Latar Belakang Pengaruh Penambahan Divinilbenzen Terhadap Kompatibilitas Perbandingan Campuran Polietilena Dan Karet Alam SIR 3L Menggunakan Inisiator Dikumil Peroksida.

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam kehidupan manusia modern saat ini banyak peralatan ‐peralatan yang menggunakan bahan yang sifatnya elastis tidak mudah pecah bila terjadi jatuh dari suatu tempat. Dengan semakin meningkatnya kebutuhan tersebut secara langsung kebutuhan karet juga meningkat dengan sendirinya sesuai kebutuhan manusia. Karet adalah polimer hidrokarbon yang terbentuk dari emulsi kesusuan dikenal sebagai latex yang diperoleh dari getah pohon karet Hevea brasiliensis . Jutaan ton karet alami diproduksi setiap tahun, dan masih merupakan bahan penting bagi beberapa industri termasuk otomotif dan militer. Departemen Perindustrian Pusat Data dan Informasi, 2007 Sifat-sifat mekanik yang baik dari karet alam adalah pada suhu kamar, karet tidak berbentuk kristal padat dan juga tidak berbentuk cairan. Karet mempunyai sifat karet yang lembut, fleksibel, elastis atau daya lenting sempurna, tidak mudah panas low heat build up dan memiliki daya tahan yang tinggi terhadap keretakan groove cracking resistance . Cut fatimah zuhra, karet, 2006. karet alam memiliki beberapa kelemahan, yaitu memiliki kadar ikatan tidak jenuh dalam struktur molekul karet alam tinggi sehingga karet alam tidak tahan terhadap reaksi oksidasi, sinar matahari, cuaca, ozon, minyak, dan pelarut organik. Nuyah, 2009. Polietilena PE adalah salah satu polimer terbesar diproduksi. Selain ringan, mudah dibentuk, cukup keras, tahan goresan, tahan terhadap zat kimia, dan sedikit sekali menyerap air, sifatnya yang transparan, dan tembus cahaya. PE memiliki kekuatan benturan-benturan yang tinggi dan tahan terhadap pelarut organik pada suhu 60 o C. Adanya beraneka ragam produk berbahan polietilena disebabkan karena polimer ini dapat kompatibel dengan sejumlah bahan aditif sehingga polimer ini dapat Universitas Sumatera Utara menyumbang 22 berat permintaan termoplastik didunia. Kelemahan polietilena adalah pada suhu rendah akan rapuh, dalam keadaan murni pada suhu -30 o C mudah pecah, kaku, mudah retak, kurang stabil terhadap pemanasan, mempunyai tegangan tensile yang rendah, mudah terdegdradasi oleh zat pengoksida seperti asam nitrat dan hidrogen peroksida. Ramzah ram, 2008. Campuran termoplastik dan elastomer dapat menghasilkan material yang disebut thermoplastic elastomer TPE. Material tersebut mempunyai sifat dan fungsi yang mirip dengan karet vulkanisasi pada suhu rendah, namun dapat dilelehkan seperti termoplastik pada suhu tinggi. Termoplastik sangat berguna dalam berbagai aplikasi, seperti industri otomotif. Mangaraj, 2005 Keunggulan TPE yang dibuat dari proses pencampuran suatu elastomer dan termoplastik adalah sifat yang diinginkan dapat ditentukan dengan memilih komponen elastomer dan plastik pada perbandingan rasio pencampuran yang sesuai. Banyak kombinasi termoplastik dan elastomer yang sudah komersial, diantaranya adalah campuran polyethyleneethylene-propilene-diene monomer PEEPDM. Namun EPDM relatif lebih mahal dibandingkan dengan karet alam, sehingga dipelajari kemungkinan mengganti EPDM dengan karet alam. Pencampuran PE dan karet alam diyakini lebih ekonomis dan mempunyai kekuatan tarik yang tinggi dibandingkan PEEPDM. Bahruddin, dkk. 2009. Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Charoen Nakason, dkk 2006. Dimana vulkanisasi termoplastik berdasarkan pada pencampuran karet alampolietilena densitas tinggi dengan menggunakan pengkompatibilizer. Diproleh bahwa termoplastik vulkanisasi dengan menggunakan resin fenolik yaitu, resin dimetil fenol dan resin fenolik dengan gugus aktif metil hidroksi menunjukkan bahwa kompatibilitas dan kekuatan tarik yang lebih tinggi, perpanjangan putus dan kecenderungan untuk kembali kekeadaan semula lebih lama dari pada tanpa menggunakan pengkompatibilizer. Hal ini disebabkan oleh struktur cincin croman dari reaksi karet alam dan molekul fenol. Oleh karena itu, ditemukan bahwa termopalastik dengan resin fenolik dengan gugus aktif hidroksi metil-polietilena Universitas Sumatera Utara densitas tinggi memberikan kekuatan tarik, perpanjangan putus, dan kekerasan yang tinggi dibandingkan dengan Sulfur. Berdasarkan uraian diatas maka dianggap perlu melakukan penelitian tentang pengaruh penambahan divinilbenzen terhada kompatibilitas Perbandingan campuran polietilena dan karet alam SIR 3L menggunakan inisiator dikumil peroksida. Penelitian ini akan dikembangkan modifikasi polimer nonpolar dengan polimer polar dengan cara menambahkan bahan penghubung divinilbenzen DVB yang bersifat polar. Karena itu, polimer hasil modifikasi dengan bahan penghubung divinilbenzen DVB diharapkan akan memiliki kompatibilitas yang baik yang ditunjukkan dengan kenaikan sifat mekanis.

