Perencanaan Dan Pengawasan Beban Operasional Pada Pt PLN (Persero) UPT Medan

(1)

TUGAS AKHIR

PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BEBAN OPERASIONAL PADA PT.PLN (PERSERO)

UPT MEDAN

Oleh :

ARI GUNAWAN 112102159

PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2014


(2)

(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN

PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR

NAMA : ARI GUNAWAN

NIM : 112102159

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI

JUDUL TUGAS AKHIR : PERENCANAAN DAN PENGAWASAN

BEBAN OPERASIONAL PADA PT PLN (PERSERO) UPT MEDAN

Medan, 2014

(ARI GUNAWAN) NIM. 112102159


(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, dimana atas rahmat, karunia dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul “Perencanaan dan Pengawasaan Biaya Operasional Pada PT PLN (Persero) UPT Medan” ini dengan baik, sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada Program Diploma III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Sumatera Utara.

Dalam penulisan tugas akhir ini penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan baik ditinjau dari segi materi maupun dari tata bahasa. Meskipun demikian, besar harapan penulis semoga penyusunan tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis lain sebagai bahan perbandingan, lembaga pendidikan, dan pihak-pihak lain yang membutuhkan.

Penulis banyak mendapatkan bantuan baik moril maupun materil dari berbagai pihak dalam penulisan tugas akhir ini. Pada kesempatan ini dengan tulus dan ikhlas penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak, CA selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA selaku Ketua Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dan selaku dosen pembimbing tugas akhir saya yang telah meluangkan waktu dan pikirannya untuk membimbing penulis dalam penyelesaian tugas akhir ini.

3. Bapak Drs. Chairul Nazwar,M.Si, AK selaku Sekretaris Program Studi Diploma III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. 4. Kepada semua dosen dan staf pegawai Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Sumatera Utara yang telah banyak membantu penulis selama menjalani masa perkuliahan.


(5)

5. Bapak Pimpinan PT PLN (Persero) UPT Medan yang telah memberikan izin kepada penulis untuk mengadakan riset dalam rangka penyelesaian tugas akhir.

6. Seluruh staf PT PLN (Persero) UPT Medan yang sudah banyak membantu penulis dalam mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam tugas akhir ini.

7. Ibunda Lely Chairani serta yang telah setia, sabar dan tulus mendidik dan membesarkan penulis, terima kasih atas do’a, pengorbanan, pengertian dan kasih sayang yang tak terhingga serta dukungan baik moril maupun materil yang tidak akan mungkin dapat terbalas, hanya tugas akhir ini yang dapat penulis persembahkan sebagai persembahkan sebagai awal dari keberhasilan penulis di masa mendatang. Aamiin...

8. Kepada Kakak tercinta Wulandari dan Adik tersayang Anggi Yuda yang telah memberikan doa dan semangat dalam menyelesaikan tugas akhir ini. 9. Kepada sahabat-sahabat penulis yang telah memberikan bantuan dan

dukungan kepada penulis dalam penulisan tugas akhir ini khususnya Adrian, Arief, Prodheo, Rafiqah, Lusiani, Era, Rosa, Nadhira, Titin dan seluruh teman-teman khususnya stambuk 2011 yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu. Terima Kasih atas persahabatan yang tidak akan pernah penulis bisa lupakan.

Semoga Allah SWT yang dapat membalas semua kebaikan yang penulis dapatkan baik pada waktu mengalami kesulitan maupun rintangan berupa amal dan pahala di akhirat kelak. Penulis menyadari bahwa dalam penyajian tugas akhir


(6)

ini masih banyak terdapat kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi perbaikan-perbaikan dimasa yang akan datang.

Medan, Juli 2014 Penulis

Ari Gunawan 112102159


(7)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

BAB I : PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 5

D. Rencana Penulisan ... 6

1. Jadwal Penelitian ... 6

2. Rencana Isi ... 7

BAB II : PT PLN (PERSERO) UPT MEDAN ... 9

A. Sejarah Ringkas ……… ... 9

1. Visi dan Misi PT. PLN (Persero) UPT Medan ... 10

2. Makna Logo PLN ... 11

B. Struktur Organisasi ... 13

C. Job Description ... 14

D. Jaringan Usaha... 24

E. Kinerja Usaha Terkini ... 24

F . Rencana Usaha ... 25

BAB III : PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BIAYA OPERASIONAL PADA PT PLN (PERSERO) UPT MEDAN ... 26

A. Klasifikasi Beban Operasional ... 26

B. Perencanaan Beban Operasional ... 26

C. Perencanaan Beban Operasional Perusahaan ... 30

D. Pengawasan Beban Operasional ... 31

E. Pengawasan Beban Operasional Perusahaan ... 33

F. Penyimpangan Beban Operasional ... 34

G. Penyimpangan Beban Operasional Perusahaan ... . 35

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN ... 37

A. Kesimpulan ... 37

B. Saran ... 38

DAFTAR PUSTAKA ... 39

LAMPIRAN ... 40


(8)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman I.1 Jadwal Penelitian dan Penyusunan Tugas Akhir ... 6


(9)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman II.1 Logo PT. PLN (Persero) ... 11


(10)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam menjalankan aktivitasnya, setiap perusahaan memiliki tujuan dan sasaran yang hendak dicapai. Tujuan perusahaan bukan hanya untuk memperoleh laba maksimal dengan pengorbanan tertentu untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan namun lebih mengedepankan untuk memaksimalkan nilai perusahaan.

Masalah yang sering dihadapi oleh perusahaan adalah bagaimana perusahaan dapat beroperasi seefisien mungkin, sehingga dapat mencapai keuntungan yang maksimal. Oleh karena itu,untuk mencaapi tujuan tersebut maka diperlukan perencanaan dan pengawasan yang baik. Perencanaan dan pengawasan tersebut harus disusun secara teliti, penuh pertimbangan, serta disesuaikan dengan kondisi dan perkembangan perusahaan pada saat itu.

Perencanaan dan pengawasan kegiatan yang dilaksanakan suatau perusahaan harus memadai dengan besarnya perusahaan tersebut. Kegiatan-kegiatan dalam perusahaan semacam ini merupakan Kegiatan-kegiatan yang saling berkaitan antara satu dengan yang lain. Sehingga rencana kegiatan yang satu akan selaras dengan yang lainnya. Kegagalan pelaksanaan salah satu kegiatan akan mempunyai akibat terhadap kegiatan yang lain dalam suatu bagian, atau bahkan dengan bagian lain yang ada di perusahaan itu.

Dari pernyataan di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa sebelum perusahaan melakukan operasinya, pimpinan perusahaan tersebut harus


(11)

terlebih dahulu merumuskan kegiatan-kegiatan apa yang akan dilakukan dan hasil apa yang akan dicapai di masa yang akan datang, serta bagaimana melaksanakannya. Sehingga dengan adanya rencana tersebut, maka aktivitas akan dapat terlaksana dengan baik. Dengan demikian, perencanaan dan pengawasan pelaksanaan kegiatan dalam perusahaan harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

Perencanaan disusun sebagai dasar berdasarkan atas pelaksanaan kegiatan perusahaan. Perencanaan meliputi tindakan memilih dan menghubungkan fakta-fakta masa lalu dengan prakiraan masa lalu dengan kejadian yang akan terjadi di masa mendatang untuk merumuskan aktivitas yang akan dilakukan pada periode perencanaan yang dimaksud yang dianggap perlu untuk untuk mencapai hasil yang dinginkan.

Perencanaan dianggap sebagai suatu kumpulan keputusan yang mencakup hal-hal yang berhubungan dengan keadaan di masa yang akan datang. Oleh karena itu, perencanaan harus mempunyai kemampuan melakukan pilihan-pilihan terbaik yang dapat dilaksanakan untuk menghindari kegagalan.

