Nilai RAE ≥100 maka pupuk yang diuji efektif dibandingkan perlakuan standar.
3.5.8 Uji Ekonomis Pupuk Organonitrofos
Uji ekonomis dilakukan dengan perhitungan index rasio penerimaan dan pengeluaran pupuk. Soekartawati 1995 menyatakan bahwa RC
adalah perbandingan antara penerimaan total dengan biaya usaha tani benihbibit, pupuk, pestisidaherbisida, tenaga kerja, pengolahan tanah,
pemeliharaan dan panen. R =
P x Q C
Keterangan : R = Nisbah penerimaan terhadap pengeluaran pupuk P = Harga produksi ubikayu Rp kg
-1
Q = Jumlah produksi ubikayu Kg ha
-1
C = Usaha tani Rp ha
-1
Namun, pada penelitian ini C cost biaya pupuk yang dihitung, sedangkan biaya lainnya diasumsikan sama untuk seluruh perlakuan.
Apabila nilai R berdasarkan perhitungan tersebut 1 maka pupuk yang diuji memiliki nilai ekonomis yang baik atau nilai R yang lebih tinggi
menunjukkan nilai ekonomis yang lebih baik.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini : 1. Pemberian pupuk organonitrofos serta kombinasinya dengan pupuk kimia
dengan dosis urea 100 kg ha
-1
, SP36 100 kg ha
-1
, KCl 200 kg ha
-1
, Organonitrofos 1.000 kg ha
-1
menghasilkan produksi dan serapan hara N dan K tertinggi pada tanaman ubikayu dibandingkan kombinasi pupuk lainnya di
musim tanam kedua. 2. Rekomendasi dosis pupuk urea 100 kg ha
-1
, SP36 100 kg ha
-1
, KCl 200 kg ha
-1
, Organonitrofos 1.000 kg ha
-1
bersifat efektif dibandingkan perlakuan lainnya berdasarkan agronomis tanaman dengan nilai RAE sebesar 143,05.
3. Serapan hara N dan K berkorelasi terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman ubikayu, sedangkan serapan P hanya berkolerasi terhadap pertumbuhan tetapi
tidak berkolerasi dengan produksi tanaman ubikayu.
5.2 Saran
Perlu dosis yang lebih tinggi untuk perlakuan urea 100 kg ha
-1
, SP36 100 kg ha
-1
, KCl 200 kg ha
-1
, Organonitrofos 1.000 kg ha
-1
, karena hasil analisis tanah menunjukkan penurunan kandungan unsur hara dari awal pembukaan lahan
hingga akhir musim tanam kedua padahal perlakuan ini memiliki produksi