POLA PENGASUHAN ANAK LAKI-LAKI DALAM KELUARGA MILITER DI ASRAMA KODIM 0206 KECAMATAN SIDIKALANG.

POLA PENGASUHAN ANAK LAKI-LAKI
DALAM KELUARGA MILITER
DI ASRAMA KODIM 0206 KECAMATAN SIDIKALANG

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH :
NURCAHAYANTA MANULLANG
NIM 3123122046

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANTROPOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016

ABSTRAK
Nurcahayanta manullang. NIM : 3123122046. Pola Pengasuhan
Anak Laki-laki dalam Keluarga Militer Di Asrama Kodim 0206
Kecamatan Sidikalang. Program Studi Pendidikan Antropologi,

Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan, 2016.
Penelitian ini bertujuan untuk memahami dan mendeskripsikan bagaimana
pola pengasuhan anak laki-laki dalam keluarga militer di asrama Kodim 0206
Kecamatan Sidikalang. Melihat pada kenyataannya bahwa tuntutan sikap pada
umumnya yang dimiliki oleh militer adalah mampu bersikap tegas, disiplin,
bertanggungjawab dan keras. Dari hal tersebut maka penulis ingin mengetahui
apakah tuntutan sikap tersebut diterapkan juga dalam mendidik anak di dalam
keluarga terutama anak laki-laki yang masih remaja. Selain itu penelitian ini juga
bertujuan untuk mengetahui hal – hal apa saja yang melatarbelakangi pola
pengasuhan anak laki-laki dan juga untuk mengetahui apakah ada perbedaan
antara pola pengasuhan anak pada keluarga militer dengan keluarga yang non
militer.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dan dianalisis
dengan cara deskriptif. Data dikumpulkan dan diperoleh dengan menggunakan
teknik wawancara dan melakukan observasi langsung dengan sepuluh informan
masyarakat yang bekerja sebagai militer dan sekaligus tinggal di asrama kodim
0206, Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengasuhan yang dilakukan oleh
keluarga militer yaitu menerapkan sederetan peraturan pada anak untuk
menciptakan kedisiplinan dan tanggung jawab. Selain itu orangtua juga

mengontrol setiap kegiatan anak baik di rumah maupun di luar rumah, serta
menciptakan komunikasi yang hangat antara orangtua dengan anak dan juga
sebaliknya.
Berdasarkan hasil penelitian, penulis menyimpulkan bahwa pola
pengasuhan yang dilakukan oleh keluarga militer lebih mengarah pada
pengasuhan yang bersifat demokratis. Hal tersebut dapat dilihat dari bagaimana
orangtua ketika menyikapi anak ketika melakukan kesalahan, menyikapi anak
dengan memberi kebebasan ketika anak melakukan kegiatan diluar rumah tetapi
masih tetap dalam pengawasan orangtua. Selain itu dalam pengambilan keputusan
orangtua tidak selalu memaksakan kehendak sendiri. Hal yang mempengaruhi
pengasuhan pada keluarga militer bervariasi antara lain dipengaruhi oleh
pendidikan, pekerjaan dan juga pengaruh dari budaya. Selain itu pengasuhan yang
dilakukan oleh keluarga militer dengan non militer memiliki perbedaan tetapi
tidak terlalu signifikan.

Kata kunci: Keluarga militer, pola pengasuhan anak laki-laki, hal yang
mempengaruhi pengasuhan, perbedaan dengan keluarga lain.

i


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat ALLAH SWT, yang telah memberikan
segala rahmat dan hidayah-Nya serta kemudahan kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pola Pengasuhan Anak Laki-laki dalam Keluarga
Militer di Asrama Kodim 0206 Kecamatan Sidikalang” ini dengan baik dan tepat waktu.
Penulisan skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana
pendidikan pada Program Studi Pendidikan Antropologi Fakultas Ilmu Sosial, Universitas
Negeri Medan.
Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis menyadari bahwa terdapat beberapa tantangan
dan hambatan baik saat melakukan penelitian maupun dalam menuangkan hasil penelitian ke
dalam tulisan. Akan tetapi dengan usaha dan doa penulis dapat melewati segala hambatan
tersebut dengan lancar. Penulisan skripsi ini juga masih jauh dari kesempurnaan, namun
penulis berusaha menyajikan skripsi ini dengan baik. Pada proses penyelesaian skripsi ini
penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M. Pd sebagai Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd sebagai Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas
Negeri Medan.
3. Ibu Dra. Puspitawati, M.Si sebagai Ketua Prodi Pendidikan Antropologi Fakultas
Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

4.

