History PERBANDINGAN KABUPATENKOTA REGENCY MUNICIPALITY COMPARISON
Data Pokok Kabupaten Aceh Tamiang 2016 lxxxi
sejarah tentang Raja Tamiang yang bernama Pucook Sulooh.
Ketika masih bayi, ia ditemukan dalam rumpun bambu betong
istilah Tamiang adalah bulooh oleh seorang raja berjulukan
“Tamiang Pehok”. Menginjak dewasa,
Pucook Sulooh
dinobatkan menjadi
Raja Tamiang
bergelar Pucook
Sulooh Raja Te-Miyang, yang artinya seorang raja yang
ditemukan di rumpun rebong, tetapi tidak kena gatal atau
kebal gatal.
Menurut sumber lain, kata Tamiang berasal dari kata “Da
Miang”. Sejarah menunjukkan tentang
eksistensi wilayah
Tamiang melalui
prasasti Sriwijaya. Tak kurang pula
sastra tulis Cina karya Wee Pei Shih mencatat pula keberadaan
negeri Kan
Pei Chiang
Tamiang, atau
Tumihang dalam Kitab Negara Kertagama.
Daerah ini juga berjuluk Bumi Muda Sedia, sesuai dengan
nama Raja Muda Sedia yang memerintah wilayah ini selama
6 tahun 1330-1336. Raja ini mendapatkan cap Sikureung
dan hak Tumpang Gantung dari Sultan Aceh atas wilayah
Karang dan Kejuruan Muda kala itu. Selengkapnya, data-data
tentang
Kerajaan Tamiang
setidaknya termaktub dalam: Pucook Sulooh. When he is
baby, he found in betong bamboo cluster Tamiang
term is bulooh by a king
“Tamiang Pehok”. When he young, Pucook Sulooh been
nominated become Tamiang
King with the name Pucook Sulooh Te-Miyang King, that
mean is “a king who find in bamboo shoot cluster, but un-
itchiness .
According other source, Tamiang words came from
“Da Miang”. Histories show that existence of Tamiang
region show in Sriwijaya epigraphy.
In Chinese
literature by Wee Pei Shih creation, record the existence
of Kan Pei Chiang land Tamiang, or Tumihang in
Negara Kertagama Book. This region has been named
too as Bumi Muda Sedia, same with the name of Muda
Sedia King which lead this region during 6 year 1330-
1336. This king nominate as Sikureang and have tumpang
tindih right form Aceh Sultan for
Karang region
and Kejuruan Muda at the time.
The details, all data about Tamiang Kingdom record in :
lxxxii Main Data of Aceh Tamiang Regency, 2016
1. Prasasti Sriwijaya yang diterjemahkan oleh Prof.
Nilkanta Sastri dalam The Great
Tamralingga capable of Strong Action
in dangerous Battle Moh. Said, 1961:36.
2. Data kuno Tiongkok dalam buku Wee Pei Shih ditata
kembali oleh
I.V.Mills, 1937, halaman 24, tercatat
negeri Kan Pei Chiang Tamiang yang berjarak 5
kilometer 35 mil dari Diamond Point Posri.
3. Kerajaan Islam Tamiang dalam The Rushinuddins
Geographical Notices
1310 M. 4. Tercatat
sebagai Tumihang dalam syair 13
buku Nagara kertagama M.Yamin, 1946: 51.
5. Benda-benda peninggalan budaya yang terdapat pada
situs Tamiang Penemuan T. Yakob, Meer Muhr, serta
Sartono, dkk .
Berkaitan dengan data-data tersebut
dan ditambah
penelitian terhadap penemuan fosil sejarah, maka nama
Tamiang dipakai menjadi usulan bagi pemekaran status wilayah
Pembantu Bupati Aceh Timur Wilayah-III,
yang meliputi
1. Sriwijaya epigraphy
which translate by Prof. Nilkanta Sastri in The
Great Tamralingga
capable of
Strong Action
in dangerous
Battle Moh.
Said, 1961:36.
2. Old China data in Wee Pei Shih Book new
released by I.V.Mills, 1937, page 24, recorded
that Kan Pei Chiang Land Tamiang is 5
kilometer 35 mil from Diamond Point Posri.
3. Tamiang Moslem King- dom
in The
Rushinuddins Geographical
Notices 1310 M.
4. Recorded as Tumihang in 13 Nagara kertagama
rhyme book M.Yamin, 1946:51.
5. Archaeological remain at Tamiang site found by
T. Yakob, Meer Muhr, Sartono, and friends.
According with that data and add
by archaeologist
research about
historical fossil,
Tamiang words
nominated to used for new region in East Aceh Regent
assistance Division III, that include ex Tamiang region.
Data Pokok Kabupaten Aceh Tamiang 2016 lxxxiii
wilayah bekas Kewedanaan Tamiang.