Jenis Data Jenis Data dan Sumber Data

4. Ibu Firganefi, S.H., M.H. selaku Dosen Pembahas I atas waktu, saran, masukan dan kritik membangunnya kepada penulis untuk dapat menyempurnakan skripsi ini; 5. Ibu Rini fathonah, S.H., M.H. selaku Dosen Pembahas II atas waktu, saran, masukan dan kritik membangunnya kepada penulis untuk dapat menyempurnakan skripsi ini;

6. Ibu Erna Dewi, S.H., M.S. Selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

memberikan bimbingan dan saran kepada penulis; 7. Seluruh Dosen Fakultas Hukum Universitas Lampung yang telah mendidik, membimbing serta memberikan ilmu pengetahuannya kepada penulis; 8. Teman-temanku di Fakultas Hukum Universitas Lampung Mad Rizwan, bang Indra,boy, romi, etoy. dan untuk kekasih tercinta yang telah memberikan suport Cici Marantika, untuk yang lainnya yang pernah memberi motivasi. Dan semua yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih yang terhangat untuk kalian semua. Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amin. Bandar Lampung, 13 Februari 2013 Penulis Naradea Pranusa

V. PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka penulis dapat menarik kesimpulan, 1. Argumentasi hukum pembatasan penggunaan alat bukti petunjuk dalam pemeriksaan perkara pidana di persidangan terkait perlindungan Hak Asasi Manusia terdakwa mempunyai hubungan argumentatif dengan hak asasi manusia terdakwa dan bersifat berbanding terbalik, ketika alat bukti petunjuk dilebarkan akan menyebabkan hak terdakwa dilanggar dan apabila alat bukti petunjuk dipersempit akan menimbulkan perluasan hak asasi terdakwa dan mengakibatkan putusan majelis hakim yang mengguntungkan terdakwa dan suatu keadilan tidak tercapai. Namun ketika alat bukti petunjuk diperluas akan mengakibatkan dipersempitnya hak asasi terdakwa. Sehingga adanya keseimbangan dalam penggunaan alat bukti petunjuk dengan pelaksaan hak terdakwa dimana mampu terjadi keseimbangan tersebut sesuai dengan hukum yang berlaku dan rasa keadilan dari penegakan hukum tersebut dapat diwujudkan. 2. Urgensi pembaharuan konsep pengaturan alat bukti petunjuk dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana yang akan datang alat bukti petunjuk akan dihapus dan diganti dengan alat bukti pengamatan hakim. Alat bukti

Dokumen yang terkait

ANALISIS TERHADAP PEMBUKTIAN YANG MENGGUNAKAN ALAT BUKTI PETUNJUK DALAM PERKARA PIDANA

0 11 55

Pelaksanaan perlindungan hak hak anak sebagai terdakwa dalam proses pemeriksaan perkara pidana Di pengadilan negeri sukoharjo

0 5 85

Alat Bukti Petunjuk dalam Proses Peradilan Pidana

1 3 27

ALAT BUKTI PETUNJUK DALAM PENYELESAIAN PERKARA PIDANA (Studi Kasus Di Wilayah Hukum Pengadilan Negeri Surakarta) Alat Bukti Petunjuk dalam Penyelesaian Perkara Pidana (Studi Kasus di Wilayah Hukum Pengadilan Negeri Surakarta).

0 6 15

SKRIPSI ALAT BUKTI PETUNJUK DALAM PENYELESAIAN PERKARA PIDANA Alat Bukti Petunjuk dalam Penyelesaian Perkara Pidana (Studi Kasus di Wilayah Hukum Pengadilan Negeri Surakarta).

0 3 13

PERLINDUNGAN HUKUM HAK-HAK KORBAN DALAM PROSES PENYELESAIAN PERKARA PIDANA Perlindungan Hukum Hak-Hak Korban Dalam Proses Penyelesaian Perkara Pidana (Studi Kasus Di Kabupaten Sukoharjo).

0 5 12

PERLINDUNGAN HUKUM HAK-HAK KORBAN DALAM PROSES PENYELESAIAN PERKARA PIDANA Perlindungan Hukum Hak-Hak Korban Dalam Proses Penyelesaian Perkara Pidana (Studi Kasus Di Kabupaten Sukoharjo).

0 5 20

PENGGUNAAN ALAT BUKTI PETUNJUK DALAM PENYELESAIAN PERKARA PIDANA PENGGUNAAN ALAT BUKTI PETUNJUK DALAM PENYELESAIAN PERKARA PIDANA (STUDI KASUS DI PENGADILAN NEGERI SUKOHARJO).

0 0 11

PENDAHULUAN PENGGUNAAN ALAT BUKTI PETUNJUK DALAM PENYELESAIAN PERKARA PIDANA (STUDI KASUS DI PENGADILAN NEGERI SUKOHARJO).

0 0 16

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP SAKSI DALAM PROSES PEMERIKSAAN PERKARA PIDANA DI PENGADILAN NEGERI MAKASSAR

0 0 80