Bentuk dan Strategi Penelitian

B. Bentuk dan Strategi Penelitian

1. Bentuk Penelitian

Berdasarkan masalah dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana perilaku mahasiswa dalam keluarga single parent maka bentuk penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Peneliti memilih penelitian kualitatif karena hal yang akan diteliti membutuhkan suatu analisis yang mendalam yaitu mengenai perilaku mahasiswa dalam keluarga single parent, sehingga dapat diketahui bagaimana perbedaan yang mendasar antara mahasiswa yang berasal dari keluarga utuh dan yang berasal dari keluarga single parent. Dalam penelitian ini, kasus yang dihadapi tidak dapat diukur dengan angka tetapi harus dikaji dengan menggunakan ukuran kualitas.

Menurut Sugiyono (2005: 1), “metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi”. Moleong (2000: 3) mengutip pendapat Kirk dan Miller, “penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu

lxix lxix

manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam peristilahannya”. H.B Sutopo (2002: 49) mengatakan

“penelitian kualitatif menekankan pada makna, lebih memfokuskan pada data kualitas dengan analisis kualitatifnya”. Sehingga dapat diambil kesimpulan, metode penelitian kualitatif adalah penelitian yang menekankan makna dari obyek yang menjadi pengamatan dan lebih memusatkan pada kualitas data tersebut. Sesuai pendapat di atas maka bentuk penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan bersifat deskriptif. Penelitian deskriptif kualitatif adalah penelitian dengan mengambil masalah-masalah dengan memusatkan makna dan kualitas data yang ada pada masa sekarang dengan menggambarkan obyek yang menjadi pokok permasalahannya dengan mengumpulkan, menyusun, mengklasifikasi, menganalisa, dan menginterpretasikan.

Informasi atau data yang didapat dari lapangan berupa keterangan, pendapat, konsep, pandangan, tanggapan yang berhubungan dengan perilaku mahasiswa dalam keluarga single parent di FKIP UNS. Penelitian ini bersifat lentur dan terbuka sesuai dengan kondisi yang dijumpai di lapangan. Peneliti terjun langsung ke lapangan mencari informan untuk mendapatkan informasi yang lengkap dengan mendeskripsikan tanggapan mahasiswa mengenai keluarga single parent, perilaku mahasiswa dari keluarga single parent serta mengeidentifikasi penyebab terjadinya keluarga single parent.

2. Strategi Penelitian

Bentuk strategi penelitian ini adalah studi kasus terpancang tunggal. Menurut

H.B Sutopo (2002: 123) “Strategi adalah metode yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data”. Strategi dalam penelitian yang digunakan adalah studi kasus agar

dapat menangkap masalah-masalah yang ada di lapangan kemudian dikaji lebih mendalam lagi. Deddy Mulyana (2003:201) mengatakan “ studi kasus adalah uraian dan

penjelasan komprehensif mengenai berbagai aspek seorang individu, suatu kelompok, suatu organisasi (komunitas), suatu program, atau suatu situasi sosi al”. Studi kasus digunakan karena untuk memperoleh kebenaran dalam penelitian yaitu tentang

lxx lxx

kasus ini dapat mempelajari semaksimal mungkin seorang individu atau informan yang dapat memberikan keterangan lengkap terhadap masalah yang diteliti yaitu tentang masalah keluarga single parent. Ada dua kategori studi kasus, yaitu studi kasus tunggal dan studi kasus ganda. Studi kasus tunggal adalah subyek atau lokasi penelitian memiliki persamaan karakteritik. Sedangkan studi kasus ganda merupakan kebalikan dari studi kasus tunggal, yaitu subyek atau lokasi penelitian memiliki perbedaan karakteristik.

Dalam penelitian ini strategi yang digunakan adalah studi kasus terpancang tunggal. Menurut H.B Sutopo (2002: 112), “studi kasus tunggal adalah penelitian hanya dilakukan pada satu sasaran (satu lokasi atau satu subyek)”. Terpancang artinya terfokus,

maksudnya dalam penelitian ini memfokuskan pada suatu masalah yang sudah ditetapkan sebelum peneliti terjun ke tempat penelitian. Disebut tunggal karena penelitian ini merupakan penataan secara rinci aspek-aspek tunggal. H.B Sutopo ( 2002: 42) mengungkapkan “aspek tunggal dapat berupa suatu lembaga, sekelompok manusia dan satu kelompok kebuda yaan atau masyarakat”. Aspek tunggal atau karakteristik dalam penelitian ini yaitu perilaku mahasiswa dalam keluarga single parent.