Perencanaan selalu diikuti dengan pengawasan. Pengawasan berarti mendeterminasi apa yang telah dilaksanakan dengan maksud mengevaluasi prestasi kerja, apakah dapat ditemukan efesiensi atau apakah para manager pelaksana telah bekerja dengan baik dalam mengelola perusahaan serta menerapkan tindakan-tindakan korektif sehingga hasil pekerjaan sesuai dengan rencana. Pengawasan juga dimaksudkan untuk menilai sampai sejauh


(12)

mana prinsip efisiensi telah tercapai dalam melaksanakan kegiatan serta meningkatkan produktivitas dan efisiensi kerja. Dengan demikian, tujuan pengawasan bukanlah mencari kesalahan, akan tetapi mencegah dan memperbaiki kesalahan, sehingga menjamin tercapainya tujuan-tujuan perusahaan.

Cara yang dilakukan dalam pengawasan yaitu membandingkan segala sesuatu yang telah dijalankan dengan standard atau rencananya, serta melakukan perbaikan-perbaikan bilamana terjadinya penyimpangan. Jadi, dengan pengawasan dapat mengukur seberapa jauh hasil yang telah dicapai sesuai dengan apa yang direncanakan.

Pada PT. PLN (Persero) UPT Medan, untuk melaksanakan kegiatan operasionalnya terlebih dahulu melakukan perencanaan terhadap beban yang mungkin terjadi di lapangan yang ditujukan pada masing-masing bagian yang akan menggunakan beban tersebut. Perencanaan ini dimulai dengan mengambil keputusan apa yang disajikan dan dibutuhkan oleh tiap bagian dalam perusahaan yang dilakukan dengan mengumpulkan data-data perusahaan mengenai situasi dan kondisi di masa yang akan datang dengan melihat hasil operasional tahun lalu.

Pengawasan terhadap beban operasional diperlukan agar perencanaan yang telah disusun dan dijalankan oleh tiap-tiap bagian perusahaan pada PT. PLN (Persero) UPT Medan sesuai dengan yang diharapkan, serta dapat membandingkan kegiatan operasional dan prestasi yang dicapai dengan


(13)

rencana yang telah ditetapkan apakah dapat ditemukan efisiensi beban operasional dan kinerja perusahaan.

Perencanaan dan pengawasan diperlukan untuk mengetahui apakah terjadi penyimpangan pada PT PLN ( Persero ) UPT Medan. Analisa terhadap penyimpangan harus dilakukan, karena tidak ada gunanya mengetahui adanya suatu keadaan yang kurang baik tanpa melakukan tindakan perbaikan terhadap keadaan tersebut. Namun demikian, hal-hal yang telah sesuai dengan anggaran juga harus tetap diwaspadai terhadap adanya kemungkinan kesesuaian yang disengaja untuk menutupi kesalahan yang sebenarnya terjadi.

PT PLN (Persero) UPT Medan menggunakan anggaran dimana pada awal periode ditentukan jenis anggaran beban operasional untuk setiap jenis beban yang kemudian didistribusikan untuk setiap jenis bagian yang fungsional. Dalam hal ini, PT PLN (Persero) UPT Medan melakukan pengawasan melalui prosedur serta catatan yang berkaitan dengan pengamanan harta kekayaan dan catatan-catatan finansial lainnya. Kadang kala terjadi selisih atau salah pencatatan transaksi yang menyebabkan terjadinya penyimpangan beban operasional.

Bertitik tolak dari uraian diatas nyatalah terlihat betapa pentingnya perencanaan dan pengawasan dalam suatu perusahaan. Hal ini mendorong penulis tertarik untuk memilih topik tugas akhir dengan judul “PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BEBAN OPERASIONAL PADA PT. PLN (PERSERO) UPT MEDAN”


(14)

B. Perumusan Masalah

Sebelum diadakan analisa terhadap data-data yang diperoleh melalui perosedur-prosedur ilmiah agar menghasilkan pembahasan yang lebih fokus, terarah, dan sistematis sesuai dengan judul tugas akhir ini, maka terlebih dahulu akan dirumuskan masalah yang akan dibahas dalam tugas akhir ini, yaitu : “Apakah penyusunan perencanaan dan pengawasan beban operasional yang dilakukan PT PLN ( Persero ) UPT Medan berjalan dengan baik dan efisien ?”

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan penelitian bagi penulis :

a. Untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai perencanaan dan pengawasan beban operasional yang diterapkan pada perusahaan.

b. Untuk mengetahui apakah perencanaan dan pengawasan yang dilakukan dapat meningkatkan efisiensi perusahaan.

c. Untuk mengetahui apakah perencanaan dan pengawasan telah dilakukan dengan efektif pada perusahaan.

d. Untuk mengetahui tindakan-tindakan yang diambil perusahaan untuk menanggulangi masalah yang timbul dalam kegiatan operasi perusahaan.

Manfaat penelitian bagi penulis :

a. Bagi penulis dapat menambah pengetahuan tentang perusahaan dan aktivitasnya secara kongkret.

b. Bagi Perusahaan dapat digunakan bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan untuk perencanaan serta pengawasan terhadap beban operasional


(15)

perusahaan pada masa yang akan datang sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan guna mendukung kemajuan perusahaan.

c. Bagi Pembaca dapat berguna sebagai bahan pembanding dan informasi bagi pihak lain yang berkepentingan dalam melakukan penelitian pada masa yang akan datang.

D. Rencana Penulisan 1. Jadwal Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT PLN (Persero) UPT Medan Tabel I.1

Jadwal Penelitian dan Penyusunan Tugas Akhir

NO KEGIATAN

JUNI 2014

JULI 2014 I II III IV I 1 Pengesahan Tugas Akhir

2 Pengajuan Judul 3 Permohonan Izin Riset

4 Pengajuan Dosen Pembimbing 5 Pengumpulan Data

6 Penyusunan Tugas Akhir 7 Bimbingan Tugas Akhir 8 Penyelesaian Tugas Akhir


(16)

Rencana isi terdiri dari 4 bab yaitu pendahuluan, PT PLN (Persero) UPT Medan, perencanaan dan pengawasan biaya operasional pada PT PLN (Persero) UPT Medan, dan kesimpulan dan saran di mana satu sama lain saling berkaitan.

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini penulis akan menguraikan mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, rencana penulisan yang terdiri dari jadwal penelitian dan rencana isi.

BAB II : PT. PLN (PERSERO) UPT MEDAN

Pada bab ini penulis akan menguraikan sejarah ringkas, struktur organisasi, job description, jaringan usaha, kinerja usaha terkini, dan rencana usaha.

BAB III : PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BEBAN

OPERASIONAL PADA PT PLN (PERSERO) UPT MEDAN

Pada bab ini penulis akan mencoba untuk menganalisa klasifikasi beban operasional, perencanaan beban operasional, perencanaan beban operasional perusahaan, pengawasan beban operasional, pengawasan beban operasional perusahaan, penyimpangan beban operasional, dan penyimpangan beban operasional perusahaan.


(17)

Pada bab ini, penulis mencoba menyimpulkan hasil penelitian yang didapat dengan menganalisa data yang tersedia serta memberikan saran yang dianggap penting untuk perbaikan dimasa yang akan datang bagi perusahaan.


(18)

BAB II

PT PLN ( PERSERO ) UPT MEDAN

A. Sejarah Ringkas

Proses restrukturisasi pengusahaan tenaga listrik di Indonesia masih terus berjalan. Salah satunya adalah dengan penyiapan PT PLN (Persero) Penyaluran dan Pengatur Beban Sumatera (P3B Sumatera). P3B Sumatera bukanlah lembaga yang benar-benar baru. Sebab P3B Sumatera merupakan penggabungan fungsi penyaluran dari PT PLN (Persero) Kitlur Sumbagut dan fungsi penyaluran PT PLN (Persero) Kitlur Sumbagut.

