UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME PADA PELAJARAN SAINS KELAS IV SD NEGERI 173469 BANUAREA KEC. PAKKAT KAB. HUMBANG HASUNDUTAN T.P. 2015/2016.

(1)

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME PADA PELAJARAN SAINS KELAS IV SD NEGERI 173469 BANUAREA

KEC. PAKKAT KAB. HUMBANG HASUNDUTAN T.P. 2015/2016

SKRIPSI

Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan

Pra Sekolah Dasar dan Sekolah Dasar

OLEH:

RINA DERITA MARBUN NIM. 114522414059

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

ABSTRAK

RINA DERITA MARBUN, NIM. 114522414059.“Upaya meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Melalui PendekatanPembelajaran Konstruktivisme Pada Pelajaran Sains Kelas IV SD Negeri 173469 Banuarea Kecamatan Pakkat Kabupaten Humbang Hasundutan T.P.2015/2016”.

Masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah Apakah Melalui Pendekatan Pembelajaran Konstruktivisme Dapat Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Pelajaran Sains Materi Perubahan Wujud Benda Kelas IV SD Negeri 173469 Banuarea.

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 173469 Banuarea Kecamatan Pakkat Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun Pembelajaran 2015/2016 yang berjumlah 12 orang terdiri dari 9 orang perempuan dan 3 orang laki-laki dan subjek penelitian ini adalah pembelajaran konstruktivisme.

Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan dalam 2 siklus, dimana setiap siklus dilakukan dua kali pertemuan yang masing-masing pertemuan 40 menit.

Dari hasil observasi siklus I pertemuan I dengan rata-rata 58,75. Sedangkan pada siklus I pertemuan II dengan rata-rata 68,33, berarti ada peningkatan motivasi belajar. Dari hasil observasi yang dilakukan menunjukkan pada siklus I analisis pencapaian yang diperoleh siswa memang sudah meningkat, namun belum mencapai rata-rata yang diharapkan, yang berarti masih dalam kategori kurang baik. Pada siklus II, data hasil observasi siswa dan guru mengalami peningkatan menjadi baik. Analisis yang diperoleh bahwa data hasil observasi siklus II pertemuan I dengan rata-rata 74, 58, dan siklus II pertemuan II 80,41, sehingga tidak perlu dilanjutkan ke siklus III.

Hal ini berarti pembelajaran konstruktivisme dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada pokok bahasan wujud benda di kelas IV SDNegeri 173469 Banuarea. Dan pembelajaran konstruktivisme dapat digunakan sebagai alternatif dalam pembelajaran Sains terkhusus pada pokok bahasan wujud benda.


(6)

ABSTRAK

RINA DERITA MARBUN, Nim 114522414059. Upaya meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Melalui PendekatanPembelajaran Konstruktivisme Pada Pelajaran Sains Kelas IV SD Negeri 173469 Banuarea Kecamatan Pakkat Kabupaten Humbang Hasundutan T.P.2015/2016.

Masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah Apakah Melalui Pendekatan Pembelajaran Konstruktivisme Dapat Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Pelajaran Sains Materi Perubahan Wujud Benda Kelas IV SD Negeri 173469 Banuarea.

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 173469 Banuarea Kecamatan Pakkat Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun Pembelajaran 2015/2016 yang berjumlah 12 orang terdiri dari 9 orang perempuan dan 3 orang laki-laki dan subjek penelitian ini adalah pembelajaran konstruktivisme.

Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan dalam 2 siklus, dimana setiap siklus dilakukan dua kali pertemuan yang masing-masing pertemuan 40 menit.

Dari hasil observasi siklus I pertemuan I dengan rata-rata 58,75. Sedangkan pada siklus I pertemuan II dengan rata-rata 68,33, berarti ada peningkatan motivasi belajar. Dari hasil observasi yang dilakukan menunjukkan pada siklus I analisis pencapaian yang diperoleh siswa memang sudah meningkat, namun belum mencapai rata-rata yang diharapkan, yang berarti masih dalam kategori kurang baik. Pada siklus II, data hasil observasi siswa dan guru mengalami peningkatan menjadi baik. Analisis yang diperoleh bahwa data hasil observasi siklus II pertemuan I dengan rata-rata 74, 58, dan siklus II pertemuan II 80,41, sehingga tidak perlu dilanjutkan ke siklus III.

