Petunjuk Awal Adanya Tanah Lunak

7 Petunjuk Awal Adanya Tanah Lunak

Studi literatur yang komprehensif, tinjauan lapangan dan prosedur-prosedur pengujian lapangan dijelaskan pada Panduan Geoteknik 2.

Adalah merupakan suatu hal yang akan sangat membantu untuk melakukan suatu penilaian dari sebuah alinyemen jalan untuk mengidentifikasi kemungkinan masalah-masalah tanah lunak yang ada secara lebih dini didalam tahapan pre-feasibility study.

Prosedur-prosedur untuk melakukan penilaian awal pada lokasi yang hanya dilakukan dengan menggunakan peta topografi dan peta geologi akan dijelaskan pada bab ini. Jika sebuah peninjauan lapangan dilakukan pada tahapan ini, maka prosedur-prosedur yang dijelaskan pada Panduan Geoteknik 2 tentang Tinjauan Lapangan harus diterapkan.

Dalam hal melakukan penilaian awal terhadap kemungkinan akan adanya tanah lunak pada suatu lokasi, maka petunjuk-petunjuk berikut harus diperhatikan:

Areal dataran rendah pada umumnya terbentuk pada daerah banjir dan daerah pantai dengan kemiringan lapangan kurang dari 8%. Bentuk atau tipe umum dari dataran rendah ini ditunjukkan pada Gambar 7-1, yang meliputi:

• Dataran Banjir atau Dataran Aluvial (Flood Plain or Alluvial Plain)

Areal ini sebagian besar merupakan dataran dan ditemukan pada dataran rendah di sekitar sungai hingga laut atau sebagai hasil pembentukan meander sungai. Komposisi tanah dari dataran aluvial ini dapat terdiri dari kerikil, bongkahan batu, pasir, lanau, lempung atau material organik, yang masing-masing bergantung pada batuan dasar, kondisi medan, serta jarak yang ditempuh oleh material pada proses pengangkutan.

• Tanggul Alami (Natural Levees), merupakan daerah yang dapat

ditemukan pada areal jalur meander (meander belt area), dan komposisi materialnya dapat terdiri atas gambut, lempung atau lumpur dan pasir.

• Lembah Anak Sungai (Tributary Valley), merupakan daerah yang terdiri dari satu atau lebih sungai yang mengalir pada bagian atas dari lembah ke

dataran yang lebih rendah komposisi material berupa lumpur dan pasir. • Rawa-Rawa (Back Marsh), merupakan daerah yang ditemukan di sekitar

sungai-sungai yang besar dimana aliran airnya sangat lambat yang biasanya sering terjadi di dekat laut. Aliran air yang ada bergantung pada pasang surut yang terjadi. Tumbuh-tumbuhan yang tumbuh di sekitar areal ini akan mempengaruhi kondisi tanah yang ada, oleh karenanya tanah organik atau gambut dapat saja terbentuk.

• Delta, areal ini merupakan suatu sedimen yang terjadi di mulut sungai.

Akibat gelombang yang terjadi, delta dapat tererosi dan materialnya akan tersebar ke sepanjang garis pantai dan kemudian diendapkan pada lingkungan pantai menjadi sedimen marin (marine sediment). Umumnya komposisi dari delta dan sedimen marin ini terdiri atas lempung, lumpur, lanau, pasir dan material organik.

• Dataran Pantai (Coastal Landfill), daerah ini merupakan areal yang terdiri atas sedimen yang berumur muda (recent sediment) yang mencakup

daerah pinggiran pantai, yang mana material pembentuknya berasal dari daratan, pada umumnya dari sungai. Sedimennya belum terkonsolidasi sempurna dan bersifat sangat lunak.

• Gosong Pasir (Sand Bar), merupakan pasir lepas yang dijumpai

sepanjang areal pantai, yang mana dalam beberapa kasus dapat terletak di atas lapisan lempung lunak yang tebal. Jumlah dan sebaran dari pasir ini ditentukan oleh gelombang serta arus laut yang terjadi.

Gambar 7-1 Proses Terjadinya dan Tipe-tipe Tanah Lunak (Japan-Thailand Joint Study Project on Soft Clay Foundation, 1988)

Peta Geologi Indonesia secara keseluruhan, yang ditampilkan dalam CD GeoGuide, menunjukkan lokasi-lokasi dari endapan-endapan kwarter yang ada di Indonesia. Hal ini dapat digunakan sebagai panduan awal untuk menentukan akan kemungkinan adanya tanah lunak.

Untuk beberapa daerah, peta Geologi Kwarter Indonesia (Indonesia Quaternary Geological ) telah dipublikasikan. Peta ini menampilkan informasi-informasi lebih detail yang dapat dipergunakan. Gambar 7-2 berikut merupakan sebuah contoh dari peta tersebut.

Jika peta geologi yang lebih detail tidak tersedia, maka dengan menggunakan Tabel 7-1 berikut, kemungkinan akan adanya tanah lunak dapat diperkirakan berdasarkan kondisi medan dan pemanfaatan lahan, lihat tabel 7-1.

Pemanfaatan Lahan dan Formasi

Tipe -tipe Tanah Tumbuh- Geologi

Klasifikasi

Lingkungan

Bentuk Dataran Sedimentasi dan Sifat-sifatnya tumbuhan

Qa Endapan marin

Lempung marin, Pertanian ikan, (endapan marina) dan pantai

Air Asin

lunak hingga

lahan tambak,

hutan bakau. Delta dan dataran Air Payau

sangat lunak

Persawahan, lahan pantai

Lempung

tambak, pertanian Qa

kelanauan,

lempung berpasir, ikan, nipah, (endapan aluvial)

lempung, lempung kelapa, hutan organik, gambut,

bakau.

lunak hingga sangat lunak.

Persawahan, yang datar:

Dataran rendah

Air Tawar

kerikil, kerikir

berpasir, pasir tempat tinggal, Rangkaian sungai,

kelanauan, pasir palem, kelapa,. Qa

meander, teras kelempungan, (endapan sungai, sungai, rawa,

Lempung

dataran banjir, danau,0 tapal

kelanauan,

teras sungai kuda, dataran gambut, lunak banjir, tanggul

hingga sangat alami

lunak atau material halus

lempung, lempung Persawahan,lahan yang datar /

Dataran tinggi

Air Tawar

berpasir, lempung tambak, tempat Ql

tinggal, rawa-rawa, (endapan danau) lembah sungai,

intermontana :

kelanauan,

lempung organik, palem, kelapa danau, rawa,

gambut, lunak dataran banjir

hingga sangat lunak.

Tabel 7-1 Penentuan Kondisi Tanah berdasarkan Topografi dan Peta Geologi Regional

Gambar 7-2 Contoh Peta Geologi Kwarter (Quaternary Geological Map)