dengan melakukan uji Durbin-Watson Test. Hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut:
Tabel 9. Klasifikasi Nilai Durbin-Watson
No. Nilai Durbin-Watson DW
Kesimpulan
1 d d
L
Terdapat autokorelasi positif 2
d
L
d d
u
Ragu-ragu 3
d
u
d 4-d
u
Tidak terdapat autokorelasi 4
4-d
L
d Terdapat autokorelasi positif
3.9.2 Analisis Regresi Linier Berganda
Pada penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda. Jika parameter dari suatu hubungan fungsional antara satu variabel dependen
dengan lebih dari satu variabel ingin diestimasikan, maka analisis regresi yang digunakan berkenaan dengan analisis regresi linier
bergandamultiple regression Nazir, 2005: 463. Analisis regresi linier berganda ini digunakan untuk mengukur
hubungan dari kepuasan kerja dan komitmen organisasi terhadap kinerja. Persamaan regresi berganda dirumuskan:
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
Keterangan: Y = kinerja karyawan
X
1
= kepuasan kerja X
2
= komitmen organisasi a
= konstanta b
2
= koefisien X
2
b
1
= koefisien X
1
3.10 Pengujian Hipotesis
Fungsi hipotesis adalah untuk memberi suatu pernyataan terkaan tentang hubungan tentatif antara fenomena-fenomena dalam penelitian. Secara umum
hipotesis dapat diuji dengan dua cara, yaitu mencocokkan dengan fakta, atau dengan mempelajari konsistensi logis Nazir, 2005: 161.
3.10.1 Uji t parsial
Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui secara parsial variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen,
dikatakan berpengaruh signifikan apabila sig α 0,05, menggunakan rumus:
t
hitung
=
� ��
Keterangan: b = koefisien regresi variabel independen
σ
b = standar deviasi koefisien regresi variabel independen Hasil uji t dapat dilihat pada Output Coefficient dari hasil analisis
regresi linier berganda menggunakan SPSS.
3.10.2 Uji F simultan
Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh signifikansi antara variabel independen dan variabel dependen secara simultan,
dikatakan berpengaruh signifikan apabila nilai sig α 0,05, menggunakan rumus: