Manfaat Penelitian. Lokasi Penelitian. Polietilena

1.3. Pembatasan Masalah.

Dalam penelitian ini permasalahan dibatasi pada: 1. Karet alam yang digunakan adalah karet alam SIR 3L. 2. Polietilena yang digunakan adalah LDPE low density Polyethylene 3. Perbandingan LDPEkaret alam SIR 3L tetap 50 g : 50 g. 4. Perbandingan rasio konsentrasi divinilbenzen DVBdikumil peroksida DKP bb : 1phr : 1phr, 2phr : 1phr, 3 phr : 1phr, 1phr : 2phr, 2phr : 2phr, 3phr : 2phr, 1phr : 3phr, 2phr : 3phr, 3phr : 3phr. 5. Suhu pada saat di dalam internal mixer adalah 175 o C-180 o C. 6. Waktu yang dibutuhkan pada tahap penambahan LDPE 20 menit, pada tahap penambahan karet alam 15 menit, pada tahap penambahan dikumil peroksida DKP 5 menit dan divinilbenzen DVB 5 menit. 7. Parameter yang diamati untuk kestabilan kompatibilitas blending LDPEkaret alam SIR 3L sifat fisika dan kimia yaitu kekuatan tarik, SEM, dan FT-IR.

1.4. Tujuan penelitian.

Adapun tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui peranan divinilbenzen DVB sebagai bahan penghubung dalam campuran LDPE dengan karet alam SIR 3L dan sebagai inisiator dikumil peroksida DKP. 2. Untuk mengetahui peranan karet alam SIR 3L pada efisiensi pencangkokan dengan bahan penghubung divinilbenzen DVB dalam matriks LDPE sehingga meningkatkan kompatibilitas pencampuran LDPEkaret alam SIR 3L.

1.5. Manfaat Penelitian.

Dengan diperolehnya gambaran yang jelas terhadap pengaruh penambahan divinilbenzen terhadap kompatibilitas perbandingan campuran polietilena dan karet alam SIR 3L menggunakan inisiator dikumil peroksida diharapkan menghasilkan bahan campuran LDPE dengan karet alam yang lebih homogen serta mempunyai sifat mekanis yang lebih baik. Universitas Sumatera Utara

1.6. Lokasi Penelitian.

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Polimer dan Kimia Fisika, Laboratorium Penelitian, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara, Laboratorium Geologi kuartener Bandung, dan Laboratorium Bea Cukai Belawan.

1.7. Metodologi Penelitian.

Penelitian ini adalah merupakan penelitian yang dilakukan di laboratorium experiment laboratory dan termasuk kedalam kategori field research . Dengan perlakuan rasio konsentrasi LDPEkaret alam SIR 3L 50 g : 50 g di dalam internal mixer pada suhu 175 o C-180 o C selama 20 menit. Sementara sifat fisika dan kimia yang diukur adalah kekuatan tarik, SEM dan FT-IR. Pengidentifikasian terhadap sumber-sumber ketidakpastian ditentukan dengan cara dan metode yang valid. Hal ini bertujuan untuk mengurangi atau meniadakan kesalahan sistematik kemudian dihitung besarnya. Pengambilan data dari film tersebut meliputi : 1. Tahap I. Pada tahap ini LDPEkaret alam SIR 3L diinternal mixer pada suhu 175 o C- 180 o C selama 20 menit dengan rasio konsentrasi tetap 50 g : 50 g, untuk mendapatkan perbandingan LDPEkaret alam SIR 3L standart, karakterisasinya dengan uji kuat tarik. 2. Tahap II. LDPEkaret alam SIR 3L yaitu 50 g : 50 g dengan dikumil peroksida DKP dengan rasio konsentrasi 1 phr, 2 phr, 3 phr, Karakterisasinya dengan uji tarik, hasil yang didapatkan optimum berdasarkan uji tarik akan diuji dengan uji, SEM, dan FT-IR. Universitas Sumatera Utara

3. Tahap III.

LDPEkaret alam SIR 3L yaitu 50 g : 50 g dengan perbandingan rasio konsentrasi divinilbenzen DVB dikumil peroksida DKP b b : 1phr : 1phr, 2phr : 1phr, 3 phr : 1phr, 1phr : 2phr, 2phr : 2phr, 3phr : 2phr, 1phr : 3phr, 2phr : 3phr, 3phr : 3phr. Karakterisasinya dengan uji tarik, hasil yang didapatkan optimum berdasarkan uji tarik akan di uji dengan uji, SEM, dan FT-IR Variabel-variabel yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Tahap I

