Logam Besi Fe Pemeriksaan Kadar Besi Dalam Air Reservoir Di Instalasi Pengolahan Air Pada PDAM Tirtanadi Di Hamparan Perak Secara Spektrofotometri Sinar Tampak

2. Liquid Clorine Cl 2 Gas klorin untuk desinfektan pembunuh bakteri . 3. Poly Aluminium Cloride Al 2 OH 3 Cl 3 PAC berfungsi untuk menggumpalkan materi halus dalam air baku menjadi flok yang lebih besar. Katalog PDAM Tirtanadi II.1.7. Syarat – Syarat Air Minum Syarat – syarat kualitas air minum dapat di lihat dalam parameter wajib dan parameter tambahan, yang secara keseluruhan telah di tetapkan dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492 MENKES PER IV 2010 yang terdapat dalam lampiran.

II.2. Logam Besi Fe

II.2.1. Definisi Besi Fe adalah logam transisi yang memiliki sifat sangat kuat, tahan panas, mudah di murnikan, tetapi muda korosi. Besi Fe memiliki nomor atom 26 dan memiliki berat atom 55, 845 gmol, serta titik leleh 1.538 C dan titik didih 2.861 C . Widowati, 2008 . Besi yang murni adalah yang berwarna putih perak, yang kukuh dan liat. Svehla, 1985 . Logam nya mudah larut dalam asam mineral. Albert, 1989 . Universitas Sumatera Utara II.2.2. Kegunaan Besi Fe a. Dalam bidang Industri Besi Fe paling banyak di gunakan dalam pembuatan baja seperti besi tuang, besi tempa dan baja karbon. Widowati, 2008 . b. Dalam bidang kesehatan Fe memiliki fungsi essensial dalam tubuh, yaitu : 1. Sebagai alat angkut oksigen dari paru – paru ke seluruh tubuh yang terikat dalam hemoglobin Kadar Fe 2+ dalam tubuh manusia kira – kira sebesar 3 – 5 gr. Sebanyak 23 gr bagian terikat oleh Hb dan sisanya terikat dalam protein, dan inilah yang mengangkut oksigen dari paru – paru menuju sel ke seluruh tubuh. Widowati, 2008 2. Sebagai alat angkut elektron dalam sel Dalam setiap sel, Fe 2+ bekerja sama dengan rantai protein pengangkut elektron. Protein pengangkut elektron bertugas memindahkan hidrogen H dan elektron e dari zat gizi penghasil energi ke oksigen sehingga dihasilkan air dan Adenosin Tri Pospat ATP . Widowati, 2008 Universitas Sumatera Utara 3. Sebagai bagian terpenting dari beberapa reaksi enzim Enzim mengandung Fe 2+ bisa melarutkan jenis obat – obatan tertentu yang tidak larut dalam air , berperan dalam reaksi oksidasi dalam sistem biologi dan berperan dalam transport gas. Widowati, 2008 . II.2.3. Dampak kelebihan Fe a. Secara Fisik Kelebihan Fe pada air dapat menimbulkan bau dan warna pada air minum, seperti menyebabkan air menjadi kemerah – merahan dan memberi rasa yang tidak enak pada minuman. Sutrisno, 2004 Selain itu, kelebihan Fe juga dapat menimbulkan korosif pada pipa dan menimbulkan noda – noda pada pakaian apabila dipakai untuk mencuci. Suriawiria, 2005 . b. Dalam bidang kesehatan Besi Fe 2+ dalam dosis besar pada manusia bersifat toksik karena, konsumsi Fe 2+ berlebih berakibat pada meningkatnya feritrin dan hemosiderin dalam sel parenkim hati, akibatnya hemosiderin akan masuk ke dalam sel parenkim organ – organ lain, misalnya pankreas, otot jantung dan ginjal sehingga dalam jangka panjang, hemosiderin akan tertimbun dalam organ – organ dan merusak kerja organ tersebut. Rusaknya jaringan ini di sebut penyakit Universitas Sumatera Utara hemokromatosis. Kerusakan sel juga meluas pada hati, jantung dan organ lain, bahkan bisa berakhir dengan kematian. Widowati, 2008 . II.2.4. Efek Defisiensi Anemia salah satunya di karenakan oleh kekurangan Fe 2+ yang berperan dalam pembentukan Hb yang di sebabkan kekurangan konsumsi Fe 2+ , oleh sebab itu kadar Hb menurun. Defisiensi juga menggangu