Generator LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI di PT PLTD Balikpapan

24 dapat dilakukan tepat sebelum terjadinya kerusakankegagalan, merupakan kegiatan monitoring secara berkala atas dasar interval waktu operasi atau kriteria tertentu lainnya yang ditetapkan lebih dulu. d Corrective Maintenance Suatu pemeliharaan yang dilakukan untuk mengembalikan termasuk memperbaiki dan adjusment peralatan yang tak bekerja atau berfungsi sebagaimana mestinya, kegiatan pemeliharaan atau perbaikan peralatan yang tidak terjadwal serta dengan cakupan yang tidak terlalu luas. 2. Pemeliharaan Jangka Panjang Pemeliharaan ini termasuk jenis pemeliharaan non rutin yang terencana semua sumber dayanya SDM, Material, dan Waktu Pelaksanaan sebelum pelaksanaannya, adapun jenis dari pemeliharaan jangka panjang adalah: a Overhaul Suatu pemeliharaan menyeluruh semua peralatan sistem yang termasuk dalam satu paket inspection untuk mengembalikan pada kondisi semula, merupakan suatu paket pekerjaan besar yang terjadwal untuk pemeriksaan yang luas dan perbaikan dari suatu item atau peralatan besar untuk mencapai kondisi yang layak. b EngineeringProjectModification Suatu kegiatan yang dilakukan untuk suatu proyek atau modifikasi peralatan atau unit, baik untuk mengembalikan atau menambah kemampuan dan keandalan peralatan atau unit, pekerjaan ini bisa bersifat menambah asset atau bisa juga hanya menyempurnakan kinerja peralatan atau unit.

B. Generator

1. Prinsip Generator Generator merupakan mesin konversi energi elektromekanik yang berfungsi untuk mengubah energi mekanik dalam bentuk putaran poros menjadi energi listrik. 25 2. Konstruksi Generator Komponen utama generator terdiri dari:  Bagian yang tetap disebut Stator.  Bagian yang bergerak disebut Rotor. a Stator Stator pada umumnya merupakan tempat ggl dibangkitkan dan tempat arus beban mengalir bila generator berbeban. Stator generator untuk pusat-pusat pembangkit listrik umumnya terdiri dari 3 bagian yaitu : o Rangka stator stator frame . o Inti stator stator core . o Kumparan stator stator winding . a. Rangka Stator Stator Frame Rangka stator dibuat menyerupai tabung silinder yang bagian dalamnya diperkuat dengan rusuk-rusuk berupa lempengan- lempengan cincin baja yang dilas. Disekeliling bagian dalam rangka silinder ini kemudian dipasang baja-baja bulat yang juga dilas sehingga menyerupai bentuk sangkar seperti terlihat pada gambar 26 Gambar 3.1 Rangka Stator b. Inti Stator Inti stator terbuat dari segmen-segmen dimana tiap segmen tersebut terdiri dari laminasi lembaran plat baja silikon yang memiliki sifat kemagnetan sangat baik permeabilitasnya tinggi. Gambar 3.2 Inti Stator yang terpasang pada Rangka Stator 27 c. Kumparan Stator Kumparan stator terbuat dari lempeng-lempeng tembaga berpenampang segi empat copper strips dan mempunyai konduktifitas yang tinggi yang dililit dengan pita isolasi diseluruh permukaannya sehingga membentuk batang solid yang terisolasi. Batang tembaga berisolasi ini kemudian ditempatkan pada alur slot inti stator dan dikunci dengan pasak yang terbuat dari bahan isolasi. Gambar 3.3 Stator Generator b Rotor Pada umumnya rotor merupakan tempat dimana medan magnet dibangkitkan. Rotor generator terdiri dari 2 bagian yaitu Bodi inti rotor dan Kumparan rotor. 28 1 Inti Rotor Inti rotor terbuat dari baja tuang yang dibubut atau bahan ferromagnetik yang mempunyai permeabilitas tinggi disekeliling inti motor dibuat alur-alur dalam arah aksial untuk menempatkan konduktor kumparan dan sebagai saluran bagi media pendingin. 2 Kumparan Rotor Kumparan rotor terbentuk dari lempengan konduktor tembaga, yang mempunyai konduktifitas tinggi yang dimasukkan ke dalam alur- alur pada inti rotor setelah seluruh permukaan alur dilapisi bahan isolasi. Konduktor-konduktornya sendiri juga dilapisi bahan isolator. Kedua ujung kumparannya masing-masing dihubungkan ke “slipring” yang terbuat dari baja tempa yang diisoolasi terhadap rotor bodi untuk rotor generator dengan sistem eksitasi statis. Untuk generator dengan sistem eksitasi tanpa sikat arang brushless, kedua ujung kumparan rotor disambungkan ke konduktor yang melintasi lubang dipusat rotor agar dapat disambung ke output rotating rectifier. Di kedua ujung rotor kemudian dipasang fan untuk mensirkulasikan media pendingin. Konstruksi rotor generator yang lengkap akan terlihat pada gambar Gambar 3.4 Rotor Generator 29 3 Bantalan Bearing Rotor pada umumnya diitumpu dikedua ujungnya dengan bantalan bearing. Perlu diketahui bahwa salah satu atau bahkan kedua bantalan ini diisolasi terhadap pondasi ground. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya sirkuit tertutup antara rotor, bantalan dan pondasi ground yang dapat menimbulkan aliran arus liar. Bila aliran arus liar ini terjadi, maka permukaan bantalan minyak pelumas akan rusak akibat efek elektrokimia electro chemical.

C. Prinsip Dasar Generator