Hal ini berarti pembelajaran konstruktivisme dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada pokok bahasan wujud benda di kelas IV SDNegeri 173469 Banuarea. Dan pembelajaran konstruktivisme dapat digunakan sebagai alternatif dalam pembelajaran Sains terkhusus pada pokok bahasan wujud benda.


(7)

DAFTAR ISI

ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI ... DAFTAR TABEL ... DAFTAR GAMBAR ... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ... B. Identifikasi Masalah ... C. Batasan Masalah ... D. Rumusan Masalah ... E. Tujuan Penelian ... F. Manfaat Penelitian ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kerangka Teori ... B. Kerangka Berpikir ... C. Hipotesis Tindakan ... BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ... B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... C. Subjek Penelitian ...

i ii v vii viii ix 1 4 5 5 6 6 7 26 28 29 29 29


(8)

D. Definisi Operasional Variabel ... E. Desain Penelitian ... F. Prosedur Penelitian ... G. Teknik Pengumpulan Data ... H. Teknik Analisa Data ... BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN ... B. TEMUAN PENELITIAN ... BAB V KESIMPULAN

A. Kesimpulan ... B. Saran ... DAFTAR PUSTAKA... LAMPIRAN

29 30 31 33 34

36 18

60 61 62


(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Tingkat motivasi belajar siswa pada siklus I, pertemuan I ... Tabel 4.2Lembar observasi guru siklus I pertemuan I ………... Tabel 4.3Tingkat motivasi belajar siswa pada siklus I, pertemuan II.. Tabel 4.4 Lembar observasi guru siklus I pertemuan II ……….. Tabel 4.5Tingkat motivasi belajar siswa pada siklus II pertemuan I .. Tabel 4.6Lembar observasi guru siklus II pertemuan I ……….. Tabel 4.7Tingkat motivasi belajar siswa pada siklus II pertemuan II . Tabel 4.8Lembar observasi guru siklus II pertemuan II ……….

37 38 41 43 48 50 53 54


(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Peta konsep ………. Gambar 2.2. Kerangka berpikir ……….. Gambar 3.1. Desain Penelitian ……… Gambar 4.1. Diagram motivasi belajar siswa siklus I, pertemuan I ... Gambar 4.2. Diagram motivasi belajar siswa siklus I, pertemuan II ... Gambar 4.3. Diagram motivasi belajar siswa siklu II pertemuan I …..

Gambar 4.4 Diagram motivasi belajar siswa pada siklus II pertemuan

II………...

Gambar 4.5 Diagram hasil observasi motivasi belajar siswa ………..

25 26 30 37 42 49

53 59


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Izin MelaksanakanPenelitian

Lampiran 2. Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Lampiran 4. Jadwal Kegiatan Penelitian Lampiran 5. Angket Motivasi Belajar Lampiran6. Daftar Nama Siswa Lampiran7.Data Hasil Penelitian


(12)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sains merupakan terjemahan dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang berasal dari istilah Natural Science. Ruang lingkup sains adalah cara mencari tahu tentang fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip proses penemuan dan sikap ilmiah lain dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan. Sains salah satu mata pelajaran yang sudah ditetapkan sebagai pelajaran pokok pada Sekolah Dasar (SD). Pelajaran sains merupakan pelajaran yang mempunyai karakteristik yang berbeda dengan pelajaran lain dan secara spesifik materi pelajaran sains sangat relevan denga fenomena alam yang dirasakan dalam kehidupan manusia sehari-hari. Kedudukan mata pelajaran sains sangat penting dalam dunia pendidikan karena mata pelajaran sains merupakan salah satu mata pelajaran wajib dipelajari dalam setiap jenjang pendidikan. Karena itu tidaklah berlebihan diharapkan siswa mempunyai pemahaman yang baik tentang sains sejak dari pendidika dasar.

Pembelajaran Sains di Sekolah Dasar sangat penting artinya dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang memiliki dasar-dasar kemampuan pengetahuan dan teknologi sejak dini. Dalam pembelajaran Sains, siswa dapat mengenal dirinya dan memahami lingkungan sekitar. Oleh karena itu, pembelajaran Sains sebaiknya dapat mendorong siswa untuk kreatif dan imajinatif


(13)

2

konstruktivisme, siswa diberikan kesempatan untuk mengungkapkan gagasannya dengan menggunakan bahasa sendiri, sehingga siswa berperan aktif dalam proses belajar.