Ibu Supsioloani M,Si sebagai Dosen Pembimbing Skripsi, terima kasih atas
bimbingan , arahan , waktu dan kontribusi serta bantuan Ibu dalam penulisan skripsi
ini yang sangat berarti bagi penulis.

ii

5. Ibu Dra. Trisni Andayani, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik sekaligus dosen
penguji dalam skripsi ini, terima kasih atas arahan, masukan, bimbingan, dan bantuan
yang Ibu berikan selama ini kepada penulis.
6. Bapak Erond L.Damanik, M.Si selaku dosen penguji, penulis ucapkan banyak terima
kasih buat kritikan dan masukan yang sangat berharga yang telah diberikan kepada
penulis.
7. Bapak Drs. Payerli Pasaribu, M.Si selaku dosen penguji, penulis ucapkan banyak
terima kasih buat kritikan dan masukan yang sangat berharga yang telah diberikan
kepada penulis.
8. Serta ucapan terima kasih juga kepada seluruh dosen-dosen pendidikan Antropologi
UNIMED yang telah banyak sekali memberikan didikan, arahan dan juga semangat
yang selalu memotivasi.

9. Terima kasih kepada kedua orangtua Ayahanda M.Manullang yang selalu penulis
banggakan dan cintai dan Ibunda R,Girsang tercinta, yang senantiasa memberikan
semangat, doa, kasih sayang, pendidikan, serta dukungan materil yang selalu
diberikan kepada penulis. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kesehatan,
keselamatan , rejeki dan umur yang panjang serta penulis dapat membuat bangga dan
memberikan kebahagiaan kepada kalian. Amin
10. Teruntuk saudara - saudari penulis yurika (kakak), Robert (abang ipar), Yuni (adik),
Aman (adik), Oliphia (keponakan), terimakasih sudah selalu ada pada penulis, selalu
memberikan doa serta keceriaan yang selalu membuat penulis merasa bersemangat
untuk dapat menyelesaikan studi dengan baik.
11. Ucapan terima kasih kepada Bapak Letkol Arm Jonni Marpaung selaku Dandim, dan
juga Bapak Mayor Hasanuddin Batubara selaku wakil dandim di KODIM 0206

iii

Sidikalang, yang telah memberikan izin kepada penulis untuk mengadakan penelitian.
Terimakasih atas waktu dan kesempatan yang telah bapak berikan.
12. Ucapan terima kasih kepada Bapak dan Ibu bagian administrasi yang telah membantu
penulis dalam membuat surat yang penulis butuhkan. serta terima kasih juga kepada
seluruh informan-informan yang telah memberikan penulis informasi yang membantu

penulis dalam mengumpulkan data yang diperlukan dan atas kesediaannya untuk
meluangkan waktu.
13. Sahabat terbaik penulis yaitu Hasanah Lubis, terima kasih atas kebersamaan selama
ini dan menjadi tempat untuk bertukar pikiran penulis pada pembuatan skripsi ini.
Sahabat terbaik lainnya Purnama sari, Iis soleha, Wiwik pujiati, Raras yudira,
Juhairiah utari, Amanda dian sucia, terima kasih buat dukungan, motivasi, bantuan,
kebersamaan dan kenangan indah yang sangat berharga selama ini.
14. Ucapan terima kasih kepada abangda terkasih Adeyansah Lubis, yang selalu ada dan
tak henti memberikan motivasi, perhatian, dan sangat membantu dalam pembuatan
skripsi ini.
15. Teman-teman seperjuangan konsenterasi Antropologi dan Sosiologi 2012 yaitu Aries,
Ira, Janwilson, Jhon, Yustri, Aulia, Hanna, Richad, Joi, Anwar, Ipi, Surya dan
semuanya yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, terima kasih untuk
kebersamaan yang telah terjalin selama ini. Semoga kita bisa sukses di masa kini dan
masa depan.
16. Teman kos penulis yaitu Suryati, yang selalu ada, saling membantu dan selalu
memotivasi antara satu dengan yang lainnya. terima kasih atas kebersamaan selama
ini.
17. Teman-teman penulis PPLT di SMP Negeri 2 Tanjung Pura Tahun 2015 yakni, Dina,
Mega, bang Abdi, Agnes, Tiara, Santoso, Nurhayani, Eka, Wulan, Jamila, bang Iswa,


iv

Indra, Uci, Dila, Ridho, Nurmala, terima kasih penulis ucapkan buat segala kenangan
indah yang telah kita lalui bersama. Semoga Allah memberikan kemudahan kepada
kita semua dalam menyelesaikan pendidikan dan semoga cepat wisuda dengan nilai
yang memuaskan. Amiin
Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan
pembaca. Masukan dan saran sangat diharapkan demi kemajuan penulis dimasa mendatang.

