PENDAHULUAN TINJAUAN TENTANG PENTINGNYA KEDUDUKAN ANAK LAKI-LAKI PADA MASYARAKAT ADAT LAMPUNG SAIBATIN MARGA WAY NAPAL DI DESA WAY NAPAL KECAMATAN KRUI SELATAN KABUPATEN LAMPUNG BARAT

dilarang keluar rumah sendiri atau berjalan bersama suami, kecuali dalam rangka a cara adat misalnya “niyuh atau ngelama” berkunjung tidur ketempat wanita setelah beberapa hari perkawinan berlangsung. Pada masyarakat Lampung Saibatin sekurang-kurangnya ada tiga tingkat kehidupan dengan suatu upacara adat yaitu : 1. Masa kelahiran dan kanak-kanak diadakan upacara yang disebut selamatan adat. 2. Masa berlangsungnya upacara perkawinan dengan disahkannya gelakh Saibatin pemberian adok atau nama yang resmi kepada kedua mempelai tersebut. 3. Masa naik jabatan yang diwariskan oleh orang tua nya karena ayah nya meninggal dunia, jadi dia anak laki-laki sebagai pemimpin baru ataupun melanjutkan kepemimpinan ayah nya. Masyarakat Lampung Saibatin seringkali juga dinamakan Lampung Pesisir atau Lampung peminggir karena sebagian besar berdomisili di sepanjang pantai timur, selatan dan barat lampung, masing masing terdiri dari: 1. Paksi Pak Sekala Berak Lampung Barat 2. Keratuan Melinting Lampung Timur 3. Keratuan Darah Putih Lampung Selatan 4. Keratuan Semaka Tanggamus 5. Keratuan Komering Provinsi Sumatera Selatan 6. Cikoneng Pak Pekon Provinsi Banten. sistem kekerabatannya tercermin dalam sistem dan perkawinan a dat serta upacara- upacara adat Saibatin yang berlaku atas dasar musyawarah dan mupakat punyimbang adat, dimana anak laki-laki tertua dari keturunan punyimbang memegang kekuasaan adat. Kedudukan warisan telah bergeser seiring dengan kemajuan zaman yang semakin modern, tetapi di dalam suku Lampung tetap memegang warisan berdasarkan hukum waris adat. Penulis dalam hal ini meneliti jumlah Keluarga Lampung Saibatin di Desa Way Napal Dusun 1,2 dan 3 yang mempunyai anak laki-laki dan tidak mempunyai anak laki-laki. Untuk itu dapat dilihat dalam tabel dibawah ini. Tabel 1. Jumlah keluarga Lampung Saibatin di Desa Way Napal Kec.Krui Selatan Kab.Lampung Barat Sumber : dari Desa Way Napal Laki-laki sebagai penerus silsilah keturunan menjadi sentral pokok dalam keluarga lampung. Bila dalam keluarga lampung belum mempunyai keturunan laki-laki, maka keluarga tersebut masih merasakan ketimpangan- ketimpangan. Terutama dalam hukum adat misalnya, dalam kekeluargaan, perkawinan dan pewarisan. Perempuan bukannya tidak mempunyai peran, tetapi tidak dituntut untuk melakukan hal-hal tersebut, dalam masyarakat Adat Lampung sendiri ada jalan keluarnya yaitu dengan cara mengadakan perkawinan Jeng Mirul ; Perkawinan Tegak Tegi Menjadikan suami dari anak perempuan sebagai penerus adat dan warisan bahkan kadang-kadang No. Keluarga Lampung Saibatin Way Napal Yang Memiliki Anak Laki-Laki Yang Tidak Memiliki Anak Laki-Laki 1. Dusun I 56 Keluarga 5 Keluarga 2. Dusun 2 70 Keluarga 2 Keluarga 3. Dusun 3 73 Keluarga 4 Keluarga Jumlah 210 Keluarga 11 Keluarga keluarga akan memberikan atau menganjurkan pada anak laki-lakinya untuk menikah lagi dengan kerabat dari istri mudanya akan mendapatkan keturunan laki-laki. Tabel 2. Perbedaan Antara Pendapat Ketua Adat Dengan Pendapat Anak Muda Tentang Pentingnya Kedudukan Anak Laki-Laki Dalam Keluarga Lampung Saibatin Pendapat Ketua Adat Anak Muda Menurut ketua adat kedudukan anak laki-laki dalam masyarakat adat lampung khususnya lampung saibatin dari masa nenek moyang atau dari jaman dulu sampai saat ini masih berperan penting sebagai pemimpin keluarga dan masyarakat terutama masyarakat di marga way napal. Menurut anak muda salah satu marga way napal berpendapat bahwa, kedudukan anak laki-laki masih berperan penting dalam kehidupan sehari-hari karena dipengaruhi oleh faktor keturunan dan sudah