Kurangnya inovasi dan kreativitas guru dalam menerapkan metode yang bervariasi sesuai dengan relevansi materi pelajaran maka pelajaran sains dianggap pelajaran yang sulit dan sukar dipahami sehingga nilai atau prestasinya pada mata pelajaran sains rendah. Fenomena seperti ini menyebabkan rendahnya hasil belajar sains karena guru dalam menyampaikan materi dalam proses pembelajaran menggunakan metode konvensional sehingga siswa merasa kurang termotivasi dalam belajar, metode yang digunakan dalam pembelajaran sains cenderung teori tanpa praktek, sehingga kurang motivasi siswa kelas IV untuk aktif dalam belajar serta kurang mengembangkan kemampuan siswa dalam belajar Sains. Pentingnya motivasi dalam belajar karena motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan dan mendukung perilaku manusia supaya mau belajar secara giat sehingga mencapai hasil yang optimal. Seseorang dapat berkembang dengan baik dan mampu mencapai tujuannya, karena didasari oleh motivasi. Seberapa kuat motivasi yang dimiliki individu akan banyak menentukan terhadap kualitas perilaku yang ditampilkannya, juga dalam konteks hasil belajar. Siswa pada dasarnya termotivasi untuk melakukan suatu aktivitas untuk dirinya sendiri, karena intin mendapatkan kesenangan dari pelajaran, atau merasa kebutuhannya terpenuhi. Ada juga siswa yang termotivasi melaksanakan dalam rangka memperoleh penghargaan atau menghindari hukuman dari luar dirinya sendiri, seperti: nilai, tanda penghargaan atau pujian guru.


(14)

3

Salah satu penyebab lain rendahnya kualitas pembelajaran di sekolah khususnya Sains adalah guru lebih menekankan siswa pada aspek kognitif dengan menggunakan hafalan dalam upaya menguasai ilmu pengetahuan, guru juga kurang menggunakan media pembelajaran. Guru kurang menekankan pengembangan keterampilan berpikir siswa, mengembangkan aktualisasi konsep dengan diimbangi pengalaman konkret dan aktivitas bereksperimen. Hal demikianlah yang terjadi di SDNegeri173469 Banuarea.

Sejalan dengan persoalan di atas dalam proses membelajarkan sains diperlukan model pembelajaran baru yang inovatif yang dapat memotivasi siswa ke arah belajar yang lebih baik dan bersemangat tinggi. Oleh karena itu, guru diharapkan menggunakan model pembelajaran konstruktivisme atau model pembelajaran baru yang disesuaikan dengan kondisi dan situasi belajar agar motivasi siswa untuk belajar tetap tinggi dan guru semangat dalam mengajar sehingga akhirnya hasil belajar dapat tercapai dengan efektif dan efisien, cepat dan tepat. Konstruktivisme merupakan aliran filsafat pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan kita merupakan hasil konstruksi kita sendiri. Sebagai model pembelajaran, konstruktivisme menyerukan perlunya partisipasiaktif siswa dalam proses pembelajaran, perlunya pengembangan siswa belajar mandiri dan perlunya siswa memiliki kemampuan untuk mengembangkan pengetahuannya sendiri. Siswa tidak lagi diposisikan sebagai bejana kosong yang siap diisi. Siswa kini diposisikan sebagai mitra belajar guru. Guru bukan


(15)

satu-4

belajar atau sumber informasi. Sedangkan sumber belajar lain bisa teman sebaya, perpustakaan, alam, laboratorium, televisi, koran dan internet.

Penerapan konstruktivisme dalam proses belajar mengajar menghasilkan metode pengajaran yang menekankan aktivitas utama pada siswa. Teori pendidikan yang didasari konstruktivisme memandang murid sebagai orang yang menanggapi secara aktif objek-objek dan peristiwa-peristiwa dalam lingkungannya, serta memperoleh pemahaman tentang seluk beluk objek-objek dan peristiwa-peristiwa itu. Menurut teori ini, perlu disadari bahwa siswa adalah subjek utama dalam kegiatan utama dalam kegiatan penemuan pengetahuan. Mereka menyusun dan membangun pengetahuan melalui berbagai pengalaman yang memungkinkan terbentuknya pengetahuan. Mereka harus menjalani sendiri berbagai pengalaman yang pada akhirnya memberikan pemikiran tentang pengetahuan-pengetahuan tertentu.

