Tenaga Kesehatan dengan Status Penugasan Khusus
2. Tenaga Kesehatan dengan Status Penugasan Khusus
a. Penugasan Khusus Tenaga Residen Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2013 tentang Penugasan Khusus
Tenaga Kesehatan menjelaskan bahwa penugasan khusus merupakan pendayagunaan secara khusus tenaga kesehatan dalam kurun waktu tertentu guna meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan pada fasilitas pelayanan kesehatan di daerah tertinggal, perbatasan, dan kepulauan (DTPK), daerah bermasalah kesehatan (DBK), serta rumah sakit kelas C dan Kelas D di kabupaten yang memerlukan pelayanan medik spesialistik. Jenis tenaga kesehatan yang diangkat dalam penugasan khusus adalah residen dan tenaga kesehatan dengan pendidikan Diploma III.
72 BAB III SDM KESEHATAN | KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Residen adalah dokter/dokter gigi yang sedang menempuh pendidikan dokter spesialis/dokter gigi spesialis. Residen dalam penugasan khusus terdiri dari residen senior dan residen pasca jenjang I. Residen senior ditugaskan antara tiga sampai dengan enam bulan. Residen pasca jenjang I ditugaskan selama enam bulan.
Berdasarkan data dari Biro Kepegawaian Kementerian Kesehatan, jumlah keberadaan aktif residen dalam penugasan khusus di kabupaten prioritas DTPK dan DBK di Indonesia tahun 2015 sebanyak 246 orang. Provinsi dengan jumlah keberadaan aktif residen terbanyak yaitu Riau dan Sulawesi Tenggara yaitu 17 orang, sedangkan provinsi yang tidak ada residen dalam penugasan khusus yaitu DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Bali, dan Sulawesi Barat.
Pada tahun 2015 telah diangkat 748 residen untuk penugasan khusus. Provinsi dengan pengangkatan dan penempatan residen terbanyak yaitu Sumatera Utara yaitu
61 orang. Provinsi yang tidak ada pengangkatan dan penempatan residen untuk penugasan khusus yaitu DKI Jakarta, DI Yogyakarta, dan Bali. Rincian lengkap mengenai jumlah pengangkatan dan keberadaan aktif tenaga residen di kabupaten prioritas DTPK dan DBK dapat dilihat di Lampiran 3.15.
b. Penugasan Khusus Dokter Peserta Internsip Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 299 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan
Program Internsip dan Penempatan Dokter Pasca Internsip menjelaskan bahwa internsip adalah proses pemantapan mutu profesi dokter untuk menerapkan kompetensi yang diperoleh selama pendidikan secara terintegrasi, komprehensif, mandiri, serta menggunakan pendekatan kedokteran keluarga, dalam rangka pemahiran dan penyelarasan antara hasil pendidikan dengan praktik di lapangan. Penempatan dokter program internsip di fasilitas pelayanan kesehatan perlu disinergikan dengan program pemerintah dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan.
Peserta program internsip adalah dokter yang baru lulus program studi pendidikan dokter berbasis kompetensi yang akan menjalankan praktik kedokteran dan/atau mengikuti pendidikan dokter spesialis. Dokter peserta program internsip harus memiliki STR untuk kewenangan internsip yang dikeluarkan oleh KKI dan Surat Izin Prakter (SIP) internsip yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas Kabupaten/Kota. STR untuk kewenangan internsip dan SIP internsip hanya berlaku selama menjalani internsip.
Program internsip terdiri dari program internsip ikatan dinas dan program internsip mandiri. Dokter peserta program internsip ikatan dinas ditempatkan selama satu tahun dan wajib melaksanakan tugas pasca internsip di fasilitas pelayanan kesehatan yang ditunjuk Kementerian Kesehatan.
KEMENTERIAN KESEHATAN RI | BAB III SDM KESEHATAN 73
GAMBAR 3.25 JUMLAH DOKTER PESERTA INTERNSIP TAHUN 2015
Sumber : Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan, Kemenkes RI, 2016
Pemberangkatan dokter peserta internsip dilakukan sebanyak empat kali dalam satu tahun. Pada tahun 2015, jumlah dokter peserta internsip yang diberangkatkan pada bulan Februari sebanyak 2.286 orang, bulan Mei sebanyak 2.158 orang, bulan Oktober sebanyak 378 orang, dan bulan November sebanyak 3.490 orang. Provinsi dengan jumlah dokter peserta internsip tertinggi yaitu Jawa Timur (1.253 orang) dan provinsi dengan jumlah dokter peserta internsip terendah yaitu Maluku Utara (45 orang). Rincian lengkap mengenai jumlah dokter peserta internsip tahun 2015 dapat dilihat di Lampiran 3.19.
c. Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Berbasis Tim (Team Based) Program penugasan khusus yang baru diluncurkan pada tahun 2015 adalah
penugasan khusus tenaga kesehatan berbasis tim (team based). Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Berbasis Tim (Team Based) dalam Mendukung Program Nusantara Sehat, penugasan khusus ini merupakan pendayagunaan secara khusus tenaga kesehatan