320894329 Materi debat id. pdf

Penggunaan Bahasa Indonesia di Jejaring Sosial (Facebook dan Twitter) Kurang Mendidik

Dalam ujian praktek debat Bahasa Indonesia saya mendapatkan tema "Penggunaan Bahasa Indonesia di Jejaring Sosial Kurang Mendidik" sebagai kontra. Sebagian tulisan ini saya ambil dari berbagai sumber, semoga dapat bermanfaat untuk anda :)

Penggunaan Bahasa Indonesia di Jejaring Sosial Kurang Mendidik

Saya sebagai kontra tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Alasannya penggunaan bahasa Indonesia di jejaring sosial justru mempermudah komunikasi. Mayoritas remaja yang menganggap bahasa Indonesia yang sesuai dengan EYD terlalu kaku dan terlalu banyak aturan. Bahasa Indonesia yang baik dan benar masih menjadi bahasa yang sulit untuk digunakan baik dalam bentuk lisan maupun tulisan dan faktanya Bahasa Indonesia merupakan bahasa ke-3 tersulit di Asia. Bahasa yang di gunakan di jejaring sosial merupakan salah satu kreatifitas kalangan remaja dalam mengekspresikan dirinya melalui bahasa, dan itu bukan merupakan sebuah masalah jika diposisikan pada tempat yang sesuai dan proporsi yang tepat dengan memperhatikan kondisi, kapan dan dengan siapa mereka berbicara. Bahasa yang sering digolongkan oleh para ahli ke dalam ragam bahasa tidak resmi atau slang. Kamus Besar Bahasa Indonesia (Ed. IV, 2008) mendefinisikannya sebagai “ragam bahasa tidak resmi dan tidak baku yang sifatnya musiman, dipakai oleh kaum remaja atau kelompok sosial tertentu untuk komunikasi intern dengan maksud agar yang bukan anggota kelompok tidak mengerti." Bahasa yang digunakan di jejaring sosial yang semakin marak merupakan realitas akibat dinamika peradaban manusia. Bahasa di jejaring sosial merupakan pola bahasa peralihan dari bahasa lisan ke bahasa tulisan. Tidak ada yang salah dalam bahasa di jejaring sosial karena dinamika peradaban manusia, budaya, dan lingkungan/demografis adalah factor-faktor yang mempengaruhi pola berbahasa seseorang. Disisi lain terdapat motivator-motivator yang aktiv di jejaring sosial yang menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Jadi, menurut saya tidak semua penggunaan Bahasa Indonesia di jejaring sosial kurang mendidik. Suatu hal yang harus tetap disepaki adalah penggunaan bahasa Indonesia yang bercampur kode dengan bahasa gaul, dunia maya, alay, ataupun bahasa daerah selagi tidak dipakai dalam situasi formal tidak lah perlu dirisaukan (Nababan 1993

ASKAH DEBAT PRO UJIAN PRAKTIK BAHASA INDONESIA SMK NEGERI 17 JAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DI JEJARING SOSIAL (MISALNYA FACEBOOK DAN TWITTER) KURANG MENDIDIK

Bahasa memiliki peran yang sangat penting. Bahasa menjadi alat yang paling efektif dalam setiap aktivitas komunikasi. Setiap manusia memerlukan bahasa agar dapat menyampaikan apa yang ada dalam pikirannya. Dalam pemakaiannya, bahasa menjadi sangat beragam. Keragaman bahasa sangat bergantung pada kebutuhan dan tujuan komunikasi. Bahasa dapat dilakukan secara lisan maupun tulisan. Seiring majunya peradaban manusia, Bahasa memiliki peran yang sangat penting. Bahasa menjadi alat yang paling efektif dalam setiap aktivitas komunikasi. Setiap manusia memerlukan bahasa agar dapat menyampaikan apa yang ada dalam pikirannya. Dalam pemakaiannya, bahasa menjadi sangat beragam. Keragaman bahasa sangat bergantung pada kebutuhan dan tujuan komunikasi. Bahasa dapat dilakukan secara lisan maupun tulisan. Seiring majunya peradaban manusia,

Disaat ini perkembangan semakin pesat. Perkembangan dan berbagai pengaruh- pengaruh globalisasi semakin menjalar. Terutama dikalangan remaja. Dizaman sekarang serasa segalanya sudah berbeda, apalagi jika dibandingkan dengan zaman dahulu. Dizaman sekarang dari segi penampilan berbeda dengan dahulu, jika dulu pakaian adat adalah maskot, sekarang pakaian trendy yang lebih oke. Dari segi tingkah laku dan gaya bahasa yang digunakan pun saat ini juga berbeda dengan dengan zaman dulu.

Salah satu fenomena komunikasi yang paling pesat saat ini adalah penggunaan bahasa yang didukung oleh perangkat teknologi canggih, khususnya bahasa yang digunakan pada jejaring sosial, seperti internet, facebook, twitter, chatting, email, sms, dan sebagainya. Namun penggunaan bahasa yang menyimpang dari kaidah Bahasa Indonesia menimbulkan sorotan besar dari para pengamat.

Berlatar pada kondisi itulah, kita perlu berdiskusi dan menentukan sikap terhadap fenomena bahasa pada jejaring sosial yang semakin mengglobal. Bagaimana kita memandang bahasa pada jejaring sosial; ancaman atau peluang? Bahasa Indonesia adalah salah satu aset penting bangsa Indonesia. Kenapa? Karena menurut saya, bahasa Indonesia merupakan satu- satunya bahasa resmi yang membantu berbagai suku di Indonesia untuk berkomunikasi secara baik.

Saya sebagai pro menganggap pernyataan tersebut benar. Karena bahasa pada jejaring sosial semakin mendapat tempat di kalangan anak muda. Apalagi kemunculan bahasa gaul yang kini menjadi trend anak muda dikhawatirkan dapat mengikis jati diri bahasa Indonesia. Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar mulai tergusur oleh munculnya bahasa gaul, hal ini tampak jelas pada bahasa lisan dan tulis yang sering digunakan oleh masyarakat kita, khususnya dikalangan remaja. Fenomena itu sering kita sebut “Bahasa Alay” yang lebih dikenal dengan “Bahasa Anak Layangan”,atau “Bahasa Anak Lebay” yang benar-benar sudah menjadi bahasa favorit mereka daripada bahasa Indonesia itu sendiri. Hal ini terjadi karena anak muda sekarang membutuhkan pengakuan akan eksistensi mereka. Mereka hampir tidak punya ruang untuk mewujudkan eksistensi mereka.

