uterus ibu sehingga secara tidak langsung dapat meningkatkan kadar hormon oxitoksin, yaitu hormon yang dapat merangsang produksi ASI Arifin, 2004.
8.5. Perawatan Payudara
Perawatan fisik payudara menjelang masa laktasi perlu dilakukan, yaitu memeriksa putting susu, mempersiapkan payudara dengan mengurut payudara
selama 6 minggu terakhir masa kehamilan. Pengurutan tersebut diharapkan apablia terdapat penyumbatan pada duktus laktiferus dapat dihindarkan sehingga
9. Faktor- faktor Kegagalan Pemberian ASI
Ada 2 hal yang mempengaruhi kegagalan dalam pemberian ASI yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
9.1 Faktor Internal
Adapun yang termasuk kedalam faktor Internal yaitu: a.
Pengetahuan
Pengetahuan adalah sejumlah informasi yang dikumpulkan yang dipahami dan pengenalan terhadap sesuatu hal atau benda-benda secara obyektif.
Pengetahuan juga berasal dari pengalaman tertentu yang pernah dialami dan yang diperoleh dari hasil belajar secara formal, informal dan non formal
Notoatmodjo,2005. Dalam hal ini, banyak sekali alasan kenapa orang tua memberikan MPASI
6 bulan. Umumnya banyak ibu yang beranggapan kalau anaknya kelaparan dan akan tidur nyenyak jika diberi makan. Meski tidak ada relevansinya banyak yang
beranggapan ini benar. Karena, belum sempurnanya sistem pencernaan sehingga harus bekerja lebih keras untuk mengolah dan memecah makanan. Kadang anak
Universitas Sumatera Utara
yang menangis terus menerus dianggap sebagai anak yang tidak kenyang. Padahal menangis bukan semata-mata tanda anak yang kelaparan. Hal ini menunjukan
bahwa pengetahuan orang tua masih sangat rendah Nurafifa, 2009. b.
Pendidikan
Pendidikan pada dasarnya adalah suatu proses pengembangan sumberdaya manusia. Menurut Martoyo 1996 pendidikan adalah suatu proses pendidikan
jangka panjang yang dilakukan secara sistematis dan prosedurnya diorganisisr melalui konsep belajar manajerial perorangan dan pengetahuan teoritis untuk
tujuan umum Nurafifa, 2009. Sciartino 1999 mengemukakan bahwa pendidikan yang cukup merupakan
dasar dalam pengembangan wawasan sarana yang memudahkan untuk dimotivasi serta turut menentukan cara berpikir seseorang dalam menerima pengetahuan,
sikap dan perilaku masyarakat. Pendidikan juga dapat diartikan sebagai suatu proses belajar yang memberikan latar belakang berupa mengajarkan kepada
manusia untuk dapat berpikir secara obyektif dan dapat memberikan kemampuan untuk menilai apakah budaya masyarakat dapat diterima atau mengakibatkan
seseorang merubah tingkah laku Nurafifa, 2009. Dalam hal ini, banyak ahli pendidikan setempat mempunyai program pendidikan
yang lebih jelas meliputi modal ‘pendidikan untuk hidup’ sebagai subjek mata pelajaran akademik tambahan. Kapanpun dan dimana mungkin, bidan harus
dengan yakin menerima kesempatan untuk ikut berperan dalam kelas “Pendidikan Kesehatan”, kursus perawatan Anak dan “Persiapan Menjadi Orang Tua” yang
sekarang dilaksanakan di banyak sekolah dan pendidikan lanjut. Dapat terjadi pertukaran pikiran dan gagasan yang bermanfaat dengan orang-orang muda yang
Universitas Sumatera Utara
merupakan generasi berikutnya setelah orang tua mereka. Selain dari itu semua, mendengarkan mereka, bersikap peka terhadap sesuatu yang tidak ingin mereka
katakan; mendorong mereka untuk menyatakan gagasan dan tanggapan mereka, membantu mereka untuk mengungkapkan hambatan dan emosi mereka. Apabila
mungkin, izinkan mereka bertemu dengan seseorang ibu yang baru melahirkan bersama bayinya, dan membicarakan sikap ibu tersebut terhadap bayinya terutama
dalam hubungannya dengan pemberian air susu ibu Sylvia, 1997. c.
