{Ka-} + Red {ma-} + Red
108
menggunakan hukum sandi. Dalam wacana Hi
ḍimbahiḍimbî terdapat kata yang mengalami reduplikasi dengan pelekatan afiks
a- -an. Kata tersebut adalah awerutwerutan.
Kalimat :
Uminduhur ta ya rambutnyawyang awerutwerutan 3HRed94
Terjemahan : buatlah ke atas rambutnya dia yang merah berikal-ikal.
Awerut-werutan a- +werut + werut + -an ‘berikal-ikal, keriting’
Reduplikasi awerut-werutan termasuk pengulangan kata dasar atau
dwilingga. Kata werut merupakan nomina. Kata awerutweruan merupakan
nomina. Kata werut mempunyai arti keriting; berikal Mardiwarsito, 1981:677.
Kata awerut-werutan mempunyai arti keriting; berikal-ikalan. Kata
awerutwerutan menyatakan sesuatu seperti pada kata dasarnya. Jadi, awerutwerutan menyatakan berikal-ikalan rambutnya.
2. {Ka-} + Red
Bentuk ka- + Red mempunyai arti menyatakan membuat sesuatu seperti
pada kata dasarnya. Bentuk ka- + Red yang digabungkan dengan kata reduplikasi
prefiks ka- diletakkan di depan kata reduplikasi. Apabila kata reduplikasi berhuruf
vokal maka penggabungannya menggunakan hukum sandi. Dalam wacana Hi
ḍimbahiḍimbî terdapat kata yang mengalami reduplikasi dengan pelekatan afiks ka-.
Kalimat :
Salwir ing agawe kônêngunêng i rupanya 2HRed45
Terjemahan : segala apa-apa membuat rasa rindu akan wajahnya Kônêngunêng ka- + unêng + unêng
‘membuat rindu’
109
Kata reduplikasi kônêngunêng termasuk ke dalam dwilingga yaitu
pengulangan kata dasar. Vokal a dalam prefiks ka- digabungkan dengan vokal
u dalam kata unêng berubah menjadi vokal ô karena terjadi morfofonemis atau sandi. Kata
unêng merupakan ajektiva. Kônêngunêng merupakan verba. Kata unêngunêng mempunyai arti sangat rindu. Secara leksikal kata kônêngunêng
mempunyai arti membuat rindu Mardiwarsito, 1981:638. Kata kônêngunêng
menyatakan menimbulkan; membuat seperti kata dasarnya. Jadi, kônêngunêng
menyatakan membuat rasa rindu.
3. {ma-} + Red
Bentuk ma- + Red mempunyai arti menyatakan objek tindakan tidak tentu,
melakukan sesuatu dengan intensif atau sebaliknya atau dengan santai. Bentuk ma- + Reduplikasi juga mempunyai arti tindakan berulang-ulang atau interatif
atau frekuentif. Bentuk ma- yang digabungkan dengan kata reduplikasi diletakkan
di depan kata dasar. Apabila kata dasar reduplikasi berhuruf awal vokal maka penggabungannya dengan menggunakan hukum sandi.
Dalam wacana Hi
ḍimbahiḍimbî terdapat kata yang mengalami reduplikasi yang bergabung dengan awalan
ma- Kalimat
: mangên-angên
ta nghel ning wwang sânak nira 1HRed20 Terjemahan : mengingat-ingat usahanya
Mangên-angên ma- + angên + angên ‘mengingat-ingat’
Reduplikasi mangên-angên merupakan termasuk dwilingga yaitu
pengulangan kata dasar. Kata angên merupakan verba. Kata mangên-angên
merupakan verba transitif. Kata angên-angên mempunyai arti pikiran, inti hati,
110
atau hati nurani. Kata mangên-angên mempunyai arti memikir-mikir, berpikir
dalam hati, membayangkan, selalu mengingat-ingat, atau mengingat-ingat akan. Kata
mangên-angên menyatakan perbuatan yang dilakukan dengan intensif atau sebaliknya, dengan santai. Jadi,
mangên-angên menyatakan mengingat-ingat sesuatu hal dengan santai.
4. {Mangkana} + Red