Kerangka Berpikir

C. Kerangka Berpikir

Pembelajaran merupakan proses berinteraksinya antara pendidik, peserta didik, dan lingkungan yang disertai dengan perubahan perilaku atau penambahan informasi. Dalam suatu pembelajaran, terdapat beberapa faktor yang memengaruhi keberhasilan pembelajaran tersebut, anatra lain: peserta didik (peserta didik), pendidik (guru), tujuan pembelajaran, materi, metode, media, dan evaluasi. Begitu pula dengan pembelajaran apresiasi drama, diperlukan beberapa komponen di atas agar pembelajaran berjalan dengan lancar sehingga peserta didik dapat memahami dan menguasai materi yang telah dipelajari.

Pembelajaran sastra khususnya drama harus ditekankan pada aspek apersiasi reseptif dan aspek apresiasi ekspresif. Aspek apresiasi reseptif ini antara lain melalui kegiatan peserta didik dalam mendengarkan (menyimak) dan menonton drama, membaca dan memerankan drama. Sementara itu, aspek apresiasi ekspresif dapat diwujudkan melalui kegiatan peserta didik dalam mengungkapkan pikiran, pendapat, gagasan, dan perasaan dalam bentuk lisan (berbicara) maupun tulis (menulis) tentang drama, seperti membuatkan teks drama yang sederhana, menyusun resensi teks drama, dan bermain drama.

Untuk memulai suatu pembelajaran pastinya memerlukan berbagai persiapan baik itu materi (bahan ajar), metode, teknik dan beberapa hal yang tercakup dalam suatu rancangan pelaksanaan pengajaran (RPP). Selain itu perlu pula skenario pembelajaran yanng menggambarkan seluruh kegiatan dalam pembelajaran tersebut. Perencanaan dan persiapan dalam suatu pembelajaran sangat penting agar apa yang sudah direncanakan untuk pembelajaran tersebut terlaksana dengan baik dan bisa lebih sistematis. Persiapan pembelajaran apresiasi

commit to user

pelaksanaan pembelajaran antara lain silabus mata pelajaran, dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disusun oleh guru. Adanya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), kurikulum yang sudah diterapkan di berbagai sekolah, guru dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif dalam mengajar, baik dari segi materi atau pun dari segi metode mengajar.

Belajar pada dasarnya merupakan suatu proses pemerolehan informasi dan pengembangan potensi yang dimiliki seseorang. Keberhasilan dalam pembelajaran berkaitan dengan peran dan upaya guru dan peserta didik yang menjalaninya. Keberhasilan guru dalam mengajar dapat dilihat dari penyampaian materi yang dilakukan oleh guru dengan menggunakan metode yang inovatif, penggunaan media yang sesuai, dan evaluasi proses dan hasil dilakukan guru untuk mengetahui pemahaman peserta didikterhadap pembelajaran apresiasi drama.

Pada pelakasanaan pembelajaran di kelas nantinya, peneliti akan menyoroti bagaimana pembelajaran berlangsung. Hal yang penting untuk diamati meliputi: (1) ketersedian sarana dan prasaran penunjang yang tersedia sebagai alat atau media dalam membantu dalam pelaksanaan pembelajaran, (2) kekreatifan dalam mengolah pembelajara sehingga dapat sesuai dengan tujuan yang diharapkan dan dapat tersampaiakan dengan baik kepada semua peserta didik serta relevansi antara Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan proses belajar mengajar selamam di kelas, (3) kendala-kendala yang dihadapi guru sebagai fasilitator, motivator, serta tugas utama guru lainnya, dan (4) kiat-kiat tertentu yang dilakukan guru untuk mengatasi kendala yang terdapat pada saat pembelajaran apresiasi drama berlangsung.

Mengenai kendala-kendala yang ada dalam pembelajaran apresiasi drama dapat lebih rinci dipilah apakah kendala berupa faktor intern yaitu guru dan sebagai pelaksana pembelajaran ataukah faktor ekstern yang dapat berupa sarana dan prasarana dalam pelaksanaan pembelajaran apresiasi drama. Berdasarkan temuan kendala dan hambatan tersebut nantinya dapat dijadikan dasar untuk mengetahui atau mencari beberapa upaya yang hendak dilakukan atau yang telah

commit to user

kedepannya (dalam pembelajaran selanjutnya) dapat diantisipasi dan diminimalisasi ketidakberhasilan pembelajaran tersebut.

Berdasarkan pada semua penjelasan dan paparan yang telah dijelaskan di atas, dan hasil penelitian yang diperoleh, nantinya akan ditarik sebuah kesimpulan mengenai pembelajaran apresiasi drama yang terjadi di SMA Negeri Karangpandan yang pada khususnya terjadi pada kelas XI. Oleh karena itu, peneliti berusaha untuk mengetahui bagaimana persiapan yang dilakukan sebelum melakukan pembelajaran, mengetahui sejauh mana pelaksanaan pembelajaran apresiasi drama yang akan diterapkan pada proses belajar mengajar, mengetahui pelaksanaan pementasa, dan mengetahui kendala-kendala yang dihadapi saat pembelajaran dilakukan, serta mengetahui upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala atau hambatan pembelajaran yang dihadapi di kelas. Berikut ini alur kerangka berpikir yang digunakan oleh peneliti.