Teknik Pengumpulan Data
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengunpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah, wawancara dan dokumentasi.
1. Wawancara
Wawancara merupakan proses komunikasi dan interaksi, terutama antara peneliti dan orang atau kelompok yang diteliti. Menurut Moh Nazir (1983: 234), “wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara Tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan wawancara)”. Sedangkan menurut Moleong (2000: 135), “wawancara adalah percakapan yang dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewee ) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu”. Dari pengertian wawancara di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa wawancara merupakan teknik tanya jawab antara dua orang dimana kedudukannya sebagai peneliti dan yang diteliti guna memperoleh informasi atau data secara mendalam.
H.B Sutopo (2002, 58-59), mengungkapkan ada dua jenis teknik wawancara, yaitu wawancara terstruktur dan wawancara tidak terstruktur yang disebut wawancara mendalam (in-depth interviewing). Wawancara terstruktur merupakan jenis wawancara yang sering disebut sebagai wawancara terfokus. Dalam wawancara terstruktur, masalah ditentukan oleh peneliti sebelum wawancara dilakukan. Sedangkan wawancara tidak terstruktur atau mendalam dilakukan dengan pertanyaan yang bersifat “open ended” dan mengarah pada
kedalaman informasi, serta dilakukan dengan cara yang tidak secara formal terstruktur, guna menggali pandangan subyek yang diteliti tentang banyak hal yang sangat bermanfaat untuk menjadi dasar penggalian informasinya secara lebih jauh dan mendalam.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik wawancara tidak terstruktur atau wawancara mendalam. Di sini peneliti tidak tahu apa yang belum diketahuinya. Wawancara dilakukan dengan bebas dengan suasana informal dan pertanyaan tidak terstruktur namun tetap mengarah pada fokus masalah penelitian.
lxxiv lxxiv
permasalahan yang bersangkutan. Peneliti menerapkan teknik face to face sehingga peneliti dapat mengungkap secara langsung keterangan dari informan tanpa melalui perantara. Peneliti mencatat informasi yang diberikan oleh informan dan mendiskusikan yang belum jelas tanpa memberikan pengaruh terhadap informan mengenai jawaban yang diberikan. Dalam penelitian ini responden yang akan diwawancarai telah ditentukan sebelumnya, maka sebelum melakukan wawancara, peneliti meminta waktu terlebih dahulu, kapan dan di mana bisa melakukan wawancara. Dengan cara ini, maka suasana wawancara akan lebih baik, sehingga data yang diperoleh akan lebih lengkap dan valid.
2. Observasi Langsung
Observasi adalah mengamati kegiatan/ perilaku dan makna yang dilakukan orang lain. Menurut Black dan Dean (1992: 286) menyatakan
“observasi adalah mengamati (waching) dan mendengar (listening) perilaku seseorang selama beberapa waktu tanpa melakukan manipulasi/ pengendalian, serta mencatat penemuan yang memungkinkan/ memenuhi syarat untuk
digunakan ke dalam tingkat penafsiran analisis”. Kegiatan observasi dilaukan untuk memperoleh pemahaman mengenai proses dan tindakan suatu obyek yang diteliti yaitu manusia, tempat, dan situasi sosial. Sutopo, H. B (2002: 64)
mengatakan bahwa “teknik observasi digunakan untuk menggali data dari sumber data berupa peritiwa, tempat/ lokasi, benda dan rekaman gambar.”
Observasi dimaksudkan untuk memperoleh hasil wawancara, data yang didapat dari observasi meliputi penampilan fisik informan dan tingkah laku serta ekspresi subyek penelitian pada saat penelitian dilakukan. Dalam penelitian ini observasi akan dilakukan dengan cara formal dan nonformal untuk mengamati kejadian yang terjadi di kampus maupun di rumah/kost informan. Peneliti hanya mengamati jalannya kegiatan objek penelitian dengan menggunakan teknik perekaman dan pencatatan.
lxxv lxxv
3. Dokumentasi
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Menurut H.B Sutopo (2002: 54), “dokumen dan arsip merupakan bahan tertulis yang berkaitan
dengan suatu peristiwa atau aktivitas tertentu”. Teknik dokumenter dapat berupa arsip-arsip yang relevan serta benda fisik lainnya. Dokumen dalam penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data berdasarkan sumber-sumber yang berasal dari buku-buku, literatur dan laporan serta dokumen-dokumen lain yang berkaitan dengan penulisan sehingga sangat penting dalam penelitian kualitatif sebagai sumber data.