Remaja Indonesia kesulitan berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Kesulitan tersebut terjadi karena adanya penggunaan bahasa baru yang mereka anggap sebagai sebuah kreativitas. Bahasa yang mengandung sandi-sandi tertentu dan sekarang dirasa wajar muncul dari beberapa kalangan yang menggunakan bahasa prokem. Bahasa prokem adalah bahasa yang digunakan oleh sekelompok orang dan hanya dimengerti oleh mereka. Bahasa prokem yang sekarang ini sedang menjadi tren di Indonesia terutama pada kalangan remaja adalah bahasa gaul. Jadi, anak muda yang tidak memakai bahasa alay maka tidak disebut anak gaul, dan status sosial seseoranglah yang paling mempengaruhi penggunaan bahasa itu sendiri.

Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang baku yang mempunyai kaidah-kaidah disetiap penulisan maupun pengucapannya. Bahasa Indonesia ini bahasa yang mudah dimengerti oleh semua orang, meskipun mereka berasal dari daerah yang berbeda. Contohnya: Saat kita (orang jawa) bertemu dengan orang dari suku lain, misalnya saja orang batak, mungkin saat bertemu kita akan kesulitan dalam berkomunikasi. Pastinya dengan memilih berkomunikasi dengan bahasa Indonesia itu akan mempermudah. Itulah pentingnya jika mampu menggunakan bahasa indonesia dengan baik.

Dampak negatif yang didapat adalah mereka tak lagi menghiraukan kaidah-kaidah bahasa yang ada. Tak ada gunanya pelajaran bahasa Indonesia yang diajarkan sejak kita sekolah di Taman Kanak-Kanak. Bisa juga bahasa “Alay” mempersulit komunikasi dengan orang yang tak mengerti perkembangan seperti sekarang ini. Bahasa “Alay” juga Dampak negatif yang didapat adalah mereka tak lagi menghiraukan kaidah-kaidah bahasa yang ada. Tak ada gunanya pelajaran bahasa Indonesia yang diajarkan sejak kita sekolah di Taman Kanak-Kanak. Bisa juga bahasa “Alay” mempersulit komunikasi dengan orang yang tak mengerti perkembangan seperti sekarang ini. Bahasa “Alay” juga

Pengguna jejaring sosial saat ini tidak hanya kalangan remaja atau orang dewasa, namun anak-anak pun tidak sedikit yang menggunakan jejaring sosial untuk bermain atau berkomunikasi. Sehingga bahasa di jejaring sosial yang kurang mendidik tidak baik untuk ditiru oleh anak-anak. Sebagai pemuda penerus bangsa, harusnya fenomena ini tidak boleh terjadi karena akan merusak generasi bangsa Indonesia. Bisa jadi bahasa Indonesia tak lagi perlu ejaan. Bisa-bisa akan merusak bahasa Nasional kita sendiri. Jika sudah rusak, dimana letak citra negara kita dilahirkan ini? Sungguh perkembangan yang tidak baik bagi anak cucu kita kelak.

Kesimpulan saya yakni, inilah momentum bagi pemakai Bahasa Indonesia untuk menerapkan pola tutur yang baik dan benar secara lisan maupun tulisan. Kita harus bersikap bangga terhadap Bahasa Indonesia dan selalu menjunjung tinggi kaidah pemakaiannya agar tidak hilang akibat dinamika peradaban manusia dan intervensi dari bahasa lain. Kita harus aktif dan tepat dalam menggunakan Bahasa Indonesia dan tidak menjadikan Bahasa Indonesia sebagai bahasa sarkasme terhadap generasi muda dan remaja. Bahasa adalah keharmonian.

Penggunaan Bahas a Di j ej ar i ng Sos i al ( Fac ebook dan T wi t t er ) Kur ang Mendi di k

Posted on Oktober 29, 2012 by Dian Komunikasi menjadi hal yang penting dalam kehidupan ini. Tanpa komunikasi

takkan bisa kita bersosial dengan orang lain. Banyak cara yang dapat kita gunakan untuk berkomunikasi. Apalagi saat ini,semakin canggih berkomunikasi yang didukung dengan kemajuan teknologi. Saat berkomunikasi kita memerlukan yang namanya bahasa. Dengan bahasa itulah kita mampu menyampaikan segala hal yang ada diikiran kita kepada orang lain. Memang diIndonesia ini banyak ragam bahasa yang dipakai. Berasal dari berbagai daerah dan berbagai macam suku pula. Disetiap daerah pula bahasa yang digunakan juga berbeda. Keanekaragaman bahasa tersebut haruslah tetap dikembangkan. Namun perkembangan tersebut tanpa melalaikan bahasa nasional kita,yakni bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang baku yang mempunyai kaidah-kaidah disetiap penulisan maupun pengucapannya. Bahasa Indonesia ini bahasa yang mudah dimengerti oleh semua orang,meskipun mereka berasal dari daerah yang berbeda. Contohnya: Saat kita (orang jawa) bertemu dengan orang dari suku lain, misalnya saja orang batak, mungkin saat bertemu kita akan kesulitan dalam berkomunikasi. Pastinya dengan memilih berkomunikasi dengan bahasa Indonesia itu akan mempermudah. Itulah pentingnya jika takkan bisa kita bersosial dengan orang lain. Banyak cara yang dapat kita gunakan untuk berkomunikasi. Apalagi saat ini,semakin canggih berkomunikasi yang didukung dengan kemajuan teknologi. Saat berkomunikasi kita memerlukan yang namanya bahasa. Dengan bahasa itulah kita mampu menyampaikan segala hal yang ada diikiran kita kepada orang lain. Memang diIndonesia ini banyak ragam bahasa yang dipakai. Berasal dari berbagai daerah dan berbagai macam suku pula. Disetiap daerah pula bahasa yang digunakan juga berbeda. Keanekaragaman bahasa tersebut haruslah tetap dikembangkan. Namun perkembangan tersebut tanpa melalaikan bahasa nasional kita,yakni bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang baku yang mempunyai kaidah-kaidah disetiap penulisan maupun pengucapannya. Bahasa Indonesia ini bahasa yang mudah dimengerti oleh semua orang,meskipun mereka berasal dari daerah yang berbeda. Contohnya: Saat kita (orang jawa) bertemu dengan orang dari suku lain, misalnya saja orang batak, mungkin saat bertemu kita akan kesulitan dalam berkomunikasi. Pastinya dengan memilih berkomunikasi dengan bahasa Indonesia itu akan mempermudah. Itulah pentingnya jika

Disaat ini perkembangan semakin pesat. Perkembangan dan berbagai pengaruh-pengaruh globalisasi semakin menjalar. Terutama dikalangan remaja. Dizaman sekarang serasa segalanya sudah berbeda, apalagi jika dibandingkan dengan zaman dahulu. Dizaman sekarang dari segi penampilan berbeda dengan dahulu, jika dulu pakaian adat adalah maskot, sekarang pakaian trendy yang lebih oke. Dari segi tinggkah laku dan gaya bahasa yang digunakan pun saat ini juga berbeda dengan dengan zaman dulu. Sekarang ini sapaan yang digunakan jika bertemu dengan orang lain, lebih akrab dengan sapaan Loe-Loe Gue-Gue. Sepertinya dizaman dahulu seperti itu tidak ada. Begitu berpengaruhnya globalisasi yang kebanyakan datang dari berbagai negara didunia ini. Lama kelamaan pengaruh yang seperti ini akan menjadi perubahan yang tak terduga. Terutama pengaruh yang seperti ini terfokus pada remaja-remaja kita.

