Sejarah Plastik Jenis Plastik

dibentuk, namun, dalam istilah modern menyebutkan bahwa plastik adalah semua yang mencakup bahan sintetik organik yang berubah menjadi plastik setelah dipanaskan dan dapat dibentuk dibawah tekanan. Plastik merupakan bahan pengemas yang sangat praktis penggunaannya serta mudah didapat dan ditemui mulai dari wadah makanan, pengemasan, botol minum, kantong plastik, dan alat makan Rinrin, 2009.

2.3.1. Sejarah Plastik

Plastik pertama kali diperkenalkan oleh Alexander Parkes pada tahun 1862 di sebuah ekshibisi internasional di London, Inggris. Plastik temuan Parkes disebut parkesine ini dibuat dari bahan organik dari selulosa. Parkes mengatakan bahwa temuannya ini mempunyai karakteristik mirip karet, namun dengan harga yang lebih murah. Parkes juga menemukan bahwa parkesine ini bisa dibuat transparan dan mampu dibuat dalam berbagai bentuk. Sayangnya, temuan Parkes tidak bisa dimasyarakatkan karena mahalnya bahan baku yang digunakan. Sejak tahun 1950 plastik menjadi bagian penting dalam hidup manusia karena plastik digunakan sebagai bahan baku kemasan, tekstil, bagian-bagian mobil dan alat-alat elektronik. Dalam dunia kedokteran, plastik bahkan digunakan untuk mengganti bagian-bagian tubuh manusia yang sudah tidak berfungsi lagi. Pada tahun 1976 plastik dikatakan sebagai materi yang paling banyak digunakan Whyman, 2006.

2.3.2 Jenis Plastik

Menurut victor 2012 secara garis besar plastik dapat digolongkan menjadi dua jenis, yakni plastik yang bersifat thermoplastic dan bersifat thermoset . Tetapi, plastik yang paling umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah bentuk thermoplastic . Universitas Sumatera Utara a Thermoplastic Merupakan jenis plastik yang bisa didaur-ulang atau dicetak lagi dengan proses pemanasan ulang. Contoh: polietilen PE, polistiren PS, polikarbonat PC. b Thermoset Merupakan jenis plastik yang tidak bisa didaur ulang atau dicetak lagi. Pemanasan ulang akan menyebabkan kerusakan molekul-molekulnya. Contoh: resin epoksi, bakelit, resin melamin, urea -formaldehida. untuk memudahkan proses daur ulang maka plastik dibagi kembali menjadi beberapa jenis dengan diberikan nomor pada tiap-tiap jenis plastiknya. Kode plastik terdiri atas nomor 1 sampai dengan 7 yang terletak di tengah segitiga panah. Simbol kode ini didesain oleh Society of the Plastics Industry SPI tahun 1988. Pengkodean plastik bertujuan untuk: a. Memudahkan kosumen dan pedaur ulang dalam menyortir jenis plastik yang akan didaur ulang. b. Menyediakan sistem pengkodean plastik yang seragam bagi produsen plastik. 1. PETE Polyethylene Terephthalate Merupakan resin polyester yang tahan lama, kuat, ringan dan mudah dibentuk ketika panas. Biasanya, pada bagian bawah kemasan botol plastik, tertera logo daur ulang dengan angka 1 ditengahnya dan tulisan PETE dibawah segitiga. a. PETE dapat ditemukan pada botol minuman, botol soda, botol minyak goreng, kemasan makanan, dan digunakan untuk botol plastik yang jernih atau trasparan. b. Tidak disarankan untuk mewadahi pangan dengan suhu 60° C, hal ini akan mengakibatkan lapisan polimer pada botol tersebut akan meleleh dan mengeluarkan zat karsinogenik. Universitas Sumatera Utara 2. HDPE High Density Polyethylene Merupakan resin yang kuat dan kaku yang berasal dari minyak bumi. HDPE dapat ditemukan pada botol susu, botol detergen,galon air minum, botol obat, botol oli mesin, botol shampoo, botol sabun cair, dan botol sabun bayi. a. Plastik dengan label no 2 dapat didaur-ulang. b. HDPE merupakan salah satu bahan plastik yang aman untuk digunakan karena kemampuan untuk mencegah reaksi kimia antara kemasan plastik berbahan HDPE dengan makananminuman yang dikemasnya. c. HDPE memiliki sifat bahan yang lebih kuat, keras hingga semifleksibel, buram, lebih tahan terhadap bahan kimia, dan kelembapan. 3. PVC Polyvinyl Chloride Tertera logo daur ulang dengan angka 3 di tengahnya, dan merupakan jenis plastik yang paling sulit didaur ulang. a. PVC ini merupakan resin yang keras yang tidak terpengaruh oleh zat kimia lain. b. PVC dapat dijumpai pada tanda lalu lintas, kabel listrik, botol pembersih kaca, pipa air, dan kemasan makanan cepat saji. 4. LDPE Low Density Polyethylene a. Tertera logo daur ulang dengan angka 4 di tengahnya. b. Sifat dari jenis plastik LDPE adalah kuat, fleksibel, kedap air tetapi tembus cahaya. c. Plastik berbahan LDPE ini sulit dihancurkan, tetapi baik untuk tempat makanan karena sulit bereaksi secara kimiawi dengan makanan yang dikemas dengan bahan ini. Universitas Sumatera Utara d. LDPE adalah plastik yang mudah dibentuk ketika panas, yang terbuat dari minyak bumi. e. LDPE dapat dijumpai pada kantong plastik, botol, kotak penyimpanan, mainan, perangkat komputer dan wadah yang dicetak. 5. PP polyprophylene a. Tertera logo daur ulang dengan angka 5 di tengahnya, serta tulisan PP. b. PP adalah pilihan terbaik untuk bahan plastik, terutama untuk yang berhubungan dengan makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol minum dan terpenting botol minum untuk bayi. c. Polypropylene merupakan plastik polymer yang mudah dibentuk ketika panas, yang lentur, keras dan resisten terhadap lemak. d. Polypropylene dapat dijumpai pada wadah makanan, kemasan, pot tanaman, tutup botol obat, tutup margarin, sedotan, mainan, tali, dan berbagai macam botol. e. Karakteristik dari plastik ini adalah botolnya transparan yang tidak jernih atau berawan, keras tetapi fleksibel. Poliprophylene lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang rendah, ketahanan yang baik terhadap lemak, minyak, stabil terhadap suhu tinggi dan cukup mengkilap. 6. PS polystryrene a. Polystyrene adalah plastik polymer yang mudah dibentuk bila dipanaskan. Sangat kaku dalam suhu ruangan. b. Tertera logo daur ulang dengan angka 6 ditengahnya, serta tulisan PS di tengahnya, dan terdapat dua macam PS yaitu yang kaku dan lunakberbentuk foam. Universitas Sumatera Utara c. Polystyrene dapat dijumpai pada perkakas dari plastik, kotak CD, gelas plastik, wadah makanan. d. PS yang kaku biasanya jernih seperti kaca, kaku, mudah terpengaruh lemak dan pelarut seperti alkohol, mudah dibentuk, contohnya wadah plastik bening berbentuk kotak untuk wadah makanan. e. PS yang lunak berbentuk seperti busa, biasanya berwarna putih, lunak, mudah terpengaruh lemak dan pelarut lain seperti alkohol. Bahan ini dapat melepaskan styrene jika kontak dengan pangan. Contohnya yang sudah sangat terkenal Styrofoam. f. Kemasan Styrofoam biasanya digunakan sebagai wadah makanan atau minuman sekali pakai, karton wadah telur. g. Polystyrene merupakan polimer aromatik yang dapat mengeluarkan bahan styrene ke dalam makanan ketika makanan tersebut bersentuhan, selain itu styrene juga bisa didapatkan dari asap rokok, asap kendaraan dan bahan konstruksi gedung. h. Jenis plastik ini dapat dikenali dengan kode angka 6, namun bila tidak tertera kode angka tersebut pada kemasan plastik, bahan ini dapat dikenali dengan cara dibakar. Ketika dibakar, bahan ini akan mengeluarkan api bewarna kuning- jingga, dan meninggalkan jelaga. 7. OTHER a. Tertera logo daur ulang dengan angka 7 ditengahnya, serta tulisan other SAN styrene acrylonitrile , ABS acrylonitrile butadiene styrene, PC polycarbonate, nylo n b. Dapat ditemukan pada tempat makanan dan minuman seperti botol minum olahraga, alat-alat rumah tangga, peralatan makan bayi. Universitas Sumatera Utara c. SAN dan ABS memiliki resitensi yang tinggi terhadap reaksi kimia dan suhu serta biasanya terdapat pada mangkuk mixer, pembungkus termos, piring dan alat makan.