Kenyataan-kenyataan seperti di atas itulah yang mendorong penulis untuk mengadakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang kemudian dituangkan dalam bentuk skripsi dengan judul “Upaya Meningkatkan MotivasiBelajarSiswa Melalui PendekatanPembelajaran Konstruktivisme Pada Pelajaran SainsKelas IV SD Negeri 173469Banuarea Kecamatan Pakkat Kabupaten Humbang Hasundutan T.P 2015/2016”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:


(16)

5

1. Guru cenderung menggunakan metode ceramah saja saat dalam pembelajaran sains

2. Siswa bosan belajar sains karena kurangnya variasi dalam pengerjaan materi 3. Siswa pasif ketika belajar sains

4. Siswa tidak minat belajar sains

5. Motivasi belajar anak dalam belajar sains rendah

6. Sains lebih cenderung dianggap hanya menekankan pada aspek kognitif saja 7. Kurangnya penggunaan media dalam pembelajaran sains

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka masalah penelitian ini dibatasi pada “Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Melalui PendekatanPembelajaranKonstruktivisme Pada Pelajaran Sains Materi Perubahan Wujud Benda Kelas IV SDNegeri173469 Banuarea T.P. 2015/2016”.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah tersebut di atas, maka peneliti membuat rumusan masalah dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah Apakah Melalui Pendekatan Pembelajaran Konstruktivisme Dapat Meningkatkan Motivasi Belajar Siswapada Pelajaran Sains Materi Perubahan Wujud Benda Kelas IV SD Negeri 173469 Banuarea?


(17)

6

E. Tujuan penelitian

Tujuan Penelitian Tindakan Kelas ini adalah: menerapkan Pendekatan pembelajaran konstruktivisme untuk meningkatkan motivasibelajar siswa pada mata pelajaran sains pokok bahasan perubahan wujud benda di kelas IV SDNegeri173469 Banuarea.

F. Manfaat Penelitian

Manfaaat yang ingin diraih melalui penelitian ini, yakni:

1. Bagi siswa kelas IV SDNegeri173469 Banuarea yang mengikuti model konstruktivisme pada pokok bahasan perubahan wujud benda dapat membantu meningkatkan motivasibelajar, cara belajar, kreativitas dan memiliki pemahaman tentang wujud benda.

2. Bagi guru, hasil penelitian ini membantu guru dalam usaha meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa dalam usaha meningkatkan mutu pendidikan dan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan melakukan pengajaran sains di SD.

3. Bagi sekolah, hasil penelitian ini diharapkan memberi informsi tentang bagaimana pengaruh model pembelajaran konstruktivisme dalam pembelajaran Sains pokok bahasan perubahan wujud benda yang selanjutnya dapat dijadikan sebagai bahan pertimbngan melakukan pengajaran Sains di SD.

4. Bagi peneliti, sebagai bahan masukan yang terlibat dalam dunia pendidikan


(18)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan dan data penelitian yang dilakukan terhadap peningkatan motivasi belajar siswa pada materi perubahan wujud benda dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme di SDN 173469 Banuarea, maka peneliti membuat kesimpulan sebagai berikut:

1. Dengan menggunakan pendekatan pembelajaran konstruktivisme dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada pelajaran IPA materi perubahan wujud benda.

2. Penelitian dilakukan dalam 2 siklus, setiap siklus dibagi dalam 2 tahapan yang saling berhubungan antara yang satu dengan yang lain yaitu, perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi.

3. Motivasi belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I pertemuan ke I, siklus I pertemuan II, siklus II pertemua I dan siklus II pertemuan II.

4. Dari hasil observasi yang diperoleh terjadi peningkatan yaitu pada siklus I pertemuan I mendapat rata 58,75%, siklus I pertemuan II mendapat rata-rata 68,33%, siklus II pertemuan I mendapat rata-rata-rata-rata 74,58%, dan pada siklus II pertemuan II mendapat rata-rata 80,41%.