PT PLN (Persero) Kitlur Sumbagut dan PT PLN (Persero) Kitlur Sumbagsel secara praktis organisasinya akan dihapus. Terutama dengan rencana pembetukan PT PLN Pembangkitan Sumatera Utara (KSU) dan PT PLN Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan (KSS), yang usahanya mengelola

Dengan demikian penggabungan ini akan semakin menempatkan posisi organisasi P3B Sumatera pada posisi yang sentral. P3B Sumatera lah yang akan

membuat “hitam-putihnya” pasokan listrik di dalam Sistem Interkoneksi Sumatera setelah energi listrik dibangkitkan oleh perusahaan pembangkit, baik itu yang dikelola PT PLN Pembangkitan Sumatera Utara (KSU) dan PT PLN Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan (KSS) maupun swasta. Sebab, P3B lah yang mengelola lalu-lintas energi listrik di Sistem Interkoneksi Sumatera. Setidaknya pada proses pengelolaan energi inilah, menempatakan P3B Sumatera sebagai pihak yang harus berperan aktif. Bahkan bertanggung jawab penuh terhadap keandalan pasokan energi listrik yang disalurkan ke knsumen.

Pembentukan P3B Sumatera disadari betul kemanfaatannya oleh PT PLN (Persero). Setelah dipisahkannya fungsi pembangkitan sebagai anaka perusahaan,


(19)

BUMN yang menangani pengusahan tenaga listrik di tanah air ini menempatkan fungsi operasi dan pengelolaan penyaluran tenaga listrik (transmisi) sebagai kegiatan yang perlu disiapkan untuk mendukung terciptanya efisiensi tenaga listrik. Di wilayah interkoneksi Sumatera. P3B Sumatera akan menangani sektor transmisi sejak perencanaan, konstruksi, hingga pemeliharan.

Pengoperasian sistem tenaga listrik dilakukan melalui manajemen energi dengan menggunakan mekanisme transaksi energi. Melalui transaksi energi memang memungkinkan didaptanya keuntungan dari selisih herga pembelian dari pembangkit dengan penjualan energi listrik kepada konsumennya. Meskipun demikian, sebagai penyelenggara transaksi energi P3B Sumatera wajib memberikan pasokan listrik secara handal, ekonomis dan berkualitas kepada konsumennya.

1. Visi dan Misi PT PLN (Persero) UPT Medan

Visi

Diakui sebagai pengelola penyaluran dan pengatur beban Sistem Tenaga Listrik dengan tingkat pelayanan setara kelas dunia yang bertumbuh kembang, unggul, dan terpercaya dengan bertumpu pada potensi insani.  Misi

1. Mengelola operasi sistem tenaga listrik secara andal,

2. Melakukan dan mengelola penyaluran tenaga listrik tegangan tinggi secara efisien, andal, dan akrab lingkungan,

3. Mengelola transaksi tenga listrik secara kompetitif, transparan dan adil, 4. Melakukan pemeliharaan instalasi sistem transmisi tenaga listrik sumatera.


(20)

2. Makna Logo PLN

Gambar II.1 Logo PT. PLN (Persero)

Sumber: PT. PLN (Persero) UPT Medan

PT. PLN (Persero) mempunyai logo sebagai identitas. Yang terdiri dari:

a. Bidang Persegi Penjang Vertikal

Bidang Persegi Panjang Vertikal menjadi bidang dasar bagi elemen-elemen lambang lainnya, melambangkan bahwa PT PLN (Persero) merupakan wadah atau organisasi yang terorganisir dengan sempurna. Berwarna kuning untuk menggambarkan pencerahan, seperti yang diharapkan PLN bahwa listrik mampu menciptakan pencerahan bagi kehidupan masyarakat. Kuning juga melambangkan semangat yang menyala-nyala yang dimiliki tiap insan yang berkarya di perusahaan ini.

b. Petir atau Kilat

Petir atau Kilat melambangkan tenaga listrik yang terkandung di dalamnya sebagai produk jasa utama yang dihasilkan oleh perusahaan. Selain itu petir pun mengartikan kerja cepat dan tepat para insan PT PLN (Persero) dalam memberikan solusi terbaik bagi para pelanggannya. Warnanya yang merah melambangkan kedewasaan PLN sebagai perusahaan listrik pertama di Indonesia dan


(21)

kedinamisan gerak laju perusahaan beserta tiap insan perusahaan serta keberanian dalam menghadapi tantangan perkembangan zaman. c. Tiga Gelombang

Tiga Gelombang memiliki arti gaya rambat energi listrik yang dialirkan oteh tiga bidang usaha utama yang digeluti perusahaan yaitu pembangkitan, penyaluran dan distribusi yang seiring sejalan dengan kerja keras para insan PT PLN (Persero) guna memberikan layanan terbaik bagi pelanggannya. Diberi warna biru untuk menampilkan kesan konstan (sesuatu yang tetap) seperti halnya listrik yang tetap diperlukan dalam kehidupan manusia. Di samping itu biru juga melambangkan keandalan yang dimiliki insan-insan perusahaan dalam memberikan layanan terbaik bagi para pelanggannya.

Logo tersebut menandakan bahwa perusahaan ini bergerak dalam bidang penjualan dan penyediaan tenaga listrik serta pelayanan terhadap pelanggan.

B. Struktur Organisasi

Setiap Perusahaan pasti memiliki struktur organisasi, struktur organisasi sangat penting didalam perusahaan karena berfungsi sebagai landasan bagi seluruh fungsi yang ada dalam organisasi untuk melaksanakan tugas,wewenang dan tanggung jawab dari setiap fungsi.

PT PLN (Persero) UPT Medan menganut struktur organisasi garis lurus staf (line staff organization) yang sesuai dengan kondisi perusahaan tersebut karena :


(22)

a) Pembagian tugas secara jelas dapat dibedakan

b) Manajer langsung memerintah dan memberikan petunjuk-petunjuk kepada asisten manajer untuk diteruskan kepada bawahannya yang sudah ditentukan berdasarkan spesialisasi tugas.

Wewenang dari puncak pimpinan dilimpahkan sepenuhnya kepada bawahannya dalam bidang pekerjaan sepanjang yang menyangkut bidang kerjanya.

PT PLN (Persero) UPT Medan dipimpin oleh seorang Manager yang membawahi asisten manajer bagian yang terdiri dari :

1. Asisten manajer perencanaan dan evaluasi, 2. Asisten manajer pemeliharaan,

3. Asisten manajer administrasi dan umum.

Struktur organisasi PT PLN (Persero) UPT Medan dapat dilihat pada Lampiran. Beban yang telah disetujui tersebut merupakan besarnya beban yang dialokasikan perusahaan sebagai pedoman kinerja perusahaan.

C. Job Description

Adapun uraian tugas dari PT PLN ( Persero ) UPT Medan adalah:

1. Manajer

a) Identitas jabatan

Sebutan jabatan : Manajer unit pelayanan transmisi medan

Kode jabatan : -

Jenis jabatan : Manajerial


(23)

Sub pohon profesi : Pemeliharaan Transmisi dan Gardu Induk Jenjang jabatan : Manajer Dasar

Grade : System 2-1 dan Optimization 1-4 Unit kerja : Unit Pelayanan Transmisi...

