racun, zat – zat mineral atau zat – zat kimia tertentu dalam jumlah melampaui batas yang telah ditentukan. Sutrisno, 2004 .
Zat-zat kimia tersebut misalnya besi. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan No.492MENKESPERIV2010 kadar besi di dalam air adalah
maksimal 0,30 Mgl. Jika kadar logam besi di dalam air minum lebih dari kadar maksimal akan menyebabkan efek toksik bagi tubuh. Penetapan kadar logam Fe
di lakukan secara spektrofotometri sinar tampak dengan panjang gelombang 510 nm, dengan menggunakan pereaksi 1,10 phenantroline, yang akan membentuk
ikatan kompleks [ C
12
H
8
N
2 3
Fe ]
2+
yang berwarna jingga merah.
1.2. MANFAAT PERCOBAAN -
Menambah wawasan mahasiswi mengenai cara – cara penetapan kadar besi yang terdapat dalam air reservoir
- Menambah pengetahuan mahasiswi perihal kadar besi yang
terdapat dalam air reservoir di Instalasi Pengolahan Air di PDAM TIRTANADI di Hamparan Perak
I.3. TUJUAN PERCOBAAN
Untuk mengetahui kesesuaian kadar Besi pada air reservoir di PDAM TIRTANADI IPA Hamparan perak dengan ketetapan Peraturan
Menteri Kesehatan R.I No. 492MENKESPERIV2010.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
II.1. Air
II.1.1. Definisi Air Air adalah materi esensial di dalam kehidupan. Tidak ada satu pun mahluk
hidup yang berada di planet bumi ini, yang tidak membutuhkan air. Di dalam sel hidup, baik pada tumbuh – tumbuhan ataupun pada hewan termasuk di dalam
nya manusia akan terkandung sejumlah air, yaitu lebih dari 75 kandungan sel tumbuh – tumbuhan atau lebih dari 67 kandungan sel hewan terdiri dari air.
Jika kandungan tersebut kurang, misalnya dehidrasi pada manusia yang di akibatkan muntaber, kalau tidak cepat di tanggulangi akan mengakibatkan
kematian, tanaman yang lupa tidak di siram pun akan layu dan kalau di biarkan akan mati. Suriawiria, 2005 .
II.1.2. Kegunaan Air Tubuh manusia sebagian terdiri dari air, kira – kira 60 – 70 dari berat
badan nya. Untuk kelangsungan hidup manusia, tubuh manusia memerlukan air yang jumlah nya antara lain tergantung berat badan nya. Untuk orang dewasa
kira– kira memerlukan air 2.200 gram setiap harinya. Kegunaan air bagi tubuh manusia antara lain untuk proses pencernaan, kebersihan, mengatur keseimbangan
suhu tubuh, dan menjaga jangan sampai tubuh kekeringan. Apabila kekurangan banyak air, maka akan mengakibatkan kematian. Sutrisno, 2004
Universitas Sumatera Utara
II.1.3. Sumber – Sumber Air a.
Air Laut Mempunyai sifat asin, karena mengandung garam NaCl. Kadar garam NaCl
dalam air laut 3. Dengan keadaan ini, maka air laut tak memenuhi syarat untuk air minum. Sutrisno, 2004
b. Air Atmosfir
Dalam keadaan murni, sangat bersih, karena dengan adanya pengotoran udara yang disebabkan oleh kotoran – kotoran industri debu dan lain sebagainya.
Maka untuk menjadikan air hujan sebagai sumber air minum hendaknya pada waktu menampung air hujan jangan dimulai pada saat hujan mulai turun, karena
masih mengandung banyak kotoran. Sutrisno, 2004 c.
Air Permukaan Adalah air hujan yang mengalir di permukaan bumi. Pada umumnya air
permukaan ini akan mendapat pengotoran selama pengalirannya, misalnya oleh lumpur, batang – batang kayu, daun – daun, kotoran industri kota dan sebagainya.
Air permukaan ada 2 macam yakni : 1. Air Sungai
2. Air rawadanau
Universitas Sumatera Utara
1. Air Sungai
Dalam penggunaannya sebagai air minum, haruslah mengalami suatu pengolahan yang sempurna, mengingat bahwa air sungai ini pada umumnya
mempunyai derajat pengotoran yang tinggi sekali. Sutrisno, 2004 2.
Air rawa danau Kebanyakan air rawa ini berwarna yang disebabkan oleh adanya zat – zat
organik yang telah membusuk, misalnya asam humus yang larut dalam air yang menyebabkan warna kuning cokelat. Dengan adanya pembusukan kadar zat
organis tinggi, maka umumnya kadar Fe dan Mn akan tinggi pula dan dalam keadaaan kelarutan O
2
kurang sekali anaerob, maka unsur – unsur Fe dan Mn ini akan larut. Pada permukaan air akan timbul algae lumut karena adanya sinar
matahari dan O
2.
Sutrisno, 2004 . d.
Air Tanah Terbagi atas :
1. Air tanah dangkal
Terjadi karena daya proses peresapan air dari permukaan tanah. Air tanah dangkal ini terdapat pada kedalaman 15,00 m. Sebagai sumber air minum, air
tanah dangkal ini ditinjau dari segi kualitas agak baik. Sutrisno, 2004 .
Universitas Sumatera Utara
2. Air tanah dalam
Terdapat setelah lapis rapat air yang pertama. Pengambilan air tanah dalam, tak semudah pada air tanah dangkal. Dalam hal ini harus digunakan bor dan
memasukkan pipa kedalamnya sehingga dalam suatu kedalaman biasanya antara 100 – 300 m akan didapatkan suatu lapis air. Kualitas dari air tanah dalam pada
umumnya lebih baik dari air dangkal, karena penyaringannya lebih sempurna dan bebas dari bakteri. Sutrisno, 2004 .
