ALIRAN MUSIK EMO 1. Definisi Aliran Musik Emo

4 Kohesifitas Kohesifitas adalah semua kekuatan faktor-faktor yang menyebabkan anggota kelompok bertahan dalam kelompok, seperti kesukaanpada anggota lain dalam kelompok dan keinginan untuk menjaga atau meningkatkan status dengan menjadi anggota dari kelompok tertentu Festinger dalam Baron Byrne, 2004. B. ALIRAN MUSIK EMO B.1. Definisi Aliran Musik Emo Kesesuaian antara semua pendekatan teori musik adalah konsep emosional pada musik. Musik memiliki kekuatan untuk menimbulkan respon-respon mental, fisik, emosional dan spiritual dalam diri individu. Banyak penelitian menunjukkan bahwa efek ini akan semakin besar bila musik tersebut memiliki arti tertentu terhadap individu yang mendengarkannya. Bila dikaitkan dengan hal emosi, musik menciptakan lingkungan mood dimana kita merespon secara tidak sadar. Reaksi emosi kita terhadap musik menciptakan reaksi fisik seperti menangis, detak jantung yang lebih cepat atau berhenti bernafas untuk sesaat Wilgram, 2004. Musik memiliki banyak kegunaan dalam kehidupan manusia, mulai dari mengurangi stres, mengembangkan diri, sampai meningkatkan kemampuan akademis Merritt, 2003. Menurut Rosenfeld dalam Strouse,1995, musik juga merupakan media kuat yang dapat membangkitkan emosi tertentu, membantu pendengar mengalami pembentukan atau perubahan perilaku tertentu. Universitas Sumatera Utara Musik yang memiliki ritme yang tidak teratur, memberikan tekanan pada irama terakhir, memiliki jeda yang pendek sebelum memasuki irama pertama yang biasa disebut musik anapestik, memiliki pola irama yang tidak sama dengan pola irama tubuh manusia pada umumnya dan dapat menyebabkan gangguan- gangguan terhadap sistem saraf dan sistem kekebalan tubuh, stres, depresi, perilaku hiperaktif dan kelelahan Diamond dalam Merritt, 2003. Emo merupakan singkatan dari emotional atau emo-core, sebuah generasi musik dari punk rock. Komunitas ini ditandai dengan potongan rambut dengan poni yang panjang menutupi sebagian wajah dan penggunaan make-up dan pakaian wanita pada pria emo Marni, 2008. Banyak orang tidak tahu mengenai emo. Hal ini terjadi karena catatan dan dokumentasi perkembangan emo sebagian besar disosialisasikan secara terbatas dan hanya pada kalangan tertentu Radin, 2008. Aliran musik emo memiliki karakter musik punk, cepat dan bersemangat tetapi memiliki karakter vokal yang diubah. Vokal dalam emo terkesan kehabisan napas dan terengah-engah yang menimbulkan kesan emosional dan lelah. Terkadang vokal dalam aliran musik emo ini juga menggunakan jeritan dan teriakan yang sangat keras di puncak lagu-lagu mereka Radin, 2008. Beberapa kelompok musik emo yang terkenal belakangan ini seperti My Chemical Romance, Dashboard Convensional, Fall Out Boy, Funeral for a Friend, dan lain- lain yang secara kelihatan memberikan gambaran mengenai emo. Universitas Sumatera Utara B.2. Sejarah Emo Dalam Wikipedia 2008 terdapat sejarah emo, yaitu sebagai berikut: Gelombang pertama 1985-1994 Tahun 1985 di Washington D.C., Ian MacKaye dan Guy Picciotto, dua orang veteran musik hardcore memutuskan untuk berpindah haluan dari gaya dasar hardcore yang meninggikan kekerasan. Hasilnya, grup musik mereka membentuk sebuah revolusi yang dikenal dengan istilah “Revolution Summer” yang memperbaharui semangat eksperimen dan penemuan musik baru. Istilah emo sebenarnya tidak memiliki asal yang