Pidato pejabat Negara Indonesia, baik di dalam negeri maupun di luar negeri, harus menggunakan bahasa Indonesia.

5. Pidato pejabat Negara Indonesia, baik di dalam negeri maupun di luar negeri, harus menggunakan bahasa Indonesia.

4. Pidato pejabat Negara Indonesia, baik di dalam negeri maupun di luar negeri, harus menggunakan bahasa Indonesia. Pro Saya setuju jika pidato pejabat Negara Indonesia, baik di dalam negeri maupun di luar negeri harus menggunakan bahasa Indonesia. Hal ini juga sesuai dengan UU 24/2009 yang memuat berbagai ketentuan yang mewajibkan penggunaan bahasa Indonesia, salah satunya sebagaimana dimuat dalam Pasal 28 yang menyatakan, ”Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam pidato resmi Presiden, Wakil Presiden, dan pejabat negara yang lain yang disampaikan di dalam atau di luar negeri”. Sementara itu, Pasal 32 UU 24/2009 menyatakan, ”(1) Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam forum yang bersifat nasional atau forum yang bersifat internasional di Indonesia; (2) Bahasa Indonesia dapat digunakan dalam forum yang bersifat internasional di luar negeri”. Dengan mewajibkan pejabat Negara berpidato dengan bahasa Indonesia maka akan menimbulkan kecintaan yang mendalam terhadap bahasa Indonesia. Selain itu penggunaan bahasa Indonesia dalam forum internasional juga sebagai ajang untuk menduniakan bahasa Indonesia di kancah internasional. Begitu pula jika digunakan untuk berpidato di forum dalam negeri maka akan mudah diterima oleh seluruh lapisan masyarakat. Pejabat Negara yang menggunakan bahasa Indonesia dalam berpidato karena telah diatur 4. Pidato pejabat Negara Indonesia, baik di dalam negeri maupun di luar negeri, harus menggunakan bahasa Indonesia. Pro Saya setuju jika pidato pejabat Negara Indonesia, baik di dalam negeri maupun di luar negeri harus menggunakan bahasa Indonesia. Hal ini juga sesuai dengan UU 24/2009 yang memuat berbagai ketentuan yang mewajibkan penggunaan bahasa Indonesia, salah satunya sebagaimana dimuat dalam Pasal 28 yang menyatakan, ”Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam pidato resmi Presiden, Wakil Presiden, dan pejabat negara yang lain yang disampaikan di dalam atau di luar negeri”. Sementara itu, Pasal 32 UU 24/2009 menyatakan, ”(1) Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam forum yang bersifat nasional atau forum yang bersifat internasional di Indonesia; (2) Bahasa Indonesia dapat digunakan dalam forum yang bersifat internasional di luar negeri”. Dengan mewajibkan pejabat Negara berpidato dengan bahasa Indonesia maka akan menimbulkan kecintaan yang mendalam terhadap bahasa Indonesia. Selain itu penggunaan bahasa Indonesia dalam forum internasional juga sebagai ajang untuk menduniakan bahasa Indonesia di kancah internasional. Begitu pula jika digunakan untuk berpidato di forum dalam negeri maka akan mudah diterima oleh seluruh lapisan masyarakat. Pejabat Negara yang menggunakan bahasa Indonesia dalam berpidato karena telah diatur

Kontra Saya tidak setuju jika pidato pejabat Negara Indonesia diwajibkan untuk berbahasa Indonesia, baik didalam negeri maupun diluar negeri, harus menggunakan bahasa Indonesia. Karena bahasa Indonesia belum mendunia layaknya bahasa Inggris yang telah lebih dahulu menjadi bahasa internasional. Jika bahasa Indonesia digunakan diforum luar negeri maka akan menghabat penyampaian informasi sehingga komunikasi yang berlangsung menjadi lamban. Jika pidato pejabat Negara dilakukan dalam forum dalam negeri dengan keseluruhan harus menggunakan bahasa Indonesia maka pejabat Negara harus benar-benar berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Karena akan menjadi masalah yang besar jika pidato tersebut salah dan didengar oleh seluruh rakyat Indonesia.

