commit to user 2
Hotel juga memberikan pelayanan kepada tamu di hotel. Untuk itu, agar dapat berkembang di dunia industri perhotelan yang modern dan maju maka perlu
kerjasama yang bagus. Tugas dan tanggungjawab
Housekeeping Department
adalah menjaga, memelihara, merawat kebersihan ruangan hotel baik bagian
Publik Area
,
Room
,
Office
, dan bagian
Administras
i,
Toilet
,
Meeting room
,
Restaurant
, tempat khusus karyawan serta keindahan dan kenyamanan seluruh
area
tersebut. Saat tamu masuk
room
yang dilihat pertama kali adalah
bed
kemudian fasilitas yang tersedia di
room
serta, kebersihan kamar mandinya juga berpengaruh penting pada penjualan kamar.
Pekerjaan
Housekeeping
khususnya
Roomboy
membersihkan
Room
setiap hari pada saat kamar ditempati tamu
Check In
maupun
Check Out
dan dalam keadaan kamar kosong
Vacant
biar selalu bersih dan indah. Kepuasan tamu merupakan tujuan yang paling utama dan perlu diperhatikan dengan baik
agar tamu merasa nyaman dan puas selama tinggal di hotel. Dengan alasan tersebut maka penulis mengambil judul
“PERANAN
HOUSEKEEPING DEPARTMENT
DALAM MENINGKATKAN TINGKAT HUNIAN DI KUSUMA SAHID PRINCE
HOTEL SURAKARTA.”
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat dirumuskan menjadi beberapa bagian :
commit to user 3
1. Bagaimana peran
Housekeeping Department
dalam meningkatkan tingkat hunian kamar di Kusuma Sahid Prince Hotel Surakarta
2. Bagaimana cara meningkatkan tingkat hunian kamar di Kusuma Sahid
Prince Hotel Surakarta 3.
Bagaimana hubungan
Housekeeping Department
dengan
Front Office
dan
Food and Beverage, serta Department
lainnya yang ada di hotel ?
C. Tujuan Penelitian
Dalam penyusunan laporan penelitian ini dan kaitannya dengan permasalahan yang ada, maka tujuannya adalah
1. Untuk mengetahui peran
Housekeeping Department
dalam meningkatkan tingkat hunian kamar di Kusuma Sahid Prince Hotel Surakarta.
2. Untuk mengetahui cara meningkatkan tingkat hunian kamar di Kusuma
Sahid Prince Hotel Surakarta. 3.
Untuk mengetahui kerjasama yang terjalin antara
Housekeeping Department
dengan
Department lainnya
misalnya
Front Office, Food an
d
Beverage
dan lain-lain.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dimaksudkan untuk dapat memberikan pengetahuan tentang
Housekeeping
. Adapun manfaat penelitian ini adalah. 1.
Bagi Mahasiswa
commit to user 4
Memberikan pengalaman yang dapat mendukung kelancaran kerja nantinya, serta suka dukanya bekerja di hotel. Untuk mengetahui sejauh
mana peranan
Department
yang terkait dalam satu hotel. 2.
Bagi Akademik Manambah pengetehuan tentang ilmu perhotelan.
3. Bagi Hotel
Diharapkan dapat menjadi sumbangan bagi penulisan masalah-masalah perhotelan dalam kaitannya dengan pengembangan pariwisata, sehingga
terjalin kerjasama yang baik antara lembaga pendidikan dengan perhotelan
E. Kajian Pustaka
1. Pengertian Pariwisata
Pariwisata berasal dari bahasa
Sanskerta
, Pari berarti berkeliling atau berputar sedangkan Wisata terdiri dari kata Wis yang memiliki arti
tempat dan Ata yang berarti banyak. Dengan demikian pariwisata dapat diartikan “Berkeliling ke banyak atau berbagai tempat” dengan kata lain
dapat disimpulkan melakukan perjalanan ke berbagai tempat dan kembali ke tempat semula dari mana memulai perjalanan.
