Jenis dan sifat penelitian Data dan sumber data Metode pengumpulan data

G. Metode Penelitian

1. Jenis dan sifat penelitian

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode penelitian yuridis normatif dengan jenis penelitian hukum untuk perkara In-Concrito. Dimana penulis mencari fakta-fakta yang akurat dan valid tentang sebuah peristiwa konkrit yang menjadi objek penelitian. Penelitian ini juga dilakukan dan ditujukan pada peraturan-peraturan tertulis dan bahan-bahan lain, serta menelaah peraturan perundang-undang yang berhubungan dengan penulisan skripsi ini. Sedangkan sifat dari penelitian ini adalah deskriptif yaitu tipe penelitian untuk memberikan data yang seteliti mungkin tentang suatu gejala atau fenomena, agar dapat membantu dalam memperkuat teori-teori yang sudah ada, atau mencoba merumuskan teori baru.

2. Pendekatan

a. Pendekatan Perundang-Undangan

- Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Hasil Amandemen. - KUHPerdata Bugelijk Wetboek - KUHP Wetboek van Strafrecht - Undang-undang No. 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal - Peraturan Nomor X.K.1. IV-1. Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal. Nomor KEP-86PM1996. Tentang Keterbukaan Informasi.

b. Pendekatan Konseptual

Didalam UUPM tidak memberikan “batasan” secara tegas mengenai insider trading . Kata “batasan” dalam hal ini adalah orang-orang yang tidak disebutkan dalam UUPM yaitu mereka yang tidak disebutkan mempunyai suatu celah untuk melakukan tindakan insider trading. Sebenarnya masih ada pihak lain selain yang disebut dalam UUPM yang mestinya masih mungkin pantas untuk dijerat dengan perbuatan insider trading. Pihak lain tersebut adalah orang atau pihak di luar perusahaan yang secara tidak sengaja atau tidak langsung memperoleh informasi dari orang dalam. Menurut penulis amat diperlukan pengembangan dan penambahan perturan tentang insider trading ini sebab bagitu banyak kelemahan pada Pasal 95 UUPM. Berikut kelemahaan-kelemahan Pasal 95 UUPM ini : - Tidak disebutkannya pihak-pihak luar emiten secara detail dan sesuai perkembangan dunia pasar modal seperti perusahaan pialang brokerage firm 11 , seorang pialang broker, Penjamin emisi underwriting company 12 , perusahaan penilai appraisal company 13 , dan pihak-pihak di 11 A brokerage firm, or simply brokerage, is a financial institution that facilitates the buying and selling of financial securities between a buyer and a seller. Brokerage firms serve a clientele of investors who trade public stocks and other securities, usually through the firms agent stockbrokers. 12 A company or other entity that administers the public issuance and distribution of securities from a corporation or other issuing body. An underwriter works closely with the issuing body to determine the offering price of the securities, buys them from the issuer and sells them to investors via the underwriters distribution network. 13 A valuation of property ie. real estate, a business, an antique by the estimate of an authorized person. In order to be a valid appraisal, the authorized person will have a designation from a regulatory body governing the jurisdiction the appraiser operates within. luar perusahaan emiten lainnya baik relasi dan afiliasinya yang dapat menunjang praktik insider trading baik secara langsung maupun secara tidak langsung. - Undang- Undang Pasar Modal tersebut tidak mengatur ketentuan “pihak lain yang menerima informasi tidak langsung dari insider, tetapi informasi diterima dari tippee yang lain” secondary tippee sebagai insider. - Undang-Undang Pasar Modal Indonesia dalam mengatur kategori insider belum secara maksimal mengatur rambu-rambu insider trading.

3. Data dan sumber data

Data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data yang tidak diperoleh dari sumber pertama yang bisa diperoleh dari dokumen- dokumen resmi, buku-buku, hasil penelitian, laporan, buku harian, surat kabar, makalah, dan lain sebagainya. Data sekunder dalam penelitian ini dapat dibagi atas 3 kelompok besar, yaitu : - Bahan hukum primer yang penulis peroleh dari beberapa peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. - Bahan hukum sekunder diperoleh penulis dari Buku-buku terkait pembahasan hukum dan pasar modal, keterangan, kajian, analisis tentang hukum positif seperti skripsi, makalah seminar,dll. - Bahan hukum tertier yang dipergunakan penulis sebagai bahan yang mendukung, memberi penjelasan bagi bahan hukum sekunder seperti Kamus Besar Indonesia,Kamus Bahasa Inggris, dan Kamus Hukum.

4. Metode pengumpulan data

Dalam penelitian ini, penulis mempergunakan metode pengumpulan data melalui studi dokumen kepustakaan library research yaitu dengan melakukan penelitian terhadap berbagai sumber bacaan seperti buku-buku yang berkaitan dengan pasar modal, pendapat sarjana, surat kabar, artikel, kamus dan juga berita yang penulis peroleh dari internet.

5. Metode Pengumpulan dan Analisa Data