pidato pejabat negara indonesia baik dalam maupun diluar negeri harus menggunakan bahasa indonesia Bahasa Indonesia begitu kaya, indah, dansangat tinggi nilai kesastraannya. Pada saat ini bahasa Indonesia

berada pada fase pembinaan. Bahasa ini masih tetap tumbuh seiring dengan tumbuhnya bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia adalah sebuah bahasa kebudayaan dan bahasa ilmu pengetahuan. Sebagai bahasa kebudayaan berarti bahasa Indonesia dapat digunakan untuk mengetahui perkembangan suatu kebudayaan. Pro : Terkait dengan fungsi bahasa Indonesia sudah tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, Lambang Negara, dan Lagu Kebangsaan pada bagian kedua dari UU tersebut dikemukakan tentang penggunaan bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam peraturan perundangan, dokumen resmi negara, dan pidato resmi Presiden/wakil Presiden/pejabat negara yang disampaikan di dalam/di luar negeri. Pemakaian bahasa Indonesia dalam situasi resmi, misalnya, pidato resmi pejabat negara merupakan bagian dari sarana pemersatu, identitas, dan wujud eksistensi bangsa yang menjadi simbol kedaulatan dan kehormatan negara. Oleh karena itu, Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2010 telah mengatur penggunaan bahasa Indonesia dalam pidato resmi Presiden dan Wakil Presiden serta pejabat negara lainnya. Penyampaian pidato menggunakan bahasa Indonesia di dalam forum resmi yang diselenggarakan oleh PBB dan organisasiinternasional dapat didampingi penerjemah atau diikuti transkrip pidato dalam bahasa Inggris untuk memperjelas makna yang akan disampaikan. Forum demikian juga merupakan momen yang tepat untuk memperkenalkan lagi dan lagi bahasa negeri ini sekaligus menunjukkan kebanggaan terhadapnya. Fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa negara, artinya bahasa Indonesia adalah satu- satunya bahasa yang harus digunakan dalam menjalankan administrasi kenegaraan atau kegiatan-kegiatan yang bersifat nasional Indonesia. Di dalam pasal 28 UU No.24 Tahun 2009 menyebutkan bahwa “Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam pidato resmi Presiden, Wakil Presiden, dan pejabat negara yang lain yang disampaikan di dalam atau di luar negeri”. Dari bunyi pasal tersebut sangatlah jelas dan terperinci bahwa para pejabat negara di dalam menyampaikan pidatonya wajib menggunakan bahasa nasional, bahasa Indonesia. Hal ini dimaksudkan agar seorang pejabat yang notabene sebagai tokoh publik, mampu menjadi panutan banyak orang untuk menghargai dan menjunjung tinggi bahasa nasional, bahasa Indonesia. Selanjutnya ditentukan bahwa Presiden dan Wakil Presiden serta pejabat negara lainnya ketika membalas pidato resmi harus menggunakan bahasa Indonesia pada saat menerima pejabat, seperti Kepala Negara/ Kepala Pemerintahan, Wakil Kepala Negara/ Wakil Kepala Pemerintahan, Sekretaris Jenderal PBB/pimpinan tertinggi organisasi Internasional, yang melakukan kunjungan resmi ke Indonesia. Dalam gencar-gencarnya pelestarian bahasa nasional jika presiden

