunia. Hal-hal tersebut didasarkan pada hasrat untuk berafiliasi. Escapist needs kebutuhan pelepasan Kebutuhan yang berkaitan dengan upaya menghindarkan tekanan, ketegangan, dan hasrat akan keanekaragaman. Berdasarkan apa yang menjadi bahan penelitian penulis, maka berdasarkan pendekatan Uses and Gratification yang mengatakan bahwa pendekatan Uses and Gratification menempatkan manusia sebagai khalayak yang bersifat aktif dalam menghadapi terpaan pesan melalui media. Dalam hal ini yang menjadi khalayak yaitu masyarakat yang membutuhkan informasi, kebutuhan akan informasi ini terdiri dari kebutuhan kognitif yaitu kebutuhan khalayak akan informasi mengenai pengetahuan dan pemahaman mengenai lingkungan, kebutuhan afektif yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan pengalaman-pengalaman yang menyenangkan dan emosional, kebutuhan pribadi secara integratif yaitu kebutuhan dari khalayak mengenai kredibilitas dan status individual, kebutuhan sosial secara intergratif yaitu kebutuhan akan informasi dari khalayak yang berkaitan dengan interaksi dengan keluarga, teman dan dunia, kebutuhan pelepasan yaitu kebutuhan khalayak akan informasi untuk menhindari tekanan dari orang lain. Kemudian pesan adalah isi dari berita yang di-online-kan, serta media yang dimaksudkan disini adalah media online Internet. Karena semua berita yang di-online-kan oleh LKBN ANTARA Biro Bandung disajikan secara kontinyu, dan semua itu merupakan tanggung jawab dari seorang redaktur dalam memilih berita yang layak untuk di- online-kan. 60

BAB III OBJEK PENELITIAN

3.1 Tinjauan Tentang LKBN ANTARA 3.1.1 Sejarah Perusahaan LKBN ANTARA Tahun 1937 adalah masa bersejarah bagi perkembangan media massa di Indonesia. Pada saat sejumlah wartawan muda Indonesia yang memiliki kepedulian terhadap kemerdekaan Indonesia, ikut berjuang merebut kemerdekaan sesuai dengan keahlian yang mereka miliki. Mereka mencoba memberikan pelayanan khusus bagi pers Indonesia mengenai gambaran yang lebih jelas tentang masalah yang bergejolak dalam masyarakat Indonesia. A.M. Sipatuhar, R.M. Soemanang, Adam Malik, Pandu Kartawiguna, dan Sanusi pane mereka adalah orang-orang yang memiliki kepedulian tersebut. Mereka bekerja sama melaporkan kejadian –kejadian penting, seperti rapat politik, sidang volkraad serta kegiatan kebangsaan pada waktu itu. Tulisan –tulisan mereka ternyata dimuat pada surat kabar diluar jakarta, seperti Suara umum Surabaya, Pewarta Deli Medan dan lain –lain. Setelah melihat sambutan hangat dari media masa yang lain, akhirnya timbul gagasan untuk mengembangkan dan menerbitkan administrasi usaha itu. Selanjutnya, berkumpulah Sipatuhar, Soemanang, Adam Malik, dan Pandu Kartawiguna untuk membicarakan masalah itu. Mereka berdiskusi membahas tentang prinsip –prinsip dan nama yang akan diberikan bagi kantor