Lampiran 6 DESKRIPSI PENELITIAN
Judul : Perbandingan Kadar Fraksi Lipid Pada Perokok Aktif dan Bukan Perokok di Universitas Muslim Indonesia
1. Latar Belakang
Merokok merupakan salah satu yang sulit dipecahkan pada masyarakat bahkan sudah menjadi masalah nasional dan internasional. Hal ini menjadi sulit, karena
berkaitan dengan banyak faktor yang saling berkaitan pada perokok. Ditinjau dari segi kesehatan, merokok harus dihentikan sebagai usaha pencegahan sedini mungkin
efek negatifnya terhadap kesehatan. Menurut ahli Organisasi Kesehatan Sedunia World Health Organitation WHO, kebiasaan merokok telah terbukti menimbulkan
berbagai jenis penyakit pada organ tubuh, seperti penyakit jantung coroner, kanker paru-paru dan lain-lain. Kebiasaan merokok merupakan penyebab kematian 10
penduduk dunia. Perokok aktif adalah seseorang yang memiliki kebiasaan merokok satu batang
atau lebih dalam setiap harinya. Perokok pasif seseorang yang tidak memiliki kebiasaan merokok, namun terpaksa harus menghisap asap rokok yang dihembuskan
oleh orang lain yang kebetulan ada didekatnya. Kebiasaan merokok pada usia produktif meningkat pesat. Hal ini dipengaruhi oleh banyak factor dari keluarga atau
lingkungan. Kebanyakan alasan yang diberikan adalah ketagihan, rasa bosan, rasa ingin tahu, kebebasan individu, takut akan penolakan, ketenangan pribadi, kurang
24
percaya diri. Pecandu rokok mengetahui akibat negatif yang ditimbulkan oleh racun rokok namun sulit untuk menghentikan.
HDL High Density Lipoprotein merupakan lipoprotein yang paling banyak mengandung protein dibandingkan dengan lipoprotein yang lain, oleh karenanya
densitasnya paling tinggi. Lipoprotein ini berasal dari hasil sintesa di dalam hati. HDL High Density Lipoprotein disebut sebagai lemak yang baik karena berfungsi
membersihkan kelebihan kolesterol dari dalam pembuluh darah dan dibawa kembali ke hati untuk selanjutnya dibuang ke dalam kandung empedu sebagai asam cairan
empedu. Kekurangan HDL High Density Lipoprotein dalam tubuh dapat menyebabkan penyakit jantung coroner dan penyakit paru. Hal ini disebabkan karena
kelebihan kolesterol dalam pembuluh darah tidak terangkut sempurna sehingga terjadi penyumbatan pembuluh darah tidak terangkut sempurna sehingga terjadi
penyumbatan pembuluh darah dan berakibat meningkatkan tekanan dalam pembuluh darah serta menghambat pasokan oksigen ke jantung. Salah satu penyebab penurunan
kadar HDL High Density Lipoprotein dalam tubuh adalah rokok, karena nikotin yang terkandung dalam asap rokok akan merangsang hormon adrenalin yang
akibatnya akan mengganggu metabolisme lemak dimana menyebabkan kadar HDL dalam tubuh menurun. Banyak penyakit telah terbukti akibat merokok, baik langsung
maupun tidak langsung. Bagi masyarakat awam, merokok sudah jelas bisa merusak paru-paru karena asap yang dihirup langsung masuk paru-paru. Namun banyak juga
orang tidak tahu bahwa rokok ternyata juga bisa meningkatkan kadar kolesterol dan detak jantung dalam tubuh manusia.
25
Zat-zat kimia yang terkandung dalam rokok, terutama nikotin, dapat menurunkan kadar kolesteral baik yaitu HDL High Density Lipoprotein dan
meningkatkan kadar kolesterol buruk yaitu LDL Low Density Lipoprotein dalam darah. Merokok juga dapat menyebabkan gangguan metabolism lemak. Pada orang
merokok, ditemukan kadar HDL High Density Lipoprotein kolesterolnya rendah, itu artinya, pembentukan kolesterol baik yang bertugas membawa lemak dari jaringan ke
hati menjadi terganggu. Sementara kebalikannya justru terjadi peningkatan pada kadar LDL kolesterolnya. Beberapa penelitian
case control yang dilakukan oleh J
Ismail, dkk tahun 2003 pada laki-laki dan wanita umur 15-45 tahun di kawasan Asia Selatan menyebutkan bahwa perokok aktif mempunyai resikko 3,82 kali lebih besar
untuk menderita myocard infac
OR= 3,82, 95 Cl 1,47-9,94. Bahwa meskipun kadar kolesterol normal, resiko terserang penyakit jantung koroner akan masih ada
jika kadar HDL High Density Lipoproteinnya rendah. Seperti halnya LDL Low Density Lipoprotein kolesterol, gaya hidup juga berpengaruh pada kadar kolesterol
HDL High Density Lipoprotein dalam darah disamping factor-faktor lainnya yang mempengaruhi, salah satunya pada perokok.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, peneliti ingin mengetahui kadar Lipid pada perokok aktif dan perokok pasif yang terjadi pada Mahasiswa di Universitas
Muslim Indonesia.
2. Tujuan Penelitian Tujuan Umum