Basis Orthonormal Definisi .1 Darmawijaya, 2007 Operator pada Ruang Hilbert

2.10 Basis Orthonormal Definisi 2.10.1 Darmawijaya, 2007 i Basis ortogonal ortogonal basis di dalam ruang pre-Hilbert adalah basis yang setiap dua vektornya saling tegak lurus. ii Basis ortonormal orthonormal basis di dalam suatu ruang pre-Hilbert adalah basis ortogonal dan setiap anggotanya merupakan vektor satuan normanya sama dengan 1. Teorema 2.10.2 Darmawijaya, 2007 Diketahui ruang Hilbert ℋ mempunyai basis orthonormal { }. Diperoleh pernyataan ∈ ℋ jika dan hanya jika ada { } ∈ ℓ sehingga = ∑ ∞ =

2.11 Operator pada Ruang Hilbert

Teorema 2.11.1 Darmawijaya, 2007 Diketahui ℋ dan � masing – masing ruang Hilbert. Untuk setiap ∈ ℒ �, ℋ terdapat ∈ ℒ �, ℋ tunggal sehingga untuk setiap ∈ ℋ dan ∈ � berakibat , = , Definisi 2.11.2 Darmawijaya, 2007 Diberikan dua ruang Hilbert ℋdan �. Menurut teorema 2.11.1, untuk setiap operator ∈ ℒ �, ℋ terdapat ∈ ℒ �, ℋ sehingga , = , Untuk setiap ∈ ℋ dan ∈ �. Operator disebut operator adjoint atau operator pendamping terhadap operator . Teorema 2.11.3 Darmawijaya, 2007 Ini adalah sifat – sifat operator pedamping. Diberikan dua ruang Hilbert ℋ dan �. Jika , ∈ ℒ ℋ, � dan sebarang skalar maka i + = + ii = ̅ iii = = iv ‖ ‖ = ‖ ‖ = ‖ ‖ = ‖ ‖ v = ⟺ = operator nol. Teorema 2.11.4 Darmawijaya, 2007 Diketahui ℋ, � dan masing – masing ruang Hilbert. Jika ∈ ℒ ℋ, � dan ∈ ℒ �, maka ∈ ℒ , ℋ dan = Teorema 2.11.5 Darmawijaya, 2007 Diketahui ℋ � masing – masing ruang Hilbert. ∈ ℒ ℋ, � , � ⊂ ℋ dan ℬ ⊂ �. Jika � ⊂ ℬ, maka ℬ ⊥ ⊂ � ⊥ . Teorema 2.11.6 Darmawijaya, 2007 Diketahui dan berturut-turut merupakan ruang bagian yang tertutup di dalam ruang Hilbert ℋ �. Untuk setiap ∈ ℒ ℋ, � diperoleh ⊂ jika dan hanya jika ⊥ ⊂ ⊥ . Teorema 2.11.7 Darmawijaya, 2007 Diketahui ℋ � masing – masing ruang Hilbert. Jika ∈ ℒ ℋ, � maka i { : ∈ ℋ = �̅} = { � } ⊥ ii { : ∈ ℋ = �̅} ⊥ = � ̅̅̅̅̅̅̅̅̅ iii { : ∈ � = �} = { ℋ } ⊥ iv { : ∈ � = �} ⊥ = ℋ ̅̅̅̅̅̅̅ Definisi 2.11.8 Darmawijaya, 2007 Diketahui ℋ suatu ruang Hilbert ∈ ℒ ℋ disebut : 1. Operator isometrik isometric operator jika = ; 2. Operator uniter unitary operator jika = = ; 3. Operator mandiri self adjoint operator jika = ; 4. Operator proyeksi projection operator jika = dan = ; 5. Operator normal normal operator jika = .

2.12 Operator Hilbert Schmidt