TINJAUAN PUSTAKA

F. Variabel Penelitian

  Variabel penelitian adalah ciri yang dimiliki oleh anggota-anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok lain (Notoatmodjo, 2010). Dalam penelitian ini hanya menggunakan variabel tunggal yaitu tingkat pengetahuan ibu tentang pijat bayi.

G. Definisi Operasional

  Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu obyek atau fenomena (Hidayat, 2007).

  Tabel 3.4

  Definisi Operasional Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Pijat Bayi

  Definisi operasional

  Alat Ukur

  Hasil Ukur

  Kuesioner Ordinal

  a. Baik: bila nilai

  ibu

  tentang responden

  untuk

  responden (x)

  pijat bayi

  menjawab:

  > mean + 1 SD

  b. Cukup: bila

  a. Pengertian

  nilai mean – 1

  pijat bayi

  SD ≤ x £ mean

  b. Manfaat

  + 1 SD

  c. Mekanisme

  c. Kurang: bila

  dasar

  nilai responden

  pemijatan

  (x) < mean – 1

  d. Waktu

  e. Persiapan pemijatan

  f. Hal-hal yang dilakukan selama

  pemijatan

  g. Hal yang tidak dianjurkan selama

  pemijatan

  h. Teknik pemijatan

  i. Gerakan relaksasi dan

  peregangan lembut

H. Metode Pengolahan dan Analisis Data

  1. Metode Pengolahan Data

  Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data kemudian dilakukan pengolahan data. Hal ini disesuaikan dengan tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini. Menurut Notoatmodjo (2010), langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:

  a. Editing (Penyuntingan Data)

  Editing ialah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh. Editing dapat dilakukan pada tahap pengumpulan atau setelah data terkumpul.

  b. Coding (Membuat Lembaran atau Kartu Kode)

  Coding adalah kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori. Lembaran atau kartu kode berisi nomor responden dan nomor-nomor pertanyaan.

  c. Data Entry (Memasukkan Data)

  Data entry adalah mengisi kolom-kolom lembar kode atau kartu kode sesuai dengan jawaban masing-masing pertanyaan.

  d. Tabulasi

  Tabulasi adalah membuat tabel-tabel data sesuai dengan tujuan penelitian atau yang diinginkan oleh peneliti.

  2. Analisis Data

  Dalam penelitian ini menggunakan analisis univariat yaitu menganalisis terhadap variabel dari hasil tiap penelitian untuk Dalam penelitian ini menggunakan analisis univariat yaitu menganalisis terhadap variabel dari hasil tiap penelitian untuk

  a. Pengetahuan baik

  : Bila nilai responden (x) > mean + 1 SD

  b. Pengetahuan cukup : Bila nilai mean – 1 SD ≤ x £ mean + 1 SD

  c. Pengetahuan kurang : Bila nilai responden (x) < mean – 1 SD Sebelum menentukan tingkat pengetahuan ibu terlebih dahulu

  peneliti menghitung nilai mean dan simpangan baku. Menurut Riwidikdo (2010), rumus untuk menghitung nilai mean dan simpangan baku yaitu:

  a. Mean X=

  Keterangan:

  X : Mean atau nilai rata-rata

  n

  : Jumlah responden

  ∑x i

  : Jumlah nilai yang diperoleh tiap responden : Jumlah nilai yang diperoleh tiap responden

  sd =

  Keterangan: sd

  : Simpangan baku x i : Nilai yang diperoleh tiap responden

  ∑x i

  : Jumlah nilai yang diperoleh tiap responden

  n

  : Jumlah responden

  Setelah didapatkan hasil nilai mean dan simpangan baku tiap responden kemudian hasil tersebut dimasukkan dalam skala pengetahuan yang sudah tercantum di atas.

  (Riwidikdo, 2010) yaitu:

  Skor prosentase =

  x 100

  Sedangkan rumus prosentase untuk jumlah ibu yang memijatkan bayinya berdasarkan tingkat pengetahuannya (Riwidikdo, 2010) adalah sebagai berikut:

  Skor prosentase =

  × 100

I. Etika Penelitian

  Dalam melakukan penelitian pada responden peneliti harus memperlihatkan etika penelitian. Menurut Hidayat (2007), etika dalam penelitian yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut:

  1. Informed Consent (Lembar Persetujuan)

  Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan sebelum penelitian dilakukan. Tujuan dari informed consent adalah agar subyek mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya. Jika subyek berasedia, maka harus menandatangani lembar persetujuan. Jika subyek tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati hak pasien dan tidak boleh memaksa.

  2. Anonimity (Tanpa Nama)

  Anonimity adalah tidak mencantumkan nama responden pada lembar kuesioner dan hanya menuliskan kode pada lembar kuesioner.

  3. Confidentiality (Kerahasiaan)

  Confidentiality adalah memberikan jaminan kerahasiaan informasi yang diberikan oleh responden.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum

  BPS Suratini Soewarno beralamat di Jl. Sumbing Raya No. 14, Kismoyoso, RT 2 RW 10 Mojosongo, Surakarta. Secara umum jenis pelayanan yang diberikan di BPS Suratini Soewarno Mojosongo Surakarta meliputi ANC, persalinan normal, pelayanan KB, imunisasi, pelayanan KIA dan juga pijat bayi. Pelayanan kesehatan dilaksanakan setiap hari sejak pukul 06.00 WIB sampai dengan pukul 21.00 WIB kecuali pertolongan persalinan dilayani 24 jam. Pelayanan imunisasi dilaksanakan setiap hari kecuali imunisasi BCG dan campak yaitu setiap minggu kedua pada setiap bulannya. Pijat bayi dilaksanakan setiap hari rabu dan jumat pukul 15.30 WIB sampai pukul 17.00 WIB dan hari minggu pukul

  07.30 WIB sampai pukul 12.00 WIB. Tenaga kesehatan di BPS Suratini Soewarno terdiri dari 3 bidan dan 2

  fisioterapi. Fasilitas yang mendukung pelayanan rawat inap khususnya persalinan sudah cukup memadai yaitu 4 ruang nifas, 1 ruang bersalin, 1 ruang perika dan 1 ruang untuk tenaga kesehatan, sedangkan fasilitas yang mendukung pelayanan pijat bayi yaitu disediakan alat fisioterapi untuk bayi dan balita.