PT. PLN (Persero) P3B Sumatera Jabatan atasan langsung : General Manajer

b) Tujuan Jabatan

Merumuskan sasaran kerja UPT Medan, mengarahkan dan mengkordinasi dan mengevaluasi pekerjaan bawahan, mengkaji dan, mengendalikan RAO/UAI/AT serta memeriksa laporan bawahan secara periodik serta membina hubungan kerja baik sesama PLN sekitar maupun instasnsi pemerintah agar pelaksanaan rencana kerja dapat mencapai sasaran yang telah ditetapkan dan tercapainya sasaran kinerja perusahaan.

c) Tanggung jawab utama

1. Merumuskan sasaran kerja upt medan berdasarkan target yang telah ditetapkan kantor induk (P3B Sumatera),

2. Menentukan SOP sesuai instruksi P3BS untuk pedoman kerja UPT, 3. Mengendalikan anggaran biaya melalui laporan cash control agar

anggaran dapat dipergunakan sesuai dengan rencana kerja,

4. Mengkordinasi hasil penyusunan RAO/UAI sebagai usulan ke kantor induk sesuai dengan ketentuan,

5. Mengevaluasi hasil pelaksanaan dan memantau penerapan sistem baru dalam rangka peningkatan efisensi,


(24)

6. Mengambil keputusan mengenain hal-hal yang berhubungan dengan operasi dan pemeliharaan transmisi dan gardu induk,

7. Membina hubungan kerja dengan instansi terkait dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas,

8. Membuat keputusan untuk tender pengandaan baraang dan jasa sesuai KEPRES dan wewenang yang diberikan kantor induk untuk kelancaran operasional dalam menjaga keandalam sistem,

9. Membina dan mengarahkan bawahan berdasarkan bidang tugasnya sesuai dengan sasaran kerja,

10. Membuat laporan berkala sesuai dengan bidang tugasnya,

11. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang sesuai dengan kewajiban dan tanggung jawab pokoknya.

d) Wewenang jabatan

1. Menandatangani persetujuan pembayaran (bukti kas) baik kepada pegawai maupun kepada pihak ketiga (rekanan) sesuai dengan bukti-bukti pembayaran yang sah,

2. Mengesahkan dan menandatangaani nota pembukuan ke unit lain, 3. Menilai kinerja bawahan,

4. Menyetujui dan menandatangani surat permohonan cuti pegawai pada bidangnya,

5. Mengesahkan dan menandatangani pembayaran kepda pihak ketiga (Rekanan) dengan nilai s/d Rp ... juta, untuk pengadaan barang/jasa berdasarkan RAB yang sudah dievaluasi asmen enjinring dan disetujui oleh General Manajer,


(25)

6. Menyetujui/menandatangani dafatar penghasilan dan pembayaran hak pegawai yang diterbitkan oleh seksi SDM & Diklat,

7. Menandatangani Cheque/Giro bank, untuk pengambilan uang, pembayaran kepada rekanan bersama dengan Asisten Manager Keu Sdm & Adm.

2. Asisten Manajer Perencanaan dan Evaluasi a) Identitas Jabatan

Sebutan Jabatan : Asisten Manajer Rencana dan Evaluasi Kode Jabatan : -

Pohon Profesi : Pemeliharaan Penyaluran

Sub Pohon Profesi : Pemeliharaan Transmisi dan Gardu Induk Jenis Jabatan : Supervisori

Jenjang Jabatan : Supervisori Atas

Grade : Specific 1-3 s/d System 1-4 Unit Kerja : Unit Pelayanan Transmisi

PT PLN (Persero) P3B Sumatera Jabatan Atas Lngsung : Manajer UPT

b) Tujuan Jabatan

Merencanakan dan mengevaluasi Operasi Sistem, pemeliharaan peralatan Gardu Induk, Jaringan, Proteksi, meter, SCADA dan Telekomunikasi serta melaksanakan assesmen kondisi sistem transmisi dan Pengelolaan Sarana Sistem Informasi untuk mencapai terget Kinerja Unit.

c) Tanggung jawab utama

1. Menyusun rencana kegiatan Bidang Rencana & Evaluasi Unit untuk kelancaran pelaksanaan tugas,


(26)

2. Mengkoordinir pelaksanaan asesmen kondisi sistem transmisi untuk pembuatan rencana kerja pemeliharaan / perbaikan / penggantian peralatan Gardu Induk, jaringan, proteksi, meter, kontrol, dan SCADATEL,

3. Memberikan rekomendasi hasil asesmen untuk perbaikan kinerja peralatan,

4. Menyusun usulan rencana pengembangan dan perbaikan instalasi penyaluran yang dilengkapi dengan justifikasi Teknis dan Enterprise Risk Management (ERM) untuk memenuhi kelayakan operasi dan investasi,

5. Menyusun RKA (Rencana Kerja Anggaran) dan TMP (Tingkat Mutu Pelayanan) Unit untuk diusulkan ke Region,

6. Merencanakan jadwal dan mengevaluasi pemeliharaan peralatan Gardu Induk, Jaringan, proteksi, meter, kontrol, dan SCADATEL untuk mencapai target kinerja,

7. Menyusun usulan target dan realisasi kinerja (angka-angka usaha, realisasi pemeliharaan dan EDP) untuk dilaporkan ke Region,

8. Memeriksa data dan fisik serah terima instasi baru sebagai dasar untuk pembuatan berita acara serah terima ke Region,

9. Membina dan mengembangkan kompetensi SDM melalui Coaching, Mentoring, Counseling dan Knowledge Management untuk memenuhi kebutuhan kompetensi jabatan,

10. Menyusun laporan berkala sesuai bidang tugasnya sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas,


(27)

11. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan langsung sesuai dengan tugas dan tanggung jawab dan atau kompetensinya.

d) Wewenang Jabatan

1. Menyusun RKA unit,

2. Merekomendasikan hasil asesmen, 3. Merencanakan jadwal pemeliharaan,

4. Merekomendasikan tindak lanjut sesuai hasil evaluasi kinerja Operasi Sistem, Operasi dan pemeliharaan peralatan transmisi, proteksi, meter, kontrol, dan SCADATEL,

5. Mengelola sarana sistim informasi dan pemeliharaan 3. Asisten Manajer Pemeliharaan

a) Identitas Jabatan

Sebutan Jabatan : Asisten Manajer Operasi dan Pemeliharaan

Kode Jabatan : -

Pohon Profesi : Pemeliharaan Penyaluran Sub Pohon Profesi : Pemeliharaan Instalasi

Jenis Jabatan : Supervisori Jenjang Jabatan : Supervisori Atas

Grade : Specific 1-3 s/d system 1-4 Unit Kerja : Bagian Operasi dan Pemeliharaan Unit Pelayanan Transmisi

PT PLN (Persero) P3BS


(28)

b) Tujuan Jabatan

Mengelola operasi dan pemeliharaan penyaluran tenaga listrik serta keandalan sistem penyaluran untuk mendukung kinerja perusahaan.

c) Tangung jawab utama

1. Mengelola pelaksanaan pengoperasian dan pemeliharan (O&M) instalasi Transmisi dan Gardu Induk, Proteksi Scadatel, Instalasi Sipil dan lingkungan guna pencapaian target kinerja yang telah ditetapkan, 2. Mengendalikan realisasi hasil pemeliharaan instalasi Transmisi dan

Gardu Induk untuk keperluan operasi (SE 032 dan Suplemennya), 3. Mengendalikan pemeriksaan fisik dan spesifikasi teknik instalasi

terpasang yang akan diserahkan proyek berdasarkan kontrak,

4. Menentukan persyaratan operasi pada instalasi (baru/lama) meliputi hasil uji peralatan, koordinasi setting rele proteksi dan sertifikasi laik operasi guna memastikan pengoperasian instalasi dengan baik dan aman,

5. Mengendalikan dan menindaklanjuti gangguan operasi/peralatan instalasi di Unit Tragi,

6. Membuat usulan pengembangan instalasi untuk keandalan operasi, 7. Mengkoordinir pembuatan dan pemutakhiran Buku Petunjuk