(19)

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dikemukakan di atas maka peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Direkomendasikan kepada guru untuk menggunakan pendekatan konstruktivisme dalam kegiatan belajar mengajar, karena dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dan keberhasilan siswa dalam pembelajaran.

2. Disarankan bagi pihak sekolah agar lebih meningkatkan kemampuan guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa dengan mengadakan pelatihan tentang penggunaan pendekatan konstruktivisme dalam pembelajaran

3. Bagi peneliti lain, disarankan untuk melakukan penelitian yang sejenis pada materi dan sekolah lainnya, agar diperoleh hasil penelitian yang lebih sempurna dan bermanfaat sebagai bahan informasi bagi dunia pendidikan.


(20)

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Zainal. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Cv. Yrama Widya. Arikunto. 2008. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action

Research-Car).Jakarta: Bumi Aksara.

Danim. 2004. Manajemen dan Motivasi. Jakarta: Balai Aksara.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Eveline, dkk. 2010. Teori belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia. Hamalik. 1992. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru.

Hanifah. 2009. Konsep Strategi Pembelajaran. PT Refika Aditama. Hamid. 2009. Teori Belajar dan Pembelajaran. Medan.

Hamzah. 2008. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Muslichah,Asyari. 2000. Penerapan SAINS Teknologi Masyarakat dalamPembelajaran SAINS di SD. Jakarta: Bumi Aksara.

Rosalin. 2008. Gagasan Merancang Pembelajaran Kontekstual. Bandung: PT. Karsa Mandiri Persada.

Sadirman. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja GrafindoPersada.

Sumatow Usman. 2006. Bagaimana Membelajarkan SAINS di SD. Jakarta:Depdiknas.


(21)

63

Sudijono, Anas. 2009. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raya GrafindoPersada.

Turmudi. 2008. Landasan Filsafat dan Teori Pembelajaran Matematika. Jakarta:PT. Leuser Cita Pustaka.

Usman (http://psikologi.net). Di download pada 27 Januari 2012.

Wuryastuti, Sri. 2007. Pendidikan SAINS di SD. Bandung: Ciputat Press.


(1)

5

1. Guru cenderung menggunakan metode ceramah saja saat dalam pembelajaran sains

2. Siswa bosan belajar sains karena kurangnya variasi dalam pengerjaan materi 3. Siswa pasif ketika belajar sains

4. Siswa tidak minat belajar sains

5. Motivasi belajar anak dalam belajar sains rendah

6. Sains lebih cenderung dianggap hanya menekankan pada aspek kognitif saja 7. Kurangnya penggunaan media dalam pembelajaran sains

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka masalah penelitian ini dibatasi pada “Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Melalui PendekatanPembelajaranKonstruktivisme Pada Pelajaran Sains Materi Perubahan Wujud Benda Kelas IV SDNegeri173469 Banuarea T.P. 2015/2016”.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah tersebut di atas, maka peneliti membuat rumusan masalah dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah Apakah Melalui Pendekatan Pembelajaran Konstruktivisme Dapat Meningkatkan Motivasi Belajar Siswapada Pelajaran Sains Materi Perubahan Wujud Benda Kelas IV SD Negeri 173469 Banuarea?


(2)

6

E. Tujuan penelitian

Tujuan Penelitian Tindakan Kelas ini adalah: menerapkan Pendekatan pembelajaran konstruktivisme untuk meningkatkan motivasibelajar siswa pada mata pelajaran sains pokok bahasan perubahan wujud benda di kelas IV SDNegeri173469 Banuarea.

F. Manfaat Penelitian

Manfaaat yang ingin diraih melalui penelitian ini, yakni:

1. Bagi siswa kelas IV SDNegeri173469 Banuarea yang mengikuti model konstruktivisme pada pokok bahasan perubahan wujud benda dapat membantu meningkatkan motivasibelajar, cara belajar, kreativitas dan memiliki pemahaman tentang wujud benda.

2. Bagi guru, hasil penelitian ini membantu guru dalam usaha meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa dalam usaha meningkatkan mutu pendidikan dan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan melakukan pengajaran sains di SD.

3. Bagi sekolah, hasil penelitian ini diharapkan memberi informsi tentang bagaimana pengaruh model pembelajaran konstruktivisme dalam pembelajaran Sains pokok bahasan perubahan wujud benda yang selanjutnya dapat dijadikan sebagai bahan pertimbngan melakukan pengajaran Sains di SD.