dan tokoh-tokoh kenegaraan berpidato menggunakan bahasa asing menjadi sebuah potret bangsa kita yang mulai luntur dalam menghayati pentingnya melestarikan sebuah warisan bangsa apalagi itu merupakan suatu identitas nasional yang menjadi dasar terbentuknya sebuah negara. Pejabat atau para politisi juga harus bertanggung jawab atas pemakaian bahasa. Sebab mereka adalah tokoh masyarakat yang perilakunya bisa jadi ditiru oleh masyarakat. Dari pihak penguasa dalam hal ini pihak pemerintah melalui presiden dan pejabat- pejabatnya harus mampu dan wajib menggunakan bahasa Indonesia di dalam setiap pertemuan atau pidato kenegaraan dengan baik dan benar. Baik dalam artian bahasa yang disampaikan harus sopan dan beretika. Dan benar menurut kaidah kebahasaan bahasa Indonesia atau sesuai dengan EYD (Ejaan Yang Disempurnakan). . Selain bahasa Inggris yang telah mendunia, Perserikatan Bangsa-Bangsa telah menetapkan bahasa resmi yang digunakan dalam forum-forum internasional dengan bahasa Prancis, China, Rusia, Spanyol, dan Arab. Lalu kemana peran bahasa Indonesia yang penggunanya lebih dari 230 juta umat manusia di muka bumi? Tak lama lagi bahasa Indonesia setidaknya akan disahkan menjadi bahasa resmi ASEAN. Alasan utamanya, selain digunakan oleh ratusan juta bangsa Indonesia sendiri, bahasa Indonesia sedikit banyak juga digunakan dan dipahami oleh sebagian masyarakat dari negara-negara di Asia Tenggara. Terlebih lagi, beberapa negara maju di luar kawasan Asia Tenggara, misalnya Australia, juga sudah memiliki pusat bahasa pengajaran dan kurikulum tentang bahasa Indonesia. . P enggunaan bahasa asing dalam pidato yang dilakukan oleh para pejabat pemerintah bukanlah hal yang dilarang akan tetapi dalam hal-hal tertentu yang lingkupnya sangat khusus, para pejabat negara telah diwajibkan oleh hukum dan peraturan perundang-undangan untuk menggunakan bahasa Indonesia. . Hendaknya kita semua dapat lebih memberikan perhatian terhadap kepatuhan atas ketentuan hukum dan peraturan perundang-undangan, terlepas dari adanya kelemahan yang mungkin ditimbulkan apabila dipandang dari aspek di luar hukum. . Para pejabat negara juga harus menunjukan kesadarannya dalam penggunaan bahasa Indonesia ketika menyampaikan pidato resminya, karena kewajiban demikian bukan hanya milik Presiden dan Wakil Presiden ditambah lagi bahasa Indonesia merupakan salah satu jati diri kita sebagai bangsa Indonesia yang sudah tentu wajib kita lestarikan dan pertahankan. . Pidato SBY dalam bahasa Inggris, merupakan perilaku berbahasa yang berpotensi menurunkan vitalitas bahasa Indonesia meski dengan dalam porsi yang sangat kecil atau sepele. Degradasi tersebut diakibatkan oleh faktor status sosial dan juga institusional Presiden SBY. Beliau adalah seorang Presiden dengan demikian, beliau berasal dari strata sosial yang tinggi, untuk tindak mengatakan paling tinggi di negeri ini. Sikap berbahasanya (yang kebetulan me nggunakan bahasa asing), cenderung ditiru dan dijadikan standar. Jika beliau berbahasa asing, maka standarnya, ekstremnya, adalah bahasa asing tersebut. Kontra : Pidato resmi di luar negeri, Presiden dan Wakil Presiden serta pejabat negara lainnya dapat menggunakan bahasa asing, baik dalam forum nasional maupun internasional di dalam negeri, sepanjang untuk memperjelas tentang makna pidato tersebut. “Quot linguas quis callet, tot homines valet” . Demikian pepatah latin mengatakanuntuk menunjukkan bahwa semakin fasih seseorang berbicara dalam berbagai bahasamaka dengan sendirinya pergaulannya akan lebih luas.Penggunaan bahasa Inggris dalambpenyampaian pidato Presiden adalah hal yang tidak perlu dipersoalkan karena bahasa Inggris sudah menjadi standar dalam tata cara percakapan di dunia dan juga agar lebih medah ditangkap oleh para audiens. Persoalan bahasa dianggap tidak terlalu penting di tengah carut marut merajalelanya kasus-kasus korupsi, sehingga belum menda patkan porsi yang cukup. UU Bahasa posisinya sangat lemah karena tidak mengandung ancaman pidana. Logika nya bagaimana mungkin orang yang menggunakan bahasa asing di saat berpidato bisa dijerat ancaman penjara? Indonesia yang notabene merupakan salah satu Negara dengan penduduk terbesar di dunia bisa dibilang berbanding lurus dengan jumlah pengguna bahasa Indonesia yang merupakan bahasa resmi Negara kita tercinta. Akan tetapi bagaimanakah dengan kenyataannya? kini kita melihat bahwa bahasa Inggris adalah bahasa dengan jumlah pemakai terbesar, Perserikatan Bangsa- Bangsa yang merupakan organisasi dunia telah menetapkan bahasa resmi yang digunakan dalam forum-forum internasional dengan bahasa Prancis, China, Rusia, Spanyol, dan Arab selain bahasa inggris. Penggunaan bahasa Indonesia akan menjadi terdengar asing di telinga warga negara lain yang tak memahaminya. Dari sudut kepemimpinan, penguasaan bahasa asing tentu akan terlihat dan terdengar lebih berbobot ketika disampaikan di hadapan orang-orang yang memiliki latar belakang multibahasa. Bahasa berubah atau punah tidak begitu menjadi masalah besar bagi kita. Sebab, meski satu bahasa mati, kita pasti masih bisa berbahasa lain.

Pidato presiden dan wakil presiden harus dalam Bahasa indonesia baik didalam maupun diluar Negeri.