Apalagi dizaman sekarang ini didukung teknologi yang semakin canggih. Dahulu saja tidak ada Telephone Seluler (Handphone) atau adapun jarang yang memiliki. Tapi,disaat sekarang ini ank SD pun sudah mengenal bahkan mempunyaiTelephone Seluler (Handphone). Tak lain lagi saat ini ada juga situs-situs jejaring sosial diInternet. Yang semuanya adalah fasilitas untuk Chatting (Ngobrol Online). Seperti: BBM,e-Buddy,Yahoo Messanger, dan yang saat ini lagi naik daun seperti Facebook (FB) dan Twitter. Subhanallah semakin canggih saja…!!

Lalu,bagaimanakah dengan bahasa yang mereka-mereka gunakan untuk berkomunikasi dengan kecanggihan seperti itu?. Saat ini saja ketika ingin berkomunikasi dengan pesan singkat Short Message Service (SMS) diHandphone,pasti kita sering menjumpai penggunaan bahasa-bahasa yang tidak baku. Seperti “Kamu jadi ikut gkk ?? . Dalam pelajaran bahasa indonesia bukankah itu penulisan yang tidak baku. Adapula saat SMS kita jumpai penulisan huruf yang diganti dengan angka. Huruf “A” diganti dengan angka “4”, huruf “I” diganti dengan angka “1”, Huruf “S” diganti dengan angka “5”,dsb. Contohnya, “K4mu l491 d1mn4 ?”. Sepertinya aneh, tapi inilah perkembangan yang terjadi. Mungkin di Facebook atau Twitter kurang lebih juga berkembang seperti ini, tapi bisa jadi lebih canggih.Karena Facebook dan Twitter kapasitas bersosialnya lebih luas. Kemungkinan berkembangnya bahasa semakin tinggi. Saat ini saja saat kita baca Status atau Komentar-komentar di FB or Twitter,banyak kata-kata yang tidak lazim.

Seperti :“Mu’uph,kamuh,tyuss,bray,cuy,ama- ama,ciuss,xorry,doLoe,CebeNtAr,SenDiRi ajhhA,bo’Ong,yaNk mN4, aPhA C! hh,beCok,dsb.”.

Sekarang ini dikenal dengan bahasa “Alay”. Bahasa “Alay” lebih dikenal dengan bahasa Anak Layangan atau bahasa Anak Lebay, bahasa yang tidak tersusun dengan sesuai. Jika bahasa didunia maya yang digunakan seperti ini kemungkinan bahasa sehari-hari yang digunakan oleh para remaja sekarang juga tidak jauh berbeda dengan di FB or Twitter. Mungkin dampak positif yang mereka dapat,menjadi hal yang menyenangkan mereka dapat kreatif dan inovatif mengotak-atik abjad. Menjadi sebuah trend tersendiri.

Namun dampak negatif yang didapat adalah mereka tak lagi menghiraukan kaidah-kaidah bahasa yang ada. Tak ada gunanya pelajaran bahasa indonesia yang diajarkan sejak kita sekolah di Taman Kanak-Kanak. Bisa juga bahasa “Alay” mempersulit komunikasi dengan orang yang tak mengerti perkembangan seperti sekarang ini. Bahasa “Alay” juga menimbulkan kesan kurang baik jika dikaitkan dengan kesopanan berbicara dengan orang lain. Bahasa “Alay” juga tak cocok jika anak-anak yang masih kecil mengenalnya. Sebagai pemuda penerus bangsa jika perkembangan seperti ini apa bisa merubah keadaan menjadi yang lebih baik. Bisa jadi bahasa Indonesia tak lagi perlu ejaan. Bisa-bisa akan merusak bahasa Nasional kita sendiri. Jika sudah rusak dimana letak citra negara kita dilahirkan ini. Sungguh perkembangan yang tidak baik bagi anak cucu kita kelak.

Jika ada usaha untuk mencegah perkembangan seperti ini tak ada kata terlambat. Setidaknya dengan mengurangi berkomunikasi dengan bahasa- bahasa yang tidak seharusnya. Berkomunikasilah dengan bahasa-bahasa yang baku atau yang dipandang baik. Terapkan berbahasa yang baik sesuai dengan yang telah diajarkan. Sebagai anak bangsa berbanggalah dengan perubahan-perubahan yang datang dari diri kita sendiri, jangan bangga dengan perubahan yang dibawa oleh orang lain. Tak tentu juga dampak yang didapat semuanya baik. Siapa lagi yang membanggakan bahasa Indonesia jika bukan kita sendiri sebagai warga negaranya. Untuk itu mri bersama lindungi dan pertahankan apa yang rlah negara kita miliki. “Bangsa Indonesia berbahasa satu, bahasa Indonesia”.Pemuda,, ingatlah …!!!

PENGGUNAAN BAHASA DALAM JEJARING SOSIAL FACEBOOK DAN TWITTER (SEPTIYAS ALFINA UNAIZAH)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Bahasa adalah suatu sistem perisyaratan yang terdiri dari unsur-unsur isyarat dan hubungan antara unsur-unsur tersebut. Hakikat bahasa sendiri antara lain bahasa itu sebuah sistem lambang, berupa bunyi, bersifat arbitrer, produktif, dinamis, beragam dan manusiawi. Bahasa itu bersifat dinamis, bahasa itu tidak dapat terlepas dari berbagai kemungkinan perubahan yang sewaktu- waktu

dapat

terjadi.

