Perkiraan c MODEL PENGEMBANGAN BUDIDAYA RUMPUT LAUT Eucheuma Cottonii DI KECAMATAN BUMIRAYA KABUPATEN MOROWALI | Widyasari | JSTT 6961 23245 1 PB

Erviana Laili Widyasari, dkk. Model Pengembangan Budidaya Rumput Laut Eucheuma cottonii …………………65 METODE Penelitian dilaksanakan di Desa Bahonsuai Kecamatan Bumi Raya, Kabupaten Morowali, Propinsi Sulawesi Tengah. Penelitian dilaksanakan pada bulan September sd November 2014. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rumput laut jenis Eucheuma cottonii yang di peroleh dari perairan sekitar lokasi penelitian. Selanjutnya alat-alat yang digunakan untuk membantu pelaksanaan penelitian adalah tali ris dari bahan nilon, tali raffia, jangkar, timbangan, perahu serta alat-alat pengukur parameter fisika, kimia dan biologi perairan. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode pendekatan permodelan sistem yang didasarkan pada analisis produksi rumput laut, analisis finansial dan analisis kebijakan pengembangan budidaya rumput laut melalui Analitical hierarchi process AHP. Produksi rumput laut dianalisis dengan menggunakan multivariat melalui teknik analisis regresi berganda. Analisis ini dimaksudkan untuk mengetahui faktor - faktor yang mempengaruhi fluktuasi produksi rumput laut baik secara simultan maupun secara parsial berdasarkan besarnya nilai koefisien determinasi R 2 . Selanjutnya dari analisis ini akan diketahui seberapa besar pengaruh dari faktor-faktor produksi sebagai variabel independent terhadap besarnya produksi rumput laut sebagai variabel independent. Selain itu, dari analisis ini juga diketahui seberapa erat keterkaitan antara variabel independent dengan variebel dependent dengan melihat nilai koefisien korelasi keduanya r. Model matematik dari regresi linear berganda yang digunakan adalah: Y=b +b 1 X 1 +b 2 X 2 +b 3 X 3 +..bX n +e……… 1 Dimana: Y= nilai produksi rumput laut Kg; b = nilai titik potong intersept; X 1 = berat bibit rumput laut yang ditanam g; X 2 = jarak tanam bibit rumput laut cm; X 3 = kedalaman tanam cm; X 4 = banyaknya bentangan tali unit; e = kesalahan penganggu stokastik Analisis Finansial Dalam menilai kelayakan finansial digunakan 5 lima kriteria investasi yang penting, yaitu Perkiraan Cash Flow, Net Present Value NPV, Net Benefit - Cost Ratio,Internal Rate of Return IRR, Payback Period, dan Analisis Sensitivitas Pasar.

a. Perkiraan c

ash flow Usaha perhitungan laba rugi setiap unit usaha budidaya rumput laut bertujuan untuk mengetahui kecenderungan peningkatan atau pengurangan keuntungan yang diperoleh untuk setiap tahun. Perhitungan ini didasarkan pada beberapa variabel ekonomi, yaitu produksi, jenis biaya biaya tetap dan tidak tetap yang pada akhirnya akan diperoleh laba bersih setelah dikeluarkan PPH dan PPN sesuai dengan ketentuan yang berlaku. b. Net present value NPV NPV menyatakan nilai bersih investasi saat ini yang diperoleh dari selisih antara nilai investasi sekarang dengan nilai sekarang penerimaan kas bersih dimasa yang akan datang, setelah memperhitungkan discount factor. Suatu usaha dapat dinyatakan bermanfaat untuk dilaksanakan bila NPV  0. Jika NPV = 0 berarti usaha dapat mengembalikan sebesar opportunity cost of capital. Jika NPV 0, maka usaha ditolak atau usaha tidak dapat dilaksanakan, berarti ada penggunaan lain yang lebih menguntungkan untuk sumber- sumber yang diperlukan usaha Kadariah et al. 1999. Rumus untuk menghitung NPV adalah: ......................... 2      n t t t t i C B NPV 1 1 66 Jurnal Sains dan Teknologi Tadulako, Volume 5 Nomor 1, Januari 2016 hlm 63-71 ISSN: 2089-8630 Keterangan : B t = Benefitdari suatu usaha pada tahun ke-t; C t = Biaya dari usaha pada tahun ke-t; n= Umur teknik usaha; i= Tingkat suku bunga yang berlaku. Kriteria kelayakannya adalah: Jika nilai NPV = 0 berarti investasi layak untuk dilaksanakan dan Jika nilai NPV 0 maka investasi rugi atau tidak layak untuk dilaksanakan. c. Internal rate of return IRR IRR menunjukkan tingkat bunga pada saat jumlah penerimaan sama dengan jumlah pengeluaran atau tingkat suku bunga yang menghasilkan NPV = 0. Jika nilai IRR lebih besar dari tingkat suku bunga yang berlaku maka suatu usaha dapat dilaksanakan dan sebaliknya usaha tidak dapat dilaksanakan jika nilai lRR lebih kecil dari tingkat suku bunga. IRR dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:             P D N D PVN PVP PVP P D IRR f f f ………. 3 Keterangan: D f P=Discount factor yang menghasilkan present value positif; D f N=Discount factor yang menghasilkan present value negatif; PVP=Present value positif PVN= Present value negatif. Kriteria kelayakannya adalah: Jika nilai IRRi, maka investasi layak untuk dilaksanakan dan Jika nilai IRRi, maka investasi tidak layak untuk dilaksanakan. d. Net benefit cost ratio Net BC Net BC merupakan perbandingan antara total present value dari keuntungan bersih dalam tahun dengan Bt-Ct, positif sebagai pembilang terhadap total present value dari biaya bersih dalam tahun dengan Bt-Ct negatif sebagai penyebut. Jika nilai BC -ratio 1 berarti usaha dapat dilaksanakan, sebaliknya kalau nilai BC 1 berarti usaha tidak dapat dilaksanakan, dan jika BC = 1 maka keputusan usaha dilaksanakan atau tidak, bergantung pada investor Kadariah et al.,1999. BC dapat dihitung dengan rumus: … 4 Kriteria: Jika nilai BC 1, berarti investasi layak untuk dilaksanakan Jika nilai BC 1, maka investasi tidak layak untuk, dilaksanakan dan Jika nilai BC = 1, maka keputusan pelaksanaan tergantung pada investor.

e. Profitabiliy ratio PR