Medan,

Mei 2016

Penulis

Nurcahayanta Manullang
NIM. 3123122046

v


DAFTAR ISI
Halaman
Abstrak ......................................................................................................... i
Kata Pengantar ........................................................................................... ii
Daftar Isi ...................................................................................................... v
Daftar Tabel................................................................................................. ix

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
1.1. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1
1.2. Identifikasi Masalah ..................................................................... 5
1.3. Pembatasan Masalah ..................................................................... 5
1.4. Rumusan Masalah ......................................................................... 6
1.5. Tujuan Penelitian .......................................................................... 6
1.6. Manfaat Penelitian ........................................................................ 7
1.6.1 Manfaat Teoritis .................................................................... 7
1.6.2 Manfaat Praktis ..................................................................... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI ....................... 8
2.1 Kajian Pustaka .............................................................................. 8

2.2 Kerangka Teori ............................................................................. 9
2.2.1 Teori Sosialisasi ................................................................... 9
2.3 Kerangka Konsep ......................................................................... 14

vi

2.3.1 Pola Asuh Anak ................................................................. 14
2.3.2 Anak Laki-laki ................................................................... 14
2.3.3 Keluarga ............................................................................. 16
2.3.4 Militer dan Keluarga Militer .............................................. 17
2.4 Kerangka Berpikir ........................................................................ 18
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................ 20
3.1 Jenis Penelitian ............................................................................... 20
3.2 Lokasi Penelitian ............................................................................ 21
3.3 Penentuan Informan ....................................................................... 21
3.4 Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 22
3.5 Teknik Analisis Data ...................................................................... 24
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................... 26
4.1 Hasil Penelitian .............................................................................. 26
4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ..................................... 26

4.1.1.1 Letak Lokasi Penelitian .................................................. 26
4.1.1.2 Keadaan Masyarakat ....................................................... 27
4.1.1.2.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Suku Bangsa ........ 27
4.1.1.2.2 Jumlah Kepala Keluarga Berdasarkan Agama ....... 28
4.1.1.2.3 Jumlah Penduduk Berdasarkan Pendidikan ........... 28
4.1.1.2.4 Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia ...................... 29
4.1.2 Pola Pengasuhan Anak Laki – laki dalam
Keluarga Militer ................................................................. 30

vii

4.1.2.1 Tuntutan Orangtua Terhadap Anak ........................... 36
4.1.2.2 Aturan yang Diterapkan dalam Keluarga Militer...... 42
4.1.3 Hal – hal yang Melatarbelakangi Pola Pengasuhan
Anak Laki-laki pada Keluarga Militer ................................ 45
4.1.3.1 Tipe Pola Pengasuhan Anak Militer di Asrama
Kodim 0206 Sidikalang ............................................ 50
4.1.4 Perbedaan Pola Pengasuhan Anak Laki-laki antara
Keluarga Militer dengan Non Militer ................................ 54
4.2 Pembahasan Penelitian ................................................................... 57

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 64
5.1 Kesimpulan ............................................................................................. 64
5.2 Saran ........................................................................................................ 66
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jumlah Penduduk Berdasarkan Suku Bangsa ....................................... 27
Tabel 2. Jumlah Kepala Keluarga Berdasarkan Agama ………………………..28
Tabel 3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Pendidikan………………………..…29
Tabel 4. Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia………………………………….30

ix

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah
Keluarga merupakan kesatuan sosial yang terdiri atas suami istri dan anak-