Variabel tetap : - Perbandingan antara LDPEkaret alam SIR 3L yaitu 50 g : 50 g - Waktu 20 menit. - Suhu 175 o C-180 o C. Variabel terikat : - Uji LDPE yang terdegradasi dengan uji kuat tarik

2. Tahap II

Variabel bebas : - Perbandingan LDPEkaret alam SIR 3L yaitu 50 g : 50 g dengan dikumil peroksida DKP dengan rasio konsentrasi 1 phr, 2 phr, dan 3 phr, Variabel tetap : - Waktu 20 menit. - Suhu 175 o C-180 o C. Variabel terikat : - Karakterisasinya dengan uji tarik, hasil yang didapatkan optimum berdasarkan uji tarik akan di uji dengan uji, SEM, dan FT-IR

3. Tahap III.

Variabel bebas : - LDPEkaret alam SIR 3L yaitu 50 g : 50 g dengan perbandingan rasio konsentrasi divinilbenzen DVBdikumil peroksida DKP bb : 1phr : 1phr, 2phr : 1phr, 3 phr : 1phr, 1phr : 2phr, 2phr : 2phr, 3phr : 2phr, 1phr : 3phr, 2phr : 3phr, 3phr : 3phr. Universitas Sumatera Utara Variabel tetap : - Waktu 20 menit. - Suhu 175 o C-180 o C. Variabel terikat : - Karakterisasinya dengan uji tarik, hasil yang didapatkan optimum berdasarkan uji tarik akan di uji dengan uji, SEM, dan FT-IR. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Polietilena

Pengembangan polietilena telah dilakukan dengan mengembangkan pembentukkan material baru termoplastik elastomer TPE, bahan tersebut berbeda fase, morfologi dan dapat diproduksi baik sebagai blok kopolimer atau sebagai campuran TPE yang mengalami disosiasi pada temperatur tinggi. Hal ini memungkinkan materi mengalir cepat dan mengeras ketika suhu diturunkan. Karet alam memiliki afinitas yang melekat dengan beberapa termoplastik olefin yang memungkinkan pembentukan dari TPE dicirikan oleh morfologi skala sub-mikron dan sifat fisik yang sangat baik. Berbagai jenis termoplastik telah banyak digunakan untuk mempersiapkan termoplastik elastomer kompatibilitas tinggi. Ini termasuk polipropilen, low-density polyethylen , uv-low-density polyethylene , linear low density polyethylene , diklorinasi polietilen, polistiren, poliamida, etilena-vinil aseta, kopolimer, dan poli metil metakrilat. Polietilena densitas tinggi juga digunakan untuk mempersiapkan termoplastik-karet alam dengan peningkatan sifat tarik dan kekerasan dengan penambahan karet alam cair sebagai pengkompatibilizer. Charoen Nakason, 2006 Campuran polimer yang mempunyai kompatibilitas pencampuran antara komponen konstituen dari poliblend dapat dibuat dengan menggunakan kompatibilitas reaktif atau aditif yang berbeda, kompatibilitas pencampuran mempengaruhi morfologi dan sifat dari poliblend. Strategi compatibilitas pencampuran memfokuskan pada aplikasi seperti plastik daur ulang pasca-konsumen tanpa penyortiran, produksi film multi-layer, kemasan produk, serta perkembangan bahan baru berdasarkan plastik plastik elastomercampuran elastomer. Magdy dkk, 2008. Universitas Sumatera Utara Sintesis polimer oleh anionik dari kondensasi polimerisasi vinil menawarkan besar keuntungan divinilbenzen yaitu 1 dapat digunakan dengan mudah divinilbenzen tersedia monomer vinil 2 monomer kelompok hadir dalam rantai polimer ada di kesetimbangan dengan propagasi anion. Hal ini memungkinkan sintesis yang lebih tinggi dari polimer dengan penambahan beberapa dosis berulang stirena, 3 memulai kelompok menjadi bagian dari unit ulang di polimer, sehingga memudahkan menyesuaikan sifat fisik dan 4 rantai hidup-ujung polimer vinil dapat dimanipulasi untuk fungsionalisasi, kopolimerisasi blok terhadap sintesis molekul struktur yang unik. Shuncong Mao dkk, 1998. Polietilena dibagi menjadi produk massa jenis rendah 0,94 g cm 3 dan produk massa jenis tinggi 0,94 gcm 3 . Perbedaan massa jenis ini timbul dari strukturnya yaitu polietilena massa jenis tinggi adalah merupakan polimer linear dan polietilena massa jenis rendah adalah merupakan polimer bercabang Cowd, M.A., 1990. Polietilena massa jenis rendah sebagiannya 50-60 adalah padatan kristalin, melelah pada suhu kira-kira 115 o C, dengan massa jenis antara 0,91 gcm 3 – 0,94 gcm 3 . Polietilena jenis ini dapat larut dalam banyak pelarut pada suhu diatas 100 o C, sampai hanya sedikit pelarut yang dapat melarutkannya pada atau mendekati suhu kamar. Polietilena massa jenis tinggi sebagian besar adalah padatan kristalin diatas 90, mengandung kurang dari 1 rantai 200 atom karbon pada cabang utama. Titik lelehnya diatas 127 o C atau 135 o C dan massa jenisnya antara 0,95 gcm 3 – 0,97 gcm 3 Billmeyer, 1984. Reaksi adisi adalah sebuah reaksi dimana dua atau lebih molekul bergabung membentuk suatu produk yang disertai dengan pemutusan ikatan rangkap. Selama polimerisasi etilena, ada ribuan etilena yang bergabung bersama membentuk polietilena. ---CH 2 -CH 2 --- n Gambar 2.1. Polimerisasi Etilena http:www.chem_is_try.org 09 Universitas Sumatera Utara

