Uji reliabilitas Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

terjadi korelasi di antara variabel independen Priyatno, 2012: 151. Multikolinearitas dapat dideteksi dengan melihat nilai tolerance dan variance inflation factor VIF. Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF 10. 3. Uji Heteroskedastisitas Menurut Priyatno 2012: 158, heteroskedastisitas adalah keadaan dimana dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual pada satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Cara mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah salah satunya dengan uji koefisien pada tabel Spearman’s Rho. Kriteri keputusannya yaitu tabel S pearman’s rho akan menunjukkan nilai korelasi kedua variabel independen dengan Unstandaedized Residual dengan kriteria memiliki nilai signifikansi lebih dari 0,05 0,05 berarti menunjukkan tidak terjadi masalah heteroskedastisitas jika sebaliknya lebih kecil dari 0,05 0,05, maka menunjukan terjadi masalah heteroskedastisitas. 4. Uji Autokorelasi Menurut Priyatno 2012: 172, autokorelasi adalah keadaan di mana pada model regresi ada korelasi antara residual pada periode t dengan residual pada periode sebelumnya t-1. Cara yang dilakukan untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi adalah dengan melakukan uji Durbin-Watson Test. Hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut: Tabel 9. Klasifikasi Nilai Durbin-Watson No. Nilai Durbin-Watson DW Kesimpulan 1 d d L Terdapat autokorelasi positif 2 d L d d u Ragu-ragu 3 d u d 4-d u Tidak terdapat autokorelasi 4 4-d L d Terdapat autokorelasi positif

3.9.2 Analisis Regresi Linier Berganda

Pada penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda. Jika parameter dari suatu hubungan fungsional antara satu variabel dependen dengan lebih dari satu variabel ingin diestimasikan, maka analisis regresi yang digunakan berkenaan dengan analisis regresi linier bergandamultiple regression Nazir, 2005: 463. Analisis regresi linier berganda ini digunakan untuk mengukur hubungan dari kepuasan kerja dan komitmen organisasi terhadap kinerja. Persamaan regresi berganda dirumuskan: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 Keterangan: Y = kinerja karyawan X 1 = kepuasan kerja X 2 = komitmen organisasi a = konstanta b 2 = koefisien X 2 b 1 = koefisien X 1

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pembagian Kerja Terhadap Efektivitas Karyawan Pada PT. BNI (Persero), Tbk Kantor Cabang Syariah Medan

17 109 113

ANALISIS PENGARUH ETOS KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP EFEKTIVITAS KINERJA ORGANISASI PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk. CABANG JEMBER

1 38 17

ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI DAN PELATIHAN KERJA TERHADAP KOMITMEN DAN KINERJA KARYAWAN PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero) Tbk. CABANG JEMBER

3 14 85

PENGARUH STRES KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero) Tbk. CABANG MALANG

0 4 54

Pengaruh pemberdayaan karyawan dan kompensasi terhadap kinerja karyawan pada PT.Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk.Cabang Dago Bandung

21 105 67

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL, ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. KANTOR CABANG PRINGSEWU

1 10 89

PENGARUH WORK FAMILY CONFLICT DAN STRES KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cabang Wonosobo.

0 1 133

PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT BANK MUAMALAT INDONESIA TBK CABANG LAMPUNG

0 0 2

Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen Organisasional dan Sikap Karyawan Pada Perubahn Organisasi (Studi pada Karyawan Kantor Cabang PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk., di Surabaya) Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 152

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk CABANG PRABUMULIH -

1 1 86