menjadi aturan hukum adat lampung khususnya lampung saibatin masyarakat marga way napal. Sumber:dari Punyimbang adat dan marga Way Napal pada tanggal 20 agustus Sedangkan kedudukan anak laki-laki dipandang dari aspek kewarganegaraan adalah “warga negara adalah sama kedudukannya, hak dan kewajibannya. Setiap individu mendapat perlakuan yang sama dari negara. Ketentuan ini secara tegas termuat dalam konstitusi tertinggi kita, yaitu UUD 1945 Bab X sampai Bab XIV pasal 27 sampai pasal 34 ”. Berikut ini dijelaskan secara lebih rinci terntang persamaan kedudukan warga negara, dalam berbagai bidang kehidupan. 1. Persamaan Kedudukan Dalam Hukum dan Pemerintah Pasal 27 ayat 1 menyatakan bahwa “segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.” Pasal ini juga memperlihatkan kepada kita adanya kepedulian adanya hak asasi dalam bidang hukum dan politik. 2. Persamaan Atas Pekerjaan dan Penghidupan yang Layak Bagi Kemanusiaan ekonomi Pasal 27 ayat 2 menyatakan bahwa “tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.” Pasal ini memencarkan persamaan akan keadilan sosial dan kerakyatan. Ini berarti hak asasi ekonomi warga negara dijamin dan diatur pelaksanaanya. 3. Persamaan Dalam Hal Kemerdekaan Berserikat dan Berkumpul politik Pasal 28 E ayat 3 menetapkan warga negara dan setiap orang untuk berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat. Pasal ini mencerminkan bahwa negara Indonesia bersifat demokratis dan memberi kebebasan yang bertanggung jawab bagi setiap warga negaranya untuk melaksanakan hak dan kewajibannya dalam bidang politik. Dalam Bab X A tentang hak asasi manusia dijelaskan secara tertulis bahwa negara memberikan dan mengakui persamaan setiap warga negara dalam menjalankan HAM. Mekanisme pelaksanaan HAM secara jelas ditetapkan melalui pasal 28 A sampai dengan pasal 28 J. 4. Persamaan Dalam Agama Pasal 29 ayat 2 UUD 1945 menyatakan bahwa “negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.” Berdasar pasal ini tersurat jelas bahwa begara menjamin persamaan setiap penduduk untuk memeluk agama sesuai dengan keinginannya. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan YME dijalankan tanpa ada paksaan dari pihak manapun. 5. Persamaan Dalam Upaya Pembelaan Negara Pasal 27 ayat 3 UUD 1945 menyatakan bahwa “setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara”. Lebih lanjut, pasal 30 UUD 1945 memuat ketentuan pertahanan dan keamanan negara. Kedua pasal tersebut secara jelas dapat kita ketahui bahwa negara memberikan kesempatan yang sama kepada setiap warga negara yang ingin membela Indonesia. 6. Pesamaan Dalam Bidang Pendidikan dan Kebudayaan Pasal 31 dan 32 UUD 1945 menyatakan bahwa setiap warga negara mempunyai hak dan kedudukan yang sama dalam masalah pendidikan dan kebudayaan. Kedua pasal ini menunjukan bahwa begitu konsen dan peduli terhadap pendidikan dan kebudayaan warga negara Indonesia. Setiap warga negara mendapat porsi yang sama dalam kedua masalah ini. 7. Persamaan Dalam Perekonomian dan Kesejahteraan Sosial Persamaan kedudukan warga negara dalam perekonomian dan kesejahteraan diatur dalam Bab XIV pasal 33 dan 34. pasal 33 mengatur masalah perekonomian nasional yang diselenggarakan berdasar atas asas kekeluargaan dengan prinsip demokrasi ekonomi untuk kemakmuran rakyat secara keseluruhan. Selanjutnya pasal 34 memuat ketentuan tentang kesejahteraan sosial dan jaminan sosial diman fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara pasal 1 dan negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan. Mengetahui sejauh mana pentingnya keturunan laki-laki dalam keluarga lampung, penulis bermaksud untuk membahas pentingnya kedudukan anak laki-laki dalam keluarga lampung khususnya dalam kekeluargaan, perkawinan dan pewarisan.

