dan mendapat pengaruh Hukum Hindu, seperti di Jawa Timur Majapahit , Bali dan lain-lain
Pada abad ke-14 Masehi, Agama Islam mulai masuk ke sebagian wilayah Indonesia, sehingga di daerah-daerah tersebut
berkembang Agama islam dan secara bertahap juga
mempegaruhi Hukum adat asli yang semula masih berlaku, pada periode berikutnya sekitar abad ke-17 bangsa Portugis, Belanda
dan bangsa-bangsa asing lainnya mulai menginjakan kaki ke beberapa daerah di Indonesia. dimilikinya mempunyai
kewenangan untuk menyelesaikan sengketa yang timbul di wilayah lingkungannya. Hukum yang dipakai dasar penyelesaian
konflik yang terjadi adalah Hukum asli Adat atau Hukum pidana adat sesua jenis konflik atau pelangarannya.
B. SETELAH BELANDA DATANG
Hukum Pidana Belanda mendapat pengaruh yang kuat dari Code Panel Prancis, karena Prancis pernah menjajah Belanda dari
Tahun 1811-1813. Di Belanda sendiri sudah berlaku kondifikasi yang mengatur Hukum pidana yang tersebut
“ Het Criminele wetboek voor Het Koninklijk Holland “ yang berlaku sampai tahun
1811. Sementara itu pemerintahan Belanda berusaha untuk
membentuk kitab undang-undang Hukum Pidana Nasional negeri Belanda namun selalu gagal. Panitia berhasil merampungkan
Rencana KUHP negeri Belanda pada tahun 1879, kemudian diserahkan kepada kehakiman yang selanjutnya menyampaikan
kepada Tweede Kamer pada tahun 1879 untuk dibahas dan di
sahkan. Dengan demikian Code Parncis berlaku di negeri Belanda kurang lebih 75 tahun 1811-1886.
Politik hukum Pemerintahan Belanda terhadap Hindia Belanda Pasal 131.I.S. jo.Pasal 75 R.Radalah sebagai berikut:
1. Kodifikasi hukum terhadap bidang-bidang hukum tertentu 2. Asas Konkordasi untuk golongan Eropa
3. Untuk golongan Indonesia asli dan timur asing
Tionghoa,Arab,India,dll, jika kebutuhan masyarakat mereka menghendakinya, dapat diberlakukan hukum yang berlaku
untuk Bangsa Eropa 4. Bagi orang Indonesia asli dan Timur asing, diperbolehkan
menundukkan diri pada hukum untuk Bangsa Eropa baik seluruh atau hanya sebagian
5. Bagi orang Indonesia asing berlaku hukum adat
Berdasarkan Politik hukum Pemerintahan Belanda tersebut, maka di Hindia Belanda barulah dikenal Hukum Pidana tertulis
dalam bentuk kodifikasi. Pada tahun 1866 barulah dikenal
kodifikasi sebenarnya, yaitu pembukuan segala peraturan hukum Pidana. Pada tanggal 10 Pebruari 1866 berlakulah 2 kitab Undang-
Undang hukum Pidana di Indonesia yakni: 1. Het Wetboek van Strafrecht voor Europeanen yang berlaku
bagi golongan Eropa mulai pada tanggal 1 Januari 1867 2. Het wetboek van Strafrecht voor Inlands en Daarmade
Gelijkstalde yang mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 1873 Kedua KUHP ini adalah sebagai pengganti dari kedua jenis
hukum pidana yang berlaku sebelumnya yang berlaku untuk
orang Eropa dan Bumi Putera yang ditanyakan tidak berlaku lagi, namun tetap saja ada dualisme hukum yang berlaku untuk orang
golongan Eropa dan untuk golongan Bumi Putera.
C. SETELAH INDONESIA MERDEKA