1.2. Permasalahan

Dokumen yang terkait

Sifat Mekanik dan Indeks Alir Lelehan Termoplastik Elastomer dari Campuran Polipropilena Bekas dan Karet SIR 10 dengan Penambahan Dikumil Peroksida dan Divinilbenzena

0 73 66

Persentase Ikat Silang dan Morfologi Termoplastik Elastomer dari Campuran Polipropilena Bekas dan Karet Sir 10 dengan Penambahan Dikumil Peroksida dan Divinil Benzena

0 60 67

Studi Pembuatan Termoplastik Elastomer Dari Polipropilena-Karet Sir 10 Dengan Penambahan Dikumil Peroksida Sebagai Inisiator Dan Divinil Benzena Sebagai Zat Pengikat Silang

4 46 76

Peranan Divinil Benzena Terhadap Kompatibilitas Campuran Low Density Polyethylene (LDPE) Dan Abu Ban Bekas Menggunakan Inisiator Dikumil Peroksida

1 35 65

Pengaruh Penambahan Divinilbenzena Terhadap Sifat Kekuatan Tarik Dan Derajat Ikat Silang Campuran Polietilena Densitas Rendah-Etilena Propilena Diena Terpolimer-Karet Sir 20 Dengan Inisiator Dikumil Peroksida

8 101 67

Peranan Anhidrida Maleat Terhadap Kompatibilitas Polietilena Dan Karet Alam Sir 20 Dengan Pengisi Pulp Tandan Kosong Sawit

0 33 5

Peranan Anhidrida Maleat Terhadap Kompatibilitas Campuran Polietilena Dan Karet Alam Sir 20 Dengan Pengisi Pulp Tandan Kosong Sawit

0 28 90

View of PENGARUH PENAMBAHAN INISIATOR DIKUMIL PEROKSIDA DAN DIVINILBENZENA SEBAGAI CROSLINK PADA KOMPATIBILITAS RASIO CAMPURAN POLIETILENA DAN KARET ALAM SIR 3L

0 1 10

Persentase Ikat Silang dan Morfologi Termoplastik Elastomer dari Campuran Polipropilena Bekas dan Karet Sir 10 dengan Penambahan Dikumil Peroksida dan Divinil Benzena

0 1 13

Sifat Mekanik dan Indeks Alir Lelehan Termoplastik Elastomer dari Campuran Polipropilena Bekas dan Karet SIR 10 dengan Penambahan Dikumil Peroksida dan Divinilbenzena

1 1 13