Kepastian yang Layak. Perusahaan harus mengembangkan pengendalian internal Keterbatasan Inheren. Pengendalian internal tidak akan pernah bisa efektif 100,

Tujuan Pengendalian Internal Manajemen memiliki tiga tujuan umum dalam merancang sistem pengendalian internal yang efektif : 1. Reliabilitas pelaporan keuangan. Tujuan pengendalian internal yang efektif atas pelaporan keuangan adalah memenuhi tanggung jawab pelaporan keuangan tersebut. 2. Efesiensi dan efektivitas operasi. Tujuan yang penting dari pengendalian ini adalah memperoleh informasi keuangan dan nonkeuangan yang akurat tentang operasi perusahaan untuk keperluan pengambilan keputusan. 3. Ketaatan pada hukum dan peraturan. Selain mematuhi ketentuan hukum dalam Section 404, organisasi-organisasi publik, nonpublik, dan nirlaba diwajibkan menaati berbagai hukum dan peraturan. Tanggung Jawab Manajemen dan Auditor atas Pengendalian Internal  Tanggung Jawab Manajemen untuk Menetapkan Pengendalian Internal Ada dua konsep utama yang melandasi perancangan dan implementasi pengendalian internal :

1. Kepastian yang Layak. Perusahaan harus mengembangkan pengendalian internal

yang akan memberikan kepastian yang layak, tetapi bukan absolut, bahwa laporan keuangan telah disajikan secara wajar.

2. Keterbatasan Inheren. Pengendalian internal tidak akan pernah bisa efektif 100,

tanpa menghiraukan kecermatan yang diterapkan dalam perancangan dan implementasinya.  Tanggung Jawab Pelaporan oleh Manajemen Menurut Section 404 Laporan pengendalian internal mencakup hal-hal sebagai berikut : • Suatu pernyataan bahwa manajemen bertanggung jawab untuk menetapkan dan menyelenggarakan struktur pengendalian internal yang memadai serta prosedur pelaporan keuangan. • Suatu penilaian atas efektivitas struktur pengendalian internal dan prosedur pelaporan keuangan per akhir tahun fiskal perusahaan. Penilaian manajemen mengenai pengendalian internal atas pelaporan keuangan terdiri dari dua komponen utama, yaitu : 1. Rancangan pengendalian internal. 2. Efektivitas pelaksanaan pengendalian.  Tanggung Jawab Auditor untuk Memahami Pengendalian Internal Pengetahuan tentang pengendalian internal klien dicantumkan terpisah dalam standar auditing yang berlaku umum, yaitu : • Pengendalian atas reabilitas pelaporan keuangan. Auditor berfokus pada pengendalian yang berhubungan dengan perhatian manajemen yang pertama dalam pengendalian internal. • Pengendalian atas kelas-kelas transaksi. Auditor menekankan pengendalian internal atas kelas-kelas transaksi, dan bukan saldo akun, karena keakuratan output sistem akuntansi saldo akun sangat tergantung pada keakuratan input dan pemrosesan transaksi.  Tanggung Jawab Auditor untuk Menguji Pengendalian Internal Section 404 mensyaratkan bahwa auditor menegaskan dan menerbitkan laporan mengenai penilaian manajemen terhadap pengendalian internal atas pelaporan keuangan, auditor harus memahami dan melakukan pengujian atas pengendalian untuk semua saldo akun, kelas transaksi, dan pengungkapan yang signifikan, serta asersi terkait dalam laporan keuangan. Komponen Pengendalian Internal COSO Kerangka kerja pengendalian internal yang paling luas diterima di Amerika Serikat, menguraikan lima komponen pengendalian internal yang dirancang dan diimplementasikan oleh manajemen untuk memberikan kepastian yang layak bahwa tujuan pengendaliaannya akan tercapai. Komponen pengendalian internal COSO meliputi hal-hal berikut ini : Lingkungan Pengendalian Lingkungan pengendalian terdiri atas tindakan, kebijakan, dan prosedur yang mencerminkan sikap manajemen puncak, para direktur, dan pemilik entitas secara keseluruhan mengenai pengendalian internal serta arti pentingnya bagi entitas itu. Subkomponen pengendalian yang paling penting : • Integritas dan Nilai-nilai Etis. Integritas dan nilai-nilai etis adalah produk dari standar etika dan perilaku entitas, serta bagaimana standar itu dikomunikasikan dan diberlakukan dalam praktik, • Komitmen pada Kompetensi. Komitmen pada kompetensi meliputi pertimbangan manajemen tentang tingkat kompetensi bagi pekerja tertentu, dan bagaimana tingkatan tersebut diterjemahkan menjadi keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan. • Partisipasi Dewan Komisaris atau Komite Audit. Dewan komisaris berperan penting dalam tata kelola korporasi yang efektif karena memikul tanggung jawab akhir untuk memastikan bahwa manajemen telah mengimplementasikan pengendalian internal dan proses pelaporan keuangan yang layak. • Filosofi dan Gaya Operasi Manajemen. Memahami aspek ini serta aspek-aspek serupa dalam filosofi dan gaya operasi manajemen akan membuat auditor dapat merasakan sikap manajemen tentang pengendalian internal. • Struktur Organisasi. Struktur organisasional entitas menentukan garis-garis tanggung jawab dan kewenangan yang ada. Lingkungan Pengendalian Lingkungan Pengendalian Informa si dan Komuni kasi Informa si dan Komuni kasi Pemant auan Pemant auan Aktivitas Pengend alian Aktivitas Pengend alian Penilai an Risiko Penilai an Risiko • Kebijakan dan Praktik Sumber Daya Manusia. Aspek paling penting dari pengendalian internal adalah personil. Penilaian Risiko Tindakan yang dilakukan manajemen untuk mengidentifikasi dan menganalisis risiko-risiko yang relevan dengan penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan GAAP. Aktivitas Pengendalian Kebijakan dan prosedur, selain yang sudah termasuk dalam empat komponen lainnya, yang membantu memastikan bahwa tindakan yang diperlukan telah diambil untuk menangani risiko guna mencapai tujuan entitas. Aktivitas pengendalian dibagi menjadi lima jenis berikut :

1. Pemisahan tugas yang memadai. Ada empat pedoman umum menyangkut