kepada Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang dikategori bersedia pada angka 2 dilihat dari skor rata-rata.
Pedagang yang ada di Pasar Unit II Kabupaten Tulang Bawang jika
dilihat dari skor rata-rata mendapat skor 2 yaitu cukup bersedia. Jadi pedagang bersedia untuk datang jika pihak pemerintah
memanggil mereka untuk berdiskusi mencari solusi yang tepat agar tidak terjadi bentrokan seperti yang terjadi pada tanggal 12
Februari 2012.
r. Kerelaan pedagang untuk menempati lokasi penampungan
yang sudah disediakan oleh pihak pemerintah
Pertanyaan kedelapan belas diajukan kepada responden yaitu mengenai
kerelaan pedagang
untuk menempati
lokasi penampungan yang sudah disediakan oleh pihak pemerintah.
Berikut distribusi jawaban dari responden dapat dilihat pada tabel
25 sebagai berikut:
Tebel 25. Aspek Konatif Tentang Kerelaan Pedagang Menempati Lokasi Penampungan Sementara TPS
No. Soal
Klasifiksi Jawaban
Skor Frekuensi Total
Skor
18 a. Sangat Bersedia
3 18
54 19,56
b. Bersedia 2
52 104
56,52 c. Tidak Bersedia
1 22
22 23,91
Jumlah 92
180 100
Rata-rata 1,95
Sumber: Data Diolah, 2012
Berdasarkan hasil jawaban responden tersebut, dapat diketahui bahwa tindakan pedagang terhadap kesediaan pedagang untuk
menempati lokasi penampungan yang sudah disediakan oleh pihak pemerintah tersebut terbilang sedang, hal itu terlihat dari
responden yang menjawab bersedia sebanyak 56,52. Skor rata-rata, dapat dilihat bahwa tindakan pedagang terhadap
kesediaan pedagang untuk menempati lokasi penampungan yang sudah disediakan oleh pihak pemerintah dihitung dari total skor
dibagi jumlah responden sehingga ditemukan skor rata-rata untuk soal 18 mengenai kesediaan pedagang untuk menempati lokasi
penampungan yang sudah disediakan oleh pihak pemerintah sebesar 1,95 artinya responden mengatakan tidak bersedia untuk
menempati lokasi penampungan yang sudah disediakan oleh pihak pemerintah pada angka 1 tetapi sudah sangat mendekati kategori 2
yaitu bersedia dilihat dari skor rata-rata. Pedagang menolak untuk menempati TPS yang sudah disediakan
oleh PT Prabu Artha karena lokasi penampungan yang dibuat terlalu kecil dan sempit. Selain itu harga satu ruko, los dan kios
untuk ukuran kecil dihargai sebesar Rp 18.000.000 dan pedagang menganggap itu terlalu mahal. Hal ini diperkuat dari hasil
wawancara dengan bapak Willy yang mengatakan bahwa pedagang menolak direlokasikan karena kiosnya terlalu kecil, sempit dan
harganya mahal. Bahkan lebuh mahal dari harga kios di Bandar Lampung.
s. Apakah Pemerintah Telah Menyampaikan Sosialisasinya