B. Hasil Penelitian

  Responden dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki bayi yang berkunjung di BPS Suratini Soewarno Mojosongo Surakarta. Untuk memperoleh data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara memberi kuesioner kepada responden dan kemudian kuesioner dikembalikan kepada peneliti untuk selanjutnya data tersebut diolah.

  Tabel 4.1 Hasil Pengolahan Data

  N

  Minimum Maksimum

  ibu tentang pijat bayi

  Sumber: Data Primer, Februari 2013

  Berdasarkan data yang terkumpul dari hasil penelitian yang dilakukan pada 31 ibu yang mempunyai bayi yang berkunjung di BPS Suratini Soewarno didapatkan hasil tingkat pengetahuan sebagai berikut:

  Tabel 4.2

  Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan

  Tentang Pijat Bayi

  No

  Tingkat Pengetahuan

  Sumber: Data Primer, Februari 2013

  Berdasarkan tabel 4.5 diatas, dapat dilihat bahwa tingkat pengetahuan ibu tentang pijat bayi paling banyak pada kategori cukup sebanyak 19 responden (61), kategori kurang sebanyak 7 responden (23) dan paling sedikit pada kategori baik sebanyak 5 responden (16).

C. Pembahasan

  Penelitian tingkat pengetahuan ibu yang mempunyai bayi dan berkunjung di BPS Suratini Soewarno Mojosongo Surakarta yang paling banyak yaitu tingkat pengetahuan yang cukup tentang pijat bayi yaitu sebanyak 19 responden (61) kemudian sebanyak 7 responden (23) mempunyai tingkat pengetahuan tentang kurang tentang pijat bayi dan paling sedikit 5 responden (16) mempunyai tingkat pengetahuan baik tentang pijat bayi.

  Pengetahuan adalah hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu (Notoatmodjo, 2011). Berdasarkan hasil penelitian tingkat pengetahuan responden paling banyak yaitu berpengetahuan cukup. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan responden antara lain: umur, pendidikan dan paritas. Menurut Notoatmodjo (2011), salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah umur. Umur mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bartambah umur seseorang maka akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya sehingga pengetahuan yang diperoleh semakin membaik. Dari hasil penelitian faktor yang mempengaruhi adalah pendidikan. Menurut Notoatmodjo (2011), faktor

  yang mempengaruhi pengetahuan diantaranya adalah pendidikan. Semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin mudah orang tersebut untuk menerima informasi. Sosial ekonomi seseorang dapat dilihat dari pendidikan, jika pendidikan semakin tinggi maka pengetahuan akan lebih baik. Jumlah anak yang dilahirkan dapat berhubungan dengan pengalaman sehingga pengetahuan akan lebih baik. Menurut Notoatmodjo (2011), pengalaman dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang. Karena dengan pengalaman akan menambah pengetahuan tentang sesuatu yang bersifat informal. Seseorang yang memiliki pengalaman sebelumnya maka pengetahuannya akan lebih baik.

  Pijat bayi adalah pengungkapan rasa kasih sayang antara orang tua dengan anak lewat sentuhan kulit yang dapat memberikan dampak yang luar biasa (Dewi, 1012). Manfaat pijat bayi diantaranya dapat meningkatkan berat badan, membuat tidur lelap, mengurangi rasa sakit, meningkatkan hubungan orang tua dengan anak dan dapat meningkatkan volume ASI.

  Dari penelitian ini responden mempunyai tingkat pengetahuan cukup. Sebagian besar belum mengetahui tentang hal-hal yang dianjurkan selama pemijatan. Menurut Aurelia (2011), hal-hal yang dianjurkan selama pemijatan antara lain yaitu memandikan bayi segera setelah pemijatan berakhir agar bayi merasa lebih segar dan bersih setelah terlumuri minyak bayi. Namun, apabila pemijatan dilakukan pada malam hari, bayi cukup diseka dengan air hangat agar bersih dari minyak bayi.

  Tingkat pengetahuan ibu tentang pijat bayi diharapkan baik agar bayi dapat tumbuh dan berkembang secara optimal, sebaiknya ibu yang memiliki bayi meningkatkan pengetahuan dengan mengikuti penyuluhan dan mencari informasi dari media baik media cetak maupun elektronik agar pengetahuan menjadi baik.

D. Keterbatasan

  Penulis menyadari terdapat keterbatasan dalam menyusun karya tulis ilmiah ini, yaitu:

  1. Dalam penelitian ini terdapat kendala yaitu:

  Responden, yaitu dalam sekali penyebaran kuesioner tidak bisa langsung mendapatkan responden dalam jumlah banyak dan setiap responden membutuhkan waktu yang berbeda-beda dalam mengisi kuesioner.

  2. Dalam penelitian ini terdapat kelemahan diantaranya adalah:

  a. Variabel penelitian merupakan variabel tunggal sehingga penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan ibu.

  b. Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup sehingga responden hanya bisa menjawab ya atau tidak dan jawaban

  responden belum bisa untuk mengukur pengetahuan secara mendalam.

  c. Lokasi penelitian yang digunakan adalah BPS Suratini Soewarno Mojosongo Surakarta sehingga hasil penelitian tidak dapat

  digeneralisasikan di tempat lain.