2.3.3 Kantong Plastik

Dokumen yang terkait

Hubungan Karakteristik Pengetahuan dan Sikap pada Ibu Rumah Tangga dan Pedagang dengan Penggunaan Kantong Plastik di Pasar Tradisional Firdaus Kecamatan Medan Tembung Tahun 2014

9 115 129

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU RUMAH TANGGA DENGAN KONDISI SANITASI RUMAH DI Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Ibu Rumah Tangga Dengan Kondisi Sanitasi Rumah Di Kelurahan Semanggi Kota Surakarta Tahun 2016.

0 5 18

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU RUMAH TANGGA DENGAN PENGGUNAAN Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Ibu Rumah Tangga Dengan Penggunaan Garam Beryodium Di Desa Selo, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali.

0 1 15

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU RUMAH TANGGA DENGAN PENGGUNAAN GARAM BERYODIUM DI Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Ibu Rumah Tangga Dengan Penggunaan Garam Beryodium Di Desa Selo, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali.

0 2 12

PENGARUH EFEKTIVITAS KEBIJAKAN PEMBATASAN PENGGUNAAN KANTONG PLASTIK TERHADAP PENGGUNAAN KANTONG PLASTIK IBU RUMAH TANGGA DI SURABAYA.

4 5 156

Hubungan Karakteristik Pengetahuan dan Sikap pada Ibu Rumah Tangga dan Pedagang dengan Penggunaan Kantong Plastik di Pasar Tradisional Firdaus Kecamatan Medan Tembung Tahun 2014

0 0 15

Hubungan Karakteristik Pengetahuan dan Sikap pada Ibu Rumah Tangga dan Pedagang dengan Penggunaan Kantong Plastik di Pasar Tradisional Firdaus Kecamatan Medan Tembung Tahun 2014

0 0 2

Hubungan Karakteristik Pengetahuan dan Sikap pada Ibu Rumah Tangga dan Pedagang dengan Penggunaan Kantong Plastik di Pasar Tradisional Firdaus Kecamatan Medan Tembung Tahun 2014

0 0 7

Hubungan Karakteristik Pengetahuan dan Sikap pada Ibu Rumah Tangga dan Pedagang dengan Penggunaan Kantong Plastik di Pasar Tradisional Firdaus Kecamatan Medan Tembung Tahun 2014

0 1 3

Hubungan Karakteristik Pengetahuan dan Sikap pada Ibu Rumah Tangga dan Pedagang dengan Penggunaan Kantong Plastik di Pasar Tradisional Firdaus Kecamatan Medan Tembung Tahun 2014

0 0 35