2.5.1. Pewarnaan berdasarkan daya lekat zat warna 2.5.1.1. Pewarna rambut temporer
Pewarna rambut temporer bertahan pada rambut untuk waktu yang singkat, hanya sampai pada pencucian berikutnya. Pewarna ini melapisi
kutikula rambut tetapi tidak berpenetrasi ke dalam korteks rambut karena molekul-molekulnya terlalu besar Dalton, 1985.
Jenis sediaan pewarna rambut yang digunakan untuk pewarnaan rambut temporer meliputi bilasan warna, sampo warna termasuk juga kombinasinya
dengan bilasan warna, krayon rambut, dan semprot pewarnaan rambut Ditjen POM, 1985. Bahan pewarna jenis ini adalah pewarna yang mempunyai
molekul besar sehingga tidak mampu masuk ke dalam batang rambut dan mudah terlepas, misalnya asam pirogalat dan asam tartrat serta beberapa zat
warna azoic, azinic, indigoid, triphenilmetan dan derivat antrakinon.
2.5.1.2. Pewarna rambut semipermanen
Pewarna rambut semipermanen adalah pewarna rambut yang memiliki daya lekat tidak terlalu lama, daya lekatnya ada yang 4-6 minggu, ada juga 6-8
minggu. Bahan pewarna ini dapat berasal dari alami indigo atau zat warna sintetik golongan nitro senyawa amino dan nitro aromatik. Pewarnaan rambut
ini masih dapat tahan terhadap keramas, tetapi jika berulang dikeramas, zat warnanya akan luntur juga Ditjen POM, 1985.
Tujuan pemberian pewarna semipermanen selain untuk menyegarkan warna rambut yang kusam, dapat pula digunakan saat pewarnaan permanen
untuk mempertahankan kemilau rambut. Oleh sebab itu, rambut putih yang
Universitas Sumatera Utara
dicat hitam dengan jenis zat yang bersifat semipermanen ini secara perlahan- lahan, setelah 4-6 minggu, akan menguning kecoklatan dan akhirnya rambut
akan kembali menjadi putih atau putih kekuningan Bariqina dan Ideawati, 2001.
2.5.1.3. Pewarna rambut permanen
Pewarna rambut permanen berpenetrasi ke dalam kutikula dan terdeposit pada korteks rambut Dalton, 1985. Pewarna rambut jenis ini
memiliki daya lekat yang jauh lebih lama sehingga tidak luntur karena keramas dengan sampo dan dapat bertahan 3-4 bulan Ditjen POM, 1985.
Pewarna rambut permanen terdapat dalam berbagai bentuk dan macam, seperti krim, jelli, dan cairan. Bahan pewarna ini meliputi campuran zat warna
nabati dengan zat warna senyawa logam, zat warna derivat fenol seperti pirogalol, dan zat warna amino seperti orto atau para diaminobenzen,
aminohidroksibenzen, dan meta disubstitusi fenilendiamin. Pewarna ini berguna untuk menutupi warna rambut putih, rambut beruban, serta rambut
dengan warna asli untuk mendapatkan warna-warna yang mendekati warna asli menurut selera atau zaman Bariqina dan Ideawati, 2001.
Susunan rambut atau berbagai macam tebal rambut akan mempengaruhi daya penyerapan cat. Pada umumnya, rambut halus lebih cepat dan lebih
mudah menyerap cat dibanding rambut kasar dan tebal. Keadaan rambut yang kurang sehat, misalnya kutikula terbuka, akan cepat menyerap cat warna dalam
jumlah yang lebih besar sehingga mengakibatkan warna tidak merata. Jenis rambut dengan kutikula yang sangat padat atau rapat dapat menolak peresapan
Universitas Sumatera Utara
pewarna secara cepat sehingga memerlukan waktu olah yang lebih lama Bariqina dan Ideawati, 2001.
Di dalam proses pewarnaan rambut, yang perlu diperhatikan adalah jangan langsung mengeramasi rambut yang baru saja diberi warna karena dapat
mengakibatkan berkurangnya kemilau rambut dan bahkan dapat menghilangkan warna rambut tersebut. Penggunaan sampo dan coditioner jenis
tertentu sangat baik untuk rambut yang telah diwarnai Bariqina dan Ideawati, 2001.
2.5.2. Berdasarkan proses sistem pewarnaan