Pekerjaan ibu Beberapa wanita karier mempunyai kecemasan lain, yaitu bahwa
memberikan air susu kepada bayi selama 4 sampai 6 bulan akan mempengaruhi kegagalan profesi dan kemasyarakatan mereka dan mungkin akan merusak
prospek peningkatan karier. Ini semua merupakan masalah besar yang telah berkembang pada kebudayaan dan masalah ini sangat nyata bagi para wanita yang
menghadapinya Sylvia, 1997. Ibu menyusui yang bekerja tidak perlu khawatir. Mereka tidak perlu
berhenti menyusui anaknya. Sebaiknya ibu bekerja tetap harus memberi ASI eksklusif kepada bayinya hingga umur 6 bulan. Hal ini dikarenakan banyaknya
keuntungan yang diperoleh dibandingkan jika anak disusui dengan susu formula. Tidak sulit untuk tetap menyusui bayi saat bekerja. Jika memungkinkan, bayi
dapat dibawa ke kantor ibu untuk disusui. Hal tersebut akan sedikit terkendala jika di tempat bekerja atau di sekitar tempat bekerja tidak tersedia sarana penitipan
bayi atau pojok laktasi. Bila tempat bekerja dekat dengan rumah, ibu dapat pulang untuk menyusui bayi pada waktu istirahat atau bisa juga meminta bantuan
seseorang untuk membawa bayi ketempat bekerja.
Universitas Sumatera Utara
Lokasi kantor ibu yang jauh dari rumah juga bukanlah penghalang untuk tetap memberikan ASI ekslusif. Walaupun ibu bekerja dan tempat bekerja jauh
dari rumah, ibu tetap dapat memberikan ASI eksklusif kepada bayinya. Sebelum pergi bekerja, ASI tersebut bisa dikeluarkan dan dititipkan pada pengasuh untuk
diberikan pada bayi. Di tempat bekerja, ibu dapat memerah ASI 2-3 kali setiap 3 jam. Pengeluaran ASI dapat membuat ibu merasa nyaman dan mengurangi ASI
menetes. ASI simpan di lemari es dan dibawa pulang dengan termos es saat ibu selesai bekerja. Ibu juga bisa menyimpannya dalam termos yang diberi es batu
atau blue ice. Kegiatan menyusui dapat dilanjutkan pada malam hari, pagi hari sebelum berangkat, dan waktu luang ibu. Keadaan ini akan membantu produksi
ASI tetap tinggi Surabaya, eHealth 2008. d.
Penyakit ibu Pilihan untuk menyusui tidak terbuka untuk setiap ibu. Beberapa ibu tidak
bisa atau tidak boleh menyusui bayi mereka. Alasanya bisa emosional atau fiscal, berkaitan dengan kesehatan ibu atau bayi, bisa sementara dimana kadang-kadang
ibu bisa menyusui sesudahnya atau jangka panjang. Beberapa faktor yang paling sering bisa mencegah atau menghalangi seorang ibu dari menyusui termasuk:
Penyakit serius yang melumpuhkan misalnya gagal jantung atau gagal ginjal, atau anemia yang parah atau kekurangan berat badan yang ekstrem meskipun
beberapa ibu bisa mengatasi masalah ini dan menyusui bayinya. Infeksi yang serius, misalnya tuberculosis TBC aktif yang tidak dirawat
setelah dirawat selama dua minggu, ibu boleh menyusui; untuk sementara waktu, payudara bisa dipompa dan air susunya dibuang agar cadangan air susu
sudah ada ketika tindakan menyusui dimulai. Penyakit yang menahun yang
Universitas Sumatera Utara
memerlukan obat yang akan memasuki air susu ibu dan membahayakan bayi, misalnya obat-obat anti tiroid, antikanker, antihipertensi atau obat-obat yang bisa
mengubah suasana hati, misalnya lhitium, penenang, atau sedatif. Jika anda menggunakan obat-obat saperti ini, tanyakan terlebih dahulu kepada dokter anda
sebelum anda mulai menyusui. Pada beberapa kasus, perubahan obat atau jarak makan obat bisa memungkinkan anda untuk menyusui. Kontak dengan beberapa
bahan kimia tertentu di tempat kerja. Infeksi AIDS atau HIV, yang bisa ditularkan melalui cairan tubuh, termasuk air susu ibu. Penyalahgunaan obat-obatan
termasuk penggunaan obat penenang, kokain, heroin, metadon, marijuana, atau penyalahgunaan alkohol. penolakan yang mendalam terhadap menyusui.
