Ekstraksi Uji Iritasi TINJAUAN PUSTAKA

dalam larutan. Xanthan gum juga mengandung tidak kurang dari 1,5 asam piruvat Sweetman, 2009. Xanthan gum banyak digunakan dalam formulasi sediaan oral dan topikal, kosmetik, dan makanan sebagai bahan pensuspensi serta bahan pengemulsi. Gom ini tidak toksik, dapat tercampurkan dengan banyak bahan farmaseutikal, dan memiliki stabilitas serta viskositas yang baik pada rentang pH dan temperatur yang luas Rowe, dkk., 2009.

2.3 Ekstraksi

Ekstraksi merupakan kegiatan penarikan kandungan kimia yang dapat larut sehingga terpisah dari bahan yang tidak dapat larut dengan pelarut cair. Hasil ekstraksi disebut dengan ekstrak, yaitu sediaan pekat yang diperoleh dengan mengekstraksi zat aktif dari simplisia nabati atau simplisia hewani menggunakan pelarut yang sesuai, kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan. Simplisia yang digunakan dalam proses pembuatan ekstrak adalah bahan alamiah yang belum mengalami pengolahan apapun juga dan kecuali dinyatakan lain, berupa bahan yang telah dikeringkan Ditjen POM, 2000.

A. Perkolasi

Perkolasi adalah salah satu metode ekstraksi yang dilakukan dengan mengalirkan cairan penyari melalui serbuk simplisia yang telah dibasahi. Alat yang digunakan untuk perkolasi disebut perkolator. Serbuk simplisia yang akan diperkolasi tidak langsung dimasukkan ke dalam bejana perkolator, tetapi dibasahi atau dimaserasi terlebih dahulu dengan cairan penyari. Setelah maserasi, massa dimasukkan ke dalam perkolator. Pemindahan dilakukan Universitas Sumatera Utara sedikit demi sedikit sambil tiap kali ditekan, kemudian cairan penyari dituangkan perlahan-lahan hingga di atas permukaan massa masih terdapat selapis cairan penyari. Setelah massa didiamkan selama 24 jam dalam perkolator, keran dibuka dan diatur kecepatan menetes 1 ml tiap menit. Untuk menentukan akhir perkolasi dapat dilakukan dengan cara organoleptis seperti rasa, bau, dan warna Ditjen POM, 1986.

2.4 Rambut

Rambut merupakan tambahan pada kulit kepala yang memberikan kehangatan, perlindungan dan keindahan. Rambut juga terdapat di seluruh tubuh, kecuali telapak tangan, telapak kaki dan bibir Rostamailis, dkk., 2008.

2.4.1. Anatomi rambut

Rambut berupa batang-batang tanduk yang tertanam secara miring di dalam kantung folikel rambut. Rambut dapat dibedakan menjadi bagian- bagian rambut yang terdiri dari tiga bagian sebagai berikut Bariqina dan Ideawati, 2001: a. Ujung rambut Pada rambut yang baru tumbuh serta sama sekali belumtidak pernah dipotong mempunyai ujung rambut yang runcing. b. Batang rambut Batang rambut adalah bagian rambut yang terdapat di atas permukaan kulit berupa benang-benang halus yang terdiri dari zat tanduk atau keratin. Batang rambut dapat dibedakan menjadi tiga lapisan yang tersusun teratur seperti di bawah ini: Universitas Sumatera Utara 1 Selaput rambut Kutikula Kutikula adalah lapisan yang paling luar dari rambut yang terdiri atas sel- sel tanduk yang gepeng atau pipih dan tersusun seperti sisik ikan. Bagian bawah menutupi bagian di atasnya. Kutikula berfungsi untuk membuat rambut dapat ditarik memanjang dan bila dilepaskan akan kembali pada posisi semula; melindungi bagian dalam dari batang rambut; rambut dapat dikeriting dan dicat karena cairan obat keritingcat rambut dapat meresap dalam korteks rambut. 2 Kulit rambut Korteks Kulit rambut terdiri atas sel-sel tanduk yang membentuk kumparan, tersusun secara memanjang, dan mengandung melanin. Granul-granul pigmen yang terdapat pada korteks ini akan memberikan warna pada rambut. Sel–sel tanduk terdiri atas serabut-serabut keratin yang tersusun memanjang. Tiap serabut terbentuk oleh molekul-molekul keratin seperti tali dalam bentuk spiral. 3 Sumsum rambut Medula Medula terletak pada lapisan paling dalam dari batang rambut yang dibentuk oleh zat tanduk yang tersusun sangat renggang dan membentuk semacam jalaanyaman sehingga terdapat rongga-rongga yang berisi udara. c. Akar Rambut Akar rambut adalah bagian rambut yang tertanam di dalam kulit. Bagian- bagian dari akar rambut adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 1 Kantong rambut folikel Folikel merupakansuatu saluran yang menyerupai tabung dan berfungsi untuk melindung akar rambut, mulaidari permukaan kulit sampai di bagian terbawah umbi rambut. Jika bentuk folikel lurus maka rambut juga lurus. Jika bentuk folikel agak melengkung maka rambut agak berombak, sedangkan jika bentuk folikel sangat melengkung maka rambut akan keriting. 2 Papil rambut Papil rambut adalah bulatan kecil yang bentuknya melengkung, terletak di bagian terbawah dari folikel rambut dan menjorok masuk ke dalam umbi rambut. Papil rambut bertugas membuat atau memproduksi bermacam-macam zat yang diperlukan untuk pertumbuhan rambut. Misalnya sel-sel tunas rambut, zat protein yang membentuk keratin, zat makanan untuk rambut, zat melanosit yang membentuk melanin. 3 Umbi rambut matriks Umbi rambut adalah ujung akar rambut terbawah yang melebar. Struktur bagian akar rambut ini berbeda dengan struktur batang dan akar rambut diatasnya. Sel-sel akar rambut bewarna keputih-putihan dan masih lembek. Pertumbuhan rambut terjadi karena sel-sel umbi rambut bertambah banyak secara mitosis. Pada umbi rambut melekat otot penegak rambut yang menyebabkan rambut halus berdiri bila ada suatu rangsangan dari luar tubuh. Universitas Sumatera Utara