anaknya, kerap sekali keluarga itu tidak hanya terdiri dari suami istri dan anakanaknya melainkan juga ada nenek, paman, bibi, dan saudara-saudara lainnya.
Seorang anak akan belajar mengerti dan mengenal adat istiadat, norma, serta
peran sosial lewat pengasuhan yang ditanamkan oleh orangtuanya sejak kecil,
atau dengan kata lain orangtua merupakan mediator untuk anak pada penerapan
nilai dan norma- norma yang berlaku dalam masyarakat terhadap pembentukan
karakter dan kepribadian anak-anaknya
Menurut Soekirman dalam Septiari (2012:162) Pola asuh orangtua adalah
cara orangtua membesarkan anak dengan memenuhi kebutuhan anak, memberikan
perlindungan, mendidik anak serta mempengaruhi tingkah laku anak dalam
kehidupan sehari-hari agar dapat mandiri serta tumbuh dan berkembang secara
sehat dan optimal.
Pola pengasuhan yang diterapkan pada anak tentunya berbeda antara anak
laki-laki dan anak perempuan. Pada umumnya laki-laki lebih ditekankan untuk
dapat bersikap tegas dan bertanggung jawab karena pada kodratnya laki-laki harus
bisa menjadi seorang pemimpin, baik untuk menjadi pemimpin bagi dirinya,
keluarganya serta lingkungannya. Karena sikap kodrat yang melekat pada diri

1

seorang anak laki-laki. Maka dalam hal ini orangtua harus bisa bersikap tegas agar
kelak anak tersebut bisa menjadi pemimpin yang kreatif dan bertanggung jawab
Pola pengasuhan orang tua terhadap anaknya tentu tidak sama bentuknya
pada setiap keluarga, karena hal ini sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor
kebudayaan, faktor pendidikan, faktor stratifikasi sosial, faktor mata pencaharian
atau lingkungan pekerjaan, dan kebiasaan lainnya.
Secara umum lingkungan pekerjaan membentuk sebagian kepribadian suami
dan istri (ayah dan ibu). Orangtua yang bekerja sebagai pegawai negeri, militer,
atau wiraswasta rata-rata membawa pola hidup pekerjaan ke dalam keluarga. Pola
hidup ini akan berkaitan erat dengan pola pengasuhan yang akan diterapkan
orangtua kepada anak-anaknya. Seperti halnya orangtua atau ayah dari anak yang
berlatarbelakang sebagai seorang anggota militer dalam memberikan didikannya
dapat saja lebih bersikap tegas, toleransi dalam mendidik anak dan mengajarkan
disiplin, tanggung jawab, sopan santun kepada orang lain serta akan lebih
memperhatikan setiap perubahan dalam perkembangan anaknya dan prestasi
dalam pendidikan, sikap tersebut biasanya didasari dari pengalaman militer yang
yang secara mental ataupun fisik berat namun pada akhir pendidikan mereka
mempunyai diri yang positif, misalnya lebih disiplin dan bertanggung jawab. Di
dalam keluarga militer kecenderungan sifat otoriter akan lebih kuat muncul karena
pada dasarnya militer harus mampu bersikap tegas, kaku dan disiplin yang sangat
kuat karena merupakan sikap seorang pemimpin yang latar belakang pekerjaannya
adalah seorang anggota militer.

2

Namun apabila dilihat pada kenyataannya bahwa anak yang dihasilkan pada
penerapan pengasuhan yang dilakukan oleh orangtua yang latar belakang
pekerjaannya sebagai anggota militer tidak semua baik. Masih ditemukan
berbagai kasus yang menyangkut hal-hal yang negatif yang dilakukan oleh anak
militer tersebut tetapi dalam hal ini juga tidak menutup kemungkinan bahwa
banyak juga anak militer yang berperilaku positif.
Secara umum penulis dan juga masyarakat lainnya mengenal arti dari anak
kolong, yang dimana menurut pengertiannya yang dikenal oleh masyarakat umum
merupakan sebutan untuk anak yang latar belakang pekerjaan orangtuanya adalah
anggota militer. Jika dilihat dengan kondisi secara umum maka si anak dengan
adanya julukan tersebut atau labelling pada dirinya sebagai anak kolong akan
membuat ada suatu kebanggaan pada dirinya. Kebanggaan yang dimiliki anak
tersebut membuat dirinya berpikiran bahwa dia memiliki suatu kelebihan yang
tidak dimiliki semua orang.
Sehingga pada pergaulannya sehari-hari maka dia menyalahgunakan julukan
tersebut dengan menumbuhkan sikap yang angkuh, keras dan selalu menganggap
dirinya paling hebat diantara teman sepergaulannya yang lain. Sebagaimana yang
terlintas dipikiran masyarakat bahwa sosok militer merupakan seseorang yang
bersikap tegas, disiplin serta kaku. Maka dengan hal itu membuat si anak bahwa
dengan adanya julukan maka dia pasti akan disegani dan ditakuti orang terkhusus
teman sepermainannya.
Seperti contoh kasus yang berada di Jakarta devisi Siliwangi, sebagaimana
dinyatakan bahwa kompleks Siliwangi sejatinya adalah komplek tentara, dengan