Pariwisata , menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan yang
berkaitan dengan pariwisata dan bersifat multidemensi, serta multidisiplin yang muncul sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan negara serta
interaksi antara wisatawan, masyarakat dan pemerintah.
commit to user 5
Organisasi pariwisata sedunia, World Tourism Organization WTO mendefinisikan pariwisata tourism sebagai
“
activities of person traveling to and staying in places outside their usual environment for not more than one consecutive year for leisure, business
and othe purposes
” Pariwisata adalah kegiatan orang melakukan perjalanan menuju
dan tinggal di luar tempat lingkungan mereka untuk tidak lebih dari satu tahun berurutan untuk waktu luang, bisnis dan tujuan lain
Secara sepintas, kata wisata dan pariwisata tampak mempunyai makna yang sama, tetapi jika ditinjau lebih rinci tampak ada makna yang
lebih luas pada kata pariwisata dibandingkan dengan wisata.
2. Pengertian Wisatawan
Dalam The United Nation Conference on customs Formalities for The Temporary Importation of Private Road Motor Vahicle And for
Tourism,
pasal 1 ayat b mengemukakan “istilah wisatawan harus diartikan sebagai seorang , tanpa membedakan ras, kelamin, bahasa dan agama,
yang memasuki wilayah suatu Negara yang mengadakan perjanjian yang lain daripada negara di mana orang itu biasanya tinggal dan berada di situ
kurang dari 24 jam dan tidak lebih dari 6 bulan , di dalam jangka waktu 12 bulan berturut-turut, untuk tujuan non imigran yang legal, seperti
perjalanan wisata, rekereasi, olah raga, kesehatan, alasan keluarga, studi, ibadah keagamaan atau urusan usaha” karyono A. Hari, 1997: 20
commit to user 6
Cohen 1974 mengemukakan dalam Glen F. Rose terdapat enam ciri wisatawan yang membedakan wisatawan dengan orang-orang yang
bepergian, yaitu: 1.
Wisatawan bukanlah orang yang melakukan perjalanan tiada henti yang dilakukan petualang dan pengembara,
2. Perjalannannya berdasarkan atas kemauan sendiri atau sukarela,
bukanlah perjalanan yang terpaksa yang harus dilakukan oleh orang yang diasingkan dan pengungsi,
3. Perjalanannya pulang pergi, membedakan dengan yang dilakukan
orang yang pindah ke negeri lain, 4.
Perjalanan yang tidak berulang-ulang membedakan dengan perjalanan yang dilakukan orang yang memiliki rumah istirahat,
5. Perjalanan bukan sebagai alat untuk mencapai tujuan lain seperti
menjalankan usaha dan berdagang, 6.
Bukan perjalanan untuk sesuatu yang baru dan perubahan, misalnya menuntut ilmu.
Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan dalam Bab I Ketentuan Umum Pasal 1 ayat
2 “Wisatawan adalah orang yang melakukan kegiatan wisata” Karyono A. Hari, 1997: 21
Menurut IUOTO International Union of Official Travel Organizations definisi wisatawan terdiri dari 2 klasifikasi :
“
Tourist, who were classed as temporary visitors staying at least 24 hours, whose purpose could be classified as leisure whether for recreation,
health, sport, holiday, study or religion, or business, family, mission or meeting; Excursionists, who were classed as temporary visitors staying,
commit to user 7
less then 24 hours, including cruise travelers but excluding travelers in transit” . Neil Mc Burney, 1998: 4
Wisatawan adalah
orang yang
diklasifikasikan sebagai
pengunjung sementara minimal 24 jam bertujuan sebagai waktu luang apakah untuk rekreasi, kesehatan,olahraga, hari libur, belajar atau
keagamaan, atau bisnis, keluarga, misi atau pertemuan; pelancong adalah orang yang diklasifikasikan sebagai pengunjung sementara kurang dari 24
jam, termasuk perjalanan wisatawan tetapi tidak termasuk pada saat pemberhentian.
3. Pengertian Hotel
Hotel adalah suatu bentuk akomodasi yang dikelola secara komersil, disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh pelayanan dan
penginapan berikut makan dan minum SK Mentri Perhubungan No.Pm.10Pw.301Phb.77.
Menurut Oka A. Yoeti, 1999, 143 Hotel sebagai tempat tinggal sementara bagi turis domestic
maupun mancanegara mempunyai beberapa kategori antara lain sebagai berikut :
1.
Tourist
Hotel : Hotel
yang berkegiatan
khusus untuk
menampung turis. Hotel ini umumnya terletak di daerah wisata
2.
Business
hotel : Hotel yang sebagian besar kegiatannya ditujukan
untuk melayani para pengusaha Businessman.
commit to user 8
3.
