Perlengkapan Pertunjukan

4.2 Perlengkapan Pertunjukan

Sebelum dimulainya pertunjukan tradisi Gandai, ada beberapa perlengkapan yang perlu dipersiapkan. Dimana perlengkapan yang dipersiapkan nantinya akan mendukung jalannya pertunjukan, serta dapat menambah daya tarik pertunjukannya. Persiapan harus maksimal dalam penyusunan dan penataannya, agar dapat menghasilkan pertunjukan yang terbaik. Perlengkapan dalam pertunjukan tradisi Gandai ini tergantung kesepakatan penari untuk menggunakan atau tidak menggunankan properti, kebanyakan pada upacara perkawinan adat masyarakat Pekal tidak menggunakan properti seperti sapu tangan, lampu teplok, dan lain-lain. Untuk pemusiknya mereka pun lebih sering mengenakan baju sehari-hari. Selain itu mereka memerlukan pengujung, serta alat musik yang digunakan dalam pertunjukan ini. Segala perlengkapan ini harus diperhatikan dengan teliti, agar dapat berjalan lancar nantinya.

4.2.1 Pengujung

Pengujung untuk pertunjukan tradisi Gandai ini merupakan tempat yang telah dibangun sebelumnya untuk akad nikah. Pengujung biasanya beralaskan papan yang disusun dengan luas yang telah ditentukan dan beratapkan seng yang dihiasi daun kelapa dipinggirnya, pengujung ini juga termasuk panggung di dalamnya. Pengujung yang disediakan untuk pertunjukan biasanya sisi yang berhadapan dengan pelaminan pengantin.

4.2.2 Kostum dan Tata Rias

4.2.2.1 Kostum Penari

Pada malam begandai, penari Gandai menggunakan kebaya serta kain panjang sebagai sarung dimana sarung ini berguna untuk menutup bagian tertentu sehingga sopan dan tertib dipandang mata,

1. Baju Kebaya berlengan panjang dengan warna yang telah disepakati sesama penari, biasanya berwrna kuning emas, merah,hijau, dan biru.

2. Kain Panjang, kain ini merupakan rok panjang yang longgar yang warnanya disesuaikan dengan warna baju Kebaya yang dikenakan. Kain ini untuk menutup bagian tertentu sehingga sopan dan tertib dipandang mata

3. Samulung, ini merupakan selendang yang diletakan (dikalungkan) di bahu. Samulung ini digunakan penari saat gerakan Gandai membutuhkan selendang.

4. Sunting, merupakan hiasan kepala. Berwarna kuning emas.

Samulung

Baju Kebaya

Kain Panjang

Gambar 4.1: Penari Gandai (Dokumentasi Frita Anjelina, 2014)

4.2.2.2 Tata Rias

Dalam pertunjukan tradisi Gandai ini juga harus diperhatikan tata riasnya. Mereka merias diri sendiri dan tidak perlu ke salon. Menurut ibu Ratna selaku penari bahwa penari Gandai harus bisa merias dirinya sendiri. Akan tetapi warna make up dan segala perlengkapannya disesuaikan dengan kesepakatan bersama agar seragam. Tata rias ini terbagi 2, yaitu sebagai berikut.

(1) Tata rias wajah atau make-up, semua penari menggunakan warna make-up yang sama sesuai dengan warna kostum. Dalam tata rias wajah yang (1) Tata rias wajah atau make-up, semua penari menggunakan warna make-up yang sama sesuai dengan warna kostum. Dalam tata rias wajah yang

Foundation yang digunakan penari adalah foundation yang bisa tahan lama. Bergerak banyak akan menghasilkan keringat yang berlebihan, agar polesan make-up tidak luntur makanya menggunakan foundation yang tahan lama.

Bedak yang dipilih penari untuk digunakan biasanya warna bedak yang masuk dengan warna kulit. Eye shadow yang digunakan biasanya ada 3 tingkatan warna, pada tingkat pertama warna yang dipilih adalah warna yang serupa dengan warna pakaian yang dikenakan. Misalnya, jika pakaian yang digunakan adalah warna kuning keemasan, maka warna eye shadow tingkat pertamanya digunakan warna kuning keemasan. Jika warna pakaian yang digunakan warna merah muda, maka eye shadow tingkat pertamanya digunakan warna merah muda pula, begitu seterusnya. Pada eye shadow tingkat kedua biasanya menggunakan warna gelap, seperti hitam dan coklat, posisi ini dibuat di bagian sudut mata agar nampak pertegasan pada mata. Tingkat ke-3 atau paling atas di buat warna putih. Setelah 3 tingkatan tersebut ditempelkan bulu mata palsu agar terlihat lebih indah.

Shading yang digunakan untuk penegasan pada hidung, dan blush on digunakan untik penegasan pada bagian pipi. Sedangkan celak digunakan untuk penegasan pada alis mata. Begitu juga pada bibir, dalam penegasannya digunakan lipstick yang berwarna merah.

(2) Tata rias rambut, pada penataan rambut, masing-masing penari mengikat rambutnya menjadi satu. Setelah diikat dipasangkan sanggul, dan diberi sunting agar terlihat indah.

4.2.3 Alat Musik yang Digunakan

4.2.3.1 Edap

Alat musik edap ini merupakan alat musik membranophone, tergolong frame drum yang berfungsi sebagai pembawa ritem variabel dan menjaga tempo - sunai . Dibuat dari kayu yang keras (dari batang nangka) dan dibagian atasnya ditutup dengan kulit kambing. Bentuknya mirip dengan gendang ronggeng yang ada di masyarakat Melayu Sumatera Utara. Edap dimainkan dengan cara dipegang dan dipukul dengan 2 tangan tanpa alat pukul lain dan mempunyai lobang dibagian belakang badannya.

Gambar 4.2: Edap (Dokumentasi Frita Anjelina, 2014)

Gambar 4.3: Cara Memainkan Edap (Dokumentasi Frita Anjelina, 2014)

4.2.3.2 Sunai

Alat musik tiup tradisional Pekal ini masuk dalam klasifikasi aerophone, tergolong dalam end blown flute yang berfungsi sebagai pembawa melodi yang dikembangkan (improvisasi) dan dimainkan oleh satu orang.

Alat musik ini terbuat dari bambu serik, yaitu bambu yang hidup di tepi sungai yang menghadap ke arah matahari. Ukuran Sunai ini tidak memiliki patokan. Menurut bapak Mahmudin, sunai ini terdiri dari 9 ruas. Dimana ruas yang paling pertama (bawah) berukuran 1 jengkal (jarak dari telunjuk ke jempol tangan). Ruas kedua, ketiga, dan keempat berukuran 1 Jengkal dikurangi 2cm. Ruas kelima berukuran seperti ruas kedua ditambah lebar 1 jari telunjuk. Lalu Alat musik ini terbuat dari bambu serik, yaitu bambu yang hidup di tepi sungai yang menghadap ke arah matahari. Ukuran Sunai ini tidak memiliki patokan. Menurut bapak Mahmudin, sunai ini terdiri dari 9 ruas. Dimana ruas yang paling pertama (bawah) berukuran 1 jengkal (jarak dari telunjuk ke jempol tangan). Ruas kedua, ketiga, dan keempat berukuran 1 Jengkal dikurangi 2cm. Ruas kelima berukuran seperti ruas kedua ditambah lebar 1 jari telunjuk. Lalu

Gambar 4.4: Sunai (Dokumentasi Frita Anjelina, 2014)

Gambar 4.5: Cara Memainkan Sunai (Dokumentasi Frita Anjelina, 2014)