2.6 Tinjauan Tentang Pelayanan
Pelayanan sering disebut dengan service berasal dari bahasa inggris yang berasal dari kata kerja serve mempunyai arti : melayani, membantu, menolong.
Sedangkan service merupakan kata benda dari serve yang berarti pelayanan. Menurut Kotler pemasaran Universitas Nortthwestern, menyatakan “
Pelayanan adalah suatu aktifitas yang memberikan manfaat dan ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain dalam bentuk tidak nyata intangible dan tidak
menimbulkan pemindahan kepemilikan”. Ini berarti bahwa pelayanan memiliki sifat-sifat intangible dan oleh sebab itu
tidak dapat diukur, diraba melaikan hanya depat dirasakan. Jika seseorang menerima pelayanan dalam perasaan senang atau gembira maka pelayanan yang diterimanya
dirasakan menyenangkan. Pada situasi lain, ia menerima pelayanan yang sama tetapi dalam kendisi hati yang tidak senang, maka pelayanan itu dirasakan mengecewakan.
Oleh sebab itu, ukuran baik buruknya pelayanan hanya dapat ditentukan oleh orang yang menerima pelayanan, sedangkan penilaian tersebut sangat dipangaruhi oleh
suasana perasaan penerima pelayanan.
2.7 Pelayanan dalam pesawat
Dalam dunia penerbangan, pihak perusahaan selalu berusaha menyajikan yang terbaik bagi penumpang termasuk dalam memberikan pelayanan makan dan minum.
Pihak penerbangan memberikan makan dan minuman sekedar sebagai penyegar sesuai dengan jam, jarak dan lamanya penerbangan. Di lapangan terbang di beberapa
tempat singgahtransit, untuk penerbangan tertentu kepada penumpang transit diberikan makanan dan minuman sesuai dengan pedoman santapan. Untuk para
penumpang yang menghendaki makanan khusus vegetarian, tidak makan daging babi dan lain sebagainya pihak peerbangan dapat menyediakannya, permintaan akan
makanan khusus harus diajukan saat melakukan reservasi. Bagitu juga dalam memberikan pelayanan kepada penumpang terutama
penumpang khusus, ada yang memerlukan kursi roda, tongkat, tandu dan lainya sebagainya selalu diparsiapkan untuk mempermudah proses penerbangan selama
perjalanan. Hal ini juga harus diberitahukan terlebih dahulu kepada pihak penerbangan agar dapat mempersiapkan apa yang dibutuhkan oleh penumpang
khusus.
2.8 Pengertian Prasarana dan Sarana Kepariwisataan