3

hal itu banyak ditemukan geng-geng anak tentara yang nakal-nakalnya luar biasa
dan termasuk geng anak muda yang ditakuti. Dalam hal ini dinyatakan juga geng
yang paling ditakuti di Jakarta berasal dari barak militer karena paling kuat, paling
kompak dan dikenal paling suka melakukan tawuran dengan menggunakan
senjata dan mobil milik orangtua mereka (http://www.cumasalu.com/anakkompleks-siliwangi-berkelahi-membawa-panser/(diakses 17 Maret 2016)).
Berdasarkan uraian diatas maka penulis merasa tertarik untuk mengetahui
apakah keadaan seperti yang ditemukan di daerah-daerah lain seperti yang
disebutkan sebelumnya terjadi juga atau tidak di daerah yang ingin diamati oleh
penulis. Selain itu penulis juga ingin mengetahui bagaimana sebenarnya pola
pengasuhan pada anak laki-laki remaja yang diterapkan oleh orangtua yang latar
belakang pekerjaannya adalah sebagai anggota militer.
Hal tersebut ingin penulis lihat di salah satu asrama militer yang terdapat di
Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi tepatnya di jalan Sudirman yaitu Asrama
Kodim 0206. Komando Distrik Militer (Kodim) 0206 beranggotakan angkatan
militer sebanyak 224 orang, dengan rincian 141 orang tinggal di asrama Kodim
Sidikalang sedangkan 83 orang lagi tinggal diluar asrama Kodim. Semua anggota
militer yang tinggal didalam asrama Kodim tersebut sudah bekeluarga dan mereka
sudah memiliki anak-anak baik yang masih berumur remaja tahap awal, remaja
tahap akhir, maupun yang sudah dewasa.
Melihat sekilas kondisi disana bahwa pada umumnya orangtua sangat
memperhatikan pendidikan anaknya, tetapi tidak menutup kemungkinan terdapat
juga anak yang melakukan penyimpangan. Dalam hal ini tentunya orangtua yang

4

berada pada keluarga militer yang tinggal di asrama kodim 0206 ini memiliki cara
tersendiri dalam mendidik atau mengasuh anaknya tersebut, bukan hanya itu saja
tetapi ada latar belakang yang mempengaruhi mengapa pola asuh tersebut
diterapkan.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis termotivasi untuk melakukan
penelitian dengan judul : “Pola Pengasuhan Anak Laki-laki Dalam Keluarga
Militer Di Asrama Kodim 0206 Kecamatan Sidikalang”.

1.2

Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka yang menjadi identifikasi

masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Pola pengasuhan anak laki-laki dalam keluarga militer.
2. Hal - hal yang melatarbelakangi pola pengasuhan anak laki-laki dalam
keluarga militer.
3. Perbedaan pola pengasuhan anak laki – laki antara keluarga militer dengan
non militer
4. Bentuk peraturan yang menggambarkan bahwa tingkat kedispinan anak
pada keluarga militer itu sangat tinggi.
5. Persepsi masyarakat tentang anak militer “anak kolong”

1.3

Pembatasan Masalah
Agar tidak meluas dan lebih terarah, maka berdasarkan pada uraian

identifikasi masalah di atas, penelitian ini akan difokuskan pada

5

1. Pola pengasuhan anak laki-laki dalam keluarga militer.
2. Hal - hal yang melatarbelakangi pola pengasuhan anak laki-laki dalam
keluarga militer.
3. Perbedaan pola pengasuhan anak laki–laki antara keluarga militer
dengan non militer

1.4

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka yang menjadi rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pola pengasuhan anak laki-laki dalam keluarga militer?
2. Apa – apa saja yang melatarbelakangi pola pengasuhan anak laki-laki pada
keluarga militer?
3. Apakah ada perbedaan pola pengasuhan anak laki-laki antara keluarga
militer dengan non militer?

