Pembusukan dan Pelanggaran Perlindungan

VII. Pembusukan dan Pelanggaran Perlindungan

Pembusukan-pembusukan perlindungan adalah faktor-faktor yang membuat pergi berlindung menjadi tidak murni, tidak tulus, dan tidak

efektif. Berdasarkan kitab-kitab komentar, terdapat tiga faktor yang mengotori pergi berlindung – ketidaktahuan, keragu-raguan, dan pandangan-pandangan salah. Apabila seseorang tidak mengerti alasan- alasan untuk pergi berlindung, makna dari pengambilan perlindungan, atau kualitas-kualitas dari objek-objek-perlindungan, kurangnya pengertian ini adalah suatu bentuk ketidaktahuan yang membusukkan pergi berlindung. Keragu-raguan membusukkan perlindungan sejauh orang yang dikuasai oleh keragu-raguan tidak dapat menempatkan keyakinannya dengan kukuh di dalam Tiga Permata. Komitmennya terhadap perlindungan dinodai oleh kebingungan, kecurigaan, dan kebimbangan batin. Kekotoran batin dari pandangan-pandangan salah berarti suatu pengertian yang salah dari tindakan perlindungan atau objek-objek-perlindungan. Seseorang yang memegang pandangan- pandangan salah pergi berlindung dengan pemikiran bahwa tindakan perlindungan adalah suatu jaminan yang cukup untuk pembebasan; atau dia percaya bahwa Buddha adalah sesosok dewa dengan kekuatan untuk menyelamatkannya, atau bahwa Dhamma mengajarkan adanya diri yang kekal, atau bahwa Sangha berfungsi sebagai badan penengah dengan kemampuan untuk menengahi penyelamatannya. Meskipun tindakan perlindungan dikotori oleh pembusukan-pembusukan efektif. Berdasarkan kitab-kitab komentar, terdapat tiga faktor yang mengotori pergi berlindung – ketidaktahuan, keragu-raguan, dan pandangan-pandangan salah. Apabila seseorang tidak mengerti alasan- alasan untuk pergi berlindung, makna dari pengambilan perlindungan, atau kualitas-kualitas dari objek-objek-perlindungan, kurangnya pengertian ini adalah suatu bentuk ketidaktahuan yang membusukkan pergi berlindung. Keragu-raguan membusukkan perlindungan sejauh orang yang dikuasai oleh keragu-raguan tidak dapat menempatkan keyakinannya dengan kukuh di dalam Tiga Permata. Komitmennya terhadap perlindungan dinodai oleh kebingungan, kecurigaan, dan kebimbangan batin. Kekotoran batin dari pandangan-pandangan salah berarti suatu pengertian yang salah dari tindakan perlindungan atau objek-objek-perlindungan. Seseorang yang memegang pandangan- pandangan salah pergi berlindung dengan pemikiran bahwa tindakan perlindungan adalah suatu jaminan yang cukup untuk pembebasan; atau dia percaya bahwa Buddha adalah sesosok dewa dengan kekuatan untuk menyelamatkannya, atau bahwa Dhamma mengajarkan adanya diri yang kekal, atau bahwa Sangha berfungsi sebagai badan penengah dengan kemampuan untuk menengahi penyelamatannya. Meskipun tindakan perlindungan dikotori oleh pembusukan-pembusukan

Pelanggaran perlindungan berarti melanggar atau menyalahi komitmen terhadap perlindungan beruas tiga tersebut. Sebuah pelanggaran

perlindungan terjadi ketika seseorang yang telah pergi berlindung menganggap sejumlah perlindungan lainnya di luar ketiga perlindungan sebagai teladan pembimbingnya atau sandaran tertingginya. Apabila ia kemudian menganggap guru spiritual yang lain seunggul Buddha, atau memiliki wewenang spiritual yang lebih besar dibandingkan Buddha, maka tindakan pergi berlindungnya terpatahkan. Apabila ia kemudian menganggap ajaran agama yang lain seunggul Dhamma, atau pergi mencari naungan pada sejumlah sistem praktik yang lain sebagai cara menuju pembebasan, maka tindakan pergi berlindungnya kepada Dhamma terpatahkan. Apabila ia kemudian menganggap sejumlah komunitas spiritual lain selain ariya Sangha diberkati dengan status supraduniawi, atau menempati suatu tingkatan spiritual yang lebih tinggi dibandingkan ariya Sangha, maka tindakan pergi berlindungnya kepada Sangha terpatahkan. Dalam rangka agar tindakan-perlindungan tetap sahih dan utuh, Tiga Permata ini harus diakui sebagai penaungan yang eksklusif untuk pembebasan tertinggi: “Untuk saya, tidak ada perlindungan lainnya, Buddha, Dhamma, dan Sangha adalah pelindungku yang tertinggi.” [4]

Mematahkan komitmen pada satu dari ketiga objek perlindungan ini mematahkan komitmen pada ketiganya, karena keefektifan dari tindakan- perlindungan membutuhkan pengakuan terhadap kesalingtergantungan dan sifat tidak terpisahkan dari ketiganya. Karenanya, dengan Mematahkan komitmen pada satu dari ketiga objek perlindungan ini mematahkan komitmen pada ketiganya, karena keefektifan dari tindakan- perlindungan membutuhkan pengakuan terhadap kesalingtergantungan dan sifat tidak terpisahkan dari ketiganya. Karenanya, dengan