Pengoperasian Gardu Induk dan Instruksi kerja peralatan sebagai pedoman operasi,

8. Mengusulkan pelatihan sesuai kebutuhan dibidang Operasi dan Pemeliharaan


(29)

d) Wewenang Jabatan

1. Menyusun jadwal pemeliharaan Transmisidan Gardu Induk, 2. Membuat laporan gangguan kerusakan dan data Operasi,

3. Mengevaluasi laporan dari unit TRAGI dan Supervisor di bagian OP-HAR,

4. Menandatangani ijin cuti bawahannya,

5. Memantau pekerjaan pemeliharaan Transmisi dan Gardu Induk, 6. Melakukan penilaian SMUK di Bagian OP-HAR

4. Asisten Manajer Administrasi dan Keuangan

a) Identitas Jabatan

Sebutan Jabatan : Asisten Manajer Administrasi dan Keuangan

Kode Jabatan : -

Pohon Profesi : Manajemen Keuangan Sub Pohon Profesi : Manajemen Keuangan

Jenis Jabatan : Supervisori Jenjang Jabatan : Supervisori Atas

Grade : Specific 1-3 s/d system 1-4

Unit Kerja : Bagian Administrasi dan Keuangan Unit Pelayanan Transmisi

PT PLN (Persero) P3BS

Jabatan Atasan Langsung : Manajer UPT

b) Tujuan Jabatan

Mengendalikan, mengelola fungsi sekretariat, SDM & Diklat, Keuangan & Anggaran, Akuntansi dan Logistik sebagai pendukung Operasi


(30)

& Pemeliharaan dalam mencapai sasaran kinerja yang sudah ditetapkan oleh Manajemen Perusahaan.

c) Tanggung Jawab Utama

1. Merancang rencana kerja tahunan Bagian Keuangan, SDM dan Administrasi sebagai pedoman kerja untuk mencapai target kinerja, 2. Mengevaluasi/mengusulkan RKAP Pos 5.2, Pos 5.3 Tata Usaha, dan

Pos 5.4,

3. Mengendalikan, mengelola dan mengevaluasi pekerjaan fungsi Sekretariat meliputi kendaraan dinas, tata laksana surat, penerbitan SPPD, pengamanan lingkungan, dan fasilitas sarana kantor, RAB fasilitas dan saran kantor dan ATK,

4. Mengendalikan, mengelola dan mengevaluasi pekerjaan funsi SDM & Diklat, meliputi pembayaran penghasilan, penerbitan SK mutasi, usulan penilaian kenaikan grade/skala, kesejahteraan pegawai, tunjangan emolumen, pelaporan SIPEG, dan Diklat,

5. Mengendalikan, mengelola dan mengevaluasi pekerjaan fungsi Logistik meliputi tata usaha gudang (TUG), pengadaan barang dan pengendalian materi,

6. Mengendalikan, mengelola, dan mengevaluasi pekerjaan fungsi Anggaran & Keuangan, meliputi perencanaan, pengajuan anggaran ke P3BS, pembayaran, cash flow, monitoring, dan melaporkan realisasi SKKO/SKKI serta penerimaan dan penyetoran pajak,

7. Mengendalikan, mengelola dan mengevaluasi pekerjaan fungsi Akuntansi, meliputi jurnal transaksi, laporan Tata Usaha Keuangan Gudang (TUKG), AT/PDP, Neraca, Rugi/Laba, dan DTE


(31)

d) Wewenang Jabatan

1. Mengesahkan/menandatangani Invoice untuk pembayaran baik kepada pegawai maupun kepada pihak ketiga (Rekanan) sesuai dengan bukti-bukti pembayaran yang sah dan dalam batas kewenangan yang diberikan oleh Manager,

2. Mensahkan/menandatangani TUG dalam penerimaan dan pengeluaran barang di gedung UPT,

3. Mensahkan/menandatangani Laporan Keuangan, nota buku akuntansi dari dan atau ke unit lain,

4. Persetujuan Surat perintah perjalanan dinas untuk pegawai yang melakukan perjalanan dinas sesuai peraturan yang ada dan dalam batas kewenangan yang diberikan oleh Manajer,

5. Menandatangani Nota Dinas SKKO untuk Pengadaan Barang/Jasa berdasarkan RAB hasil evaluasi Asmen Enjiniring dan disetujui Manajer,

6. Menilai kinerja bawahan (MUK),

7. Persetujuan surat cuti pegawai, sesuai batas kewenangan yangan diberikan oleh Manager,

8. Persetujuan penggunaan kendaraan dinas (Model C) bagi pegawai yang bertugas menggunakan kendaraan dinas,

9. Mensahkan/menandatangani daftar penghasilan dan pembayaran hak pegawai lainnya yang diterbitkan oleh Seksi SDM & Diklat,

10. Mensahkan/menandatangani PO untuk pengadaan barang/jasa dengan proses pembelian langsung nilai s/d 50 juta,


(32)

12. Menandatangani surat pengantar berobat ke Dokter/Rumah Sakit.

D. Jaringan Usaha

Jaringan Usaha PT PLN (Persero) UPT Medan adalah untuk mengatur beban sumatera utara dan untuk bertugas menyalurkan tenaga listrik dalam jumlah besar dari pusat pembangkit listrik ke pusat beban melalui jaringan transmisi bertegangan tinggi dan pengoperasian sistem tenaga listrik.

E. Kinerja Usaha Terkini

Pada tahun 2014 ini PT. PLN (Persero) UPT Medan memiliki beberapa buah proyek yang harus dikerjakan baik proyek yang telah berjalan ataupun proyek yang baru berjalan.

Adapun proyek-proyek tersebut antara lain: a. Penggantian selector switch UFR

b. Pengadaan spare terminasi dan kabel skun 20 kv.

c. Peninggian tembok pagar sisi barat gardu induk Kualanamu. d. Penggantian konduktor diameter II switchyard GI Belawan.

e. Pengadaan dan pemasangan material remote reading download setting & disturbance record.

f. Material pendukung pekerjaan penggantian PMT AB 3 garduk induk Belawan.

g. Penguatan proteksi tapak tower 51 segmen Titi Kuning-Berastagi.

h. Pekerjaan penggantian PMT 150 dan penyempurnaan wiring control


(33)

F. Rencana Usaha

Rencana usaha PT. PLN (Persero) UPT Medan pada tahun 2014 adalah meningkatkan jumlah pasokan listrik, menjalin kerja sama dengan instansi-instansi dan memberikan pelayanan yang lebih baik lagi kepada konsumen.


(34)

BAB III

PERENCANAAN DAN PENGAWASAAN BABAN OPERASIONAL PADA PT PLN (PERSERO) UPT MEDAN

A. Klasifikasi Beban Operasional

Beban operasional yang terjadi dalam kegiatan operasi pada PT PLN (Persero) UPT Medan terbagi atas :

1. Beban Operasional

Beban operasional pada PT PLN (Persero) UPT Medan terdiri dari : a. Beban Pemeliharaan, berupa :

1) Beban Pemakaian Material 2) Beban Jasa Borong

b. Beban Kepegawaian, berupa : 1) Beban Gaji

2) Beban Cuti dan Lainnya c. Beban Penyusutan Aktiva Tetap d. Beban Administrasi dan Umum 2. Beban Di Luar Operasional

Beban di luar operasional pada PT PLN (Persero) UPT Medan terdiri dari : a. Beban Pensiun

b. Beban Lain-lain

B. Perencanaan Beban Operasional

Perencanaan merupakan langkah awal perusahaan yang akan menentukan tujuan perusahaan, berupa target atau hasil yang terukur dalam


(35)

jangka pendek maupun jangka panjang yang dipakai sebagai dasar untuk mengendalikan kegiatan perusahaan.

Nafarin (2000 : 3) mengartikan “Perencanaan sebagai tindakan yang dibuat berdasarkan fakta dan asumsi mengenai gambaran kegiatan yang dilakukan pada waktu mendatang dalam mencapai tujuan yang diinginkan”.