1.5

Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pola pengasuhan anak laki-laki dalam keluarga militer
2. Untuk mengetahui apa-apa saja yang melatarbelakangi pola pengasuhan
anak laki-laki pada keluarga militer
3. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan pola pengasuhan anak laki-laki
antara keluarga militer dengan non militer

6

1.6

Manfaat Penelitian

1.6.1 Manfaat Teoritis
1. Memberikan data yang bermanfaat bagi Fakultas Ilmu Sosial UNIMED
dan juga untuk Program Studi Pendidikan Antropologi Sosial terkhusus
untuk mata kuliah Sosiologi Keluarga dengan teori Sosialisasi.
2. Studi perbandingan bagi penulis yang lain yang ingin melakukan
penelitian pada permasalahan yang sama.
1.6.2 Manfaat Praktis
1. Menambah wawasan dan informasi kepada penulis mengenai pola
pengasuhan anak laki-laki pada keluarga militer
2. Menambah wawasan dan informasi kepada para keluarga tentang pola
pengasuhan anak laki-laki

7

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
1.

Berdasarkan pengamatan penulis di lapangan tipe orangtua dalam
mengasuh anak–anaknya di asrama Kodim 0206 Sidikalang lebih
mengarah pada pengasuhan yang bersifat demokratis. Hal ini terlihat dari
bagaimana cara orangtua memberikan kebebasan si anak dalam melakukan
sesuatu tetapi masih tetap dalam pengawasan orangtua terhadap setiap
perilaku

anaknya.

Selain

itu

orangtua

juga

tidak

memaksakan

kehendaknya saja terhadap anak-anaknya, dan jika si anak melakukan
kesalahan ataupun melanggar peraturan yang diterapkan orangtua maka
orangtua akan bertanya dahulu mengapa hal tersebut dilakukan dan tidak
langsung memukul dengan kekerasan. Bila topik permasalahan sudah
didapatkan maka orangtua akan memberikan penjelasan dan memberitahu
hal apa atau sikap apa yang harus dipertahankan dan sikap buruk apa yang
harus ditinggalkan. Dalam hal ini orangtua bersikap logis dan tegas dalam
mengontrol anak, seperti siapa teman sepermainannya dan apa saja yang
dilakukan diluar rumah seperti yang diungkapkan oleh orangtua yang
berada di asrama Kodim 0206 Sidikalang. Hal ini bertujuan untuk
menghindari adanya pergaulan buruk yang menghampiri anaknya.
Orangtua selalu mengharapkan setiap pergaulan yang dilalui oleh anaknya
bisa memberikan pengaruh yang baik.

64

2.

Dengan melihat keadaan yang ada hal – hal yang mempengaruhi pola
pengasuhan orangtua terhadap anak antara satu keluarga dengan keluarga
yang lain tidak lah sama. Setiap keluarga memiliki alasan menagapa hal
tersebut diterapkan. Adapun hal yang mempengaruhi pola asuh anak
adalah: (a) faktor pendidikan orangtua : walaupun pendidikan orangtua
yang berada di asrama kodim 0206 berbeda-beda tetapi mereka berjuang
keras agar dapat menbuat anaknya menjadi lebih dari mereka dan salah
satu caranya adalah mendidik anak supaya dapat memperoleh pendidikan
yang lebih tinggi lagi. Cara–cara intensif dalam memperhatikan anak,
menyikapi anak, mengajarkan anak, serta mengontrol anak merupakan
cara yang harus dimiliki orangtua. (b) faktor budaya : hal ini dapat kita
lihat eratnya persaudaraan antara suku yang satu dengan suku yang lain.
Dengan begitu maka akan ada sikap saling menghormati dan sikap saling
mengetahui antara budaya yang satu dengan budaya yang lain disekitar
lingkungan asrama. (c) faktor lingkungan : lingkungan yang berada di
sekitar asrama Kodim 0206 Sidikalang.

3.

Melihat pada kenyataannya di lapangan bahwa pengasuhan yang
dilakukan dalam keluarga militer bervariasi, ada yang memang
menerapkan pengasuhan berdasarkan pekerjaaan dari orangtua seperti
lebih menekankan disiplin tetapi tidak sepenuhnya seperti pendidikan
militer yang kita ketahui. Selain itu ada orangtua yang dalam pengasuhan
anaknya tidak berdasarkan dari pekerjaan orangtua lebih kepada

65

pengasuhan seperti masyarakat pada umumnya. Sedangkan masyarakat
pada umumnya menerapkan pola pengasuhan yang sama juga yaitu
menerapkan sederatan peraturan–peraturan rumah yang harus dijalankan
oleh si anak tetapi tidak terlalu menekankan disiplin yang kuat. Melihat
dari hal tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pola pengasuhan yang
dilakukan oleh keluarga yang berstatus sebagai anggota militer dengan
keluarga non militer tidak memiliki perbedaan pola pengasuhan yang
signifikan, hanya saja tingkat kedisiplinan pada keluarga militer lebih
tinggi dibandingkan dengan keluarga non militer.