B. Idetifikasi Masalah

Identifikasi masalah dimaksudkan untuk memperjelas beberapa masalah dalam suatu penelitian. Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka identifikasi masalah adalah : 1. Peran tokoh masyarakat dalam melestarikan adat istiadat daerah Lampung Saibatin. 2. Peran masyarakat dalam menunjang pelestarian adat istiadat Lampung Saibatin. 3. Hubungan kekerabatan dalam masyarakat lampung dalam upaya pelestarian adat istiadat daerah Lampung Saibatin. 4. Kedudukan anak laki-laki dalam masyarakat adat Saibatin di tinjau dari faktor yang mempengaruhinya. 5. Kepedulian generasi muda dalam upaya melestarikan adat istiadat Lampung Saibatin.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan masalah-masalah yang telah dikemukakan dalam identifikasi masalah, maka dalam penelitian ini akan dibatasi pada masalah pentingnya kedudukan anak laki-laki pada masyarakat Lampung Saibatin Marga Way Napal.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah dan pembatasan masalah diatas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana kedudukan anak laki-laki menurut pandangan hukum adat, hukum Islam dan pandangan sebagai warganegara pada masyarakat adat Lampung Saibatin marga Way Napal di Desa Way Napal Kecamatan Krui Selatan Kabupaten Lampung Barat.

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk meninjau bagaimana pentingnya kedudukan anak laki-laki dalam masyarakat adat Lampung Saibatin marga Way Napal di Desa Way Napal Kecamatan Krui Selatan Kabupaten Lampung Barat.

2. Kegunaan Penelitian a. Kegunaan Teoritis

Penelitian tinjauan tentang pentingnya kedudukan anak laki-laki pada masyarakat adat Lampung Saibatin marga Way Napal di Desa Way Napal Kecamatan Krui Selatan Kabupaten Lampung Barat secara teoritik memperkaya konsep-konsep ilmu pendidikan khususnya mata kuliah hukum adat.

b. Kegunaan Praktis

1. Sebagai masukan bagi pemerintah agar dinas pendidikan dan kebudayaan hendak nya dapat melestarikan adat budaya lampung khususnya adat saibatin. 2. Sebagai calon guru, hasil penelitian ini berguna sebagai suplemen bahan ajar pada Mata Pelajaran Kewarganegaraan yang membahas tentang norma dan hukum di Kelas X Sekolah Menengah Atas.

F. Ruang Lingkup Penelitian 1. Ruang Lingkup Ilmu

Penelitian ini termasuk dalam ruang lingkup pendidikan khususnya mata kuliah Hukum Adat karena mengkaji tentang kedudukan anak laki-laki dalam keluarga Lampung yang berkaitan dengan adat istiadat khususnya daerah Lampung.

2. Ruang Lingkup Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah masyarakat Desa Way Napal Kecamatan Krui Selatan Kabupaten Lampung Barat.

3. Ruang Lingkup Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah kedudukan anak laki-laki pada masyarakat adat saibatin marga Way Napal di Desa Way Napal Kecamatan Krui Selatan Kabupaten Lampung Barat.

4. Ruang Lingkup Tempat Penelitian

Tempat penelitian dalam penelitian ini adalah di Desa Way Napal Kecamatan Krui Selatan Kabupaten Lampung Barat.

5. Ruang Lingkup Waktu

Waktu penelitian dalam penelitian ini adalah sesuai surat izin penelitian dari Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung sampai selesai.

II. TINJAUAN PUSTAKA A.

Deskripsi Teoritis Landasan teori yang akan penulis bahas dalam bab ini sangat berguna sekali untuk memperkuat permasalahan serta membantu penulis dalam menetapkan objek penelitian. Wilayah pengambilan data serta untuk memperlancar dan mengarahkan penelitian. S.Nasution:2 002:9 mengatakan: “Dalam science, teori memegang peranan yang sangat penting sekali. Teori sangat pokok dan merupakan dasar bagi science.