Selanjutnya Supriono (2002 : 7) mengatakan bahwa “Perencanaan adalah proses untuk menentukan tujuan organisasi yang akan dicapai perusahaan. Perencanaan ini dapat disusun jangka pendek, jangka panjang, dan akan dipakai sebagai dasar untuk mengendalikan kegiatan-kegiatan perusahaan”.

Sedangkan menurut Carter dan Usry (2004 : 37),

Perencanaan adalah proses untuk menentukan tujuan organisasi yang akan dicapai perusahaan dan mengatur strategi yang akan dilaksanakan dengan menggunakan sumber daya yang ada. Perencanaan ini dapat disusun untuk jangka pendek dan jangka panjang dan akan dipakai sebagai dasar untuk mengendalikan kegiatan perusahaan.

Dengan disusunnya perencanaan, maka manfaat yang akan diperoleh perusahaan adalah :

1. Perencanaan dapat menetapkan kegiatan di masa yang akan datang dengan membandingkannya dengan masa yang lalu.

2. Perencanaan dapat mengendalikan organisasi setiap waktu.

3. Perencanaan dapat mengatasi problem yang dihadapi dengan sebaik-baiknya.


(36)

4. Perencanaan dapat memungkinkan manajer memahami keseluruhan gambaran operasi yang lebih jauh lagi.

5. Perencanaan dapat membantu penempatan tanggung jawab lebih lanjut. Perencanaan beban operasional sangat penting dalam suatu perusahaan sebab beban operasional merupakan salah satu elemen yang penting dalam pembentukan laba perusahaan. Selain itu, perencanaan beban operasional merupakan proses penetapan peran dalam usaha pencapaian sasaran perusahaan yang menunjukkan rencana perusahaan untuk masa yang akan datang yang harus dicapainya.

Dalam merencanakan beban operasional perlu memperhatikan faktor-faktor berikut ini :

a. Pengetahuan tentang tujuan dan kebijaksanaan umum perusahaan. b. Informasi mengenai data-data tahun yang lalu.

c. Kemungkinan perkembangan kondisi ekonomi.

d. Pengetahuan tentang teknik, strategi pesaing dan gerak-gerak pesaing. e. Kemungkinan adanya perubahan kebijaksanaan pemerintah.

f. Penelitian untuk pengembangan perusahaan.

Anggaran merupakan penjabaran dari fungsi perencanaan yang akan memberikan manajemen proyeksi yang dapat dipercaya mengenai hasil-hasil dari rencana yang dilaksanakan. Seluruh beban operasional yang terjadi dalam pelaksanaan kegiatan operasional dihadapkan dengan anggaran untuk mengetahui penyimpangan biaya yang telah terjadi dan harus dianalisa sebab


(37)

akibatnya dan diambil tindakan perbaikan dengan tujuan untuk meminimalisir beban-beban yang dapat merugikan perusahaan.

Pada dasarnya anggaran disusun melalui analisa yang cermat dan teliti berdasarkan data periode tahun yang lalu, sehingga mencerminkan tindakan terperinci untuk digunakan sebagai pedoman dalam menjalankan kegiatan perusahaan di masa mendatang dan juga sebagai dasar untuk melakukan penilaian.

Untuk menyusun suatu anggaran sebagai suatu alat perencanaan, maka anggaran tersebut harus realistis, fleksibel, dan kontinu. Realistis berarti tidak terlalu optimis maupun pesimis berdasarkan kenyataan yang ada. Fleksibel memiliki peluang untuk disesuaikan dengan keadaan yang mungkin berubah. Sedangkan kontinu dapat berarti dilaksanakan secara terus-menerus dan bukan kegiatan yang insidental.

Dalam menyusun anggaran, perusahaan harus yakin akan kemampuannya mengendalikan berbagai relevan variabel untuk mencapai tujuan, mampu melaksanakan sistem manajemen ilmiah, mampu berkomunikasi secara efektif dan dapat memberikan motivasi kepada anggaran serta mendorong adanya sikap partisipasi.

Pada dasarnya yang berwenang dan bertanggung jawab atas penetapan atau pelaksanaan beban operasional adalah pimpinan tertinggi suatu perusahaan itu sendiri. Namun dalam hal ini penyusunan anggaran tidak dilakukan sendiri, pimpinan dapat mendelegasikannya kepada bawahan yang


(38)

berkompeten. Tetapi pada dasarnya pimpinan tetap harus mengawasi dan membimbing bawahannya dalam menetapkan beban operasional tersebut.

C. Perencanaan Beban Operasional Perusahaan

Pada PT PLN (Persero) UPT Medan, untuk melaksanakan kegiatan operasionalnya terlebih dahulu melakukan perencanaan terhadap beban yang mungkin terjadi di lapangan yang ditujukan pada masing-masing bagian yang akan menggunakan beban tersebut. Penyusunan perencanaan ini dipimpin oleh Manajer dan Tim RKA ( Rencana Kerja Anggaran ). Perencanaan ini dimulai dengan mengambil keputusan apa yang disajikan dan dibutuhkan oleh tiap bagian dalam perusahaan yang dilakukan dengan mengumpulkan data-data perusahaan mengenai situasi dan kondisi di masa yang akan datang dengan melihat hasil operasional tahun lalu.

Kemudian rencana tersebut dilanjutkan dengan pembuatan anggaran beban operasi untuk suatu periode akuntansi yang dilaksanakan oleh bagian keuangan dan perencanaan untuk kemudian disahkan oleh Manajer. Selanjutnya, rencana tersebut diajukan ke PT PLN (Persero) P3B Sumatera dalam hal ini General Manager. Beban yang telah disetujui tersebut merupakan besarnya beban yang dialokasikan perusahaan sebagai pedoman kinerja perusahaan.

Dalam merencanakan beban operasional PT PLN (Persero) UPT Medan telah memperhatikan faktor-faktor berikut ini :

a. Pengetahuan tentang tujuan dan kebijaksanaan umum perusahaan. b. Informasi mengenai data-data tahun yang lalu.


(39)

c. Kemungkinan perkembangan kondisi ekonomi.

d. Pengetahuan tentang teknik, strategi pesaing dan gerak-gerak pesaing. e. Kemungkinan adanya perubahan kebijaksanaan pemerintah.

f. Penelitian untuk pengembangan perusahaan.

Berdasarkan analisa yang dilakukan oleh penulis terhadap data yang telah diinformasikan oleh manajemen perusahaan berkaitan dengan perencanaan beban operasional, penulis beranggapan perusahaan telah melakukan perencanaan beban operasional dengan baik. Hal ini dapat dilihat pada laporan laba-rugi perusahaan dimana PT PLN (Persero) UPT Medan telah menetapkan perencanaannya melalui beban operasional guna mencapai sasaran yang diinginkan. Penyusunan perencanaan tersebut dilakukan dengan cermat dan teliti agar perusahaan dapat berjalan sebagaimana yang diinginkan dan hasil-hasil yang akan dicapai dapat direalisasikan.

Perusahaan telah merencanakan dan menyusun anggaran berdasarkan biaya yang telah terjadi sebelumnya, kemudian ditambah dengan penyesuaian dan proyeksi yang telah dibuat oleh manajemen perusahaan.

D. Pengawasan Beban Operasional

Pengawasan merupakan kegiatan penilaian dan perbaikan mengenai sejauh mana pelaksanaan rencana telah dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan. Melalui pengawasan, perusahaan dapat menghindari kemungkinan kegagalan yang terjadi dan mendorong keberhasilan terhadap kinerja perusahaan serta membandingkannya dengan standard kerja.