City
Hotel : Hotel besar yang terletak dikota besar dan
biasanya pada pusat kota 4.
Bungalow villa
: Rumah tersendiri untuk menginap dan terletak di luar kota, puncak gunung tepi pantai.
5.
Resort
Hotel : Hotel yang terletak di suatu daerah wisata,
terpisah dari keramaian. 6.
Cottage
: Pondok di tepi pantai lereng gunung dengan fasilitas sederhana namun memenuhi syarat
hunian. 7.
Motel : Singkatan dari motor Hotel, yaitu hotel yang
menampung turis yang bermobil. Umumnya ada di daerah yang luas .
8.
Lodging
: Pondokan yang kita kenal sebagai pondokan pelajar, pegawai mahasiswa Oka. A Yoeti,
1999, 143 Hotel berasal dari bahasa Perancis,
hostel
, yang berarti rumah penginapan bagi orang-orang yang sedang mengadakan perjalanan atau
bepergian.
Contrak Rate
adalah kerjasama yang saling menguntungkan antara pihak hotel dengan TravelBiro Perjalanan Wisata dalam
operasional untuk memenuhi target pengisisan
Room Occupancy
.
commit to user 9
4. Pembagian Tugas di Hotel
Menurut
areal
tugasnya, hotel dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu:
1.
Bagian depan
front of the house
dikenal dengan nama
Front Office
FO yang dibagi menjadi beberapa seksi Agustinus Parsono, 1992:2 antara lain:
-
Reservation
-
Reception
-
Operator
-
Concierge Bell Boy
-
Information
-
Housekeeping Department
-
Food Beverage Department
2. Bagian belakang
back of the hou
se, dikenal juga sebagai
Back Offi
ce Yang dibagi menjadi:
-
Accounting Departement
-
Personal Departement
-
Engineering Departement
-
Purchasing Departement
5. Kedudukan
Housekeeping Department
Dalam Suatu Hotel
Housekeeping
berasal dari kata
house
yang berarti rumah dan
keeping to keep
yang berarti memelihara, merawat, atau menjaga.
Housekeeper
adalah orang yang bertugas menjaga, merawat, serta memelihara “rumah” yang dalam hal ini adalah hotel.
commit to user 10
Hubungan kerja antara
Housekeeping Departement
dengan
Front Office Departement
sangat erat
. Front Office Departement
adalah
Department
yang bertugas menjual kamar, sedangkan
Housekeeping Departement
adalah
Department
yang bertugas menyiapkan kamar-kamar yang akan dijual, lengkap dengan fasilitas yang diperlukan Denney G.
Rutherford, Ph. D, Reinhold, 1989: 120
Housekeeping Departement
mempunyai tugas dan tanggungjawab atas seluruh areal hotel, baik yang berada di luar bangunan seperti areal
parkir, kebun, kolam renang maupun yang di dalam bangunan gedung, yaitu kamar-kamar, ruangan-ruangan yang disewa seperti
office
,
meeting room
,
restaurant
, tempat-tempat khusus untuk karyawan seperti
locker
,
toilet
, serta seksi-seksi lain yang mengurusi
linen
milik hotel.
Housekeeping Departement
mempunyai tanggung jawab menjaga kebersihan, kerapian, keindahan serta kenyamanan seluruh areal tersebut,
juga memberikan pelayanan yang memuaskan.
F. Metode Penelitian
1. Tempat dan Waktu Penelitian
Lokasi yang dipilih yaitu di Kusuma Sahid Prince Hotel Surakarta yang terletak di Jl. Sugiyopranoto 20 Solo 57111 Central Java – Indonesia,
Telp. +62 271 646356 – Fax. +62 271 664788. Email: hskusumaindo.net.id. Website: www.hsk-solo.com.
commit to user 11
Penelitian berlangsung selama tiga bulan terhitung mulai tanggal 16 Februari sampai tanggal 16 Mei 2009 di Kusuma Sahid Prince Hotel
Surakarta.
2. Teknik Pengumpulan Data.
Dalam pengambilan data sebagai bahan penulisan tugas akhir mengunakan beberapa metode sebagai berikut:
a. Observasi
Partisipasion
Mengadakan pengamatan langsung di Kusuma Sahid Prince Hotel Surakarta, serta ikut terlibat langsung dalam cara kerja sebagai
seorang
Roomboy
di Kusuma Sahid Prince Hotel Surakarta. b.