A. 1 Lampung Saibatin

Lampung memiliki wilayah seluas 35.376,50 km2 terletak pada garis peta bumi: timur-barat di antara 105 o 45 serta 103 o 48 bujur timur; utara selatan di antara 3 o dan 45 dengan 6 o dan 45 lintang selatan. Daerah ini di sebelah barat berbatasan dengan Selat Sunda dan di sebelah timur dengan Laut Jawa. Beberapa pulau termasuk dalam wilayah Provinsi Lampung yang sebagian besar terletak di Teluk Lampung, di antaranya: Pulau Darot, Pulau Legundi, Pulau Tegal, Pulau Sebuku, Pulau Kelagian, Pulau Sebesi, Pulau Poahawang, Pulau Krakatau, Pulau Putus, dan Pulau Tabuan. Ada juga Pulau Tampang dan Pulau Pisang yang masuk ke wilayah Kabupaten Lampung Barat. Keadaan alam Lampung di sebelah barat dan selatan, di sepanjang pantai merupakan daerah yang berbukit-bukit sebagai sambungan dari jalur Bukit Barisan di Pulau Sumatra. Di tengah-tengah merupakan dataran rendah. Sedangkan ke dekat pantai di sebelah timur, di sepanjang tepi Laut Jawa terus ke utara, merupakan perairan yang luas. Sebelum kemerdekaan, Lampung merupakan wilayah yang dipimpin oleh seorang residen dan status daerah sebagai keresidenan Residentie lampungche districten dengan beberapa pemerintahan afdeling Afdeling teloekbetoeng, afdeling Metro dan afdeling kotabumi. Desa desakota tuakota lama dengan ciri kehidupan tradisional masih dapat dijumpai seperti sukadana, menggala, kenali, liwa, blambangan umpu, dll. Sebagian dari kota-kota tersebut menjadi ibukata kabupaten. Penduduk Lampung pada awal tahun 2000 berjumlah 7 juta jiwa. Diantara 10 kabupatenkota jumlah penduduk yang terbanyak terdapat pada Lampung Tengah dengan jumlah 1.901.630 jiwa, sedangkan untuk kepadatan penduduk terdapat dikota Bandar Lampung. Asal usul bangsa Lampung adalah dari Sekala Brak yaitu sebuah Kerajaan yang letaknya di dataran Belalau, sebelah selatan Danau Ranau yang secara administratif kini berada di Kabupaten Lampung Barat. Dari dataran Sekala Brak inilah bangsa Lampung menyebar ke setiap penjuru dengan mengikuti aliran Way atau sungai-sungai yaitu Way Komring, Way Kanan, Way Semangka, Way Seputih, Way Sekampung dan Way Tulang Bawang beserta anak sungainya, sehingga meliputi dataran Lampung dan Palembang serta Pantai Banten Imron, Ali.http www. Asal Usul Lampung. Google.Com: 21 Juli. 2011. Sekala Brak memiliki makna yang dalam dan sangat penting bagi bangsa Lampung. Ia melambangkan peradaban, kebudayaan dan eksistensi Lampung itu sendiri. Bukti tentang kemasyuran kerajaan Sekala Brak didapat dari cerita turun temurun yang disebut warahan, warisan kebudayaan, adat istiadat, keahlian serta benda dan situs seperti tambo dan dalung seperti yang terdapat di Kenali, Batu Brak dan Sukau. Kata Lampung sendiri berawal dari kata Anjak Lambung yang berarti berasal dari ketinggian ini karena para puyang Bangsa Lampung pertama kali bermukim menempati dataran tinggi Sekala Brak di lereng Gunung Pesagi. Suku Lampung adalah suku yang menempati seluruh provinsi Lampung dan sebagian provinsi Sumatera Selatan bagian selatan dan tengah yang menempati daerah Martapura, Muaradua di Komering Ulu, Kayu Agung, Tanjung Raja di Komering Ilir serta Cikoneng di pantai barat Banten. Ada beberapa pendapat mengenai asal usul nama ulun Lampung Pertama, dari catatan musafir Tiongkok yang pernah mengunjungi Indonesia pada abad VII, yaitu I Tsing, yang diperkuat oleh teori yang dikemukan Hilman Hadikusuma, disebutkan bahwa Lampung itu berasal dari kata To-lang-po- hwang. To berarti orang dalam bahasa Toraja, sedangkan Lang-po-hwang kepanjangan dari