Menurut Syafri (2001 : 10), Pengawasan adalah segala usaha dan kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui dan menilai apakah


(40)

pelaksanaan tugas sesuai dengan yang sebenarnya. Pengawasan mencakup upaya memeriksa apakah semua yang terjadi sesuai dengan rencana yang ditetapkan, perintah yang dikeluarkan dan prinsip yang dianut juga dimaksudkan untuk mengetahui kelemahan dan kesalahan agar dapat dihindari kejadian di kemudian hari. Dalam hal ini tindakan pengawasan dijalankan agar setiap kegiatan berjalan sesuai rencana untuk mencapai hasil atau sasaran yang ditetapkan.

Matz dan Usry (2003 : 5) mengemukakan bahwa : Pengawasan adalah usaha sistematis perusahaan untuk mencapai tujuan dengan cara membandingkan prestasi kerja secara terus-menerus diawasi dan jika manajemen ingin tetap berada dalam batas-batas keteraturan yang telah digariskan, hasil nyata dari setiap kegiatan debandingkan dengan rencana dan bila terdapat perbedaan besar akan diambil tindakan perbaikan.

Dari defenisi tersebut, pengawasan dapat diartikan sebagai suatu proses penetapan pekerjaan, menilai dan mengoreksi dengan maksud agar pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana.

Pengawasan beban operasional diperlukan untuk membandingkan kegiatan operasional dan prestasi yang dicapai dengan rencana yang telah ditetapkan apakah dapat ditemukan efisiensi beban operasional dan kinerja perusahaan.

Pengawasan terhadap beban operasional tidak akan terlaksana dengan baik tanpa adanya perencanaan yang telah digariskan terlebih dahulu. Untuk mendapatkan pengawasan yang baik terhadap beban operasional perlu diperhatikan hal-hal berikut ini :

a. Biaya yang dikeluarkan harus disetujui oleh pihak yang berwenang dan biaya tersebut memang benar-benar diperlukan.


(41)

b. Biaya yang terjadi merupakan tanggung jawab pengawasan yang memberi wewenang.

E. Pengawasan Beban Operasional Perusahaan

Untuk mendapatkan pengawasan yang baik terhadap beban operasional PT PLN (Persero) UPT Medan telah memperhatikan hal-hal berikut ini : a. Biaya yang dikeluarkan harus disetujui oleh pihak yang berwenang dan biaya

tersebut memang benar-benar diperlukan.

b. Biaya yang terjadi merupakan tanggung jawab pengawasan yang memberi wewenang.

Berdasarkan analisa yang dilakukan oleh penulis berkaitan dengan pengawasan beban operasional tersebut, penulis beranggapan bahwa perusahaan telah melaksanakan pengawasan dengan cukup baik. Hal ini dilihat dari laporan laba-rugi perusahaan pada akhir periode dimana dapat dilihat keefisienan dari program yang ada, kerena hal tersebut juga dijadikan dasar bagi penyusunan beban operasional untuk periode yang akan datang.

Selain itu, pengawasan beban operasional PT PLN (Persero) UPT Medan diawasi oleh Manajer, Asisten Manajer, dan Bagian Keuangan. PT PLN (Persero) UPT Medan menggunakan anggaran dimana pada awal periode ditentukan jenis anggaran beban operasional untuk setiap jenis beban yang kemudian didistribusikan untuk setiap jenis bagian yang fungsional. Dalam hal ini, PT PLN (Persero) UPT Medan melakukan pengawasan melalui prosedur serta catatan yang berkaitan dengan pengamanan harta kekayaan dan catatan-catatan finansial lainnya.


(42)

F. Penyimpangan Beban Operasional

Penyimpangan (varians) merupakan suatu sinyal. Varians yang besar, baik menguntungkan maupun tidak menguntungkan, sebaiknya diinvestigasi dan dianalisis. Suatu varians dapat disebabkan oleh kejadian acak yang tidak diharapkan akan terulang kembali, atau oleh masalah sistematis yang dapat diperbaiki.

Analisa varians melibatkan penggunaan hubungan antara dua variabel yang masing-masing terdiri dari rangkaian data untuk memantau sebab-sebab terjadinya penyimpangan. Analisa varians digunakan secara luas dalam laporan keuangan dan sering diaplikasikan apabila terdapat penyimpangan antara realisasi tahun berjalan dengan realisasi tahun lalu, serta penyimpangan antara realisasi dengan anggaran, dimana anggaran diperlakukan sebagai dasar perbandingan.

Penyimpangan beban operasional dapat diartikan sebagai perbedaan yang diperoleh dari perbandingan antara perencanaan anggaran dengan realisasi beban operasional yang terjadi. Penyimpangan tersebut dapat terjadi dalam dua kemungkinan yaitu :

a. Penyimpangan yang menguntungkan (Favorable Variance)

Penyimpangan yang menguntungkan terjadi apabila perencanaan beban lebih besar dibandingkan dengan realisasinya.


(43)

Penyimpangan yang tidak menguntungkan terjadi apabila realisasi beban lebih besar dibandingkan dengan perencanaannya.

Kemudian penyimpangan beban yang terjadi akan dianalisa sehingga dapat diketahui hal-hal yang menyebabkan penyimpangan tersebut terjadi dan diputuskan tindakan koreksi yang harus diambil.

G. Penyimpangan Beban Operasional Perusahaan

Penyimpangan-penyimpangan beban operasional yang terjadi pada PT. PLN (Persero) UPT Medan adalah sebagai berikut :

a. Beban Kepegawaian dianggarkan sebesar Rp. 21.433.641.000,00 realisasinya sebesar Rp. 23.530.104.693,00 dengan selisih sebesar Rp. 2.096.463.693,00. b. Beban Pemeliharaan dianggarkan sebesar Rp. 27.574.829.000,00

realisasinya sebesar Rp. 24.347.130.690,00 dengan selisih sebesar Rp. 3.227.698.310,00.

c. Beban Administrasi dianggarkan sebesar Rp. 3.429.727.000,00 realisasinya sebesar Rp. 3.677.382.788,00 dengan selisih sebesar Rp. 247.655.788,00

d. Beban Pensiun dianggarkan sebesar Rp. 939.292.000,00 realisasinya sebesar Rp. 809.823.504,00 dengan selisih sebesar Rp. 29.468.496,00.

Dari perbandingan antara anggaran dengan realisasi di atas, dapat dilihat bahwa dari beban kepegawaian dapat diperoleh kerugian sebesar Rp. 2.096.463.693,00. Dari beban pemeliharaan dapat diperoleh keuntungan sebesar Rp. 3.227.698.310,00. Dari beban administrasi dapat diperoleh


(44)

kerugian sebesar Rp. 247.655.788,00. Sedangkan dari beban pensiun dapat diperoleh keuntungan sebesar Rp. 29.468.496,00.

Berdasarkan analisa yang dilakukan penulis berkaitan dengan pengawasan beban operasional terhadap pelaksanaan kegiatan pada PT PLN (Persero) UPT Medan, penulis beranggapan bahwa secara umum PT PLN (Persero) UPT Medan mengalami realisasi yang lebih kecil dibandingkan dengan perencanaan anggarannya. Realisasi yang lebih kecil tersebut mengakibatkan adanya penyimpangan yang menguntungkan (favorable variance). Hal ini dapat menunjukkan bahwa perencanaan dan pengawasan yang dilakukan oleh PT PLN (Persero) UPT Medan dapat dikatakan telah berjalan dengan efektif dan efisien.


(45)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, baik yang bersifat teoritis maupun dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan pada PT PLN (Persero) UPT Medan, maka dapat diambil kesimpulan antara lain :

1. Struktur organisasi pada PT PLN (Persero) UPT Medan menggambarkan dengan jelas bahwasanya pembagian tugas, tanggungjawab, dan wewenang berjalan sebagaimana mestinya sehingga setiap bagian dapat bekerja sesuai dengan tugasnya masing-masing dan tidak menimbulkan adanya tumpang tindih pekerjaan.

