Lignin Tandan Kosong Kelapa Sawit

senyawa-senyawa tersebut dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku untuk pembuatan bahan kimia lainnya. Sifat lignin kayu sangat bervariasi bergantung pada jenis kayu dan lingkaran usia kayu. Penelitian oleh Danglas Far menunjukkan bahwa dibagian tengah batang memiliki kandungan lignin yang lebih tinggi dari kayu yang berasal daerah yang beriklim sedang. Sedangkan kandungan lignin kayu jarum bervariasi antara 24-23 dan kayu daun tropis 26-35 dalam tanaman non kayu kandungan lignin yang terkandung lignin yang terkandung umumnya antara 12-17 Supri,2000.

1. Lignin

Lignin adalah suatu produk alami yang dihasilkan oleh semua tumbuhan. Lignin merupakan komponen kimia dan morfologi ciri dari jaringan tumbuhan tingkat tinggi. Kandungan lignin mencapai 15-40 dari berat kayu dengan variasi menurut jenis kayunya, kondisi pertumbuhan, bagian dari tumbuhan dan faktor-faktor lainnya. Dari segi morfologinya, maka lignin merupakan berkayu senyawa amorf yang tedapat dalam lamela tengah, dinding primer maupun dalam dinding sekunder. Selama perkembangan sel, lignin dimasukkan sebagai komponen terakhir didalam dinding sel, menembus diantara fibril dan berfungsi sebagai penguat pada dinding sel. Secara garis besarnya, kegunaan lignin dapat digolongkan menjadi tiga kelompok, yaitu : 1. Sebagai bahan bakar 2. Sebagai produk polimer 3. Sebagai sumber bahan-bahan kimia dengan berat molekul rendah Universitas Sumatera Utara Dalam proses pembuatan pulp, lignin merupakan limbah yang tidak bernilai dan diusahakan untuk dihilangkan, penggunaan pulp sebagai perekat sejak dimulainya pembuatan pulp sulfat. Pada dasarnya pembuatan lignin sebagai perekat hampir sama seperti pada phenol formaldehida, karena keduanya mempunyai komponen kimia yang hampir sama yaitu dari gugus fenolik, sehingga menyebabkan lignin dapat digunakan untuk mensubtitusi phenol formaldehida. Lignin merupakan polimer dengan banyak cabang yang terbentuk oleh unit-unit fenil propane koumaril alkohol, koniferil alkohol, dan atau syringil alkohol yang berikatan satu sama lain dengan ikatan karbon dengan karbon C-C, ikatan dengan oksigen C-O dan juga adanya ikatan eter. Dalam kayu, lignin memiliki sifat yang hidrofobik dan tidak larut dalam air. Pada saat pembuatan pulp, perlakuan kayu dengan ion HSO 3 - akan menyebabkan degradasi parsial pad ikatan eternya, yang menghasilkan gugus asam sulfonik. Dengan proses diatas, lignin yang semula bersifat hidrofobik dan tidak larut dalam air menjadi larut dalam air. Dinding serat kayu terbentuk oleh beberapa jenis senyawa kimia, yaitu polisakarida, lignin dan ekstraktif. Proporsi bahan-bahan kimia tersebut hanya sedikit variasinya antar jenis kayu. Polisakarida adalah molekul polimer besar yang dibangun oleh molekul gula sederhana dan membentuk rantai panjang. Polisakarida utama yaitu selulosa terdapat sekitar 45 dari berat kering serat. Komposisi polisakarida adalah sekitar 65-75, lignin 20-30 dan ekstraktif 0-10. Kandungan gugus hidroksil OH yang besar pada polisakarida sangat polar sedangkan pada lignin sedikit polar. Universitas Sumatera Utara Ekstraktif memiliki pengaruh yang besar dalam menurunkan higroskopisitas dan permeabilitas serta meningkatkan keawetan kayu. Meskipun jumlahnya sedikit, ekstraktif mempunyai pengaruh yang besar dalam perekatan kayu, yaitu mempengaruhi pH, kontaminasi dan penetrasi. Ekstraktif berupa deposit, memiliki ikatan yang tidak kuat dan relatif bebas untuk berpindah. Ekstraktif berpindah secara difusi, salah satunya sebagai suatu material volatile Mudah Menguap atau sebagai material terlarut. Panas dan gadien air mempercepat perpindahan ekstraktif ini.Ekstraktif juga berpindah dengan gaya kapiler dan gaya tegangan permukaan Surdiding,2007.

1. Biosintesis dan Struktur