2.2. Karet alam.

Dokumen yang terkait

Sifat Mekanik dan Indeks Alir Lelehan Termoplastik Elastomer dari Campuran Polipropilena Bekas dan Karet SIR 10 dengan Penambahan Dikumil Peroksida dan Divinilbenzena

0 73 66

Persentase Ikat Silang dan Morfologi Termoplastik Elastomer dari Campuran Polipropilena Bekas dan Karet Sir 10 dengan Penambahan Dikumil Peroksida dan Divinil Benzena

0 60 67

Studi Pembuatan Termoplastik Elastomer Dari Polipropilena-Karet Sir 10 Dengan Penambahan Dikumil Peroksida Sebagai Inisiator Dan Divinil Benzena Sebagai Zat Pengikat Silang

4 46 76

Peranan Divinil Benzena Terhadap Kompatibilitas Campuran Low Density Polyethylene (LDPE) Dan Abu Ban Bekas Menggunakan Inisiator Dikumil Peroksida

1 35 65

Pengaruh Penambahan Divinilbenzena Terhadap Sifat Kekuatan Tarik Dan Derajat Ikat Silang Campuran Polietilena Densitas Rendah-Etilena Propilena Diena Terpolimer-Karet Sir 20 Dengan Inisiator Dikumil Peroksida

8 101 67

Peranan Anhidrida Maleat Terhadap Kompatibilitas Polietilena Dan Karet Alam Sir 20 Dengan Pengisi Pulp Tandan Kosong Sawit

0 33 5

Peranan Anhidrida Maleat Terhadap Kompatibilitas Campuran Polietilena Dan Karet Alam Sir 20 Dengan Pengisi Pulp Tandan Kosong Sawit

0 28 90

View of PENGARUH PENAMBAHAN INISIATOR DIKUMIL PEROKSIDA DAN DIVINILBENZENA SEBAGAI CROSLINK PADA KOMPATIBILITAS RASIO CAMPURAN POLIETILENA DAN KARET ALAM SIR 3L

0 1 10

Persentase Ikat Silang dan Morfologi Termoplastik Elastomer dari Campuran Polipropilena Bekas dan Karet Sir 10 dengan Penambahan Dikumil Peroksida dan Divinil Benzena

0 1 13

Sifat Mekanik dan Indeks Alir Lelehan Termoplastik Elastomer dari Campuran Polipropilena Bekas dan Karet SIR 10 dengan Penambahan Dikumil Peroksida dan Divinilbenzena

1 1 13