2. Perencanaan beban operasional pada PT PLN (Persero) UPT Medan yang dilakukan melalui perumusan kegiatan telah dilaksanakan dengan baik yang dalam penyusunannya melibatkan Manajer dan Tim RKA ( Rencana Kerja Anggaran ), dimana anggaran tersebut disusun untuk satu periode akuntansi. 3. Dalam pengawasan beban operasional PT PLN (Persero) UPT Medan

melakukan pengawasan melalui prosedur serta catatan yang berkaitan dengan pengamanan harta kekayaan dan catatan-catatan finansial lainnya telah dilaksanakan dengan cukup baik. Hal ini terlihat dengan adanya penurunan yang dialami oleh beban operasional dibandingkan anggarannya.

4. Penyimpangan yang terjadi antara realisasi dengan anggaran kemungkinan disebabkan karena kurangnya ketidaksiapan manajemen untuk menghadapi perubahan yang terjadi di lapangan atau terdapatnya pengawasan yang kurang memadai terhadap biaya yang ada.


(46)

B. Saran

Dalam hal ini, penulis akan mencoba untuk memberikan sedikit saran yang mungkin akan bermanfaat bagi kepentingan perusahaan di masa yang akan datang. Adapun saran yang penulis kemukakan antara lain :

1. PT PLN ( Persero ) UPT Medan sebaiknya menggunakan analisa yang lebih luas lagi dalam merencanakan anggaran beban operasional dengan memperhatikan faktor ekstern dan intern perusahaan.

2. Perbedaan antara anggaran denga realisasi harus terus diawasi dan setiap penyimpangan yang terjadi dianalisis guna memahami penyebabnya dan dapat mengetahui tindakan apa yang harus dilakukan untuk memperbaikinya.

3. Penulis menyarankan agar kerja sama yang solid tetap terjaga antar bagian dalam membuat anggaran dan dilakukan pengawasan yang lebih intensif agar tercapai tujuan seperti yang diharapkan oleh PT PLN (Persero) UPT Medan


(47)

DAFTAR PUSTAKA

Carter, William K dan Milton F. Usry.2004.Akuntansi Biaya, Penerjemah : Krista, Buku I, Edisi Ketiga Belas, Salemba Empat, Jakarta.

Dalman, 2011, Menulis Karya Ilmiah, Penerbit : PT Rajagrafindo Persada, Jakarta

Djarwanto Ps.2001.Pokok-pokok Analisa Laporan Keuangan, Cetakan Kedelapan, BPFE, Yogyakarta.

Halim, A.2004.Dasar-dasar Akuntansi Biaya, Edisi Keempat, Cetakan Ketiga, BPFE, Yogyakarta.

Ikatan Akuntan Indonesia.2001.Standard Profesional Akuntan Publik, STIE YKPN, Jakarta.

Maltz, Adolf dan Milton F. Usry.2003.Akuntansi Biaya : Perencanaan dan

Pengendalian, Penerjemah : Gunawan Hutauruk, Jilid I, Edisi

Kedelapan, Erlangga, Jakarta.

Narafin, M.2000.Penganggaran Perusahaan, Edisi Pertama, Salemba Empat, Jakarta.

Supriyono, R.A.2002.Sistem Pengendalian Manajemen, Buku 2, Edisi Pertama, BPFE, Yogyakarta.

Sutomo, Bambang dan Nur Indriyantoro.2002.Metodologi Penelitian Bisnis, Cetakan Kedua, BPFE UGM, Yogyakarta.

Syafri, M. Sofyan.2001.Budgeting : Penganggaran Perencanaan Lengkap, Cetakan Pertama, PT. Pustaka Quantum, Jakarta.


(48)

Lampiran 1


(49)

Lampiran 2


(50)

(1)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, baik yang bersifat

teoritis maupun dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan pada PT PLN

(Persero) UPT Medan, maka dapat diambil kesimpulan antara lain :

1. Struktur organisasi pada PT PLN (Persero) UPT Medan menggambarkan dengan jelas bahwasanya pembagian tugas, tanggungjawab, dan wewenang berjalan sebagaimana mestinya sehingga setiap bagian dapat bekerja sesuai dengan tugasnya masing-masing dan tidak menimbulkan adanya tumpang tindih pekerjaan.

2. Perencanaan beban operasional pada PT PLN (Persero) UPT Medan yang dilakukan melalui perumusan kegiatan telah dilaksanakan dengan baik yang dalam penyusunannya melibatkan Manajer dan Tim RKA ( Rencana Kerja Anggaran ), dimana anggaran tersebut disusun untuk satu periode akuntansi. 3. Dalam pengawasan beban operasional PT PLN (Persero) UPT Medan

melakukan pengawasan melalui prosedur serta catatan yang berkaitan dengan pengamanan harta kekayaan dan catatan-catatan finansial lainnya telah dilaksanakan dengan cukup baik. Hal ini terlihat dengan adanya penurunan yang dialami oleh beban operasional dibandingkan anggarannya.

4. Penyimpangan yang terjadi antara realisasi dengan anggaran kemungkinan disebabkan karena kurangnya ketidaksiapan manajemen untuk menghadapi perubahan yang terjadi di lapangan atau terdapatnya pengawasan yang kurang memadai terhadap biaya yang ada.


(2)

B. Saran

Dalam hal ini, penulis akan mencoba untuk memberikan sedikit saran

yang mungkin akan bermanfaat bagi kepentingan perusahaan di masa yang

akan datang. Adapun saran yang penulis kemukakan antara lain :

1. PT PLN ( Persero ) UPT Medan sebaiknya menggunakan analisa yang lebih luas lagi dalam merencanakan anggaran beban operasional dengan memperhatikan faktor ekstern dan intern perusahaan.

2. Perbedaan antara anggaran denga realisasi harus terus diawasi dan setiap penyimpangan yang terjadi dianalisis guna memahami penyebabnya dan dapat mengetahui tindakan apa yang harus dilakukan untuk memperbaikinya.

3. Penulis menyarankan agar kerja sama yang solid tetap terjaga antar bagian dalam membuat anggaran dan dilakukan pengawasan yang lebih intensif agar tercapai tujuan seperti yang diharapkan oleh PT PLN (Persero) UPT Medan


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Carter, William K dan Milton F. Usry.2004.Akuntansi Biaya, Penerjemah : Krista,

Buku I, Edisi Ketiga Belas, Salemba Empat, Jakarta.

Dalman, 2011, Menulis Karya Ilmiah, Penerbit : PT Rajagrafindo Persada,

Jakarta

Djarwanto Ps.2001.Pokok-pokok Analisa Laporan Keuangan, Cetakan Kedelapan,

BPFE, Yogyakarta.

Halim, A.2004.Dasar-dasar Akuntansi Biaya, Edisi Keempat, Cetakan Ketiga,

BPFE, Yogyakarta.

Ikatan Akuntan Indonesia.2001.Standard Profesional Akuntan Publik, STIE

YKPN, Jakarta.

Maltz, Adolf dan Milton F. Usry.2003.Akuntansi Biaya : Perencanaan dan

Pengendalian,

Penerjemah : Gunawan Hutauruk, Jilid I, Edisi

Kedelapan, Erlangga, Jakarta.

Narafin, M.2000.Penganggaran Perusahaan, Edisi Pertama, Salemba Empat,

Jakarta.

Supriyono, R.A.2002.Sistem Pengendalian Manajemen, Buku 2, Edisi Pertama,

BPFE, Yogyakarta.

Sutomo, Bambang dan Nur Indriyantoro.2002.Metodologi Penelitian Bisnis,

Cetakan Kedua, BPFE UGM, Yogyakarta.

Syafri, M. Sofyan.2001.Budgeting : Penganggaran Perencanaan Lengkap,

Cetakan Pertama, PT. Pustaka Quantum, Jakarta.


(4)

Lampiran 1


(5)

Lampiran 2


(6)