2.4.2. Pertumbuhan rambut

Rambut dapat tumbuh dan bertambah panjang. Hal ini disebabkan karena sel-sel daerah matrixumbi rambut secara terus menerus membelah. Rambut mengalami proses pertumbuhan menjadi dewasa dan bertambah panjang lalu rontok dan kemudian terjadi pergantian rambut baru. Inilah yang dinamakan siklus pertumbuhan rambut Rostamailis, dkk., 2008. Pertumbuhan rambut mengalami pergantian melalui 3 fase Tranggono dan Latifah, 2007, yaitu: 1. Fase anagen fase pertumbuhan Fase anagen adalah fase pertumbuhan rambut ketika papil rambut terus membentuk sel rambut secara mitosis. Fase anagenberlangsung 2-5 tahun. 2. Fase katagen fase istirahat Fase ini berlangsung hanya beberapa minggu. Selama fase istirahat, rambut berhenti tumbuh, umbi rambut mengkerut dan menjauhkan diri dari papil rambut, membentuk bonggol rambut, tetapi rambut belum rontok. 3. Fase telogen fase kerontokan Fase ini berlangsung lebih kurang 100 hari. Ketika rambut baru sudah cukup panjang dan akan keluar dari kulit, rambut lama akan terdesak dan rontok. Pada akhir fase ini, folikel rambut beralih ke fase anagen secara spontan.

2.4.3. Jenis rambut

Jenis rambut berhubungan dengan derajat keaktifan kelenjar lemak yang terdapat di samping akar rambut. Beberapa jenis rambut dapat dijelaskan sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara a. Rambut normal Kelenjar palitlemak bekerja dengan normal, akan menghasilkan sebumminyak yang melumasi rambut dan kulit kepala dengan normal. Rambut akan kelihatan bagus dan segar, tidak lengket dan kusam, serta tumbuhnya sehat sehingga memudahkan penataan dan perawatannya. b. Rambut kering Rambut kering terjadi karena keadaan kelenjar palit atau lemak bekerja kurang aktif sehingga hasil palit atau minyak kurang dari keadaan normal yang mengakibatkan kulit kepala dan rambut menjadi kering. Rambut kering kelihatan kusam, pudar, agak kemerahan, dan kadang-kadang pertumbuhannya tipis serta ujungnya berbelah. Bila diraba dengan jari, terasa gemerisik, rapuh, mudah putus, dan susuh diatur. c. Rambut berminyak Pada rambut berminyak, kelenjar palit atau lemak bekerja terlalu giat dan aktif sehingga menghasilkan minyak atau sebum yang berlebihan. Akibatnya rambut menjadi basahlembab. Rambut berminyak kelihatan mengkilat, tebal, dan lengket. Biasanya, rambut berminyak tumbuh subur dan lebat serta bila diraba terasa basah dan lekas kotor Bariqina dan Ideawati, 2001.