3. Mata air
Adalah air tanah yang keluar dengan sendirinya kepermukaan tanah. Mata air yang berasal dari tanah dalam, hampir tidak terpengaruh oleh musim dan
kualitas kualitasnya sama dengan keadaan air dalam. Sutrisno, 2004 . II.1.4. Pencemaran Air
Pencemaran air sangat berhubungan dengan pencemaran udara serta penggunaan lahan tanah atau daratan. Pada saat udara yang tercemar jatuh ke
bumi bersama air hujan, maka air tersebut sudah tercemar. Beberapa jenis bahan kimia untuk pupuk dan pestisida pada lahan pertanian akan terbawa air ke daratan
sekitarnya sehingga mencemari air pada permukaan lokasi yang bersangkutan. Berbagai kuman penyebab penyakit pada makhluk hidup seperti bakteri, virus,
dan parasit sering mencemari air. Kuman yang masuk ke dalam air tersebut berasal dari buangan limbah rumah tangga maupun buangan dari industri,
peternakan, rumah sakit, tanah pertanian dan lain sebagainya. Pencemaran dari
Universitas Sumatera Utara
kuman penyakit ini merupakan penyebab utama terjadinya penyakit yang di sebabkan oleh pencemaran air. Darmono, 2001
II.1.5. Komponen Pencemar Air Meskipun rumus kimia air murni di lingkungan laboratorium adalah H
2
O
namun kenyataan nya di alam, rumus tersebut seolah – olah berubah menjadi H
2
O + X . Dalam hal ini, X merupakan komponen – komponen yang masuk atau di
masukkan ke dalam badan air sehingga menyebabkan perairan menurun kualitasnya. Nugroho, 2006; Ryadi, 1984 .
Karena X adalah merupakan zat – zat yang umumnya lebih banyak larut di dalam H
2
O, maka efek kelarutan bagi air akan menimbulkan pengaruh toksisitas maupun wujud fisik yang berubah dari air. Ryadi, 1984
II.1.6. Proses Pengolahan Air Baku Menjadi Air Reservoir a.
Intake Intake adalah tempat masuknya air baku melalui saluran yang bercabang
dua di lengkapi dengan bar screen saringan kasar dan fine screen saringan halus yang berfungsi untuk mencegah masuknya kotoran - kotoran yang
terbawa air sungai.
Universitas Sumatera Utara
b. Bak Pengendap I Prasedimentasi
Bangunan ini berfungsi sebagai bak pengendap awal untuk partikel yang ada pada air baku serta sebagai tempat penginjeksian klorin. Selain itu sebagai tempat
untuk memisahkan materi suspensi. c.
Bak Koagulasi Bangunan ini berfungsi untuk menurunkan parameter turbidity, logam berat
dengan penambahan koagulan PAC dan penginjeksian klorin sesuai dengan kondisi operasi melalui pompa dosing. Bangunan ini dilengkapi dengan 2 unit
pengaduk mekanik Rapid Mix yang berfungsi sebagai pengaduk pencampur air dengan bahan kimia seperti klorin dan Poly Aluminium Cloride PAC .
d. Bak Flokulasi
Bangunan ini berfungsi untuk memperbesar flok yang terjadi pada saat proses koagulasi sehingga lebih mudah di endapkan pada bak pengendap
sedimentasi . Untuk mempercepat reaksi flokulasi ditambahkan pengaduk kecepatan lambat Slow Mix .
e. Bak Sedimentasi
Bak sedimentasi berfungsi untuk pengendapan padatan dan flok yang terbentuk dari proses flokulasi.
Universitas Sumatera Utara
f. Saringan Pasir Cepat
Fungsi saringan pasir cepat untuk menangkap flok yang tidak dapat dipisahkan pada bak pengendap.
g. Bak Netralisasi
Bak netralisasi berfungsi sebagai tempat pengaturan pH agar air hasil pengolahan mempunyai pH netral dan juga sebagai tempat penambahan khlor
untuk menjaga agar kandungan klorin dalam air yang akan didistribusikan selalu ada untuk menghindari adanya bakteri patogen dalam air.
h. Reservoir
Reservoir ini berfungsi untuk menampung air bersih air olahan setelah melewati saringan pasir cepat filter dan bak netralisasi.
i. Pompa Transmisi
Pompa transmisi pompa distribusi air bersih berfungsi untuk mendistribusikan air bersih ke pelanggan.
Adapun bahan – bahan kimia yang di gunakan dalam proses pengolahan air adalah :
1. Kapur CaCo
3
Kapur berfungsi untuk menaikkan derajat keasaman kesadahan PH.
Universitas Sumatera Utara
2. Liquid Clorine Cl
2
Gas klorin untuk desinfektan pembunuh bakteri . 3.
Poly Aluminium Cloride Al
2
OH
3
Cl
3
PAC berfungsi untuk menggumpalkan materi halus dalam air baku menjadi flok yang lebih besar. Katalog PDAM Tirtanadi
II.1.7. Syarat – Syarat Air Minum
Syarat – syarat kualitas air minum dapat di lihat dalam parameter wajib dan parameter tambahan, yang secara keseluruhan telah di tetapkan dalam
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492 MENKES PER IV 2010 yang terdapat dalam lampiran.
II.2. Logam Besi Fe