jelas, tapi awalnya istilah ini muncul pada majalah Flipside untuk menggambarkan musik baru ini. Pada awal tahun 90-an, istilah ini mengacu pada emo-core, yang juga tidak diketahui kapan waktu persis istilah ini berubah. Awal tahun-tahun ini banyak grup musik emo yang bermunculan dengan kesamaan tema dalam politik dan sosial. Disaat yang bersamaan, wilayah lain di Amerika juga mengalami perubahan yang serupa. Bahkan di San Diego, terjadi perubahan ke arah emo yang lebih kasar dan agresif yang sering disebut screamo. Gelombang kedua 1994-2000 Sejalan dengan semakin berkembangnya emo di awal tahun 90-an, grup- grup musik baru bermunculan. Momen kunci perkembangan ini adalah pelepasan album “Diary” oleh Sunny Day Real Estate pada tahun 1994. Dukungan label yang lebih besar juga memberi peluang bagi mereka untuk muncul dalam acara televisi yang menghasilkan perhatian masyarakat luas. Universitas Sumatera Utara Pada tahun-tahun berikutnya, beberapa lingkupan luas “indie emo” muncul. Yang paling signifikan terjadi pada pertengahan 90-an. Banyak grup musik yang dipengaruhi oleh sumber yang sama, tapi dengan musik yang lebih temperamen. Sebagaimana “indie emo” semakin dikenal dunia, sejumlah tindakan yang dianggap bukan emo mulai disebut sebagai emo karena kesamaannya dalam musik. Akhir 90-an, gerakan emo lebih ke arah nasional daripada regional, label- label rekaman besar mulai berpaling kepada emo dengan harapan dapat menarik keuntungan dari kepopuleran emo saat itu. Hal ini menciptakan konflik bagi grup- grup musik yang berusaha loyal pada jenis musiknya yang independen. Konflik- konflik ini sering berujung pada pecahnya grup-grup musik emo. Tahun-tahun ini menjadi tahun hilangnya emo dari hadapan publik. Gelombang III 2000- Sekarang Walaupun sudah hampir hilang secara keseluruhan, istilah musik emo tetap ada dan biasanya selalu dikenalkan pada grup-grup musik emo yang berasal dari tahun 90-an yang masih memainkan musik mereka. B.3. Karakteristik Kelompok Emo Kelompok emo menunjukkan karakteristik atau gaya tersendiri yang dimiliki oleh komunitas kelompok emo tersebut hampir secara universal dan biasanya dapat dibagi dalam tiga bagian utama Marni, 2008; Radin, 2008, yaitu: Universitas Sumatera Utara 1. Secara psikologis memiliki emosi yang sangat sensitif dan dramatis, kecenderungan untuk menjadi pesimis dan depresif, sifat suka menolong kesulitan lewat bantuan secara emosional, menarik diri, dan merasa diabaikan. 2. Secara fisik memiliki potongan rambut panjang di bagian depan yang dibuat menutup sebagian besar wajah, biasanya di-rebonding dan dicat hitam pekat, rambut bagian belakang pendek dan dibuat acak-acakan atau spikey. Pakaian sempit, pria biasanya menggunakan pakaian wanita seperti celana jeans ketat dan kaos-kaos sempit hitam, memakai sepatu hitam yang sengaja dibuat kotor, memakai gelang-gelang karet yang berwarna hitam. Mempertahankan tubuh yang kurus. Kacamata tebal dengan gagang hitam. 3. Berdasarkan musik dan perilaku yang menyangkut musik mereka, yaitu penggunaan make-up yang menekankan bagian mata agar terlihat lelah dan tertekan saat berada di atas panggung, cara penyampaian lirik lagu yang membuat seolah-olah mereka tercekik atau sangat menderita akibat kesedihannya, lirik lagu yang sangat depresif dan pesimis namun dengan tempo yang biasanya cepat. Universitas Sumatera Utara

C. LOCUS OF CONTROL