5.2 Saran
Berdasarkan uraian dan kesimpulan diatas maka penulis memberikan
sedikit saran, yaitu sebagai berikut:
1. Kepada orangtua yang bekerja sebagai anggota militer
Diharapkan dapat mempertahankan pola pengasuhan yang dianggap baik
dan cocok diterapkan didalam keluarga tersebut dengan selalu meilihat
perkembangan si anak.
2. Sebagai orangtua sebaiknya menerapkan pola asuh terhadap anak sesuai
dengan karakter anak. Hal ini dikarenakan setiap anak memiliki karakter
yang berbeda sehingga pola pengasuhan yang tepat akan membentuk
kepribadian anak yang baik.

66

DAFTAR PUSTAKA
Sumber buku:
Ahmadi H. Abu & Sholeh Munawar. 2005. Psikologi Perkembangan. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Ali Mohammad & Asrori Muhammad. 2005. Psikologi Remaja. Perkembangan
Peserta Didik. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
H.SS. Khairuddin. H. 1985. Sosiologi Keluarga. Yogyakarta: Liberty.
Koentjaraningrat. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: PT Rineka Cipta
Kurasawa Aiko. 2005. Giyǔgun Cikal Bakal Tentara Nasional di Sumatera.
Jakarta: Pustaka LP3ES Indonesia.
Moleong L. 2014. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja PT.Remaja
rosdakarya.
Narwoko J. Dwi & Suyanto Bagong. 2004. Sosiologi Teks Pengantar dan
Terapan. Jakarta: Prenamedia Group.
Nawawi, hadari h. 2012. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah
mada University Press
Septiari Bety Bea. 2012. Mencetak Balita Cerdas dan Pola Asuh Orangtua.
Yogyakarta: Nuhamedika.
Suwandi & Basrowi. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka
Cipta
Shochib. 1998. Pola Asuh Orangtua Untuk Membantu Anak Mengembangkan
Disiplin Diri. Jakarta: Rineka Cipta
Singih & Y.Singgih. 1995. Psikologi Praktis: anak, remaja dan keluarga. Jakarta:
Gunung Mulia
Sjarkawi. 2008. Pembentukan Kepribadian Anak : Peran Moral Intelektual,
Emosional, dan Sosial Sebagai Wujud Integritas Membangun Jati Diri. Jakarta:
Bumi Aksara
Sunarto Kamanto. 1985. Pengantar Sosiologi Suatu Bunga Rampai. Yayasan
Obor Indonesia: PT Midas Surya Grafindo

Yacub H.M. 2005. Orangtua Bijaksana & Generasi Penerus Yang Sukses.
Medan: Yayasan Madera Medan

Sumber skripsi:
Silvia Sri ika Jurusan Antropologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri
Medan. Dengan judul skripsi : Pola Pengasuhan Anak pada Masyarakat di
Desa Lingga Kecamatan Simpangempang Kabupaten Karo: 2014.
Zamhariron Muhammad Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
Dengan judul skripsi : Pola Pengasuhan Anak Perempuan dalam Keluarga
Militer ( Studi di Asrama Batalyon Infanteri 200/ Raider KM.18 Banyuasin
). 2015.

Sumber Internet:
(Sumber: http://www.kajianpustaka.com/2014/03/pengertian-dan-jenis-jenismiliter.html, diakses tanggal 05 Februari 2016).
(Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Anak, diakses tanggal 15 Februari 2016).
(Sumber: http://www..sarjanaku.com/2012/12/pengertian-pola-asuh-menurutpara-ahli.html?m=1, diakses tanggal 15 Maret 2016)
(Sumber:http://www.cumasalu.com/anak-kompleks-siliwangi-berkelahimembawa-panser/, diakses 17 Maret 2016)
(Sumber: http://www.lebahmaster.com/lainnya/pengertian-kata/pengertianpendidikan, diakses 08 Mei 2016)