2.5 Pewarnaan Rambut

Sediaan pewarna rambut adalah sediaan kosmetika yang digunakan dalam tatarias rambut untuk mewarnai rambut, baik untuk mengembalikan warna rambut asalnya atau warna lain Ditjen POM, 1985. Universitas Sumatera Utara 2.5.1. Pewarnaan berdasarkan daya lekat zat warna 2.5.1.1. Pewarna rambut temporer Pewarna rambut temporer bertahan pada rambut untuk waktu yang singkat, hanya sampai pada pencucian berikutnya. Pewarna ini melapisi kutikula rambut tetapi tidak berpenetrasi ke dalam korteks rambut karena molekul-molekulnya terlalu besar Dalton, 1985. Jenis sediaan pewarna rambut yang digunakan untuk pewarnaan rambut temporer meliputi bilasan warna, sampo warna termasuk juga kombinasinya dengan bilasan warna, krayon rambut, dan semprot pewarnaan rambut Ditjen POM, 1985. Bahan pewarna jenis ini adalah pewarna yang mempunyai molekul besar sehingga tidak mampu masuk ke dalam batang rambut dan mudah terlepas, misalnya asam pirogalat dan asam tartrat serta beberapa zat warna azoic, azinic, indigoid, triphenilmetan dan derivat antrakinon.

2.5.1.2. Pewarna rambut semipermanen

Pewarna rambut semipermanen adalah pewarna rambut yang memiliki daya lekat tidak terlalu lama, daya lekatnya ada yang 4-6 minggu, ada juga 6-8 minggu. Bahan pewarna ini dapat berasal dari alami indigo atau zat warna sintetik golongan nitro senyawa amino dan nitro aromatik. Pewarnaan rambut ini masih dapat tahan terhadap keramas, tetapi jika berulang dikeramas, zat warnanya akan luntur juga Ditjen POM, 1985. Tujuan pemberian pewarna semipermanen selain untuk menyegarkan warna rambut yang kusam, dapat pula digunakan saat pewarnaan permanen untuk mempertahankan kemilau rambut. Oleh sebab itu, rambut putih yang Universitas Sumatera Utara dicat hitam dengan jenis zat yang bersifat semipermanen ini secara perlahan- lahan, setelah 4-6 minggu, akan menguning kecoklatan dan akhirnya rambut akan kembali menjadi putih atau putih kekuningan Bariqina dan Ideawati, 2001.

2.5.1.3. Pewarna rambut permanen

Pewarna rambut permanen berpenetrasi ke dalam kutikula dan terdeposit pada korteks rambut Dalton, 1985. Pewarna rambut jenis ini memiliki daya lekat yang jauh lebih lama sehingga tidak luntur karena keramas dengan sampo dan dapat bertahan 3-4 bulan Ditjen POM, 1985. Pewarna rambut permanen terdapat dalam berbagai bentuk dan macam, seperti krim, jelli, dan cairan. Bahan pewarna ini meliputi campuran zat warna nabati dengan zat warna senyawa logam, zat warna derivat fenol seperti pirogalol, dan zat warna amino seperti orto atau para diaminobenzen, aminohidroksibenzen, dan meta disubstitusi fenilendiamin. Pewarna ini berguna untuk menutupi warna rambut putih, rambut beruban, serta rambut dengan warna asli untuk mendapatkan warna-warna yang mendekati warna asli menurut selera atau zaman Bariqina dan Ideawati, 2001. Susunan rambut atau berbagai macam tebal rambut akan mempengaruhi daya penyerapan cat. Pada umumnya, rambut halus lebih cepat dan lebih mudah menyerap cat dibanding rambut kasar dan tebal. Keadaan rambut yang kurang sehat, misalnya kutikula terbuka, akan cepat menyerap cat warna dalam jumlah yang lebih besar sehingga mengakibatkan warna tidak merata. Jenis rambut dengan kutikula yang sangat padat atau rapat dapat menolak peresapan Universitas Sumatera Utara pewarna secara cepat sehingga memerlukan waktu olah yang lebih lama Bariqina dan Ideawati, 2001. Di dalam proses pewarnaan rambut, yang perlu diperhatikan adalah jangan langsung mengeramasi rambut yang baru saja diberi warna karena dapat mengakibatkan berkurangnya kemilau rambut dan bahkan dapat menghilangkan warna rambut tersebut. Penggunaan sampo dan coditioner jenis tertentu sangat baik untuk rambut yang telah diwarnai Bariqina dan Ideawati, 2001.