Lampung. Jadi, To-lang-po-hwang berarti orang Lampung Imron, Ali.http www. Asal Usul Lampung. Google.Com: 21 Juli. 2011. Kedua, Dr. R. Boesma dalam bukunya, De Lampungsche Districten 1916 menyebutkan, Tuhan menurunkan orang pertama di bumi bernama Sang Dewa Sanembahan dan Widodari Simuhun. Mereka inilah yang menurunkan Si Jawa Ratu Majapahit, Si Pasundayang Ratu Pajajaran, dan Si Lampung Ratu Balau. Dari kata inilah nama Lampung berasal Imron, Ali.http www. Asal Usul Lampung. Google.Com: 21 Juli. 2011. Ketiga, legenda daerah Tapanuli menyeritakan, zaman dahulu meletus gunung berapi yang menimbulkan Danau Toba. Ketika gunung itu meletus, ada empat orang bersaudara berusaha menyelamatkan diri. Salah satu dari empat saudara itu bernama Ompung Silamponga, terdampar di Krui, Lampung Barat. Ompung Silamponga kemudian naik ke dataran tinggi Belalau atau Sekala Brak. Dari atas bukit itu, terhampar pemandangan luas dan menawan hati seperti daerah yang terapung. Dengan perasaan kagum, lalu Ompung Silamponga meneriakkan kata, Lappung berasal dari bahasa Tapanuli kuno yang berarti terapung atau luas. Dari kata inilah timbul nama Lampung. Ada juga yang berpendapat nama Lampung berasal dari nama Ompung Silamponga itu Imron, Ali.http www. Asal Usul Lampung. Google.Com: 21 Juli. 2011. Keempat, teori Hilman Hadikusuma yang mengutip cerita rakyat. Ulun Lampung berasal dari Sekala Brak di kaki Gunung Pesagi, Lampung Barat. Penduduk nya disebut Tumi Buay Tumi yang di pimpin oleh seorang wanita bernama Ratu Sekarmong. Mereka menganut kepercayaan dinamis, yang dipengaruhi ajaran Hindu Bairawa. Buai Tumi kemudian kemudian dapat dipengaruhi empat orang pembawa Islam berasal dari Pagaruyung, Sumatera Barat yang datang ke sana. Mereka adalah Umpu Nyerupa, Umpu Lapah di Way, Umpu Pernong, dan Umpu Belunguh. Keempat umpu inilah yang merupakan cikal bakal Paksi Pak sebagaimana diungkap naskah kuno Kuntara Raja Niti. Namun dalam versi buku Kuntara Raja Niti, nama poyang itu adalah Inder Gajah, Pak Lang, Sikin, Belunguh, dan Indarwati Imron, Ali.http www. Asal Usul Lampung. Google.Com: 21 Juli. 2011. Menurut H. Alimin Yafawi 2005 : 3 kata Saibatin berasal dari kata Sai yang artinya satu dan Batin arti nya hati. Sedangkan menurut H.Hilman Hadikusuma. 1985:18 Saibatin dalam arti sehari - hari adalah kesatuan masyarakat adat yang membentuk suatu marga adat”. Menurut istilahnya Saibatin berasal dari kata Sai atau satu, yang dimaksudkan adalah persatuan para punyimbang adat dan punyimbang marga untuk permusyawaratan dalam melaksanakan peradilan adat yang dihadiri para pemuka adat setempat. Saibatin sesungguhnya berarti permusyawaratan peradilan adat yang diadakan oleh paksi-paksi adat untuk menyelesaikan peristiwa-peristiwa adat yang terjadi dengan rukun dan damai. Adat saibatin dalam kenyataannya adalah mengakui bahwa segala aturan yang berlaku di dalam masyarakat adat tersebut merupakan hasil musyawarah para punyimbang adat atau punyimbang marga. Asal mula munculnya Adat Saibatin adalah sebagai hasil proses kunjungan ke kerajaan Islam Banten dalam rangka belajar ilmu agama. Kunjungan ini dinamakan Siba Alimin Syafawi, 2005 :3. Berdasarkan pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Lampung Saibatin adalah segala peraturan yang berlaku disuatu tempat berdasarkan permusyawaratan peradilan adat yang diadakan oleh perwatin adat atau para paksi-paksi adat dan para pengelola dan pengurus gawi kerajaan yang lainnya. untuk menyelesaikan peristiwa-peristiwa adat yang terjadi dengan rukun dan damai.