Wawancara
interview
Metode
interview
adalah suatu pengumpulan data yang merupakan proses tanya jawab secara lisan dan langsung dari sumber
informasinya. Wawancara dilakukan dengan Rahma
Executive Housekeeper
, February 2009, Suharto
Supervisor
, Maret 2009, Supadi Roomboy, April 2009 dan personalia yang bersangkutan dan
pihak lain yang dapat memberikan informasi yang dibutuhkan. Selama mengikuti
On The Job Training
di Kusuma Sahid Prince Hotel Surakarta.
c. Dokumentasi.
Arikunto 1996 : 202 mengatakan bahwa Dokumentasi dari Brosur hotel February,2009, Surat Kabar Maret,2009, Kepustakaan
May 2009.
commit to user 12
d. Studi Pustaka.
Dalam hal ini penulis mengumpulkan data-data dan informasi buku-buku yang berkaitan dengan penulisan tugas akhir baik dari
perpustakaan maupun dari instansi terkait, khususnya
Housekeeping Department.
3. Teknik Analisis Data
Setelah data atau keterangan dari hasil penelitian terkumpul kemudian di Inventarisasi dan di kategorikan berdasarkan permasalahan
yang ada dan disajikan dalam bentuk
diskripsi kualitatif
. Pengertian dari data
kualitatif
adalah yang tidak bernilai
numeric
atau nilainya bukan angka. Jadi untuk penjelasannya nanti dalam bentuk kalimat oka A Yoeti,
1999:19
G. Sistematika Penulisan
Dalam penyusunan laporan ini, terbagi dalam beberapa bab. Masing- masing bab membawa permasalahan materi secara terpisah dan terperinci
tetapi masih saling berkaitan dan saling melengkapi. BAB I : Membahas Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan
Penelitian , Manfaat Penelitian, Kajian Pustaka, Metode Penelitian.
BAB II : Membahas Sejarah singkat berdirinya Kusuma Sahid Prince Hotel Surakarta. Riwayat Berdirinya, Tujuan Didirikan, Lokasi dan
Fasilitas Hotel.
commit to user 13
BAB III : Pembahasan yang dilakukan penulis selama training di Kusuma Sahid
Prince Hotel
Surakarta Khususnya
Housekeeping Department
. BAB IV : Berisi tentang kesimpulan dan saran yang akan jabarkan mengenai
Bab I, II, III.
commit to user 14
commit to user
1
BAB II SEJARAH BERDIRINYA KUSUMA SAHID PRINCE HOTEL
A. Riwayat Berdirinya
Kraton Surakarta Hadiningrat dan Puro Mangkunegaran ialah dua istana yang berdiri di Surakarta. Kraton Surakarta Hadiningrat dibangun oleh
Pakubuwono III setelah Istananya di Kraton Kartosuro pindah ke Kraton Surakarta. Pakubuwono ke sepuluh yang bertahta tahun 1933-1939 ialah raja
yang paling berhasil mencapai kejayaan dan beliau meninggal tahun 1943 dimakamkan di Imogiri Yogyakarta.
Putra mahkota Pakubuwono 10 bernama Pangeran Abimanyu yang bergelar Gusti Pangeran Haryo Kusumoyudho tahun 1907, diberikan istana
yang terletak di sebelah utara Kraton Ndalem Kusumoyudhan yang baru dibeli dari Mangkunegaran pada tahun 1909, kemudian Kraton tersebut dipugar oleh
Kanjeng Gusti pangeran Hadi Widjojo yang berasitektur Jawa Belanda. Tahun 1961 Ndalem Kusumoyudhan dijual ke IFCO International
Foster Care Organisation adalah perusahan yang bergerak dibidang asembling sepeda dan mesin jahit. Tahun 1970 dibeli oleh PT SAHID CO
Consultans Organisation direncanakan untuk dibangun hotel besar dalam rangka menyambut konfrensi PATA Pasifik Asia Travel Associasion tahun
1974 di Indonesia. Pada tanggal 26 Oktober 1974 dilakukan peletakan prasasti oleh Sahid Group Sukamdani Sahid Gito Sardjono yang pada saat itu
merangkap sebagai ketua. Tanggal 8 Juli 1977 resmi dibuka oleh menteri Perburuhan RI dengan nama “ Kusuma Sahid Prince Hotel”.
14