fungsi kelenjar tiroid serta kemampuan berkurang nya mengatur suhu tubuh. Defisiensi pada anak – anak dapat mengakibatkan berkurangnya daya konsentrasi, daya ingat serta terganggunya kemampuan belajar. Widowati,2008 II.2.5. Kadar Batas Aman Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI No.492 MENKES PER IV 2010 tentang air minum kadar maksimal besi Fe adalah 0,30 MgL. II.2.6. Keberadaan Fe dalam Air Logam – logam lingkungan perairan hydrosphere umumnya berada dalam bentuk ion. Heryando, 2008 . Ion – ion logam tersebut berinteraksi dengan spesies kimia yang berada dalam perairan, begitu juga dengan logam Fe. Interaksi ion logam Fe dengan spesies kimia dalam perairan antara lain : Universitas Sumatera Utara 1. Reaksi Hidrolisis Jika ion logam Fe yang mempunyai muatan tinggi seperti Fe 3+ akan terhidrolisa kuat oleh air dengan konstanta keseimbangan K1 kecil. Persamaan Reaksi : Fe H 2 O 6 3+ + H 2 O Fe H 2 O 5 OH 2+ + H 3 O + Hidrolisis dapat juga berlangsung lebih lanjut dengan lepas nya satu atau lebih proton dari air yang terkoordinasi Fe H 2 O 5 OH 2+ + H 2 O Fe H 2 O 4 OH 2 + + H 3 O + Heryando, 2008; Connell, 1995 2. Reaksi Reduksi dan Oksidasi Reaksi oksidasi dan reduksi logam Fe sangat di pengaruhi oleh kadar oksigen. Apabila kadar oksigen terlarut dalam air cukup besar, oksidasi Fe 2+ menjadi Fe 3+ akan berlangsung dan Fe 3+ yang terbentuk akan di pisahkan oleh pasir lambat. Besi dalam bentuk ion Fe ++ sangat mudah larut di dalam air. Oksigen terlarut di dalam air akan mengoksidasi Fe ++ menjadi FeOH 3 yang merupakan endapan, sehingga akan menyebabkan kekeruhan dalam air yang berwarna merah karat. Suriawiria, 2005 . II.2.7. Reaksi Logam besi Fe dengan O – Phenantroline Besi di reduksi menjadi Fe 2+ kemudian di reaksikan dengan O – Phenantroline menjadi komponen yang merah. Golterman, 1978. Besi II Universitas Sumatera Utara bereaksi dengan 1,10 phenantroline membentuk kompleks jingga merah [C 12 H 8 N 2 3 Fe] 2+ Basset,1994 . Total besi dapat di perkirakan setelah di cerna dan di reduksi. Besi yang terdapat dalam air berbentuk ion Fe 2+ atau Fe 3+ sebagai larutan kompleks, koloid dan sebagai suspensi yang tidak dapat larut. Fe 2+ akan di oksidasi segera oleh O 2 menjadi Fe 3+ dan Fe 3+ akan mengendap, dalam suasana asam. Golterman, 1978. Indikator 1,10 phenantroline bereaksi dengan besi Ferro di dalam larutan dan akan membentuk warna jingga merah , tetapi jika besi Ferri tidak bereaksi dengan 1, 10 phenantroline. The handbook, 2002. II.2.8. Penanggulangan Pencemaran Fe Cara yang sederhana untuk penghilangan Fe ++ adalah kombinasi aerasi dan filtrasi dengan saringan pasir kering pasir aktif , sehingga endapan Fe +++ yang terbentuk sesudah aerasi akan di pisahkan oleh saringan pasir di dalam proses filtrasi. Suriawiria, 2005 II.2.9. Pengobatan Toksisitas Fe Pengobatan toksisistas Fe adalah mencegah terjadi nya absorpsi Fe baik dari saluran pencernaan atau saluran nafas, yaitu dengan cara memuntahkan bahan makanan yang dimakan yang telah tercemar Fe dengan obat emetika, atau bisa juga dengan menggunakan obat pencahar yaitu pemberian 5 larutan Sodium Bikarbonat NaHCO 3 , dimana sejumlah besi terikat sebagai ferro – bikarbonat yang tidak bisa di absorpsi. Darmono, 2001 Universitas Sumatera Utara Untuk mengurangi toksisitas Fe akibat injeksi Fe pada penderita dialisis ginjal, bisa di berikan vitamin E. Kelebihan Fe dalam tubuh bisa di kurangi melalui donor darah secara teratur. Widowati, 2008 .

II.3. Spektrofotometri Sinar Tampak Visible