Beberapa kondisi bayi bisa mempersulit tindakan menyusui, tatapi bukan tidak mungkin untuk mencobanya dengan dukungan medis yang benar.
Termasuk diantaranya adalah kelainan-kelainan seperti tidak tahan terhadap laktosa atau fenilketonuria PKU, di mana susu manusia maupun susu sapi tidak
bisa dicerna. Sumbing bibir dan atau langit-langit, dan kelainan bentuk mulut lainya yang mengganggu penghisapan. Meskipun keberhasilan menyusu sebagian
tergantung dari jenis cacatnya, tetapi dengan bantuan khusus, tindakan menyusui msih bisa dimungkinkan Murkoff, 2006.
9.2. Faktor eksternal
Adapun hal yang termasuk dalam faktor eksternal yaitu : a.
Promosi Susu Formula Bayi Tempat melahirkan memberikan pengaruh terhadap pemberian ASI
Eksklusif pada bayi karena merupakan titik awal bagi ibu untuk memilih apakah tetap memberikan bayinya ASI Eksklusif atau memberikan susu formula yang
Universitas Sumatera Utara
diberikan oleh petugas kesehatan maupun non kesehatan sebelum ASI-nya keluar. Meskipun ada kode etik internasional tentang pengganti ASI susu formula,
pemasaran susu formula langsung ke rumah sakit saat ini semakin gencar dan sangat mengganggu keberhasilan program ASI Eksklusif. Nurafifa, 2009.
Selain itu adanya promosi susu formula juga bisa menjadi kemungkinan gagalnya pemberian ASI walaupun mindset awal sebenarnya ASI, promosi bisa
berasal dari petugas kesehatan misalnya pada saat pulang dibekali susu formula, ataupun dari iklan-iklan di beberapa media baik cetak maupun elektronik jurnal
Hikmawati, 2008. b.
Penolong Persalinan Menurut Depkes RI, 1998 tenaga yang dapat memberikan pertolongan
persalinan dapat dibedakan menjadi dua yaitu tenaga kesehatan profesional dokter spesialis kebidanan, dokter umum, bidan, pembantu bidan dan perawat
bidan dan dukun bayi terlatih dan tidak terlatih sugiarto, 2003 Kendala yang dihadapi dalam upaya peningkatan penggunaan ASI adalah
sikap sementara petugas kesehatan dari berbagai tingkat yang tidak bergairah mengikuti perkembangan ilmu kedokteran dan kesehatan. Konsep baru tentang
pemberian ASI dan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui dan bayi baru lahir. Disamping itu juga sikap sementara
penaggung jawab ruang bersalin dan perawatan dirumah sakit, rumah bersalinn yang berlangsung memberikan susu botol pada bayi baru lahir ataupun tidak mau
mengusahakan agar ibu mampu memberikan ASI kepada bayinya, serta belum diterapkannya pelayanan rawat disebahagian besar rumah sakit atau klinik
bersalin Arifin, 2004.
Universitas Sumatera Utara
BAB III
KERANGKA PENELITIAN
1. Kerangka Penelitian