2.5.2. Berdasarkan proses sistem pewarnaan

Berdasarkan proses sistem pewarnaan, pewarna rambut dibagi 2 golongan:

2.5.2.1. Pewarna rambut langsung

Sediaan pewarna rambut langsung telah menggunakan zat warna, sehingga dapat langsung digunakan dalam pewarnaan rambut tanpa terlebih dahulu harus dibangkitkan dengan pembangkit warna, pewarna rambut langsung terdiri dari: 1. Pewarna rambut langsung dengan zat warna alam 2. Pewarna rambut langsung dengan zat warna sintetik Zat warna alam meliputi bahan warna nabati, ekstrak, sari komponen warna bahan nabati. Sedangkan zat warna sintetik berdasarkan pola warna komponen warna bahan nabati. Universitas Sumatera Utara

2.5.2.2. Pewarna rambut tidak langsung

Pewarna rambut tidak langsung disajikan dalam dua komponen yaitu masing-masing berisi komponen zat warna dan komponen pembangkit warna. Pewarna rambut tidak langsung terdiri dari: 1. Pewarna rambut tidak langsung dengan zat warna senyawa logam 2. Pewarna rambut tidak langsung dengan zat warna oksidatif. Dalam hal ini peranan pewarna rambut ditentukan oleh jenis senyawa logam dan jenis pembangkit warnanya. Jenis senyawa logam yang digunakan misalnya tembaga II sulfat, zat pembangkitnya misalnya pirogalol Ditjen POM, 1985.

2.6 Uji Iritasi

Sebagian besar zat yang terkandung dalam pewarna rambut merupakan iritan kulit, reaksi iritasi ini dapat terjadi secara spontan atau tidak spontan tergantung dari jenis zat dan kadar yang dilekatkan. Banyak produk kosmetik yang dapat menyebabkan gangguan kulit yang bersifat iritasi ataupun alergi. Uji keamanan yang dilakukan pada kosmetika meliputi dua aspek, yakni uji keamanan sebagai bahan dan uji keamanan untuk produk kosmetika sebelum diedarkan. Uji keamanan produk kosmetika dilakukan pada panel manusia untuk menetapkan apakah produk kosmetika itu memberikan efek toksik atau tidak Ditjen POM, 1985. Zat yang pertama kali digunakan sebagai bahan untuk produksi kosmetika harus dikaji dan diuji efektivitas dan keamanannya. Prosedur dan tata cara pengkajian dan pengujiannya dilakukan sama seperti halnya pada obat Universitas Sumatera Utara dan makanan. Adanya analogi dalam prosedur dan tata cara yang harus dilakukan dalam uji keamanan, maka zat yang sudah digunakan dalam obat dan makanan, dapat dianggap telah dilakukan uji keamanan sehingga dapat digunakan dalam produksi kosmetika Ditjen POM, 1985. Untuk mencegah terjadinya reaksi iritasi terhadap produk pewarna rambut, perlu dilakukan uji iritasi terhadap sukarelawan. Uji iritasi ini dapat dilakukan dengan mengoleskan sediaan pewarna rambut pada lengan bawah bagian dalam atau bagian belakang telinga dan dibiarkan selama 24 jam untuk kemudian diamati apakah terjadi reaksi iritasi Scott, dkk., 1976. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Alat-Alat Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah neraca listrik, blender, ayakan, batang pengaduk, pinset, benang wol, kertas perkamen, gunting, tisu gulung, cutton buds, lemari pengering, perkolator, rotary evaporator,freeze dryer, dan alat – alat gelas yang diperlukan.

3.2 Bahan-Bahan

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun jambu biji, pirogalol, tembaga II sulfat,xanthan gum, shampoo, aquadest dan rambut uban. 3.3 Prosedur Kerja 3.3.1. Pengumpulan sampel Pengumpulan sampel dilakukan secara purposif, yaitu tanpa membandingkan dengan daerah lain. Bagian tumbuhan yang digunakan adalah daun jambu biji Psidium guajava L. dari varietas jambu biji sari. Diambil dari Wilayah Kecamatan Medan Selayang kota Medan - Sumatera Utara.

3.3.2. Identifikasi sampel

Identifikasi tumbuhan dilakukan di laboratorium Herbarium Medanense Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara