SINTESIS BIODIESEL DARI MINYAK AMPAS KOPI ARABIKA (Coffea arabica L.) DENGAN PENAMBAHAN CO-SOLVENT THF (Tetrahydrofuran) MENGGUNAKAN KATALIS KOH.

SINTESIS BIODIESEL DARI MINYAK AMPAS KOPI ARABIKA
(Coffea arabica L.) DENGAN PENAMBAHAN CO-SOLVENT
THF (Tetrahydrofuran) MENGGUNAKAN KATALIS KOH

Oleh :
Handika Prawira
NIM 4122210001
Program Studi Kimia

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Sain

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016

i

ii


RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Handika Prawira dilahirkan di Desa Gedubang Jawa,
Kecamatan Langsa Baro, Langsa pada tanggal 14 Juli 1994. Ayah bernama
Jafaruddin dan ibu bernama Yulidar, dan merupakan anak ketiga dari tiga
bersaudara. Penulis memulai pendidikan pada tahun 2000 masuk SD Negeri 4
Langsa dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006, penulis melanjutkan
pendidikan di SMP Negeri 2 Langsa, dan lulus pada tahun 2009 yang terus
melanjut lagi ke SMA Negeri 3 Langsa. Pada tahun 2012, penulis diterima di
Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Negeri Medan melalui jalur undangan BIDIK MISI SNMPTN.
Kegiatan intrakulikuler di UNIMED yang pernah diikuti antar lain
kunjungan industri ke PT. Nippon Indosari Corpindo- Sari Roti, Laboraturium
FORENSIK POLDA Sumatera Utara, Laboraturium Balai Lingkungan Hidup
(BLH) Sumatera Utara. Kegiatan ekstrakulikuler yang pernah diikuti adalah
menjadi asisten laboraturium Kimia Organik I dan II. Selama menjadi mahasiswa,
penulis memperoleh beasiswa BIDIK MISI. Penulis juga pernah menjadi anggota
pada penulisan Program Kreativitas Mahasiswa Penelitan (PKM-P) dan Program
Hiba Bina Desa (PHBD). Penulis pernah melaksanakan Praktek Kerja Lapangan

(PKL) di Laboraturium PT. SOCFIN INDONESIA Kebun Sei Liput, Aceh
Tamiang pada tahun 2016.

iii

SINTESIS BIODIESEL DARI MINYAK AMPAS KOPI ARABIKA
(Coffea arabica L.) DENGAN PENAMBAHAN CO-SOLVENT
THF (Tetrahydrofuran) MENGGUNAKAN KATALIS KOH
Handika Prawira (4122210001)
ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian sintesis biodiesel dari minyak ampas
kopi arabika (Coffea arabica L.) dengan penambahan co-solvent
THF (Tetrahydrofuran) menggunakan katalis KOH. Penelitian ini
meliputi preparasi sampel, ekstraksi, esterifikasi, transesterifikasi,
pemurnian biodiesel, dan karakteristik biodiesel yang dihasilkan.
Ekstraksi yang dilakukan dengan metode Sokhlet menggunakan nheksana yang menghasilkan rendemen sebesar 3,044%. Esterifikasi
dilakukan dengan metanol sebanyak 40% (b/b) dengan katalis
H2SO4 1% (b/v) dengan pengadukan selama 1 jam pada temperatur
60 °C. Proses transesterifikasi dilakukan dengan penambahan cosolvent THF (Tetrahydrofuran) bertujuan untuk meningkatkan
kelarutan minyak dengan pelarut metanol sehingga diperoleh

rendemen biodiesel sebesar 40%. Setelah itu, diperoleh biodiesel
dengan harga densitas 0,88603 g/cm3, bilangan iodium 42,89
mg/gr, kandugan air 0,664 % dan bilangan asam 40,902 %. Harga
densitas dan bilangan iodium telah sesuai dengan SNI yaitu
densitas (0,850-0,890 g/cm3) dan bilangan iodium (Maks.115 mgKOH/g), sedangkan bilangan asam dan kandungan airnya belum
sesuai dengan SNI yaitu bilangan asam (Maks. 0,6 mg-KOH) dan
kandungan air (Maks 0,05 %). Hasil analisis GC menunjukkan
biodiesel dari minyak ampas kopi mengandung 16 senyawa metil
ester dengan empat komposisi terbesar yaitu metil palmitat
(37,963%), metil linoleat (25,431%), metil oleat (19,169%) dan
metil stearat (8,984%).
Kata Kunci : Biodiesel, Minyak Ampas Kopi, Transesterifikasi,
Co-Solvent

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas
segala rahmat dan karunia-Nya yang memberikan kesehatan dan hikmah kepada

penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai waktu yang
direncanakan.
Skripsi berjudul “Sintesis Biodiesel Dari Minyak Ampas Kopi Arabika
(Coffea arabica L.) Dengan Penambahan Co-Solvent THF (Tetrahydrofuran)
Menggunakan Katalis KOH” disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Sain
Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unimed.
Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada :
Ibu Dra. Ratu Evina Dibyantini, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang
telah banyak memberikan bimbingan serta saran-saran kepada penulis sejak awal
penelitian sampai selesainya penelitian dan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga
penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Jasmidi, M.Si., Bapak Drs. Rahmat Nauli,
M.Si., dan Ibu Ratna Sari Dewi, S.Si., M.Si. yang telah banyak memberikan
masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai selesainya
penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak Dr.
Wesly Hutabarat, M.sc selaku dosen pembimbing akademik, Bapak dan Ibu
Dosen yang telah mendidik penulis selama melakukan studi di kampus Unimed
dan juga staf Pegawai Jurusan Kimia FMIPA Unimed. Terima kasih juga kepada
Kepala Laboratorium Penelitian dan Laboratorium Instrumen Unimed dan
segenap instansi yang telah turut melancarkan keberhasilan penelitian ini.
Teristimewa kepada kedua orang tua yang sangat penulis banggakan serta

penulis sayangi, Ayah (Jafaruddin) dan Ibu (Yulidar) yang telah mengasuh,
membimbing, memberi kasih sayang, dan selalu mendoakan penulis. Serta kepada
abang-abang saya (Farlianda dan Hery Chandra) juga kakak ipar saya (Lia Purnia
dan Diana Pohan) yang telah memberikan motivasi dan mendukung selama
perkuliahan berlangsung.

v

Salam sukses juga untuk teman-teman atas doa, motivasi, kerjasama dan
sebagai penyemangat dalam menjalani perkuliahan serta seluruh teman-teman di
Kimia NK 2012, kawan bercanda tawa (Bella Chyntia Dewi Purba, Fauzy
Anugraha, Deby Elfrinasti, Albert Niaman Telaumbanua, Clara Nur Wandani,
Fanni Zati Hulwani, dan Reni Andari Siregar). Terima kasih juga kepada Iin
Wilansary S.Si., Andoko S.H dan abang Reza Zulmi yang telah memberi
pengarahan mengenai penelitian yang dilakukan dan juga kepada Ardhea Rosana
Putri atas doa, dukungan dan perhatian selama menjalani perkuliahan serta kawan
seperjuangan (Muhajir Fakri, Syawaluddin Boang Manalu, Rizkan Alimi, Irwan
Tambunan, Faisal Haris, Doni Kurniawan Nasution dan Khalil Gibran) yang
selalu ada disaat suka maupun duka.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian

skripsi ini, namun penulis sadar masih banyak kekurangan serta kelemahan pada
skripsi yang penulis buat, baik itu dari segi tata bahasa ataupun dari segi
penulisan. Penulis berharap isi dari skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan
bermanfaat bagi pembaca sekalian.

Medan, 16 Agustus 2016
Penulis,

Handika Prawira
NIM. 4122210001

vi

DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan

i

Riwayat Hidup


ii

Abstrak

iii

Kata Pengantar

iv

Daftar Isi

vi

Daftar Gambar

ix

Daftar Tabel


x

Daftar Lampiran

xi

BAB 1: PENDAHULUAN

1

1.1

Latar Belakang

1

1.2

Batasan Masalah


4

1.3

Rumusan Masalah

5

1.4

Tujuan Penelitian

5

1.5

Manfaat Penelitian

5


BAB 2: TINJAUAN PUSTAKA

6

2.1 Tanaman Kopi

6

2.1.1 Jenis-jenis Kopi

7

2.1.2 Ampas Kopi

7

2.2 Biodiesel

9


2.2.1 Sumber Bahan Baku Biodiesel

10

2.2.2 Standar Mutu Biodiesel

11

2.3 Ekstraksi

11

2.4 Pemurnian Minyak Ampas Kopi

12

2.4.1 Proses Pemisahan Gum (Degumminng)
2.5 Esterifikasi
2.5.1 Hal-hal Yang Mempengaruhi Reaksi Esterifikasi

12
13
14

vii

2.6 Transesterifikasi
2.6.1 Hal-hal Yang Mempengaruhi Reaksi Transesterifikasi

14
18

2.7 Kromatografi Gas (GC)

19

2.8 Karakteristik Biodiesel

23

2.8.1 Densitas

23

2.8.2 Bilangan Asam

23

2.8.3 Kandungan Air

23

2.8.3 Bilangan Iodium

24

BAB 3: METODE PENELITIAN

25

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

25

3.2 Alat dan Bahan

25

3.2.1 Alat

25

3.2.2 Bahan

25

3.3 Pembuatan Larutan

25

3.4 Prosedur Kerja

26

3.4.1 Persiapan Bahan Baku

26

3.4.2 Proses Ekstraksi Ampas Kopi

26

3.4.3 Proses Degumming

26

3.4.4 Pembuatan Biodiesel

27

3.4.4.1 Esterifikasi

27

3.4.4.2 Transesterifikasi

27

3.4.5 Penentuan Parameter Biodiesel

28

3.4.5.1 Penentuan Densitas

28

3.4.5.2 Penentuan Bilangan Iodium

28

3.4.5.3 Penentuan Kandungan Air

29

3.4.5.4 Penentuan Bilangan Asam

29

viii

BAB IV: HASIL DAN PEMBAHASAN

36

4.1 Ekstraksi Minyak Ampas Kopi

36

4.2 Proses Degumming

36

4.3 Pembuatan Biodiesel Minyak Ampas Kopi

37

4.3.1 Proses Esterifikasi

37

4.3.2 Proses Transesterifikasi

37

4.4 Penentuan Karakteristik Biodiesel Minyak Ampas Kopi

38

4.4.1 Penentuan Densitas

38

4.4.2 Penentuan Bilangan Iodium

39

4.4.3 Penentuan Kandungan Air

39

4.4.4 Penentuan Bilangan Asam

39

4.4.5 Penentuan Parameter Biodiesel Berdasrkan SNI

40

4.4.6 Kandungan Metil Ester Dengan GC

41

4.4.7 Penentuan Gugus Fungsi Biodiesel Dengan GC

43

BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN

46

5.1 Kesimpulan

46

5.2 Saran

46

DAFTAR PUSTAKA

47

LAMPIRAN

51

ix

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Tanaman kopi

6

Gambar 2.2. Ampas Kopi

7

Gambar 2.3. Mekanisme Reaksi Esterifikasi Dengan Menggunakan
Katalis Asam

13

Gambar 2.4. Reaksi Penyabunan

16

Gambar 2.5. Mekanisme Reaksi Pembuatan Biodiesel

17

Gambar 2.6. Instrumen Kromatografi Gas

22

Gambar 3.1. Diagram Alir Persiapan Bahan Baku

31

Gambar 3.2. Diagram Alir Proses Ekstraksi Ampas Kopi

31

Gambar 3.3. Diagram Proses Degumming

32

Gambar 3.4. Diagram Alir Pembuatan Biodiesel

33

Gambar 3.5. Diagram Alir Penentuann Densitas

34

Gambar 3.6. Diagram Alir Penentuan Bilangan Iodium

34

Gambar 3.7. Diagram Alir Penentuan Kandungan Air

35

Gambar 3.8. Diagram Alir Penentuan Bilangan Asam

35

Gambar 4.1. Kromatogram Metil Ester Minyak Ampas Kopi

42

x

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Klasifikasi Ilmiah Tanaman kopi

6

Tabel 2.2. Komposisi Ampas Kopi

8

Tabel 2.3. Komposisi Asam Lemak Bebas Minyak Ampas Kopi

8

Tabel 2.4. Kandungan Minyak Biji Tanaman

10

Tabel 2.5. Syarat Standar Mutu Biodiesel SNI No. 04-7182-2012

11

Tabel 4.1. Penentuan Densitas Biodiesel Minyak Ampas Kopi

38

Tabel 4.2. Penentuan Bilangan Iodium Biodiesel Minyak Ampas Kopi

39

Tabel 4.3. Penentuan Kandungan Air Biodiesel Minyak Ampas Kopi

39

Tabel 4.4. Penentuan Bilangan Asam Biodiesel Minyak Ampas Kopi

40

Tabel 4.5. Parameter Standar Mutu Biodiesel

40

Tabel 4.6 Data Puncak-puncak Utama Kromatografi Minyak
Ampas Kopi

42

xi

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Perhitungan Rendemen Minyak Ampas Kopi

51

Lampiran 2. Perhitungan Reaktan Pada Reaksi Esterifikasi

51

Lampiran 3. Perhitungan Rendemen Biodiesel dari Minyak Ampas
Kopi
Lampiran 4. Perhitungan Penentuan Parameter Fisik dan Kimi Metil
Ester (Biodiesel) Ampas Kopi
Lampiran 5. Hasil GC Metil Ester Minyak Ampas Kopi
Lampiran 6. Dokumentasi Penelitian

52
52
56
58

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Bahan bakar minyak bumi adalah salah satu sumber energi utama yang
banyak digunakan berbagai negara didunia pada saat ini. Beberapa tahun kedepan
kebutuhan terhadap minyak bumi semakin besar, sementara berdasarkan beberapa
laporan disebut bahwa cadangan minyak dunia semakin menipis. Dua buah
laporan terbaru dari Congressional Research Services (CRS) pada tahun 1985 dan
2003 kepada Komisi Energi di Konggres Amerika Serikat, menyebutkan bahwa
jika tingkat penggunaan bahan bakar fosil masih terus seperti sekarang (tanpa
peningkatan dalam efisiensi produksi, penemuan cadangan baru dan peralihan ke
sumber-sumber energi alternatif terbaharukan), cadangan sumber energi bahan
bakar fosil dunia khususnya minyak bumi, diperkirakan hanya akan cukup untuk
30-50 tahun lagi (Widyastuti, 2007).
Indonesia sebagai anggota OPEC (Organization of the Petroleum
Exporting Countries) resmi keluar pada tahun 2008. Realitas ini menunjukkan
Indonesia sekarang tidak lagi menjadi oil exporting country, justru sebaliknya
Indonesia menjadi oil importing country (Anggreini, 2015). Saat ini jumlah
cadangan minyak Indonesia hanya tersisa 3,7 Miliar barrel dan kemungkinan akan
habis dalam kurun waktu sekitar 11 tahun kedepannya dengan penggunaan 1,6
Juta barrel per hainya (Anonim, 2015). Semakin menipisnya cadangan energi fosil
dan meningkatnya kebutuhan energi menyebabkan berbagai macam penelitian
untuk mencari sumber energi yang terbarukan (renewable resources) perlu
dilakukan. Saat ini, dunia internasional sedang berlomba-lomba untuk
mempergunakan bahan bakar yang ramah lingkungan. Salah satu solusi untuk
mengatasi penipisan cadangan BBM dengan menggunakan biodiesel dan gashol
(Wirawan, 2005).
Biodiesel adalah salah satu bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan
tidak mempunyai efek terhadap kesehatan dan dapat dipakai sebagai bahan bakar
kendaraan. Biodiesel tersusun dari berbagai macam ester asam lemak yang dapat

1

2

dibuat dari minyak tumbuhan, seperti minyak sawit, minyak jarak, minyak biji
rambutan, minyak biji karet, minyak jelantah, minyak ampas kopi, dan lain
sebagainya yang di Indonesia dapat tumbuh dengan baik, sehingga sangat
potensial untuk dikembangkan (Tanjung, 2007).
Beberapa penelitian pun mulai dilakukan oleh para peneliti untuk
menghasilkan bahan bakar (biodiesel) yang berkualitass tinggi. Minyak biji kapok
asli dapat diubah menjadi bentuk metil ester (biodiesel) minyak biji kapok dengan
cara transesterifikasi menggunakan metanol dengan katalisator NaOH yang
menghasilkan rendemen biodiesel sebesar 86,95% (Simbolon, 2015). Pratiwi
Briliyani Simatupang (2014) dalam penelitiannya berhasil memperoleh biodiesel
sebesar 42,50% dari minyak dedak padi dengan proses transesterifikasi
menggunakan katalis asam (H2SO4). Wahyuni (2014) dalam penelitiannya juga
berhasil memperoleh yield biodisel dari biji rambutan sebesar 51, 47% dan
56,78% dengan proses transesterifikasi satu tahap dan dua tahap. Ulfaty dan totok
(2010) juga berhasil membuat biodiesel dari bahan baku biji alpukat yang
mempunya kandungan fatty acid methyl ester sebesar 71,715%. Susiana (2014)
juga telah berhasil membuat biodiesel dari ampas kopi Arabika dengan proses
transesterifikasi satu tahap menggunakan katalis NaOH.
Indonesia merupakan negara penghasil kopi terbesar ketiga didunia setelah
Brazil dan Vietnam. Indonesia mampu memproduksi sedikitnya 748 ribu ton atau
6,6% dari produksi kopi dunia pada 2012. Produksi kopi Robusta mencapai lebih
dari 601 ribu ton (80,4%) dan produksi kopi Arabika mencapai lebih dari 147 ribu
ton (19,6%) (Prakoso, 2013). Di Indonesia, kopi hanya digunakan sebgai bahan
baku dalam pembuatan minuman, sedangkan ampas sisanya hanya dibuang atau
dijadikan sebagai pupuk kompus. Khususnya untuk wilayah aceh, yang
merupakan penghasil kopi terbesar di Indonesia sebab terdapat banyak warung
kopi tersebar sepanjang wilayah ini sehingga dikenal sebagai Negeri Seribu
Warung Kopi (Kurniasih, 2014). Menurut daglia (2004), dalam ampas kopi
mengandung minyak dengan rendemen sebesar 11-20%. Minyak ampas kopi juga
mengandung molekul trigliserida yang dapat digunakan sebagai bahan baku
biodiesel.

3

Wicaksono dan Sulistyawan (2012) dalam penelitiannya berhasil
mengekstraksi minyak dari ampas kopi Arabika dengan metode Soxhletasi.
Canaki (2001) menyebutkan bahwa di dalam minyak ampas kopi mengandung
komponen utama trigliserida sebesar 81,3%. Minyak yang dihasilkan disintesis
menjadi biodiesel dengan cara esterifikasi dan transesterifikasi. Rendemen
biodiesel yang dihasilkan sebesar 14,82%. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa minyak ampas kopi dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan
biodiesel.
Kondamudi (2008) dalam penelitiannya juga menggunakan ampas kopi
Arabika dan Robusta pada proses ekstraksinya dengan variasi pelarut ekstrasksi.
Hasil penelitian melaporkan bahwa ekstraksi dengan pelarut n-heksana
menghasilkan minyak dengan pH yang lebih netral, yaitu 6,8. Minyak yang
dihasilkan digunakan sebagai bahan baku sintesis metil ester berdasarkan reaksi
transesterifikasi. Anggreini (2015) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa
senyawa metil ester yang dihasilkan berdasarkan analisisnya menggunakan GCMS adala metil linoleat (42,18%), metil palmitat (39,47%), dan metil
stearat(8,02%).
Sebagian besar proses produksi biodiesel berbasis transesterifikasi yang
telah diaplikasikan pada skala komersial menggunakan katalis basa seperti KOH
atau NaOH (Ma dan Hanna, 1999). Penggunaan katalis basa dapat berlangsung
pada suhu lebih rendah dan waktu reaksi lebih cepat dibandingkan proses
menggunkan katalis asam. Sedangkan kelemahan proses berbasis katalis basa
adalah bahan baku minyak harus bebas air dan asam lemak bebas (Zhang, 2003).
Reaksi transesterifikasi merupakan reaksi yang sangat lambat karena
berlangsung dalam sistem dua fase. Agar reaksi transesterifikasi dapat
berlangsung lebih cepat dan diperoleh konversi metil ester yang lebih besar maka
sistem dua fasa harus dirubah menjadi fasa tunggal. Reaksi satu fasa dapat
dibentuk dengan menambahkan pelarut yang dapat meningkatkan kelarutan
minyak, pelarut tersebut selanjutnya disebut sebagai co-solvent. Co-solvent sangat
larut dengan alkohol, asam lemak dan trigliserida. Co-solvent yang dipilih

4

memiliki titik didih dekat dengan methanol yang dapat mempermudah proses
pemisahan diakhir reaksi (Boocock, 2003).
Beberapa penelitian sebelumnnya telah dilakukan oleh beberapa peneliti
dengan berbagai co-solvent diantaranya tetrahydrofuran pada colza oil (Emre,
2007), heksana dan karbondioksida pada soybean oil (Yin, 2008), heksana pada
minyak sawit (Sawangkeaw, 2007). Dalam penelitian ini THF (Tetrahydrofuran)
digunakan

sebagai

co-solvent

dengan

pertimbangan

titik

didih

THF

(Tetrahydrofuran) hampir sama dengan titik didih alkohol sehingga setelah reaski
baik alkohol dan THF (Tetrahydrofuran) dapat dikembalikan dalam satu tahap
untuk digunakan kembali (Boocock, 2003).
Berdasarkan latar belakang dan hasil penelitian yang telah ada, maka
peneliti termotivasi melakukan penelitian ini dengan judul “Sintesis Biodiesel
Dari Minyak Ampas Kopi Arabika (Coffea arabica L.) Dengan Penambahan
Co-solvent THF (TetraHydrofuran) Menggunakan Katalis KOH”.
1.2.Batasan Masalah
Agar lebih terfokusnya penelitian ini, maka peneliti membatasi masalah
dalam penelitian yaitu :
1. Jenis ampas kopi yang digunakan yaitu ampas kopi Arabika yang
diperoleh dari kedai kopi di Kota Langsa.
2. Metode yang digunakan yaitu metode Ekstraksi Soxhletasi dan sintesis
metil ester menggunakan metode Esterifikasi – Transesterifikasi.
3. Pelarut yang digunakan pada proses ekstraski Soxhelatsi adalah n-heksana.
4. Pereaksi yang digunakan pada proses esterifikasi adalah Metanol
(CH3OH) dan katalisnya adalah Asam Sulfat (H2SO4).
5. Pereaksi yang digunakan pada proses Transesterifikasi adalah Metanol
(CH3OH) dengan katalis Kalium Hidroksida (KOH) serta co-solvent THF
(Tetrahydrofuran).
6. Analisa sifat fisika kimianya berupa densitas, kandungan air, bilangan
iodium serta bilangan asam setelah reaksi Transesterifikasi.

5

1.3.Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian diatas, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah :
1.

Berepa rendemen minyak dan metil ester (biodiesel) yang dapat dihasilkan
dari ampas kopi?

2.

Apa saja komponen kimia dan fisika hasil sintesis metil ester minyak ampas
kopi?

3.

Bagaimana

mutu

produk

biodiesel

yang

dihasilkan

setelah

reaksi

transesterifikasi berdasarkan SNI No. 04-7182-2012?

1.4.Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang penelitian diatas, maka tujuan dalam penelitian
ini adalah untuk mengetahui :
1.

Rendemen minyak dan metil ester (biodiesel) dari minyak ampas kopi.

2.

Komponen kimia dan fisika hasil sintesis metil ester minyak ampas kopi.

3.

Mutu biodiesel ampas kopi setelah reaksi transesterifikasi berdasarkan SNI
No. 04-7182-2012.

1.5.Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan data
penelitian mengenai metode sintesis metil ester (biodiesel) dari bahan baku ampas
kopi Arabika. Selain itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan nilai
guna ampas kopi Arabika yang dapat di olah sebagai bahan bakar (biodiesel) yang
renewable dari pada hanya dibuang dan menjadi limbah.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah :
1.

Rendemen hasil ekstraksi 4060 gram ampas kopi arabika (Coffea arabica L)
dengan pelarut n-heksana diperoleh 123,6 gram (3,044%). Sedangkan hasil
reaksi transesterifikasi menghsilkan metil ester (biodiesel) dengan rendemen
40%.

2.

Biodiesel dari minyak ampas kopi mengandung 16 senyawa metil ester
dengan empat komposisi terbesar yaitu metil palmitat (37,963%), metil
linoleat (25,431%), metil oleat (19,169%) dan metil stearat (8,984%).

3.

Karakteristik biodiesel ampas kopi yang dihasilkan pada penelitian ini yaitu
harga densitas 0,88603 g/cm3, bilangan iodium 42,89 mg/gr, kandungan air
0,664%, serta bilangan asam 40,902%.

5.2 SARAN
1.

Penelintian selanjutnya sebaiknya menggunakan jenis pelarut dan katalis
yang berbeda sehingga dapat diketahui mutu dari setiap jenis biodiesel yang
dihasilkan.

2.

Penelitian selanjutnya disarankan untuk menentukan perbandingan minyak
dan pelarut serta katalis yang optimal pada saat esterifikasi dan
transesterifikasi sehingga dididapat hasil biodiesel yang sesuai standar.

46

47

DAFTAR PUSTAKA

Anggreini, A., (2015), Optimasi Waktu dan Perbandingan Ampas Kopi dengan
Pelarut n-heksana pada Ekstraksi Minyak Ampas Kopi Arabika (Coffea
arabica L.) Untuk Pembuatan Biodiesel, Skripsi, Program Studi Kimia,
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta.
Anonim, (2016), Kopi, diakses dari (https://id.wikipedia.org/wiki/Kopi) diakses pada
tanggal 14 Februari 2016.

Anonim, (2015), Cadangan Minyak Indonesia Tinggal 3,7 Miliar Barrel, diakses
dari

(http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2015/09/07/073500026)

diakses pada tanggal 19 April 2016.
Bird, T., (1985), Kimia Untuk Universitas, Gramedia Pustaka, Jakarta.
Boocock, D.G.B., Ontario C.A., (2003), Single-Phase Process for Producyion of
Fatty Acid Methyl Esters from Mixture of Triglycerides and Fatty Acids.
Canaki, M., and Ccheryan, J.V., (2001) Biodiesel From Oil and Fats With High
Free Fatty Acid. Trans Am Soc, Automotive Engine 44: 1429-1436.
Daglia, M., Racchi, M., Papetti, A., Lanni, C., Govoni, S., Gazzani, G., (2004), In
Vitro and Ex Vivo Antihydroxyl Radical Activity of Green and Roasted
Coffea. J. Agric. Food Chem, 52: 1700-1704.
Fessenden, R.J., dan Fessenden, J.S., (1986), Kimia Organik Jilid I, Erlanga,
Jakarta.
Hambai, E., (2007), Teknologi Bioenergi, Agromedia, Jakarta.
Hart, H., (1983), Kimia Organik, Erlangga, Jakarta.
Ibrahim, S., Sitorus, M., (2013), Teknik Laboratorium Kimia Organik, Graha
Ilmu, Yogyakarta
Irene, R.W., (2008), Biodiesel, Bagaimana Hukum Harus Berpijak, Cintya Press,
Jakarta

48

Ketaren, S., (1986), Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan, UI Press,
Jakarta.
Khopkar, S.M., (1990), Konsep Dasar Kimia Analitik, UI Press, Jakarta
Kondamudi, N., Mohaptra, S.K., Misra, M., (2008), Spent Coffea Grounds as a
Versatile Source of Green Energy. J. Agric. Food Chem. 56-11757-11760.
Kurniasih, E., (2014), Efek Rasio Enzim Papain Terhadap Konversi Metil Ester
Berbasis Minyak Ampas Kopi, Jurnal teknik Kimia, Politeknik Negeri
Lhokseumawe.
Laitupa,

F,

(2010),

Perhitungan

Bilangan

Peroksida,

diakses

dari

(http://eprints.undip.ac.id) Diakses tanggal 23 Agustus 2016.
Ma, F., Hanna MA., (1999), Biodisel Production: A Review, Bioresource
Technology, 70:1-15
Maulana, F., Sofyana, S., (2011), Penambahan Tetrahydrofuran Sebagai CoSolvent Pada Proses Produksi Biodiesel Dari Minyak Biji Kapuk, Hasil
Penelitian Industri, Vol.24(1)
Melwita, E., Fatmawati., Santy O., (2014), Ekstraksi Minyak Biji Kapuk Dengan
Metode Ekstraksi Soxhlet, Jurnal Teknik Kimia, 1(20):20-27
Nelvina, Sri., (2008), Pembuatan Biodiesel dari Crude Palm oil (CPO) Berkatalis
Kalsium Oksida (CaO), Skripsi, Universitas Riau, Pekanbaru.
Najiyati, s dan Danarti, (2004), Kopi : Budidaya dan Penanganan Lepas Panen,
Penebar Swadaya, Jakarta.
Nurul, H. M dan Zuliyana., (2010), Pembuatan Metil Ester (Biodiesel) Dari
Minyak

Dedak

dan

Metanol

Dengan

Proses

Esterifikasi

dan

Transesterifikasi, Skripsi, Jurusan Teknik Kimia, Universitas Diponegoro.
Prihandana, R., Roy H., (2007), Energi Hijau Pilihan Bijak Menuju Negeri
Mandiri Energi, Penebar Swadaya, Jakarta

49

Santoso, M.B.P., Eko B.S., Agung T.P., (2013), Sintesis Biodiesel Dari Minyak
Biji Kapuk Dengan Katalis Zeolit Sekam Padi, Indonesian Journal Of
Chemical Science, 1(2):98-103
Satriyo, A.U., (2011), Preparasi NaOH/Zeolit Sebagai Katalis Heterogen Untuk
Sintesis Biodiesel Dari Minyak Goreng Secara TRansesterifikasi, Skripsi
Fakultas Teknik Kimia, Program studi Teknik Kimia, UI, Jakarta
Sibuea, P., (2003), Pengembangan Industri Biodisel Sawit, www.kcm.com
Simatupang, P.B., (2014), Catalytic hydrocracking Mefa Minyak Dedak Padi
(Rice Bran Oil) Menjadi Fraksi Bensin, Skripsi, Jurusan Kimia FMPA,
Universitas Negeri Medan.
Simbolon, M. S., (2015), Sintesis Biodiesel Dari Minyak Biji Kapuk (Ceiba
Pentandra) Melalui Transesterifikasi Dengan Penambahan Co-Solvent
THF (Tetrahydrofuran) Menggunakan Katalis NaOH Dalam Metanol,
Skripsi, Jurusan Kimia FMIPA, Unversitas Negeri Medan.
Sipayung, I., (2009), Elusidasi, Karakterisasi, dan Pemurnian Biodiesel dari
Minyak Kemiri, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan
Siswoputranto, p.s., (1993), Kopi Internasional dan Indonesia, Kanisius,
Yogyakarta.
Sudarmadji, S., Haryono, B., Suhardi, (2003), Analisa Bahan Makanan dan
Pertanian, Liberty, Yogyakarta
Sundaryono, A., (2005), Karakteristik Biodiesel dan Blending Biodiesel dari Oil
Losses Limbah Cair Pabrik Minyak Kelapa sawit, 21 (1).
Susiana, A. D., (2014) Optimasi Sintesis Biodiesel dari Ampas Kopi Arabika,
Skripsi, Program Studi Kimia, UGM, Yogyakarta.
Tanjung, A. B., (2007),

Proses Pembuatan Biodiesel Minyak Jarak Pagar

(Jatropha Curcas L.) dengan Transesterifikasi Satu dan Dua Tahap,
Skripsi, IPB, Bogor.

50

Wahyuni, L., (2014), Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Biji Rambutan
(Nephelium lappaceum L.) dengan transesterifiksi Satu Tahap dan Dua
Tahap, Skripsi, Program Studi Teknik Kimia, Universitas Islam Negeri
Sultan Syarif Kasim Riau.
Wicaksono, A. dan Sulistyawan, Y.a., (2012), Pembuatan Biodiesel dari Ampas
Kopi Dengan Menggunakan Proses Ekstraksi dan Transesterifikasi, Tugas
Akhir, Program Studi DIII Teknik Kimia, ITS, Surabaya.
Widyastuti, L., (2007), Reaksi Metanolisis Minyak Biji Jarak Pagar Menjadi
Metil Ester Sebagai Bahan Bakar Pengganti Minyak Diesel dengan
Menggunakan Katalis KOH, Skripsi, Univerisitas Negeri Semarang,
Semarang.
Wirawan, S. S., (2005), Biodiesel, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi,
Jakarta.
Yin, J.Z., Xiao, M., Song, J.B., (2008), Energy Conversion and Management.
Biodiesel from soybean oil in supercritical methanol with co-solvent,
49(5):908

Dokumen yang terkait

Hubungan KetinggianTempat, Kemiring Lereng Terhadap Produksi Kopi Arabika Sigarar Utang Pada Bebagai Jenis Tanah di Kecamatan Lintong Nihuta

1 34 94

Evaluasi Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Kopi Ateng Arabika (Cofeea arabicaL.) di Kecamatan Muara Kabupaten Tapanuli Utara

2 44 64

Strategi Pengembangan Ekspor Kopi Arabika (Coffea arabica) Sumatera Utara ( Studi Kasus : Kota Medan )

9 80 101

Analisis Pendapatan Usahatani Kopi Arabika (Coffea arabica ) (Studi Kasus Desa Dolokmargu, Kecamatan Lintongnihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan)

51 259 152

Uji Suhu Penyangraian Pada Alat Penyangrai Kopi Mekanis Tipe Rotari Terhadap Mutu Kopi Arabika (Coffea arabica)

2 64 65

Evaluasi Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Kopi Arabika ( Coffea arabica ) di Dusun Paman Similir Desa Telagah Kecamatan Sel Bingei Kabupaten Langkat

1 52 58

Pengaruh Penjualan Kopi Arabika Dalam Bentuk Buah Panen (Cherry Red) Terhadap Ekonomi Petani Kopi Arabika Desa Tanjung Beringin Di Kabupaten Dairi

31 181 77

Analisis Finansial dan Kontribusi Usahatani Kopi Arabika (Coffea arabica) Terhadap Pendapatan Keluarga di Desa Paraduan Kecamatan Ronggur Nihuta Kabupaten Samosir

2 52 159

Evaluasi Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Kopi Arabika (Coffea arabica) dan Strawberi (Fragaria vesca Linn.) di Kecamatan Pematang Sidamanik Kabupaten Simalungun

2 50 94

Evaluasi Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Kopi Arabika (Coffee sp.), Kentang (Solanum tuberosum L.), dan Kubis (Brassica oleraceae L.), Jeruk (Citrus sp.) di Kecamatan Harian Kabupaten Samosir

0 40 116