A. 2 Beberapa Hal Tentang Adat Lampung Saibatin

a. Tentang Kebumian

Pada dasarnya orang Lampung Saibatin krui berdasarkan garis keturunan lurus dari atas pemekonan menurut keturunan jurai lurus. Hanya anak laki-laki tertua dari keturunan yang paling tua yang bisa menjadi raja pemimpin saibatin dan bertanggungjawab terhadap adek-adek nya dan tidak berlaku bagi saudara-saudara nya yang lebih muda untuk menjadi raja atau punyimbang. Apabila dari anak tertua laki-laki tersebut tidak mempunyai anak laki-laki maka yang berhak menggantikan dia raja adalah adek laki-laki dari raja atau punyimbang tersebut.

b. Tentang Tata Cara Pemberian Adok Gelar Saibatin

Penerimaan, pengakuan dan pemberian nama yang di sahkan oleh raja atau Saibatin punyimbang marga maupun Saibatin punyimbang adat. Dalam adat Saibatin seseorang diberikan adok pada saat seseorang itu menikah atau dalam peresmian pernikahan seseorang dan pelaku nya adalah punyimbang yang beradok suntan atau dalom.

Dokumen yang terkait

TRADISI KAKICERAN PADA MASYARAKAT LAMPUNG SAIBATIN MARGA PUGUNG TAMPAK KECAMATAN PESISIR UTARA LAMPUNG BARAT

3 78 54

DADUWAI DALAM UPACARA PERKAWINAN ULUN LAMPUNG SAIBATIN DI PEKON WAY BELUAH KECAMATAN PESISIR UTARA KABUPATEN LAMPUNG BARAT

0 16 54

DADUWAI DALAM UPACARA PERKAWINAN ULUN LAMPUNG SAIBATIN DI PEKON WAY BELUAH KECAMATAN PESISIR UTARA KABUPATEN LAMPUNG BARAT

1 14 51

PEMBAGIAN HARTA WARISAN PADA MASYARAKAT LAMPUNG SAIBATIN YANG TIDAK MEMPUNYAI ANAK LAKI-LAKI DI PEKON WAY MENGAKU KECAMATAN BALIK BUKIT KABUPATEN LAMPUNG BARAT

0 10 56

KEDUDUKAN ISTERI DALAM PERKAWINAN JUJUR PADA MASYARAKAT ADAT LAMPUNG PEPADUN DI DESA TIUH BALAK KECAMATAN BARADATU KABUPATEN WAY KANAN

0 25 36

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DI KECAMATAN WAY KRUI KABUPATEN PESISIR BARAT

3 17 82

PROSES PEMBERIAN GELAR SUTTAN PADA MASYARAKAT HUKUM ADAT LAMPUNG ABUNG MARGA BELIUK (Studi di Desa Tanjung Ratu Ilir Kecamatan Way Pengubuan Kabupaten Lampung Tengah)

0 7 51

ANALISIS KEDUDUKAN ANAK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DALAM PEMBAGIAN HARTA WARIS PADA ADAT LAMPUNG SAI BATIN DI PEKON KERBANG TINGGI PESISIR SELATAN KABUPATEN PESISIR BARAT PROVINSI LAMPUNG

1 28 85

KEDUDUKAN ANAK TERTUA LAKI-LAKI DALAM ADAT LAMPUNG SAIBATIN DI KABUPATEN PESISIR BARAT - Raden Intan Repository

0 2 88

BAB II HAKIKAT SIGOKH PADA MASYARAKAT ADAT LAMPUNG SAIBATIN A. Masyarakat adat Lampung saibatin 1. Konsep masyarakat - MAKNA FILOSOFIS SIGOKH PADA MASYARAKAT ADAT LAMPUNG SAIBATIN (Studi Pada Marga Pugung Penengahan Kecamatan Lemong Kabupaten Pesisir Bara

0 0 32