(3)

60 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan dan data penelitian yang dilakukan terhadap peningkatan motivasi belajar siswa pada materi perubahan wujud benda dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme di SDN 173469 Banuarea, maka peneliti membuat kesimpulan sebagai berikut:

1. Dengan menggunakan pendekatan pembelajaran konstruktivisme dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada pelajaran IPA materi perubahan wujud benda.

2. Penelitian dilakukan dalam 2 siklus, setiap siklus dibagi dalam 2 tahapan yang saling berhubungan antara yang satu dengan yang lain yaitu, perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi.

3. Motivasi belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I pertemuan ke I, siklus I pertemuan II, siklus II pertemua I dan siklus II pertemuan II.

4. Dari hasil observasi yang diperoleh terjadi peningkatan yaitu pada siklus I pertemuan I mendapat rata 58,75%, siklus I pertemuan II mendapat rata-rata 68,33%, siklus II pertemuan I mendapat rata-rata-rata-rata 74,58%, dan pada siklus II pertemuan II mendapat rata-rata 80,41%.


(4)

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dikemukakan di atas maka peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Direkomendasikan kepada guru untuk menggunakan pendekatan konstruktivisme dalam kegiatan belajar mengajar, karena dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dan keberhasilan siswa dalam pembelajaran.

2. Disarankan bagi pihak sekolah agar lebih meningkatkan kemampuan guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa dengan mengadakan pelatihan tentang penggunaan pendekatan konstruktivisme dalam pembelajaran

3. Bagi peneliti lain, disarankan untuk melakukan penelitian yang sejenis pada materi dan sekolah lainnya, agar diperoleh hasil penelitian yang lebih sempurna dan bermanfaat sebagai bahan informasi bagi dunia pendidikan.


(5)

62

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Zainal. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Cv. Yrama Widya. Arikunto. 2008. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action

Research-Car).Jakarta: Bumi Aksara.

Danim. 2004. Manajemen dan Motivasi. Jakarta: Balai Aksara.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Eveline, dkk. 2010. Teori belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia. Hamalik. 1992. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru.

Hanifah. 2009. Konsep Strategi Pembelajaran. PT Refika Aditama. Hamid. 2009. Teori Belajar dan Pembelajaran. Medan.

Hamzah. 2008. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Muslichah,Asyari. 2000. Penerapan SAINS Teknologi Masyarakat dalamPembelajaran SAINS di SD. Jakarta: Bumi Aksara.

Rosalin. 2008. Gagasan Merancang Pembelajaran Kontekstual. Bandung: PT. Karsa Mandiri Persada.

Sadirman. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja GrafindoPersada.

Sumatow Usman. 2006. Bagaimana Membelajarkan SAINS di SD. Jakarta:Depdiknas.


(6)

63

Sudijono, Anas. 2009. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raya GrafindoPersada.

Turmudi. 2008. Landasan Filsafat dan Teori Pembelajaran Matematika. Jakarta:PT. Leuser Cita Pustaka.

Usman (http://psikologi.net). Di download pada 27 Januari 2012.

Wuryastuti, Sri. 2007. Pendidikan SAINS di SD. Bandung: Ciputat Press.


Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEMATIK MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS III SD NEGERI 2 SUKARAME BANDARLAMPUNG

1 18 73

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF PADA PELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS IV SDN 2 LEMATANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 11 36

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 SINAR SEMENDO TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 8 48

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 KEBON JERUK KECAMATAN TANJUNGKARANG TIMUR BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 6 39

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 SINAR MULYA KECAMATAN BANYUMAS KAB. PRINGSEWU

43 182 68

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL MELALUI MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN TEMATIK SISWA KELAS IV B SD NEGERI 1 NUNGGALREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

2 4 71

UPAYA MENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI DANYANGMULYO 02 KECAMATAN WINONG KABUPATEN PATI TAHUN PELAJARAN 20112012

0 0 18

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI SALATIGA 06 TAHUN PELAJARAN 20162017

0 1 17

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 6 KEBUMEN

0 0 8

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MELALUI PENDEKATAN PROJECT BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SD NEGERI KUTOWINANGUN 11 SALATIGA SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 20142015

0 0 17