Bahasa juga beragam, artinya meskipun bahasa memiliki kaidah atau pola tertentu yang sama, namun karena bahasa itu digunakan oleh penutur yang heterogen yang mempunyai latar belakang sosial dan kebiasaan yang berbeda, maka bahasa itu menjadi beragam, baik dalam tataran fonologi, morfologi, sintaksis, maupun pada tataran leksikon. Sebagai sebuah langue sebuah bahasa mempunyai sistem dan subsistem yang dipahami sama oleh semua penutur bahasa itu. Terjadinya keragaman atau kevariasian bahasa ini bukan hanya disebabkan oleh para penutur yang tidak homogen, tetapi karena kegiatan interaksi sosial yang mereka lakukan sangat beragam. Dalam hal ini, ada kaitannya dengan munculnya bahasa yang digunakan oleh kalangan anak muda, dan biasanya bahasa-bahasa ini muncul dalam jejaring sosial seperti facebook maupun twitter.

Dilihat dari fungsinya, yaitu fungsi kemasyarakatan, bahasa berdasarkan ruang lingkup berfungsi sebagai bahasa nasional dan bahasa kelompok. Melihat bahasa nasional di Indonesia adalah bahasa Indonesia, munculnya bahasa yang digunakan dalam jejaring sosial ini jelas merusak bahasa nasional. Sebenarnya bahasa yang biasa muncul di jejaring sosial sudah ada sejak tahun 1970-an. Munculnya bahasa ini disebut dengan bahasa slang atau prokem yaitu variasi sosial yang bersifat khusus dan rahasia. Awalnya istilah-istilah dalam bahasa itu untuk merahasiakan isi obrolan dalam komunitas tertentu. Dulu, bahasa slang atau prokem digunakan oleh komunitas tertentu seperti preman, namun lama kelamaan orang awampun mengetahui maksud dari bahasa rahasia yang mereka gunakan. Seiring dengan perkembangan zaman, penggunan bahasa prokem justru digunakan di luar komunitasnya yang kemudian istilah tersebut menjadi bahasa sehari-hari dan sering dipakai dalam pesan singkat atau SMS dan di jejaring sosial seperti facebook, twitter, kaskus bahkan blog.

1.2 Rumusan Masalah

dalam jejaring sosial facebookdan twitter?

1. Bagaimana wujud

penggunaan

bahasa

2. Apa fungi social penggunaan bahasa dalam jejaring sosial facebook dantwitter?

1.3 Tujuan

dalam jejaring sosial facebookdan twitter.

1. Mengetahui wujud

penggunaan

bahasa

2. Mengetahui Fungsi social dari penggunaan bahasa dalam jejaring social facebook dan twitter.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORITIS

2.1 Kajian Pustaka

Berbagai penelitian mengenai penggunaan variasi bahasa prokem telah dilakukan sebelumnya. Bahasa prokem adaah bahasa yang memang diciptakan oleh kalangan muda untuk komunitas tertentu. Keunikan bahasa yang diciptakan oleh kalangan remaja mendorong beberapa peneliti untuk melakukan penelitian.

Penelitian sosiolinguistik tentang variasi bahasa, slang, prokem telah dilakukan oleh beberapa peneliti, diantaranya Usmiyati ( 2003), variasi bahasa dalam status beranda pada situs jejaring social facebook Lestari (2011) dan dalam jurnalnya tinjauan sosiolinguistik bahasa alay dalam konstelasi kebahasaab saat ini oleh Wicaksono (2010)

Penelitian tentang ragam bahasa slang yang dilakukan oleh Usmiyati (2003) dalam penelitiannya yang berjudul Ragam Bahasa Slang Remaja Pekalongan. Di dalam penelitianya dinyatakan bahwa ragam bahasa slang yang digunakan oleh remaja pekalongan berwujud slang bentuk kata tunggal, slang bentuk kata kompleks, slang bentuk frasa, serta proses pembentukan slang, dan funsgi social slang.

Dalam skripsinya Lestari (2011) yang berjudul Variasi Bahasa dalam Status Bearanda pada situs jejaring social facebook dinyatakan bahwa penggunaan bahasa yang sering muncul dalam status beranda facebook berwujud kata, frasa, klausa, kalimat, wacana, serta karakteristik bahasanya yang merupakan campur kode dari berbagai bahasa, bentuk penyampaian baik puisi, pantun, prosa, iklan, lirik lagu, segi penulisan dan funsi sosialnya. Dalam penelitian ini kekurangannya adalah tidak adanya analisis kosakata variasi bahasa slang atau prokem.

2.2 Landasan Teoritis

Konsep-konsep teori yang digunakan dalam penelitian ini mencakup pengertian bahasa, variasi bahasa, dan fungsi bahasa.

2.2.1 Bahasa

Bahasa adalah salah satu cirri yang paling khas manusiawi yang membedakannya dengan makhluk-makhluk lain. Bahasa dapat dikaji dari berbagai sudut dan memberikan perhatian khusu pada unsure-unsur bahasa yang berbeda-beda dan pada hubungan atau struktur yang berbeda-beda pula. Bahasa merupakan alat primer pembentukan masyarakat. Hakikat bahasa sendiri antara lain bahasa itu sebuah sistem lambang, berupa bunyi, bersifat arbitrer, produktif, dinamis, beragam dan manusiawi. Bahasa itu bersifat dinamis, bahasa itu tidak dapat terlepas dari berbagai kemungkinan perubahan yang sewaktu-waktu dapat terjadi. Selain dinamis, bahasa itu juga produktif, artinya dengan sejumlah unsure yang terbatas, namun dapat dibuat satuan- satuan ujaran yang hamper tidak terbatas. Umpamanya, menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia hanya mempunyai lebih kurang 23.000 buah kata, tetapi dengan 23.000 buah kata itu dapat dibuat jutaan kalimat yang tidak terbatas. Hakikat bahasa juga bersifat beragam, yaitu bahasa memliki pola tertentu, namun karena bahasa digunakan oleh penutur yang heterogen maka bahasa itu menjadi beragam.

2.2.2 Variasi Bahasa

Variasi atau ragam bahasa merupakan bahasan pokok dalam studi sosiolinguistik. Menurut Kridalaksana (1974) mendeinisikan sosiolinguistik sebagai cabang linguistic yang berusaha menjelaskan cirri-ciri variasi bahasa dan menetapkan korelasi cirri-ciri variasi bahasa tersebut dengan ciri-ciri sosial kemasyarakatan.

Sebagai sebuah langue sebuah bahasa memiliki sisten dan subsistem yang dipahami oleh semua penutur bahasa itu. Terjadinya keragaman atau kevariasian bahasa ini bukan hanya disebabkan oleh penutur yang tidak homogeny, tetapi juga karena interaksi sosial yang mereka lakuka sangat beragam.

