Klasifikasi Beban Operasional Perencanaan Beban Operasional

BAB III ANALISA DAN EVALUASI

A. Klasifikasi Beban Operasional

Beban operasional yang terjadi dalam kegiatan operasi pada PT PLN Persero UPT Medan terbagi atas : 1. Beban Operasional Beban operasional pada PT PLN Persero UPT Medan terdiri dari : a. Beban Pemeliharaan, berupa : 1. Beban Pemakaian Material 2. Beban Jasa Borongan b. Beban Kepegawaian, berupa : 1. Beban Pegawai 2. Beban Pegawai Lainnya 3. Beban Cuti dan Lainnya c. Beban Penyusutan Aktiva Tetap d. Beban Administrasi e. Beban Lain-lain 2. Beban Di Luar Operasional Beban di luar operasional pada PT PLN Persero UPT Medan terdiri dari : a. Beban Tunjangan Kesehatan Pensiun b. Beban Lain-lain Universitas Sumatera Utara

B. Perencanaan Beban Operasional

Perencanaan merupakan langkah awal perusahaan yang akan menentukan tujuan perusahaan, berupa target atau hasil yang terukur dalam jangka pendek maupun jangka panjang yang dipakai sebagai dasar untuk mengendalikan kegiatan perusahaan. M. Nafarin 2000 : 3 mengartikan “Perencanaan sebagai tindakan yang dibuat berdasarkan fakta dan asumsi mengenai gambaran kegiatan yang dilakukan pada waktu mendatang dalam mencapai tujuan yang diinginkan”. Selanjutnya R. A Supriono 2002 : 7 mengatakan bahwa “Perencanaan adalah proses untuk menentukan tujuan organisasi yang akan dicapai perusahaan. Perencanaan ini dapat disusun jangka pendek, jangka panjang, dan akan dipakai sebagai dasar untuk mengendalikan kegiatan-kegiatan perusahaan”. Sedangkan menurut William Carter K dan Milton F. Usry 2004 : 37, Perencanaan adalah proses untuk menentukan tujuan organisasi yang akan dicapai perusahaan dan mengatur strategi yang akan dilaksanakan dengan menggunakan sumber daya yang ada. Perencanaan ini dapat disusun untuk jangka pendek dan jangka panjang dan akan dipakai sebagai dasar untuk mengendalikan kegiatan perusahaan. Dengan disusunnya perencanaan, maka manfaat yang akan diperoleh perusahaan adalah : 1. Perencanaan dapat menetapkan kegiatan di masa yang akan datang dengan membandingkannya dengan masa yang lalu. Universitas Sumatera Utara 2. Perencanaan dapat mengendalikan organisasi setiap waktu. 3. Perencanaan dapat mengatasi problem yang dihadapi dengan sebaik-baiknya. 4. Perencanaan dapat memungkinkan manajer memahami keseluruhan gambaran operasi yang lebih jauh lagi. 5. Perencanaan dapat membantu penempatan tanggung jawab lebih lanjut. Perencanaan beban operasional sangat penting dalam suatu perusahaan sebab beban operasional merupakan salah satu elemen yang penting dalam pembentukan laba perusahaan. Selain itu, perencanaan beban operasional merupakan proses penetapan peran dalam usaha pencapaian sasaran perusahaan yang menunjukkan rencana perusahaan untuk masa yang akan datang yang harus dicapainya. Dalam merencanakan beban operasional perlu memperhatikan faktor-faktor berikut ini : a. Pengetahuan tentang tujuan dan kebijaksanaan umum perusahaan. b. Informasi mengenai data-data tahun yang lalu. c. Kemungkinan perkembangan kondisi ekonomi. d. Pengetahuan tentang teknik, strategi pesaing dan gerak-gerak pesaing. e. Kemungkinan adanya perubahan kebijaksanaan pemerintah. f. Penelitian untuk pengembangan perusahaan. Anggaran merupakan penjabaran dari fungsi perencanaan yang akan memberikan manajemen proyeksi yang dapat dipercaya mengenai hasil-hasil dari rencana yang dilaksanakan. Seluruh beban operasional yang terjadi dalam Universitas Sumatera Utara pelaksanaan kegiatan operasional dihadapkan dengan anggaran untuk mengetahui penyimpangan biaya yang telah terjadi dan harus dianalisa sebab akibatnya dan diambil tindakan perbaikan dengan tujuan untuk meminimalisir beban-beban yang dapat merugikan perusahaan. Pada dasarnya anggaran disusun melalui analisa yang cermat dan teliti berdasarkan data periode tahun yang lalu, sehingga mencerminkan tindakan terperinci untuk digunakan sebagai pedoman dalam menjalankan kegiatan perusahaan di masa mendatang dan juga sebagai dasar untuk melakukan penilaian. Untuk menyusun suatu anggaran sebagai suatu alat perencanaan, maka anggaran tersebut harus realistis, fleksibel, dan kontinu. Realistis berarti tidak terlalu optimis maupun pesimis berdasarkan kenyataan yang ada. Fleksibel memiliki peluang untuk disesuaikan dengan keadaan yang mungkin berubah. Sedangkan kontinu dapat berarti dilaksanakan secara terus-menerus dan bukan kegiatan yang insidental. Dalam menyusun anggaran, perusahaan harus yakin akan kemampuannya mengendalikan berbagai relevan variabel untuk mencapai tujuan, mampu melaksanakan sistem manajemen ilmiah, mampu berkomunikasi secara efektif dan dapat memberikan motivasi kepada anggaran serta mendorong adanya sikap partisipasi. Pada dasarnya yang berwenang dan bertanggung jawab atas penetapan atau pelaksanaan beban operasional adalah pimpinan tertinggi suatu perusahaan itu sendiri. Namun dalam hal ini penyusunan anggaran tidak dilakukan sendiri, pimpinan dapat mendelegasikannya kepada bawahan yang berkompeten. Tetapi pada dasarnya Universitas Sumatera Utara pimpinan tetap harus mengawasi dan membimbing bawahannya dalam menetapkan beban operasional tersebut.

C. Perencanaan Beban Operasional Perusahaan