Saluran Mobilitas Sosial
B. Saluran Mobilitas Sosial
Menurut Pitirim A. Sorokin, mobilitas sosial vertikal mempunyai saluran-saluran dalam masyarakat. Proses mobilitas sosial vertikal melalui saluran-saluran tersebut disebut sebagai social circulation. Saluran-saluran mobilitas vertikal, antara lain angkatan bersenjata, lembaga negara, sekolah, organisasi politik, ekonomi, dan keahlian.
Sosiologi SMA/MA XI
1. Angkatan Bersenjata
Angkatan bersenjata berperan dalam masyarakat dengan sistem militerisme. Misalnya, dalam keadaan perang. Suatu negara akan mengharap kemenangan dari suatu peperangan. Jasa seorang prajurit akan dihargai tinggi oleh masyarakat. Karena jasanya pula ia akan meningkat ke kedudukan yang lebih tinggi.
Sumber: Kompas Gambar 3.3. Angkatan Bersenjata berperan dalam mobilitas sosial vertikal terutama dalam keadaan perang
2. Lembaga Keagamaan
Dalam lembaga keagamaan setiap agama mengajarkan bahwa manusia mempunyai kedudukan sederajat. Misalnya, dalam sejarah Paus Gregorius VII yang jasanya sangat besar dalam pengembangan agama Katolik, dulunya hanya anak seorang tukang kayu. Dari contoh tersebut dapat dikatakan bahwa pemuka-pemuka agama bekerja keras untuk menaikkan kedudukan orang-orang ini dari lapisan rendah dalam masyarakat.
3. Sekolah
Lembaga pendidikan merupakan saluran nyata dalam mobilitas sosial vertikal. Sekolah juga dapat dikatakan sebagai sosial elevator bergerak dari yang paling rendah ke paling tinggi. Kadang- kadang dijumpai keadaan di suatu sekolah hanya dapat menerima siswa dari suatu kelas tertentu. Sekolah-sekolah
memikirkan jika dimasuki oleh lapisan Gambar 3.4. Kegiatan pembelajaran kejar paket C yang rendah akan menjadi saluran
Sumber: Kompas
hanya diikuti oleh kelompok orang tertentu saja
mobilitas sosial yang vertikal.
Sosiologi SMA/MA XI
4. Organisasi Politik
Organisasi politik dapat memberi peluang besar bagi para anggotanya. Pada masyarakat yang demokratis, lembaga pemilihan umum memegang peranan penting dalam pembentukan kepemim- pinan. Organisasi-organisasi politik mempunyai peranan yang sama walau- pun dalam bentuk yang lain. Supaya seseorang terpilih sebagai pemimpin, terlebih dahulu harus mampu membuk- tikan dirinya sebagai orang yang
Sumber: MBM Tempo
berkepribadian baik dan juga mem-
Gambar 3.5. Organisasi politik memberi peluang besar bagi anggotanya untuk meningkatkan status punyai wujud aspirasi-aspirasi yang baik. sosialnya.
5. Organisasi Ekonomi
Ekonomi dalam wujud organisasi memegang peranan yang sangat penting sebagai saluran mobilitas sosial vertikal. Misalnya, perusahaan assembling mobil, perusahaan ekspor-impor. Orang kaya selalu menduduki lapisan tinggi dalam ukuran masyarakat. Gejala ini juga dapat dilihat pada masyarakat tradisional. Dalam masyarakat tradisional sering melakukan upacara-upacara adat. Upacara-upacara adat pastilah memerlukan biaya yang tidak
Sumber: www.bali.go.id.
sedikit. Orang-orang yang mampu me- Gambar 3.6. Upacara adat melambangkan status laksanakan upacara tersebut adalah orang-
sosial seseorang.
orang yang secara material mampu.
6. Organisasi-Organisasi Keahlian
Organisasi-organisasi keahlian merupakan suatu wadah yang dapat menampung individu-individu dengan masing- masing keahliannya untuk diperkenalkan dalam masyarakat. Contoh organisasi keahlian adalah himpunan sarjana ilmu pengetahuan, persatuan sastrawan, dan organisasi pelukis.
Sosiologi SMA/MA XI
Wawasan Kebinekaan : Bias Gender
Contoh saluran mobilitas yang lain adalah perkawinan. Bagaimana peran wanita dalam saluran mobilitas ini? Interpretasikan jawabanmu dari pernyataan di atas!
Horton dan Hunt (1987) mencatat ada dua faktor yang memengaruhi tingkat mobilitas pada masyarakat modern, yaitu faktor struktural dan faktor individu.
a. Faktor Struktural
Faktor struktural adalah jumlah relatif dari kedudukan tinggi yang bisa dan harus diisi serta kemudahan untuk memperolehnya. Contoh faktor struktural adalah ketidakseimbangan lapangan pekerjaan dengan jumlah
Tips
pelamar.
Menurut Horton dan Hunt, terka-
b. Faktor Individu
dang banyak orang yang benar-benar
Faktor individu adalah kualitas tiap-tiap orang ditinjau
bekerja keras dan
dari tingkat pendidikan, penampilan, dan keterampilan
memenuhi per-
pribadi. Faktor nasib juga dikategorikan sebagai faktor
syaratan meng- alami kegagalan.
individu.
Sebaliknya, keber-
Kedua faktor di atas bersifat saling melengkapi. Misalnya,
hasilan kadang- kala justru “jatuh”
suatu daerah membuka banyak lowongan pekerjaan, tetapi
ke pangkuan orang
penduduknya tidak memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan.
lain.
Di sisi lain, dengan struktur sosial yang kaku masih saja ada orang yang bisa menyesuaikan diri.
Wawasan Kebinekaan : Kemajemukan Masyarakat
Berikan pendapatmu terhadap pernyataan berikut! Seorang pegawai negeri golongan III yang bekerja puluhan tahun biasanya
akan sulit memiliki tabungan seratus juta. Akan tetapi, seorang pegawai swasta mungkin mampu menabung hingga ratusan juta.