2.2.2.1 Variasi dari Segi Penutur

a. Variasi bahasa pertama berdasarkan penuturnya adalah variasi bahasa yang disebut idiolek, yaitu variasi bahasa yang bersifat perseorangan. Menurut konsep idiolek, setiap orang mempunyai varias bahasanya atau idioleknya masing- masing. Variasi idiolek ini berkenaan dengan warna suara, pilihan kata, gaya bahasa, susunan klaimta dan sebagainya.

b. Variasi bahasa kedua berdasarkan penuturnya adalah dialek,yakni varias bahasa dari sekelompok penutur yang jumlahnya relative, yang berada pada satu tempat, wilayah, atau area tertentu. Karena dialek ini berdasarkan pada wilayah atau area tempat tinggal penutur, maka dialek ini lazim disebut dialek areal, dialek regional, dialek geograi. Bidang studi linguistic yang mempelajari dialek-dialek ini adalah dialektologi. Bidang studi ini dalam kerjanya berusaha membuat peta batas-batas dialek dari sebuah bahasa, yakni dengan cara membandingkan bentuk dan makna kosakata yang digunakan dalam dialek- dialek itu.

c. Variasi bahasa ketiga berdasarkan penutur adalah kronolek, yakni variasi bahasa yang digunakan oleh kelompok sosial pada masa tertentu.

d. Variasi bahasa yang keempat berdasarkan penuturnya adalah sosiolek atau dialek sosial, yakni variasi bahasa yang berkenaan dengan status, golongan, dan kelas sosial para penuturnya. Perbedaan pekerjaan, profesi, jabatan atau tugas para penutur dapat juga menyebabkan adanya variasi sosial. Sehubungan dengan variasi bahasa berkenaan dengan tingkat, golongan , status, dan kelas sosial para penuturnya, biasanya dikemukakan orang variasi bahasa yang disebut akrolek, basilek, vulgar, slang kolokial, jargon, argon dan ken. Ada juga yang menambahkan dengan yang disebut bahasa prokem

2.2.2.2 Variasi dari Segi Pemakaian

Variasi bahasa yang berkenaan dengan penggunaannya, pemakaiannya, atau fungsinya disebut fungsiolek (Nababan 1984), ragam atau register. Variasi ini biasanya dibicarakan berdasarkan bidang penggunaan, gaya, atau tingka keformalan, dan sarana penggunaan. Variasi bahasa berdasarkan bidang pemakaian ini adalah menyangkut bahasa iu digunakan untuk keperluan atau bidang apa. Misalnya, bidang sastra, jurnalistik, militer, pertanian, pelayaran, perekonomian, perdagangan, pendidikan, dan kegiatan keilmuan. Variasi bahasa berdasarkan bidang kegiatan ini yang tampak cirinya adalah dalam bidang kosakata.

2.2.2.3 Variasi dari Segi Keformalan

Berdasarkan tingkat keformalan, Martin Joos(1967) dalam bukunya The Five Clock membagi variasi bahasa atas lima macam gaya, yaitu gaya atau ragam beku, gaya atau ragam resmi, gaya atau ragam usaha, gaya atau ragam santai, dan gaya atau ragam akrab.

Dalam kehidupan kita sehari-hari kelima ragam di atas, yang dilihat dari tingkat keformalan penggunaannya, mungkin secara bergantian kita gunakan. Sebenarnya banyak faktor atau variable lain yang menentukan pilihan ragam mana yang harus digunakan.

2.2.2.4 Variasi dari Segi Sarana

Variasi bahasa dapat pula dilihat dari segi sarana atau jalur yang digunakan. Dalam hal ini dapat disebut adanya ragam lisan dan ragam tulis, atau ragam dalam berbahasa dengan menggunakan sarana atau alat tertentu, yakni misalnya dalam bertelepon dan bertelegraf. Adanya ragam bahasa tulis dan bahasa lisan memiliki wujud struktur yang tidak sama. Adanya ketidaksamaan wujud struktur ini adalah karena dalam berbahasa lisan atau dalam menyampaikan informasi secara lisan, kita dibantu oleh unsure-unsur nonsegmental atau unsure nonlinguistic yang berupa nada suara, gerak-gerik tangan, gelengan kepala dan sejumlah gejala-gejala isik lainnya.

2.2.3 Fungsi Bahasa

2.2.3.1 Fungsi Kebudayaan

Fungsi bahasa dari kebudayaan yaitu sebagai sarana perkembangan kebudayaan, jalur penerus kebudayaan dan inventaris cirri-ciri kebudayaan. Di atas kita katakana bahwa secara ilogenetik bahsa adalah bagian kebudayaan, dan bahasalah yang memungkinkan pengembangan kebudayaan sebagaimana kita kenal.

Secara ontogenetic, seseorang belajar dan mengetahui kebudayaannya kebanyakan melalui bahasa artinya kita belajar hidup dalam masyarakat melalui dan dengan bantuan bahasa. Dengan kata lain, suatu kebudayaan dilahirkan dalam perorangan kebanyakan dengan bantuan bahasa.

2.2.3.2 Fungsi Kemasyarakatan

Fungsi kemasyarakatan bahasa menunjukan peranan khusus sesuatu bahasa dalam kehidupan masyarakat. Klasiikasi bahasa berdasarkan fungsi kemasyarakatan dibagi menjadi dua yakni berdasarkan ruang lingkup dan berdasarkan bidang pemakaian. Berdasarkan ruang lingkup mengandung bahasa nasional dan bahasa kelompok. Berdasarkan bidang pemakaian fungsi bahasa sebagai bahasa resmi, bahasa pendi observasi yang terus menerusdikan, bahasa agama, bahasa dagang, dan sebagainya.

2.2.3.3 Fungsi Perorangan

Klasiikasi fungsi bahasa golongan ketiga yaitu fungsi perorangan, akan kita dasarkan di sini pada kajian Halliday (1976). Dia membuat suatu klasiikasi kegunaan pemakaian bahasa atas dasar observasi yang terus menerus terhadap penggunaan bahasa oleh anaknya sendiri.

2.2.3.4 Fungsi Pendidikan

Pada fungsi pendidikan, fungsi bahasa dalam kelompok ini yaitu didasarkan pada tujuan penggunaan bahasa dalam pendidikan dan pengajaran. Fungsi pendidika bahasa dapat dibagi atas empat subfungsi yaitu fungsi integrative, fungsi instrumental, fungsi cultural, dan fungsi penalaran.

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Metode penelitian yang digunakan yaitu metode kulaitatif. Metode ini digunakan sebagai prosedur penelitian untuk menghasikan data deskriptif berupa kata-kata tertulis dari hasil pengamatan.

Metode ini sesuai dengan tujuan yaitu mendiskripsikan bentuk penggunaan bahasa dalam jejaring sosial facebook dan twitter. Diskripsi tersebut diperoleh dari hasil observasi pengamatan di lapangan dengan mengambil data secara langsung di sosial media facebook dan twitter.

3.2 Sumber Data Penelitian

3.2.1 Wujud Data

Wujud data dalam penelitian ini adalah berupa satuan lingual yang berwujud kata, kalimat dalam penggunaan bahasa yang dipakai dalam jejaring sosial facebookdan twitter.

3.2.2 Sumber Data

Data yang digunaka dalam penelitian ini bersumber dari pengamatan langsung di sosial media seperti facebook dan twitter. Dipilihnya sosial media seperti facebook dan twitter karena zaman sekarang para pengguna sosial media ini banyak menggunakan bahasa-bahasa slang yang kemudian menjadi bahasa sehari-hari mereka. Data yang diambil dalam penelitian ini adalah data tulis, yaitu tulisan status-status mereka dalam sosial media tersebut.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik simak. Teknik simak dilakukan dengan menyimak penggunaan bahasa. Selanjutnya teknik yang digunakan adalah teknik catat. Teknik catat merupakan teknik dengan menggunakan alat tertentu. Data yang telah didapat oleh peneliti dalam bentuk ile lalu di crop dan dikumpulkan menjadi satu.

3.4 Metode Analisis Data

Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode padan. Metode padan disebut juga metode identitas. Metode padan adalah metode analisis data yang alat penentunya berada di luar, terlepas, dan tidak menjadi bagian dari bahasa (langue) yang bersangkutan atau yang diteliti. ( Sudaryanto 2007: 47). Jenis metode ini adalah metode padan ortograis. Metode padan ortograis adalah metode padan yang alat penentunya berupa bahasa tulis.

Analisis data dilakukan dalam dua tahap yaitu menganalisi wujud penggunaan bahasa dalam jejaring social facebook dan twitter serta fungsi social dalam penggunaan bahasa tersebut.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bahasa yang sering muncul dalam jejaring social seperti facebook dan twitter adalah variasi ragam bahasa slang atau prokem. Yang saat ini bahasa Bahasa yang sering muncul dalam jejaring social seperti facebook dan twitter adalah variasi ragam bahasa slang atau prokem. Yang saat ini bahasa

Berikut wujud penggunaan bahasa yang dipakai dalam jejaring social facebook dan twitter yang ditemukan dari penelitian yang dapat dianalisis.

4.1 Penggunaan Bahasa dalam Jejaring Social Facebook dan Twitter yang Berwujud Kata

Kata merupakan satuan terkecil yang dapat diujarkan sebagai bentuk yang bebas atau berdiri sendiri. Dalam penelitian ini ditemukan penggunaan bahasa dalam wujud kata ada dua yaitu kata tunggal dan kata kompleks.

4.1.1 Kata Tunggal

Kata tunggal adalah satuan gramatikal yang terdiri atas satuan yang lebih kecil dan belum mendapat proses morfologis . Lihat dalam data berikut.

• AcWehy FariLzah : Sabarrrrrrrr (data 1)

• Tarom Avenvoedzkae : aaasssuuu. (data 2) •

Tharii Pmd : Bingung (data 3)

Dalam status AcWhy Farilzah yang bertulis sabarrrr (data 1), artinya dia sedang mengungkapkan perasaannya untuk bersabar. Hanya saja penulisan “r” lebih dari satu hanya karakter dalam menulis. Sama halnya dengan data 2 yaitu pada status Tarom Avenvoedzkae yang bertulisaaasssuuu artinya bentuk perasaan dia yang sedang kesal atau marah pada seseorang. Penulisan yang seperti itu juga hanya merupakan karakter penulisan saja. dalam status Tharii Pmd yaitu bingung (data 3) , juga mengungkapkan bahwa dia sedang merasa kebingungan.

4.1.2 Kata Kompleks

Kata kompleks adalah satuan gramatikal paling kecil yang sudah mengalami proses morfologis. Seperti dalam data berikut.

· rismaputriW : Menyebalkan (data 4)

· 11yunii : Ketiduran L

(data 5)

Dalam status rismaputriW yaitu menyebalkan (data 4), merupakan kata kompleks, karena kata menyebalkan sudah mengalami proses morfologis yaitu mendapatkan imbuhan awalan me- dan akhiran -kan. Pada data 5 dalam status 11yunii dalam twitter kata ketiduran juga merupakan kata kompleks karena kata tersebut sudah mendapatkan imbuhan yaitu awalan ke- dan akhiran -an

4.2 Penggunaan Bahasa dalam Jejaring Social Facebook dan Twitter yang Berwujud Frasa

Frasa merupakan kelompok kata nonpredikatif, bukan kata majemuk, dan bukan klausa atau kalimat. Berikut data penggunaan bahasa yang berwujud frasa yang dapat dianalisis.

4.2.1 Frasa Endosentris

Frasa endosentris adalah frasa yang kategori sintaksisnya sama dengan kategori salah satu unsurnya. Frasa endosentrik ini memiliki unsure inti. Berikut data yang berupa frasa endosentrik.

· @bobbyrahman2 : avaaa baruu (data 6)

· @exoticangelf : @lyeheechul SEDIH BANGET (data 7)

Dalam status yang dibuat oleh @bobbyrahman2 yaitu avaaa baruutermasuk frasa endosentrik. Karena kata avaaa merupakan inti yang berupa nomina. Dalam data 7 status sedih banget juga termasuk frasa endosentrik karena kata sedih merupakan inti yang berupa adjektifa.

4.2.2 Frasa Eksosentris

Frasa eksosentris adalah frasa yang terdiri atas dua unsure yaitu unsure perangkai yang berkategori preposisi,konjungsi, atau artikula dan unsure poros yang terdiri atas nomina, verba, adjektiva, atau numeralia. Ciri frasa jenis ini ialah perilaku sintaksis frasa ini tidak sama dengan perilaku kedua unsurnya. Dalam penelitian ini tidak ditemukan adanya frasa eksosentris.

4.3 Penggunaan Bahasa dalam Jejaring Social Facebook dan Twitter yang Berwujud Klausa

Klausa merupakan gabungan kata yang unsure-unsurnya menduduki fungsi sintaksis atau gabungan kata yang bersifat predikatif yang belum memiliki intonasi final. Berikut data yang dapat diamati.

· Hary Ungcy : Kpgn sate kambing… (data 8)

Dalam data 8 yang ditulis oleh Hary Ungcy yaitu kpgn sate kambing. Dalam konteknya si penulis status menyatakan bahwa dirinya lagi menginginkan sate kambing. Statusnya yang berbunyi kpgn sate kambing juga termasuk klausa. Karena dalam status tersebut setidaknya terdapat SP bahkan lebih. Jika dilihat kata aku sebagai S dilesapkan dan kepengin sebagai P, sedangkan sate kambing sebagai O.

4.4 Penggunaan Bahasa dalam Jejaring Social Facebook dan Twitter yang Berwujud Kalimat

Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu berkomunikasi dengan orang lain. Alat komunikasi verbal adalah bahasa. Dalam berbahasa , percakapan tersebut berlangsung dalam kesatuan-kesatuan yang dengan jelas dapat dibedakan antara kesatuan ucapan satu dengan lainnya. Kesatuan ucapan itu adalah kalimat. Secara linguistic kalimat mengacu pada kesatuan ujaran yang mampu berdiri sendiri sehingga ucapan itu tidak berkonstruksi lagi dengan ujaran lainnya(Bloomfild 1933). Berikut data penelitian yang dapat dianalisis.

4.4.1 Kalimat Tunggal

Kalimat tunggal adalah kalimat yang terjadi dari satu klausa bebas. Berikut data penelitiannya.

· Andhika Deris : Aku bisa bangun pagi lagi…!!! (data 9)

Dalam data 9 Andhika Deris menulis statusnya di facebook yaitu “Aku bisa bangun pagi lagi”. Disini data 9 termasuk kalimat tunggal karena terdiri atas satu klausa bebas.

4.4.2 Kalimat Majemuk

Kalimat majemuk merupakan kalimat yang terdiri atas dua klausa atau lebih. Suatu bentuk kalimat majemuk yaitu kalau kalimat itu dapat dipilah menjadi dua klausa atau lebih tanpa mengubah informasi atau pesannya. Berikut data penelitian yang dapat dianalisis.

· AdiellaChiiyy Cwek Corner : Alhamdulillah mendingan…cz bsa bubbuuu nyenyak… J

(data 10)

Dalam status yang ditulis oleh AdiellaChiiyy Cwek Corner yaitu Alhamdulillah mendingan… cz bsa bubbuuu nyenyak…J termasuk kalimat majemuk. Karena dalam status tersebut ada konjungsi yaitu cz yang berarti karena.

4.5 Penggunaan Bahasa dalam Jejaring Social Facebook dan Twitter yang Berwujud Wacana

Wacana merupakan stauan gramatikal tertinggi yang lengkap, maka dalam wacana itu berarti terdapat konsep, gagasan, pikiran, atau ide yang utuh, yang bisa dipahami oleh pembaca atau pendengar tanpa keraguan apapun. Sebagai satuan gramatikal tertinggi, wacana dibentuk dari kalimat Wacana merupakan stauan gramatikal tertinggi yang lengkap, maka dalam wacana itu berarti terdapat konsep, gagasan, pikiran, atau ide yang utuh, yang bisa dipahami oleh pembaca atau pendengar tanpa keraguan apapun. Sebagai satuan gramatikal tertinggi, wacana dibentuk dari kalimat

· Arjun Saputra : Bru satu bulan krja ...pingn rasanya cpat" dua taun ...aku pnasaran apha yg akan terjadi pada diriku 2taun yg akan datang ..tambh sukses ..apha tambh .. bejad

(data 11)

· Lenny Mutzz : biarlah qu simpan derita nii sendiri .mulai sekarang aqhu akn diam kau tak prlu mngkhawatirkan_qu krna aqhu bukan beban_mu jka firasat_qu benar

(data 12)

I Love Hijab : Pandanglah segala sesuatu dari kacamata oranglain. Apabila hal itu menyakitkan hatimu, sangat mungkin hal itu menyakitkan hari

orang lain pula.Ambillah waktu untuk berfikir, itu adalah sumber kekuatan. Ambillah waktu untuk bermain, itu adalah rahsia dari masa muda yang abadi. Ambillah waktu untuk berdoa, itu adalah sumber ketenangan. Ambillah waktu untuk belajar, itu adalah sumber kebijaksanaan. Ambillah waktu untuk mencintai dan dicintai, itu adalah hak istimewa yang diberikan Tuhan. Ambillah waktu untuk bersahabat, itu adalah jalan menuju kebahagiaan. Ambillah waktu untuk tertawa, itu adalah musik yang menggetarkan hati. Ambillah waktu untuk memberi, itu adalah membuat hidup terasa bererti. Ambillah waktu untuk bekerja, itu adalah nilai keberhasilan. Ambillah waktu untuk beramal, itu adalah kunci menuju syurga. (data 13)

· Rizka Amalia Syarifa Ma'mur :

Wahai Jiwa... Percayalah bahwa janjiNya adalah nyata.. Jangan pernah ragu dengan kehendakNya.. Dia lebih mengetahui mana yang terbaik untuk para hamba2Nya...

(data 14)

Dalam data 11 dan data 12 termasuk dalam wacana, yaitu wacana narasi, karena dari kedua data tersebut berisi ungkapan-ungkapan penulis. Dilihat dari bahasanya pun terlihat adanya suatu kronologis dari waktu ke waktu. Sedangkan dalam data 13 merupakan wacana eksposisi, karena dalam status tersebut berisi tentang nasihat atau perintah. Begitu juga dengan data 14 yang merupakan wacana eksposisi karena dalam status tersebut berisi nasihat-nasihat.

4.6 Kosakata yang Sering Muncul dalam Penggunaan Bahasa dalam Jejaring SocialFacebook dan Twitter.

Sutralah : merupakan kata plesetan dari sudahlah Alay : anak layangan yaitu orang kampong yang berpenampilan norak Kepo : kepengin tau info atau mau tau banget Gaje/ gajebo : merupakan singkatan dari ga jelas Hoax : sesuatu yang dianggap hanya omong kosong Ngakak : tertawa terbahak-bahak Unyu-unyu : lucu banget Ciyus : merupakan plesetan dari serius Lekong : laki-laki bencong Bokap : bapak Jomblo : sebutan untuk remaja yang belum punya pacar Woles : berasal dari kata slow yang dibalik, artinya santai Pele : hampir sama dengan pea, artinya bego atau bodoh Cinlok : merupakan singkatan dari cinta lokasi Modus : untuk mengungkapkan sesuatu dengan melakukan suatu tindakan Ceman : plesetan dari kata teman Eke : artinya aku Gokil : gaul banget Lebay : menyatakan sesuatu yang berlebihan Capcus : cabut (pulang atau pergi)

Ojob / ujub : berasal dari kata bojo yang dibalik, artinya panggilan kesayangan untuk pacar BT : merupakan singkata dari boring total Rempong : ribet banget Ababil : sebutan untu remaja yang masih labil Galau : untuk menyatakan perasaan yang sedang sedih Mager : merupaka singkatan dari males gerak

Gengges : merupakan kata plesetan dari ganggu Dumay : dunia maya PHP : Pemberi Harapan Palsu

Selain kokata-kosakata tersebut, dalam penulisan status baik di facebookmaupun twitter sering kita temukan istilah yang menyatakan ekspresi-ekspresi. Terkadang mereka juga menamhkan dengan emotikon lucu. Berikut data yang diambil dalam penelitian.

Hahaha,wkwkwk, : untuk mengungkapkan sesuatu yang lucu(tertawa) Pukpuk : ungkapan untuk selalu bersabar ( pelukan ) Hufftftft : ungkapan mengeluh

:) : untuk menyakan senang L : untuk menyatakan sedih T_T : untuk menungkapkan kesedihan( menangis) -___- : untuk menyatakan rasa sebel/ragu-ragu/mengeluh

4.7 Fungsi Sosial Penggunaa Bahasa dalam Jejaring Sosial Facebook dan Twitter.

Variasi bahasa yang muncul dalam penggunaan bahasa dalam jejaring social facebook dan twitter menimbulkan banyak fungsi social. Rata-rata para pengguna social media seperti facebook dan twitter menggunakan bahasanya dalam status mereka sebagai ungkapan perasaan mereka. Berikut funsgi social yang ditemukan dalam penelitian.

4.7.1 Fungsi Menasihati

Utari Sardi Diah Pertiwi : "Pembalasan yang paling menyakitkan bagi yang menyakitimu adalah hidup lebih berbahagia

Tablo #omaigat

darinya."

(data 15)

Dalam data 15 status yang ditulis oleh Utari Sardi Diah Pertiwi yaitu "Pembalasan yang paling menyakitkan bagi yang menyakitimu adalah hidup lebih berbahagia darinya.

"Tablo #omaigat berisi nasihat buat para pengguna facebookuntuk tidak berbalas dendam.

4.7.2 Fungsi Mempromosikan

Hidung Mancung Kurus : Sista2 kini telah hadir Alat Pemancung Hidung Tanpa Efek Samping Negatif Bekerja Secara Natural Memancungkan Hidung ,kamu sudah bisa mulai melihat perubahan 0,5cm-1cm dengan pemakaian rutin 5menit-15menit /perhari dalam waktu 2minggu

Promo bulan ini Ongkos kirim gratis hanya

rp.52.000 Pesan Nose Strap sekarang dan ikuti PROMOnya! Caranya Mudah SMS Ke 087-886-018-206 dengan format :

1.ketik"PesanNoseStrap" 2.Tunggu Balasan cara pemesanan akan

ke HP km :) http://www.nosestrap.com/

dikirim

(data 16)

Dari data 16 dapat dilihat bahwa status tersebut berfungsi untuk mempromosika barang. Terlihat dalam status tersebut dijual produk untuk memancungkan hidung dengan cara memesan pada no yang sudah tersedia atau dengan membuka websitenya.

4.7.2 Fungsi Bertanya

Dini Bz Setia : mati listrik gmana si! Kata’y tarif listrik naik dr bln ini. Tp bgaimana pelayanan’y???

Dalam data 17 terlihat Dini Bz Setia sedang menanyakan tentang kenaikan biaya listri. Disini status tersebut berfugngsi bertanya.

4.7.3 Fungsi Meminta Maaf

@ yuninggra : maaf maaf maaf maaf gua minta maaf sama lu iya gua yg slah tp gua janji ini yg pertama dan terakhr gua ngomng kyk gto sama lu :'(

(data 18) Dalam data 18 terlihat bahwa @yuninggara sedang

meminta maaf pada pacarnya. Hal ini dia ungkapkan dalam status agar pacarnya mau memaafkan dia.

4.7.4 Fungsi Mengajak

Wiwid Sujarwanto

mnggo sarapan

(data 19)

oleh Wiwid Sujarwanto yaitu mnggo sarapan,,,memiliki fungsi social yaitu mengajak. Dari data 19 terlihat bahwa wiwid Sujarwanto mengajak para pengguna facebook untuk sarapan.

Dari

status

yag

ditulis

4.7.6 Fungsi Terima Kasih

@ yuninggra : ° • · ♡·♥ τнänk чöü ♥·♡ · • ° (data 20)

Dari data 20 berfungsi untuk mengucapkan terima kasih. Terlihat dalam status yang dibuat oleh @yuninggara dia mengucapkan terima kasih dalam bahasa inggris.

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan

Dari penelitian tersebut wujud penggunaan bahasa dalam jejaring social facebook dan twitter dapat berupa kata baik kata tunggal maupun kata kompleks, frasa, klausa, kalimat, dan wacana. Selain itu, variasi bahasa yang digunakan dalam penulisan status di facebook maupun twitter juga unik dan lucu, seperti kata kepo, ciyus, dll. Selain kosakata-kosakata tersebut, penggunaan emotikon lucu juga sering muncul dalam penggunaan variasi bahasa. Kosakata-kosakata tersebut sebenarnya adalah variasi bahasa slang atau prokem yang muncul sejak zaman 1970’n yang kemudian menjadi bahasa sehari-hari dan sering ditemukan dalam social media. Dalam social media seperti facebook dan twitter juga memiliki fungsi social yaitu fungsi untuk mengajak, mempromosikan, mengungkapkan permintaan maaf, terimakasih, ataupun bertanya.

DAFTAR PUSTAKA

Chaer, Abdul. 2007. Lingusitik Umum. Jakarta : Rineka Cipta.

Chaer, Abdul dan Agustina, Leonie. 1995. Sosiolinguistik Suatu Pengantar. Jakarta : Rineka Cipta Nababan. 1984. Sosiolinguistik Suatu Pengantar. Jakarta : Gramedia Kurniati, Endang. 2008. Sintaksis Bahasa Jawa. Semarang : Griya Jawi Usmiyati.2003.Ragam Bahasa Slang dalam Remaja Pekalongan. Semarang : Fakultas Bahasa dan

seni Universitas Negeri Semarang. (skripsi) Lestari, Sri .2011.variasi bahasa dalam status beranda pada situs jejaring social facebook .

Semarang : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang. (skripsi) Wicaksono, Agung. 2010. Tinjauan Sosiolinguistik Bahasa Alay dalam Konstelasi Kebahasaan saat

ini. (jurnal)

LAMPIRAN

Diposkan oleh bobby rahman di 11.58

Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest